"Na , suami kamu selingkuh, dan sudah nikah sirih na, sabar ya na" aku terjatuh, hatiku hancur, tangis ku pecah, aku lupa ada dua putra ku sedang melihatku menangis, sungguh hatiku hancur. Apa dia lupa apa yang sudah aku korban kan untuk bersamanya, melahirkan anak-anak dan merawatnya. Apa dia lupa aku rela merantau bersama dia ke kota dan jauh dari kedua orang tuaku. Apa dia lupa aku relakan karir ku demi membina rumah tangga bahagia dengan dia. Aku meraung , aku tak sadar anak-anak ku juga ikut menangis.
Aku lemah, aku lihat anak-anak juga ikut menangis. Aku peluk dan ku ciumi mereka satu per satu. Aku tanamkan di hati ku, aku tidak boleh lemah demi anak anak ku dan demi janin yang ada di dalam perutku. Aku sekah air mata ku, aku ingin mengadu ke Tuhan sang pemilik dan pembolak hati manusia Allah S.W.T.
Aku mengadu di atas sejadah, kupanjatkan do'a , aku meminta kekuatan dan kesabaran, aku meminta beri aku petunjuk apa yang akan ku lakukan selanjutnya. Aku meminta pertolongan hanya kepada Allah S.W.T .
Setalah aku melaksanakan sholat, ternyata anak-anak sudah tertidur pulas mungkin karena kelelahan menangis. Aku ambil handphone, dan ku klik aplikasi hijau itu. Ternyata masih ada chat dari kak Yuli.
"Kakak tahu kamu hancur na, kaka tahu kamu sedih, ayok bangkit dan kuat demi anak-anak mu na, Kaka yakin kamu bisa" pesan dari kak Yuli
"Kak, aku mau tahu kak, siapa perempuan itu kak, seperti apa dia kak"
"Maaf na, Kaka tidak tahu banyak tentang perempuan itu, yang Kaka tahu dari kantor perempuan tersebut asli orang kota M dan merantau juga kesini na, dan kerja di ka****e , Kaka rasa perempuan tersebut bukan wanita baik-baik na" pesan dari kak Yuli
"Makasih kak, makasih telah memberi tahu aku kak, makasih karena telah peduli sama aku kak" klik terkirim ke kak Yuli
"sama-sama na, cuma itu yang bisa Kaka bantu na, karena kakak juga seorang wanita na, Kaka tidak sanggup melihat wanita lain terluka karena wanita ke tiga " jawaban kak Yuli bikin aku terharu .
Memang aku kenal baik dengan kak Yuli, namun semenjak kami pindah rumah ke rumah sendiri. Semenjak itu kami tidak ada komunikasi lagi karena saya ganti handphone.
"ku klik emot nangis " ku kirim ke kak Yuli.
Disaat seperti ini, Aku rindu almarhum ibu. Beberapa bulan lalu ibu meninggal kan kita semua kerena penyakit hipertensi nya.
Semuanya sudah selesai, anak-anak sudah ku mandikan, makan malam telah tersaji, sudah menjelang magrib mas Arsya belum juga pulang. Akhirnya ku bukak aplikasi hijau, ku klik kontak mas Arsya .
"Mas, sudah dimana? kok belum pulang" klik terkirim centang dua tapi belom di baca akhirnya ku telfon tapi tidak di angkat. Sebenarnya aku tidak sabar mintak penjelasan ke mas Arsya tapi pantang ku bertengkar di via telepon .
"Mas, ada yang ingin ku bicarakan, penting tolong cepat pulang mas" klik terkirim dan centang dua tapi belum di baca.
"Oke sayangku, cinta ku" balasan mas Arsya
Berlinang dan jatuh air mataku membaca balasan Pesan mas Arsya. Apa seperti ini juga mu membalas pesan dari maduku mas?. Apa kau benar-benar melupakan janji kita dulu mas, apa kau lupa janji suci kita dulu mas. Aku berusaha kuat tidak menangis lagi karena tangis ku akan percuma dan hanya memberi efek buruk ke anak-anak ku dan ke kandungan ku.
Tunggu balasan ku mas, sekarang aku memang susah bertindak karena aku lagi hamil tua dan mengasuh dua anak yang lagi aktif-aktifnya. Tunggu sampai lahiran mas, tunggu waktunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
ria
semangat kuat warna..
2023-07-06
0
MUKAYAH SUGINO
😭😭😭😭😭😭
2021-08-14
1
Uthie
gak sabar juga baca moment pembalasan istri terdzolimi 😅👍
2021-08-14
1