Tuan Abraham tampak menyerahkan tasnya ke istrinya yang menyambutnya pulang
"Sepertinya ada tamu ya mah?" tanya tuan Abraham pada istrinya..nyonya Viona
Mereka berdua adalah orangtua dari Liona
"Iya pah..teman-teman sekolah Liona..mereka datang membezuk.." jawab nyonya Viona
"Bagaimana keadaan putri kita?..apa masih panas?" tanya tuan Abraham sambil duduk di sofanya dan melepaskan dasinya
"Masih pah..apa lebih baik kita bawa Liona ke rumah sakit pah?..mamah khawatir sekali" jawab nyonya Viona
"Iya..kita bawa Liona ke rumah sakit..nanti sehabis makan malam..kita bawa Liona" kata tuan Abraham seraya mengelus punggung istrinya untuk menenangkannya
"Teman-teman Liona apa kita ajak saja sekalian untuk makan malam..?" tanya tuan Abraham
"Iya pah..memang itu rencana mamah..tapi apakah mereka mau?" ujar nyonya Viona ragu
"Mereka pasti mau..mereka anak-anak muda yang tahu tata krama..pasti mereka akan sungkan untuk menolak tawaran makan malam dari kita"
Tuan Abraham yakin kalau kedua teman putrinya pasti akan merasa sungkan kalau menolak tawaran dari dirinya..dirinya sangat yakin karena telah mengenal keduanya selama 2 tahun belakangan ini..tapi apa yang ada di pikran tuan Abraham berbanding terbalik dengan apa yang ada dipikiran istrinya
Nyonya Viona sempat terbesit rasa khawatirnya..untuk mengajak Maria dan Rita untuk makan malam di rumah mereka..bukan apa..nyonya Viona takut menyinggung perasaan Maria dan Rita
Sepertinya nyonya Viona merasa segan terhadap orangtua Maria dan Rita yang mempunyai kedudukan tinggi di suatu instansi pemerintahan di ibukota
Tuan Abraham dan nyonya Viona menoleh ke arah pintu masuk..seorang security mengetuk pintu rumah
"Ada apa Man?" tanya tuan Abraham
"Maaf tuan..ada tamu yang mau menjemput nona Naya.."
"Naya?..saya tidak kenal Naya.." ucap tuan Abraham bingung
"Oooh iya..Naya..teman barunya Liona pah..suruh masuk Man.." kata nyonya Viona
"Baik nyonya..saya permisi dulu.."
Tuan Abraham yang penasaran untuk melihat siapa yang datang ke kediamananya
Dia lihat sebuah Maserati hitam terparkir di depan halamannya..dia seperti kenal dengan sedan sport mewah itu..karena mobil itu sangat jarang yang memilikinya di ibukota
"Ada apa pah?" tanya nyonya Viona sambil menghampiri suaminya
"Papah sepertinya kenal dengan mobil itu mah..apa jangan-jangan.." kira-kira tuan Abraham
Untuk menghilangkan rasa penasarannya..tuan Abraham keluar untuk menemui tamunya diikuti oleh istrinya di sampingnya
Begitu sepasang suami istri itu ada di depan Maserati hitam..sang empu mobil keluar dari dalam mobilnya
Terkejutlah mereka begitu tahu siapa yang keluar dari dalam mobil itu
"Tuan muda Stewart.." ucap tuan Abraham sambil menghampiri Stu dan menjabat tangannya
"Apa kabar tuan muda..ada apa sampai tuan muda sudi mampir di rumah saya ini?" tanya tuan Abraham
"Kabar saya baik..tuan Abraham..saya kesini cuma mau menjemput adik saya..Naya" jawab Stu
Nyonya Viona terkejut setelah mendengar kalau Kanaya adalah adik dari tuan muda yang mempunyai kekuasaan yang besar di ibukota
"Nona Naya adik tuan?" tanya nyonya Viona
"Iya nyonya.." jawab Stu sambil tersenyum
"Oh iya tuan muda..perkenalkan..ini istri saya" ucap tuan Abraham sambil memperkenalkan istrinya ke Stu
"Perkenalkan tuan muda..nama saya Viona.." sapa nyonnya Viona sambil menjulurkan tangannya
"Saya mamahnya Liona..teman sekolah dari non Naya.." sambung nyonya Viona
"Salam kenal nyonya..saya Stewart.." kata Stu sambil membalas uluran tangan nyonnya Viona
"Mari tuan..mari silahkan masuk.." ajak nyonya Viona
Stu lalu mengikuti kedua orangtua Liona untuk masuk ke dalam rumah mereka
"Silahkan tuan..silahkan duduk" pinta tuan Abraham
"Terima kasih.." jawab Stu sambil duduk di sofa
"Saya tinggal dulu ya tuan..saya mau panggil non Naya nya dulu" pamit nyonya Viona
"Baik nyonya Viona..silahkan" jawab Stu
Nyonya Viona segera menuju ke belakang untuk menyiapkan jamuan untuk tamu istimewanya yang tidak disangka-sangka sudi mampir di rumahnya ini
"Ya Tuhaaan..mimpi apa aku semalam..rumahku kedatangan tuan Stewart.."
Nyonya Viona mengingat-ingat..apakah dia tadi ada salah omong dengan Kanaya saat dia ada dikamar Liona..nyonya Viona tidak mau membikin nama suaminya jelek di mata Stu
"Bi.." panggil nyonya Viona
"Iya bu.." jawab bibi
"Bibi tolong suguhin minum yaah?..di depan ada tamu..tamunya bapak.." pinta nyonya Viona
"Baik bu.."
Setelah itu..nyonya Viona segera beranjak menuju ke lantai dua..kamarnya Liona
"Halo?.." sapa nyonya Viona sambil membuka pintu kamar
"Eh tante..kebetulan tante..kami mau pamit..sudah sore kayaknya.." ucap Maria
"Lho..kalian nggak makan disini dulu?..sudah tante siapin lho.." tanya nyonya Viona
"Nggak tante..terima kasih..soalnya Naya sudah ditungguin sama kak Stu dibawah.." jawab Kanaya
"Oooh..ya sudah kalau begitu.."
Ketiga teman Liona pamit undur diri
"Cepat sembuh ya Li.." kata Rita
"Iya..makasih ya manteman..udah mau nengokin gua.." jawab Liiona sambil tersenyum
"Iya..sama-sama Liona..aku pamit yaah?" pamit Kanaya
"Iya Naya..makasih.."
Maria tiba-tiba menarik kerah baju Hans untuk ikut dengan dirinya untuk pulang
"Ayo Hans..kita pulang.."
"Taa..tapi Mar.."
"Nggak pake tapi-tapian..biarin Liona istirahat..ayookkk.."
Hans hanya bisa pasrah..dia biarkan Maria menyeretnya keluar
"Daaah Li..gua balik yaah" pamit Hans yang memasang wajah memelas
"Byeee.." jawab Liona sambil melambaikan tangannya tersenyum geli
Nyonya Viona hanya bisa tersenyum geli melihat kelakuan bar-bar Maria yang main seret Hans untuk keluar
"Kak Stu.." panggil Kanaya begitu sampai di ruang tamu
"Halo Naya..gimana temannya?..sudah baikan?" tanya Stu
"Masih panas kak.." jawab Kanaya
"Putri tuan Abraham sakit apa?" tanya Stu ke tuan Abraham
"Demam tuan muda..rencananya..malam ini saya mau bawa putri saya ke rumah sakit.." jawab tuan Abraham
"Gimana kalau dibawa ke Alex's Hospital saja?..kebetulan Direktur disana teman saya..saya bisa telpon dia untuk arrange kamar VVIP buat putri tuan.." tawar Stu
"Terima kasih tuan muda..memang rencana saya akan saya bawa ke sana.."
"Waah..kebetulan kalau gitu..sebentar saya telpon Direkturnya.."
Dibelakang Kanaya..Maria dan Rita saling berbisik
"Rit..kakaknya Naya pada bening-bening semuanya yaah?..kalau tadi kak Alf..terus..sekarang kak Stu.." bisik Maria
"Ho'oh..bikin jantung gua cenat-cenut Mar.."
Hans yang mendengar bisikan kedua temannya hanya bisa memutar bola matanya malas
"Heleeeeeh..cewek dimana-mana sama ajah..nggak boleh ngelihat cowok bening.."
Ingin rasanya Hans menoyor kedua kepala gadis yang ada di depannya
Stu mengeluarkan handphonenya
"Halo bro.."
"Halo Stu..ada apa nih?..tumben"
"Kau lagi sibuk tidak?" tanya Stu
"Biasalah..namanya juga baru..kenapa?"
"Aku minta tolong yaaah?..tolong reservasi ruang rawat VVIP sekarang..atas namaku"
"Siapa yang sakit Stu?..kau?..apa Naya?"
"Bukaaan..teman sekolahnya Naya..badannya demam tinggi.."
"Oooh..temannya Naya..namanya Liona yaaah?"
Stu menurunkan handphonenya dari telinganya
"Nama putri tuan Abraham..Liona?" tanya Stu ke tuan Abraham
"Iii..iya tuan muda.." jawab tuan Abraham yang bingung..si penelpon tahu nama putrinya
"Iya bro..Liona namanya..kau kok tahu?"
"Tadi aku sempat ketemu sama Naya waktu beli buah untuk Liona di Dunia Buah..ya sudah..mau dibawa sekarang?"
"Mungkin habis makan malam kali bro..sekarang tanggung..mau Maghrib soalnya..kalau bisa kau kirimkan ambulans yaah..nanti aku sharelok rumahnya"
"Siaaap bosss..nanti aku kirim ambulans kesana..."
"Oke bro..thankyou yaaah.."
"Sama-sama bro.."
Sambungan telephon terputus
"Sudah tuan Abraham..kamarnya sudah saya reservasi..mengenai biayanya..biar menjadi tanggungan saya..anggap saja sebagai rasa kepedulian Naya untuk teman sekolahnya"
Sontak tuan Abraham dan nyonya Viona saling pandang mendengar niat mulia Stu
"Terima kasih tuan muda..kami ucapkan terima kasih" ucap tuan Abraham sambil mengangguk hormat
Stu menganggukan kepalanya..dia lalu menoleh ke arah Kanaya
"Naya?..teman-teman kamu nggak mau dikenalin ke kakak?" tanya Stu sambil tersenyum
Stu dapat melihat dari pancaran bola mata ketiga teman Kanaya yang memancarkan rasa keingintahuan tentang dirinya
"Oh iya kak..Naya sampai lupa.."
Kanaya lalu memyuruh ketiga temannya untuk berkenalan dengan Stu
"Halo kak..nama saya Maria.."
"Saya Rita.."
"Saya Hans.."
"Hai..kenalin yaah..saya Stewart..terima kasih yaah..sudah mau menjadi temannya Naya di sekolah" jawab Stu
"Iya kak.." jawab Maria dan Rita bersamaan
Dari dalam..muncul bibi memberitahu ke nyonya Viona..kalau makan malam sudah siap
"Tuan muda..mohon kiranya tuan muda untuk makan malam di rumah kami..ini sebagai bentuk terima kasih kami atas bantuan tuan muda dalam mereservasi kamar buat putri kami" pinta nyonya Viona
"Baik nyonya..terima kasih atas undangannya.." jawab Stu
"Kalau begitu..mari..mari tuan..Naya..Maria juga Rita..ayo..kita makan dulu.." ajak nyonya Viona
Kemudian mereka menuju ke ruang makan..untuk bersantap makan malam sajian tuan rumah
_______
"Saya mohon pamit tuan Abraham dan nyonya Viona..terima kasih atas undangan makan malamnya.." pamit Stu di depan teras kediaman tuan Abraham
"Sama-sama tuan muda..kami justru yang berterima kasih atas kesediaan tuan muda untuk kiranya santap malam di kediaman kami ini" jawab tuan Abraham sambil menunduk hormat..yang diikuti oleh istrinya
"Oh iya..tuan Abraham..mengenai proposal yang tadi tuan bicarakan..bagaimana kalau besok kita lanjuti di kantor saya?..sepertinya menarik" kata Stu sambil tersenyum
Mata tuan Abraham langsung berbinar-binar setelah mendengar permintaan Stu
"Baik tuan muda..besok saya akan datang ke tempat anda..terima kasih tuan muda" ucap tuan Abraham sambil menundukan badannya
"Kalau begitu..kami permisi dulu..selamat malam.." pamit Stu sambil mengangguk hormat
"Selamat malam tuan muda..hati-hati dijalan" jawab tuan Abraham
"Om..tante..Naya pamit yaah?..terima kasih sudah ngundang Naya untuk makan malam disini" pamit Kanaya
"Iya non Naya..terima kasih sudah mau nengokin Liona..kapan-kapan main kesini lagi yaaah?..pintu rumah ini selalu terbuka buat non Naya" jawab nyonya Viona sambil tersenyum
"Iya tante..selamat malam.." pamit Kanaya
"Malam non Naya.." jawab tuan Abraham dan nyonya Viona berbarengan
"Assallamualaikum.." salam Kanaya
"Waalaikumsallam.."
Pasangan suami istri itu memandang kepergian Stu dan Kanaya ke arah mobilnya yang terparkir di depan halaman rumah
Keduanya melambaikan tangannya begitu Maserati hitam itu bergerak meninggalkan halaman rumah kediaman tuan Abraham
"Mah..puji syukur kita ucapkan ke Alloh SWT mah..ternyata kedatangan non Naya ke rumah kita ini membawa keberkahan tersendiri" ucap tuan Abraham sambil tersenyum memandang istrinya
"Iya pah..siapa kira kalau non Naya itu ternyata adik dari tuan Stewart.." ucap nyonya Viona
"Tadi mamah ada salah omong tidak ke non Naya?" tanya tuan Abraham
"Alkhamdulillah tidak pah..tadi mamah tidak ada salah omong ke non Naya.." jawab nyonya Viona
Tuan Abraham lalu menggandeng istrinya masuk ke dalam rumah
"Doain papah ya mah..semoga besok proposal papa bisa diterima oleh tuan Stewart.."
"Amin pah..mamah selalu berdoa untuk kebaikan kita semua.."
Tuan Abraham mengangguk sambil tersenyum
"Ayo kita siap-siap untuk bawa Liona ke rumah sakit.." ajak tuan Abraham
"Ayo pah.."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
Cherry
seperti kejatuhan duren runtuh ya tuan Abraham
2021-08-23
1