"iya mas, kalau mas tidak merasa keberatan ya sudah adek dua Minggu saja di kampung ya mas " jawab ku, karena memang setalah doa itu ,banyak pekerjaan yang mesti di beresin. Di tambah lagi , aku mau menemani ayah, yang pasti lebih kesepian dari kami anak anak nya.
Seperti itu lah percakapan kami sebelum aku pulang kampung untuk mendoakan ibu ku. Tak ku sangka kau jadikan alasan kekhilafan mu mas. Sungguh jahat mu mas.
Ting, sepertinya bunyi chat masuk, dari layar hp terlihat nama kak Yuli, chat ku sudah di balas kak Yuli seperti nya.
"maaf na, kemarin paket kaka habis, kalau masalah bukti Kaka ngak punya na, yang Kaka tahu berita selingkuh nya Arsya sudah tersebar di sini na" balasan chat dari kak Yuli
"iya kak, ngak apa kak, warna sudah dapat buktinya kok kak, makasih ya kak sudah kasih tahu warna, ada satu hal yang mau warna tanya lagi sama Kaka kak? na harap kakak tidak keberatan," jawab ku balas chat nya kak Yuli.
"iya nanya tentang apa nya, kalau nanti Kaka tahu jawabannya, pasti Kaka jawab" chat dari Kaka Yuli
"apa sudah pasti kalau mas Arsya sudah nikah sirih kak" tanya ku ke kak Yuli melalui aplikasi hijau di hp ku
"kalau dari kabar yang beredar , memang begitu adanya na, kalau kepastian nya Kaka juga tidak tahu, tapi yang jelas sudah heboh sama orang orang na " balasan kak Yuli
"Kak, boleh warna mintak bantuan Kaka? kalau Kaka dapat bukti pernikahan sirih mereka , aku mohon kak, tolong beri tahu aku kak" balas ku kak Yuli
"oke na" chat dari kak Yuli
Tak ku balas lagi chat dari kak Yuli, kalau iya mas Arsya sudah nikah sirih apa yang harus aku lakukan, apa aku harus bercerai, kalau aku bercerai bagaimana dengan anak anak ku, tapi kalau tidak, apa aku mampu memaafkan mas Arsya dan hidup seperti biasanya dengan mas Arsya.
Aku sangat sakit hati dengan ulah mas Arsya, tapi di sisi lain, apa aku masih punya harapan untuk mempertahankan rumah tangga ku. Apa aku terlalu bodoh jika aku masih ingin mempertahankan rumah tangga ku, apa aku terlalu bodoh mempertahankan rumah tangga yang selama ini kami bina, apa aku terlalu bodoh masih mempertahankan papa nya anak anak padahal dia telah mengkhianati ku.
Tidak pernah terbayangkan oleh ku, aku menjadi seorang janda, tidak pernah terfikir kan oleh ku anak anak ku akan jauh dan berpisah dari papa mereka apa lagi disaat aku lagi hamil tua. Tak pernah terfikir kan oleh ku, rumah tangga ku hancur berantakan karena orang ketiga.
Aku terbangun, ternyata tertidur di kamar anak anak karena memikirkan banyak hal tadi ,. ternyata sudah sore. Akbar ternyata sudah bangun juga.
"Akbar ayok mandi nak, sudah sore" Panggil ku ke Akbar
"iya mah, oke," kata Akbar sambil membawa handuk ke kamar mandi.
Setelah semua pekerjaan ibu rumah tangga selasai, aku mengajak Attar duduk depan rumah sambil menunggu mas Arsya datang. Banyak yg harus aku tanyakan ke mas Arsya, banyak yang harus aku selesaikan. Tak lama sehabis magrib mas Arsya pulang .
"dek dek dek " panggil mas Arsya ketika aku dalam kamar anak anak ku
"hmm kenapa" jawab ku ketus
"mas mau bicara dek" kata mas Arsya
"silakan mas" Jawab ku cuek
" dek, maafkan semua kesalahan mas dek, tolong maafkan dek, mas memang salah dek " kata mas Arsya dengan pelan
" tidak segampang itu mas Arsya" jawab ku
"sebelumnya aku mau bertanya pada mu mas Arsya, apa benar kamu dan selingkuhan mu sudah menikah sirih , jawab saja sudah atau tidak atau belum dan pastinya kalian akan menikah" tanya ku tegas
"ngak ada mas menikah sirih dek, bodoh kali mas kalau iya menikah sirih dek, dia jelek pun dek jauh lebih cantik adek " jawab mas Arsya , yang tentunya dengan ucapan menggombal.
"tidak usah menggombal mas, tidak mempan, kalau dia tidak cantik tentu kau tidak akan berpaling dari ku mas" jawab ku, bagaimana cara membuktikan nya kalau dia benar atau tidak nya menikah sirih.
" beneran dek, mas belum menikah sirih, mas akan berubah dek , tapi mas mohon tolong percaya mas" dengan wajah memelas
"entahlah mas, untuk saat ini aku tidak bisa memutuskan apa apa mas, aku terlalu sakit mas, terlalu sakit hatiku mas" jawabku berlalu ke kamar anak anak
Sejauh apa hubungannya Mereka, apa mereka sudah melakukan hubungan terlarang, apa yang harus aku lakukan. Seperti nya aku harus meminta pendapat ke keluarga ku .Tekad ku sudah bulat besok akan ku hubungi ayah dan Kaka perempuan mas Arsya di kampung. Tapi sebelum itu aku akan menelfon seseorang dulu.
"ku tekan nama "L***e* di hp ku " lalu klik dan terhubung
"Hallo, ini siapa" sahut suara di seberang sana, suara yang tidak ku kenal tapi aku tahu wajahnya, tentu saja melalui foto mesranya di hp suami ku
"Hallo selamat malam, ini warna istri sah nya mas Arsya, anda kenal dengan mas Arsya suami saya" jawab ku dengan nada tegas
"OOO iya kenapa ya kak" jawab nya santai
"Jangan tanya kenapa kepada saya, tapi tanyakan itu ke diri anda, kenapa istri Arsya, kenapa saya menelfon anda padahal kita tidak kenal, tanyakan balik ke diri anda, apa anda bisa menjawab pertanyaan yang anda lontarkan tadi" jawab ku dengan suara lantang, tapi orang sebrang sana hanya hening tak bersuara
"Kenapa anda diam? apa anda tidak mempunyai harga diri, sehingga anda dengan gampang nya berhubungan dengan suami orang, apa anda tidak punya empati sesama perempuan sehingga anda dengan gampang nya panggil panggil suami orang lain dengan sebutan sayang sayang, apa anda tidak takut dosa sehingga anda dengan santai nya berfoto foto ria dengan mesra dengan suami orang, ooohh saya lupa tentu anda tidak tahu apa itu dosa , karena jelas sekali kalau anda tahu dosa anda tidak akan melakukan hal serendah ini" kata ku dengan tegas, tanpa jedah ku ucapkan kalimat kalimat pedih seperti itu
"maaf ya kak, bisa tidak baik baik saja bicaranya" jawab dengan santai
"aku selalu baik dalam bicara, aku selalu baik dalam mengeluarkan kata kata , tapi tentunya jika lawan bicara ku juga baik. Tapi kalau lawan bicaranya seperti anda, mana bisa di baik baikan. Apa anda tau mas Arsya sudah punyak anak dua orang putra dan sekarang saya juga sedang hamil tua, apa anda tahu itu" kata ku judes
"iya saya tahu kak, tapi itu bukan salah saya, itu salah suami kaka juga kak, kenapa mau sama ku " jawabnya dengan santai, mendidih ubun ubun ku mendengar ucapan
" apa anda tidak pernah sekolah, atau apa keluarga anda lupa mengajar kan satu hal ke pada anda tentang harga diri, sehingga harga diri anda terlalu murah, kalau iya lupa sini saya beri tahu satu hal kucing tentu akan selalu memakan ikan asin jika tidak di simpan dengan baik, permen pasti akan di keroyok oleh segerombolan semut jika tidak di bungkus, jadi belajar lah untuk meninggikan harga diri anda sedikit saja, saya harap anda paham dengan secuil ucapan saya barusan ..."" Tut Tut Tut belum sampai aku berbicara ternyata selingkuhan mas Arsya sudah mematikan panggilan telfon. Puas rasa hati ku ,melepaskan sedikit sakit hatiku.
mohon like coment nya ya readers supaya author tambah semangat 😍🙏🙏
Bab. 10 nya msih di review, ngak tau kenapa lama banget di review nya..doakan hari ini di ACC ya readers 🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Iin Nayla Sofa
baguuss kata2 nya bijak tpi nyelekitt di relyng hatii thoorr ,, good job warnaa
2021-12-29
0
Nur Grace Nasa
kenapa nmnya pelakor ko GK mau di salahin ya
2021-12-15
1
Sulati Cus
😂😂😂pedes pk bgt tu rasanya
2021-11-09
0