"APAAAA??"
Teriakan Stu membuat para anak buahnya menoleh ke arah dirinya..termasuk Riko yang sebelumnya dia mendengar Stu menyebut nama istrinya
Riko beserta karyawan Stu yang lainnya melihat rahang Stu mengeras dan giginya gemeretak menahan amarah
"Riko..antarkan saya pulang.." pinta Stu sambil melangkahkan kakinya menuju ke lift
Riko langsung mengekor mengikuti Stu
"Pak Stewart kenapa Bil?" tanya Sisil
"Nggak tahu..barusan dapet telpon langsung marah kayak gitu.." jawab Nabila
"Eh..kita tunggu disini dulu ajah yaak..biarin pak Stewart turun duluan sama pak Riko.." usul Mery yang diikuti oleh anggukan lainnya
Mereka melihat Stu mondar-mandir tidak sabaran menunggu lift yang belum juga sampai di lantai 10
Stu langsung masuk ke dalam lift yang diikuti oleh Riko begitu pintu lift terbuka
Setelah melihat Stu masuk ke dalam lift..mereka secara bergerombol menghampiri selasar lift
"Kira-kira pak Stewart dapat kabar apaan yaak?..sampai kelihatan emosi begitu" tanya Sisil
"Mudah-mudahan bukan masalah pekerjaan yaah?..bisa-bisa kita semuanya kena" jawab Mery
____________
Mercedez S600 Pullman berhenti di teras mansion mewah Stu
Dengan segera Stu keluar dari mobil dan bergegas masuk ke dalam mansionnya
"Selamat sore tuan muda.." sapa Nuri yang terlihat dari raut wajahnya sedih
"Sore..Naya dimana?" tanya Stu sambil berjalan masuk
"Non Naya ada dikamarnya tuan muda.." jawab Nuri sambil mengekor Stu
Sesampainya di kamar Kanaya..Stu mendapati semua pelayannya ada disana..di ranjang mbak Pur tengah mengobati tangan Kanaya yang berdarah dengan obat penyembuh luka
"Tuan muda.." sapa Wati dan Tika berbarengan
Stu mengacuhkan sapaan kedua pelayannya..dia segera menghampiri Kanaya
"Bu?..Naya kenapa?" tanya Stu ke mbak Pur yang melihat Kanaya meringis saat lukanya terkena obat
"Kedua sikunya berdarah den..bibirnya lecet..seperti bekas tamparan.." jawab mbak Pur
Stu memutar ke sisi lain ranjang Kanaya..dia lalu duduk di sebelah Kanaya
"Siapa yang ngelakuin ini semua Naya?" tanya Stu sambil melihat lutut dan betis Kanaya lecet dan berdarah
"Nggak apa-apa kak..aku sudah biasa kok.." jawab Kanaya sambil tersenyum getir
"Nggak biasa gimana?..kamu luka-luka begini..kamu bilang biasa..siapa Naya pelakunya?" tanya Stu agak emosi
"Den.." potong mbak Pur sambil memberikan gelengan kepalanya..agar Stu jangan terbawa emosi dalam bertanya ke Kanaya
"Kau luka-luka begini Naya..kau bilang sudah biasa?"
"Maaf tuan muda..menurut non Maria..non Jessica dan teman-temannya yang melakukan semua ini.." potong Sela yang mengerti kalau Kanaya tidak enak hati memberitahukan siapa pelaku yang membully dirinya
"Jessica?..siapa itu?" tanya Stu
"Salah satu siswi di sekolah tuan muda..dan juga teman satu kelas non Naya..Jessica kebetulan putri dari pak Lukman..kepala sekolah SMA di WEC tuan muda.." jawab Sela
"Kurang ajar.." desis Stu lirih
Stu bangun dan keluar dari kamar
"Tika..tolong kamu panggil Riko..suruh menghadap saya disini.." pinta Stu ke Tika
"Baik tuan muda.." jawab Tika sambil beranjak menuju ke rumah pribadi Riko
"Tuan muda mau kopi" tanya Wati
"Iya Wati.." jawab Stu
Stu menghampiri bangku santai yang ada di pinggir kolam renang
Stu melihat Sela keluar dari kamar dan menghampiri dirinya
"Saya mohon maaf tuan muda..saya lalai dalam menjaga non Naya di sekolahnya.."
"Nggak Sela..ini bukan salahmu.."
Sela menunjukan tas ransel Kanaya yang koyak disana sini
"Mereka merobek tas dan buku pelajaran non Naya tuan muda"
Stu ambil tas ransel kepunyaan Kanaya dari tangan Sela
"Kalau tuan muda ingin tahu kronologis kejadiannya..tuan muda bisa tanya non Maria..soalnya non Maria yang menolong non Naya dari ulah Jessica dan teman-temannya" kata Sela
Tak lama kemudian Riko sampai di kolam renang
"Ada apa bos?" tanya Riko
"Bisa kau retas CCTV di sekolah..aku mau lihat kejadian Naya dan Jessica" perintah Stu
"Baik bos" jawab Riko sambil kembali ke dalam mansion
"Tuan muda..kopinya"
"iya Wati..terima kasih"
Mbak Pur keluar dari dalam kamar dan menghampiri Stu
"Sudah bu?" tanya Stewart
"Sudah den..lebih baik aden jangan bertanya ke non Naya dulu sekarang..dia takut kalau aden marah ke dirinya?" jawab mbak Pur
"Marah?..marah gimana bu?"
"Tadi non Naya cerita sama saya..dia takut kalau aden marah..karena dia sudah melanggar perintah aden yang menyuruh dia jangan pacaran di sekolah"
Stu matanya membulat
"Kok bisa merembet ke masalah pacaran sih?"
"Mungkin besok aden baru bisa bertanya ke non Naya..kalau sekarang..biar dia istirahat dulu den" pinta mbak Pur
"Baik bu.."
Riko datang sambil membawa sebuah tablet di tangannya
"Ini boss..rekamannya.."
Stu langsung memutar rekaman CCTV yang berhasil Riko dapatkan
Rahang Stu mengeras begitu melihat rekaman yang ada di tablet..disana dia melihat Kanaya diseret oleh seorang siswi menuju ke sebuah lapangan yang berada di belakang sebuah gedung
Disana Kanaya sudah ditunggu oleh seorang siswi wanita sambil berkacak pinggang
Siswi itu langsung menjambak dan menampar pipi Kanaya
Praaaaaak!!
Stu membanting tablet yang ada di tangannya ke arah tiang yang ada di sebelahnya hingga tablet itu pecah menjadi dua bagian
Stu tidak tega untuk meneruskan melihat rekaman CCTV yang ada di tablet
"Panggil pak Lukman dan anaknya sekarang juga Riko!!..suruh menghadap saya!!" perintah Stu dengan muka merah padam
"Baik boss.."
"Dan Sela..kau telpon Maria agar datang kesini..biar dia bisa jadi saksi kelakuan Jessica ke Naya.."
"Baik tuan muda.."
"Kalau perlu suruh pak Dirman untuk jemput Maria..sekalian minta ijin ke orangtuanya..kalau Maria aku minta datang kesini.."
"Baik tuan muda.."
Stu mengusap rambutnya dengan kasar..dia menoleh ke arah mbak Pur yang menyentuh pundaknya
"Yang sabar ya den.."
"Ini nggak bisa dibiarkan bu.."
Mbak Pur mengusap-usap pundak Stu untuk menenangkannya
"Luka Naya parah nggak bu?" tanya Stu sambil memandangi tabletnya yang sudah hancur
"Nggak terlalu den..hanya luka lecet-lecet saja" jawab mbak Pur
_________
Maria yang dijemput oleh pak Dirman tiba di mansion Stu..di teras dirinya sudah ditunggu oleh Sela
"Selamat datang non Maria.." sapa Sela
"Iya bu Sela.." jawab Maria
"Mari non..ikut saya" ajak Sela
Maria mengekor di belakang Sela menuju ke ruang pribadi Stu
"Rumah apa istana sih?..gede banget.."
Maria melihat-lihat dekorasi mansion Stu yang mewah dan elegan
Karena baru kali ini dia masuk ke dalam mansion Stu
"Kamarnya Naya dimana yaah?"
Sesampainya di depan ruang pribadi Stu..Sela mengetuk pintu
"Masuk.."
Sela membuka pintu ruang pribadi Stu
"Tuan muda..non Maria ada disini.." ucap Sela
"Suruh masuk Sel.." pinta Stu sambil duduk di sofa
"Mari non.."
Maria mengikuti Sela masuk ke dalam
"Halo Maria?..apa kabar?" sapa Stu hangat
"Kabar baik kak.."
"Silahkan duduk Maria..kau tunggu disini sebentar Sel.." pinta Stu oada Sela
"Baik tuan muda.."
"Apakah kamu sudah tahu..kenapa kamu saya undang kesini Maria?" tanya Stu
"Belum kak..apa ini ada hubungannya dengan Naya kak?" tanya balik Maria
"Iya..saya dapat laporan dari Sela..kalau Naya jadi korban bully di sekolahnya dan kamu yang menolongnya"
"iya kak..sebetulnya kami bertiga kak..yang menolong Naya.."
"Bisa kamu ceritakan kronologis kejadiannya?" tanya Stu
"Bisa kak?"
-Flashback On-
"Naya lama banget sih ke toiletnya..tuh bocah b*rak batu kali yaah?" omel Maria yang menunggu bersama Liona dan Rita di depan kelasnya
"Sabar bentar napa sih Mar.." jawab Rita sambil memainkan handphonenya
"Keburu kesorean kita ke Mall nya Rit.."
"Perasaan gua nggak enak deh.." ucap Liona sambil memandang lorong sekolah yang ujungnya ada toilet sekolah
"Iya..kok gua juga ngerasa sama sih Li.." jawab Maria
Akhirnya mereka bertiga berjalan menuju ke toilet sekolah..mereka menyusuri lorong kelas yang sudah pada sepi
Sesampainya di toilet..mereka masuk dan memeriksa ke dalam toilet
"Nay?..Naya?..lu masih lama?" panggil Maria
Tak ada sahutan
Liona membuka satu persatu pintu toilet yang ada..nihil..tidak ada Naya di dalam sana
"Benerkan perkiraan gua..ada yang nggak beres nih.." ucap Liona sambil bergegas keluar dari toilet
Matanya dia edarkan ke sekeliling halaman belakang sekolah
"Heh..lu pada dengar nggak?..gua denger kayak ada suara orang marah-marah.." kata Maria
"Iya..kayak dari lapangan atletik" jawab Liona
Mereka bertiga bergegas menuju ke lapangan atletik yang letaknya di aebelah utara dari gedung sekolah
Mata ketiganya melotot tak percaya..mereka melihat Kanaya tengah menjadi bulan-bulanan oleh Jessica and the gank ditengah lapangan
"WOOOOOIII AN***NG!!..BERHENTI LUH!!" teriak Maria sambil berlari ke arah mereka
Jessica yang melihat kedatangan Maria,Liona dan Rita..segera menyuruh ketiga temannya untuk melarikan diri..meninggalkan Kanaya yang tengah meringkuk di tengah lapangan
"SETAAN!!..JANGAN LARI LUH!!" teriak Rita
"Ayo Rit..kita kejar..lu disini ajah ya Mar..tolongin Naya.." titah Liona
Maria menganggukan kepalanya..dia lalu menghampiri Kanaya yang bajunya sudah robek disana-sini
Liona dan Rita melanjutkan pengejarannya terhadap Jessica and the gank
"Nay?..lu nggak apa-apa?" tanya Maria sambil bersimpuh didepan Kanaya dan mengangkat kedua bahu Kanaya
"Mar..Maria?..ng..nggak Mar..aku nggak apa-apa.." jawab Kanaya sambil meringis menahan kesakitan
Maria menahan marahnya..dia lihat bibir Kanaya lecet dan mengeluarkan darah di sudut bibirnya..dia lihat sekujur tangan dan kedua kaki Kanaya lecet-lecet dan mengeluarkan darah
"Ayo..lu bisa bangun nggak?" tanya Maria
"Bi..bisa Mar..aargh.." erang Kanaya memegang lengan kanannya dan berusaha bangun
"Mar..ria..tas aku.." pinta Kanaya sambil menunjuk tasnya yng tergeletak tak jauh dari dirinya
Maria segera mengambil tas Kanaya..tapi dia terkejut..karena dia melihat tas ransel Kanaya sudah robek dan koyak..serta buku-buku pelajarannya sudah pada robek
"Kurang ajar..sampai segininya si ulet keket..awas luh..tunggu ajah balasan dari gua.."
"Tas lu sudah pada robek Nay..si ulet keket yang ngelakuin?" tanya Maria
"Bukan Mar..si Desi sama Lula yang ngelakuin.."
"Lu bisa jalan nggak?.." tanya Maria sambil memapah Kanaya untuk berdiri
Dari arah gedung penyimpanan alat-alat olah raga..muncul Liona dan Rita sambil bersungut-sungut ngomel tak jelas
"Setan tuh bocah!!..pake lari ke dalam kantor bokapnya lagi.." kesal Liona
Liona yang melihat Kanaya dipapah oleh Maria..segera menghampiri Kanaya dan memapah bahunya yang kosong
"Ya Alloh Nay..lu kenapa nggak balas sih?" sewot Liona yang melihat badan Kanaya yang berantakan
"Sudah Li..nanti ajah lu ngomelnya..kita antar dulu Naya ke bu Sela" balas Maria
Di depan gerbang..Sela yang sedang menunggu..terlihat tengah menghubungi Kanaya lewat handphonenya menatap cemas ke arah loby sekolah..karena jam segini Kanaya belum juga muncul dan handphonenya dia tidak bisa di hubungi
Mata Sela membulat kaget..melihat Kanaya tengah dipapah oleh Liona dan Maria
"PAK DIRMAN..CEPETAN PAK..BANTUIN NON NAYA!!" teriak Sela histeris sambil menghampiri Kanaya
Pak Dirman yang sedang merokok di sebelah mobil..kaget mendengar teriakan Sela dan buru-buru menghampiri loby sekolah sambil membuang sisa rokoknya
"Asstaghfirulloh!!.." teriak Pak Dirman sambil menghampiri Kanaya..Pak Dirman segera membopong Kanaya untuk dibawa ke mobil
Sela membukakan pintu untuk pak Dirman menaruh Kanaya
"Non Naya kenapa non Maria?" tanya Sela dengan raut muka cemasnya
"Naya di bully sama Jessica bu.." jawab Maria
"Bu Sela..tas nya Naya" kata Rita sambil memberikan tas Naya ke Sela
"Terima kasih ya non-non..saya permisi dulu" pamit Sela sambil bergegas menuju ke mobil
"Iya bu" jawab mereka berbarengan
"Sekarang gimana nih Mar?" tanya Liona sepeninggal Sela
"Mendingan kita balik..besok baru kita balas kelakuan ulet keket ke Naya..sekarang percuma kalau kita tungguin dia..pasti dia ngumpet di ketek bokapnya.." jawab Maria kesal sambil melihat ke arah ruang kepala sekolah
"Ulet keket nggak tahu aja..siapa yang punya sekolah ini.." ucap Liona
"Biarin..palingan rambut dia rontok kalau tahu siapa yang punya sekolah ini..dah ah..yuk kita balik.." ajak Maria
-Flashback Off-
"Begitu kak..ceritanya.." kata Maria yang mengahiri ceritanya
Stu yang selama mendengar cerita Maria hanya bisa memilin bibir bawahnya..menahan kesal
"Kak Stu..kalau boleh..saya bisa nengokin Naya nggak?" tanya Maria
"Boleh Maria..kamu temani dia dulu yaah?..Sela tolong kau antar Maria ke kamar Naya..setelah itu kau kembali ke sini lagi.." pinta Stu
"Baik tuan muda..mari non.." ajak Sela ke Maria
"Saya permisi ya kak.." pamit Maria
"Iya Maria.." jawab Stu
Sela lalu mengantarkan Maria menuju ke kamarnya Kanaya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
HARTIN MARLIN
mampus lo Jess,kamu dan bokap lo akan kena amuk dari Stu
2023-08-06
0
Cherry
Jessi habis loe sm Stu,sok jagoan sih bapaknya juga siap-siap dipecat
2021-08-23
2