11.Wijaya Holding

Mercedez s600 Pullman berwarna hitam berhenti di loby sebuah gedung perkantoran yang terlihat mewah dan modern

Seorang bodyguard dengan sigap membukakan pintu untuk Stu

"Selamat pagi tuan.." sapanya pada Stu

Stu menganggukan kepalanya sambil memakai kacamata hitamnya..tapi baru beberapa langkah..Stu hentikan langkah kakinya dan dia menoleh ke arah bodyguardnya

"Terima kasih" ucap Stu sambil kembali melangkahkan kakinya

"Ii..iya tuan..sama-sama" jawab bodyguard itu bingung

"Tuan muda tumben sekali bilang terima kasih..biasanya kan nggak pernah" batin bodyguard itu heran..melihat Stu mengucapkan terima kasih ke dirinya

Terbersit sekilas di pikirannya Stu untuk melakukan apa yang Kanaya lakukan kepada bodyguardnya setelah dirinya dibukakan pintu

Riko yang menyerahkan kunci mobil ke salah satu bodyguard..segera menyusul Stu yang sudah melangkahkan kakinya ke dalam loby

Para karyawan yang ada di loby..melihat kedatangan seorang yang paling berkuasa di gedung ini yang dikawal oleh sejumlah bodyguard

Mereka menundukan kepalanya sambil memberikan hormatnya kepada Stu dan Riko tak kala melintas si depan mereka

Staff wanita yang ada hanya bisa menelan salivanya melihat pesona Stu yang menguar hebat di pagi ini

"Boss..orang Permata sudah datang" kata Riko yang mengiringi Stu sambil melihat pesan singkatnya di handphonenya

"Suruh mereka tunggu di ruang metting.."

"Baik boss.." jawab Riko

Riko lalu menghubungi seseorang dengan handphonenya

Sesampainya di selasar lift..Stu menuju ke lift khusus untuk dirinya dan Riko

Dan meluncurlah mereka ke lantai 30..lantai khusus CEO

ting..

Terbukalah pintu lift di lantai 30..Stu telah ditunggu oleh seorang wanita cantik berpakaian seksi yang berdiri di depan lift

"Selamat pagi pak.." sapanya

"Pagi Cindy.." balas Stu sambil berjalan ke arah ruangannya

"Apa schedule saya hari ini?" tanya Stu

"Pagi ini..bapak sudah di tunggu oleh Direksi Permata untuk membicarakan akuisisi Permata Group oleh perusahaan kita pak.." jawab Cindy yang berjalan mengiringi Stu

"Ada lagi?"

"Setelah makan siang..perwakilan dari Global group meminta untuk bertemu dengan bapak.."

"Dimana?"

"Saya sudah arrange untuk bertemu di Hotel Sesion pak.." jawab Cindy

"Kamu cancel..saya mau ketemu di cafe di loby kantor.." pinta Stu

"Baik pak.." jawab Cindy sambil mencatat permintaan Stu di agendanya

Selama berjalan disisi Stu..Cindy berusaha tampil seanggun mungkin..Riko yang berjalan di belakang mereka hanya bisa memutar bola matanya..malas melihat kelakuan Cindy

Sekretaris pribadi Stu itu kelihatan sekali berusaha untuk menarik perhatian Stu dengan pesonanya

Selamat pagi pak..

Sapa beberapa karyawan yang berdiri di meja masing-masing ketika Stu lewat didepan mereka

"Ya ampun Mer..pak Stewart kok makin lama makin ganteng aja siiih?" bisik seorang staff wanita setelah Stu berlalu dari depan mejanya

"Iya Sil..bikin jantung gua cenat-cenut aja nih...hmmmmpp" desah Mery sambil meraba dadanya yang terasa berdetak dengan kencang

"Heeei..lu berdua yaaak..kalau setiap ngeliat pak Stewart lewat..masih aja pada nggak bisa jaga image siih..behave dong nennnng!!!..behave!!" umpat seorang staff pria yang mendengar percakapan antara Sisil dan Mery

"Lu kenapa sih Dod?..nggak boleh ngeliat orang seneng ajah luh!!" kesal Mery sambil duduk kembali di kursinya

"Lu jangan ngarep pak Stewart laaah..ketinggian buat elu berdua..takutnya nanti kalau ketinggian..jatuhnya sakit.." cibir Dodi sambil mengetik kembali di keyboard komputernya

"Yeee..sirik aja luh!!" sewot Sisil

"Lu kenapa pada ngarepin pak Stewart sih?..cowok-cowok jomblo di kantor kita ini kan masih banyak..cintailah ploduk-ploduk Indonesia.." sahut Dodi yang mengambil sebuah slogan dari sabuah iklan

"Hiiiii..ogaaaah!!..cowok disini pada dibawah standard semua.." cibir Mery

"Heeeh!!..ati-ati kalau ngomong lu yaak!!" sentak Dody

Jiwa jomblo Dodi memberontak..tak terima kalau laki-laki disini dibilang dibawah standard oleh Mery

"Laaah..emang bener kok..kali ajah kalo gua bisa dapetin pak Stewart bisa memperbaiki keturunan..gua kan pengen banget punya anak rambutnya blonde-blonde gemesin gimana gitu" khayal Mery

"Hahahaha..ngimpi lo!!" umpat Dodi di dalam hatinya

"Lu kalau pengen dapetin pak Stewart..lu mesti hadepin dulu tuh..macan loreng yang nempel terus ke pak Stewart" kata Dodi sambil memberikan kode dagunya ke arah Cindy yang baru keluar dari dalam ruangan CEO

Cindy dengan gaya yang berlenggak-lenggok berjalan ke arah mejanya yang berada di depan Mery..tak lama kemudian Cindy mengeluarkan alat riasnya dan memperbaiki maskaranya yang menurutnya kurang mentereng

"Tuh orang apa badut Ancol sih?..bedak kurang menor neng?" sindir Mery dalam hatinya

Mery melihat notif pesan masuk ke handphonenya..dia melihat Sisil mengirimkan pesan..dia menoleh ke Sisil dan senyuman seram mulai timbul di bibirnya

Mereka berdua terbiasa membahas persoalan di kantor melalui pesan singkatnya..agar tidak ada orang luar yang tahu apa yang sedang mereka gosipkan

Sepertinya korban gibah mereka kali ini adalah Cindy yang masih asyik merapikan makeupnya

Dodi yang melihat Sisil dan Mery senyum-senyum sendiri..hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya

Dia tahu kalau mereka berdua tengah menggibahi seseorang..yaa..gibah dengan memanfaatkan tehnologi yang ada

Terbukalah pintu ruangan Stu dan keluarlah Stu dan Riko melewati meja Mery dan Cindy

Cindy yang melihat atasannya keluar..segera merapikan alat-alat makeupnya dan berdiri menghampiri Stu

"Kamu disini aja Cin..biar saya ditemani sama pak Riko untuk ketemu sama orang Permata.." perintah Stu yang melihat Cindy menghampirinya

"Eeh..ii..iya pak.." jawab Cindy gugup

"Hahahaha..emang enak..udah capek-capek dandan..malah nggak di ajak sama pak Stewart" ejek Mery di hatinya

Cindy yang kesal menghentakan kakinya di lantai begitu Stu menghilang di balik tembok..rencana untuk mendampingi metting sekaligus tebar pesona ke Stu..gagal total

Dengan langkah yang kesal..Cindy kembali ke mejanya

"Huh!!..sia-sia aku dandan menor gini.." kesal Cindy sambil mengerucutkan bibirnya

Handphone Cindy yang ada di meja berbunyi..dan matanya langsung berbinar begitu tahu siapa yang menelpon dirinya

"Pak Stewart berubah pikiran kayaknya nih.."

Cindy berdehem sebentar

"Halo pak?" sapa Cindy dengan suara dibikin semanja mungkin

"Kamu tolong belikan saya i-phone terbaru beserta kartu perdananya yaah..yang pasca bayar..kamu bisa pakai kartu credit kantor.."

"Baik pak..sekarang?" tanya Cindy

"TAHUN DEPAN !!!"

..tuuuuuttt..

Teriakan Stu di handphone Cindy cukup lantang..sampai Mery yang ada di seberang mejanya menoleh ke arah Cindy yang gelagepan setelah mendengar teriakan Stu

Mery menahan tawanya melihat Cindy kalang kabut mengambil tasnya dan segera beranjak meninggalkan mejanya

"Mer.." panggil Sisil

"Apa?" sahut Mery

"Pemain lenong bocah kenapa tuh?..kayak kebakaran jenggot..kalang kabut begitu" tanya Sisil

"Habis disemprot sama pak Stewart.." jawab Mery sambil menahan tawanya

Sisil hanya membulatkan mulutnya

_________

Jam istirahat..saatnya makan siang

Para karyawan Wijaya Holding bergegas menuju ke kantin yang berada di lantai 1 gedung Wijaya Tower

Stu..selaku CEO di Wijaya Holding membuat kebijakan perusahaan memberikan fasilitas kantin yang nyaman untuk para karyawannya sekelas restoran bintang lima

Dan dia juga memberikan gratis free charge untuk makan siang para karyawan

Walaupun gratis..tapi menu untuk makan siang di kantin perusahaan bukanlah kaleng-kaleng

Semua menu pilihan dari sebuah catering yang masih dibawah naungan Wijaya Holding

Jadi inilah mengapa para karyawan di Wijaya Holding makin betah dan giat bekerja untuk perusahaan

Mereka diberikan berbagai macam fasilitas oleh kantor yang tidak mereka dapatkan di kantor lain

Stu dan Riko beserta beberapa jajaran direksi memasuki kantin..walaupun Stu selaku CEO disini..dirinya tidak merasa risih bergabung dengan para karyawannya untuk makan siang di kantin

Kalau tidak ada metting dengan seseorang diluar..Stu sudah pasti menyempatkan dirinya untuk makan siang di kantin

"Silahkan tuan.." sapa seorang petugas kantin pada Stu ke salah satu meja yang ada..meja khusus untuk CEO Wijaya Holding

Stu lalu duduk diikuti Riko dan dua orang direksi

"Menunya apa hari ini?" tanya Riko

"Sop gulai kepala kakap dan udang goreng saus tiram pak Riko" jawabnya

"Boss?" tanya Riko ke Stu

Stu menganggukan kepalanya

"Ya sudah..kami itu saja..empat porsi yaah.." kata Riko

"Baik pak..silahkan ditunggu"

Stu bangun dan membuka jasnya..Riko berinisiatif menerima jas Stu dan dia gantungkan di sebuah hanger yang tersedia khusus untuk Stu

Stu lepaskan dasinya dan dia gulung kemeja putih slimnya hingga sebatas sikunya..kesan macho dan maskulin makin menguar dari diri Stu

Para karyawan wanita yang sedang makan di kantin..tidak mau melewatkan kesempatan tersebut..pemandangan macho CEO mereka yang masih single

Termasuk Cindy dan gerombolan sekretaris yang duduk tak jauh dari meja Stu

"Cin..bos lu tuh.." kata Nabila teman Cindy sesama sekretaris memberikan kode dengan dagunya ke arah Stu

Cindi pun menoleh ke belakang..ke arah meja bosnya makan

"Makin keren ajah sih Cin pak Stewart.." timpal Andin yang duduk di depan Cindy sambil memperhatikan Stu

"Iya..lu mah pada enak..pada nggak ketemu pak Stewart setiap hari..lah..gua setiap hari harus nahan nafas bo!!.." guman Cindy sambil menyuap makan siangnya

"Eh..gimana..gimana?..progres lu deketin pak Stewart.." tanya Nabila

"Masih zonk Bil..." jawab lemas Cindy

Kedua teman Cindy tertawa melihat nasib Cindy yang sampai ini tidak dapat respon apa pun dari Stu

"Zonk gimana?" tanya Nabila lagi

"Iya..gua dah tampil cetar membahana begini..masih aja nggak dapet respon apa pun dari bos..jangan-jangan gua sangsi ama pak Stewart.." jawab Cindy yang sepertinya sudah selesai makannya

"Sangsi apaan?"

"Dia itu normal nggak sih?" jawab Cindy

Plaaak...

"Lu tuh kalau ngomong sembarangan yaak!!" potong Andin sambil menepuk pundak Cindy

"Aawww..sakit tahu Ndin..itu kan cuma asumsi gua doang..gimana gua nggak ngomong kayak gitu coba?..bos kalau ngelihat gua kayak nggak ada responya sama sekali" ucap Cindy membela diri

"Ati-ati kalau ngomong Cindy..itu kan bos kita..CEO Wijaya Holding..apa nggak berabe kalau pak Stewart sampai denger?" timpal Nabila

"Iya..iyaa..aku minta maaf.." kata Cindy sambil melempar tissuenya ke atas piring

_________

Sekitar jam 9 malam..Mercedez kepunyaan Stu memasuki halaman mansionnya

"Selamat malam tuan muda.." sapa Wati dan Nuri

"Malam..Naya mana?" tanya Stu

"Non Naya sedang bersama bu Pur tuan..di rumah samping.." jawab Wati

"Naya apa sudah makan?"

"Sudah tuan muda" jawab Wati

Stu segera masuk menuju ke dalam mansionnya

"Selamat malam tuan muda.." sapa Sela ketika bertemu dengan Stu di ruang tengah

"Malam Sela"

"Tuan muda mau makan malam?" tanya Sela

"Nggak usah Sel..aku sudah makan tadi sama Riko di Senayan.." jawab Stu

"Buatkan aku kopi saja..nanti kau taruh di meja makan yaah?" sambung Stu

"Baik tuan muda.."

"Setelah itu..kau bisa istirahat.."

"Baik tuan muda"

Stu masuk ke dalam kamarnya

Setelah selesai dengan ritual mandinya..Stu keluar dari kamar dan menuju ke meja makan..di tangan kanannya ada sebuah papper bag berlogo buah apel ke garot sebelah

Stu ambil kopinya dan menuju ke sayap Barat dari mansionnya..tepatnya ke sebuah rumah mininalis yang menjadi tempat tinggal mbak Pur selama ini

"Selamat malam bu.." sapa Stu pada mbak Pur

"Malam den.." jawab mbak Pur

Matanya menelisik heran melihat Kanaya yang tertidur dengan menggunakan paha mbak Pur sebagai bantalnya

"Naya sudah tidur ya bu?" tanya Stu

"Iya den..tadi setelah cerita-cerita..nggak tahunya non Naya sudah tertidur di paha mbak.." jawab Stu

Stu tersenyum geli melihat Kanaya yang sepertinya tertidur pulas di paha mbak Pur

Stu taruh gelas kopinya dan papper bag yang dia bawa di meja teras

"Sini..biar saya angkat Naya nya bu.." pinta Stu

"Jangan den..nanti biar saya ajah..soalnya belum pulas tidurnya..kasihan non Naya nya"

"Udah. nggak apa-apa bu..kasihan bu Pur kalau sampai nungguin Naya tidur.."

Akhirnya mbak Pur membiarkan Stu membopong Kanaya ke kamarnya

"Kopi sama papper bag saya tolong dibawain ya bu.." pinta Stu

"Baik den.." jawab bu Pur

Mbak Pur lalu mengekor di belakang Stu menuju ke kamar Kanaya

Sesampainya di depan kamar Kanaya..mbak Pur segera membukakan pintu kamar

"Terima kasih bu.."

Stu menaruh Kanaya diatas ranjangnya..Kanaya menggeliat sebentar

"Den..saya tinggal yaah?" pamit mbak Pur setelah menaruh kopi dan papper bag di meja nakas

"Iya bu" jawab Stu

"Selamat malam den"

"Selamat malam bu" jawab Stu sambil menoleh ke mbak Pur

Mbak Pur keluar dari kamar Kanaya sambil menutup pintu kamar dengan perlahan

Sepeninggal Mbak Pur..Stu menyelimuti Kanaya dan menyetel ac dengan temperatur hangat

Stu duduk di bibir ranjang Kanaya..dia perhatikan Kanaya yang tengah tertidur dengan damainya

Dengan lembut Stu membelai rambut Kanaya dan tangannya turun ke pipi Kanaya

"Kamu memang manis Naya.." ujar lirih Stu

Stu lihat papper bag yang ada di nakas..dia cari secarik kertas dan dia tulis pesan untuk Kanaya dan dia selipkan di bawah papper bag tersebut

Setelah itu..dia perhatikan lagi Kanaya sambil tersenyum..kemudian Stu bangun dan mencium kening Kanaya dengan lembut

"Selamat malam Naya..mimpi yang indah yaa?" bisik Stu lirih

Setelah mengambil gelas kopinya..Stu keluar dari kamar Kanaya

Stu tersenyum melihat Kanaya yang terbaring di ranjangnya dan dia tutup pintu kamar Kanaya dengan perlahan

Terpopuler

Comments

Alejandra

Alejandra

aku bacanya yang belakangan dulu baru balik ke awal. Ternyata kelakuan Cindy diawal sama kayak cewek" lain, kegatalan...

2023-05-23

0

Leni Ani

Leni Ani

tu kopi sampai pusing di bawa kesana kemari 😁😁😁😁😁

2023-01-12

0

Cherry

Cherry

pasti hp keluaran terbaru buat Naya

2021-08-23

2

lihat semua
Episodes
1 01.Menolong
2 02.Murka
3 03.Kok Beda Ya?
4 04.Ramen Special
5 05.Boleh Nemu Di Jalan
6 06.Nasi Goreng
7 07.Empat Jempol
8 08.Nggak Konsen
9 09.Memasak Bersama
10 10.Kembali Ke Sekolah
11 11.Wijaya Holding
12 12.Ulet Keket
13 13.Menengok Liona
14 14.Membawa Berkah
15 15.Musibah Atau Anugerah
16 16.Mendapatkan Perhatian
17 17.Gagal Tebar Pesona
18 18.Pembullyan
19 19.Meminta Maaf
20 20.Ampunan
21 21.Janji Untuk Berubah
22 22.Mendapat Harta Karun
23 23.Jual Beli
24 24.Meminta Ijin
25 25.Menghadiri Pesta
26 26.Titik Terang
27 27.Tertunda
28 28.Mom!..Please!
29 29.Menjadi Model Dadakan
30 30.Nggak Salah Memilih
31 31.Undangan Makan Malam
32 32.Kembali Ke Tanah Air
33 33.Kasandra Ku Pulang
34 34.Cerita Yang Sebenarnya
35 35.Dia Yang Dari Masa Lalu
36 36.Calon Kakak Ipar
37 37.Bertemu Dengan Opa dan Oma
38 38.Pertemuan Keluarga
39 39.Kisah Kelam Dan Penghianatan
40 40.Kedatangan Sita Ke Wijaya Holding
41 41.Curahan Hati
42 42.Ketulusan Hati Kanaya
43 43.Kesempatan Kedua
44 44.Kepulangan Heru
45 45.Kolektor Blackcard
46 46.Rencana Dua Bersaudara
47 47.Rumah Sakit
48 48.Idola
49 49.Kedewasaan Kanaya
50 50.Persiapan Pesta
51 51.Jangan Kecewakan Putri Saya
52 52.Kelulusan
53 53.Hadiah
54 54.Membuang Mantan Pada Tempatnya
55 55.Membuat Passport Baru
56 56.Mobil Baru Kanaya
57 57.Si Tomboy Ambar
58 58.Si Cantik Agent SS1
59 59.Salah Perhitungan
60 60.Terbaring Di Rumah Sakit
61 61.Sweet Seventeen Party
62 62.Penculikan Cindy
63 63.Kecolongan
64 64.Kalah Selangkah
65 65.Bawa Pulang Adikmu
66 66.Kembali Beraksi
67 67.Penyerbuan
68 68.Akhirnya Semua Selamat
69 69.Pembalasan Ambar
70 70.Perkenalan
71 71.Mengambil Alih
72 72.Menjemput Ibu Cindy
73 73.Kehidupan Di Desa
74 74.Liburan Telah Tiba
75 75.Bienvenue dans la ville de Paris
76 76.Sekretaris Sementara
77 77.Tawaran
78 78.Proteksi Seorang Ibu
79 79.Best Friend Forever
80 80.Cassandra de Marco
81 81.Hadiah Lainnya
82 82.Kliwon
83 83.Hati Seorang Ambar
84 84.Undangan Makan Siang
85 85.Mencari Gara-Gara
86 86.Maldive
87 87.Ungkapan Hati Maxwel
88 88.Meminta Ijin
89 89.Cucu Kesayangan
90 90.Menjadi Chef Dadakan
91 91.Rencana Ambar
92 92.Dinner Ala Kanaya
93 93.Pasar Malam
94 94.Rencana Kanaya
95 95.Belajar Setir Mobil
96 96.Kecopetan
97 97.Perihal Bodyguard
98 98.Audisi
99 99.Membereskan Masalah
100 100.Visual
101 101.Lembaran Baru Sita
102 102.Makan Malam
103 103.Mobil Sejuta Umat
104 104.Penyerahan Berkas
105 105.Hidden Bodyguard
106 106.IAR Corp
107 107.Jobdesk Yundira
108 108.Silaturahmi
109 109.Double Proposal
110 110.Kios Roti
111 111.Ke Bandung
112 112.Asal Usul Juminten
113 113.Tidak Tahu Malu
114 114.Opa Enzo Datang Ke Jakarta
115 115.Pengumuman
116 116.Kisah Faleria
117 117.Ahli Waris
118 118.Pesona Kanaya
119 119.Mengantar Keberangkatan Maria
120 120.Kepulangan Stu
121 121.Usulan Opa Enzo
122 122.Membujuk Kanaya
123 123.Pelatihan Dimulai
124 124.Jurus Jitu Ala Kanaya
Episodes

Updated 124 Episodes

1
01.Menolong
2
02.Murka
3
03.Kok Beda Ya?
4
04.Ramen Special
5
05.Boleh Nemu Di Jalan
6
06.Nasi Goreng
7
07.Empat Jempol
8
08.Nggak Konsen
9
09.Memasak Bersama
10
10.Kembali Ke Sekolah
11
11.Wijaya Holding
12
12.Ulet Keket
13
13.Menengok Liona
14
14.Membawa Berkah
15
15.Musibah Atau Anugerah
16
16.Mendapatkan Perhatian
17
17.Gagal Tebar Pesona
18
18.Pembullyan
19
19.Meminta Maaf
20
20.Ampunan
21
21.Janji Untuk Berubah
22
22.Mendapat Harta Karun
23
23.Jual Beli
24
24.Meminta Ijin
25
25.Menghadiri Pesta
26
26.Titik Terang
27
27.Tertunda
28
28.Mom!..Please!
29
29.Menjadi Model Dadakan
30
30.Nggak Salah Memilih
31
31.Undangan Makan Malam
32
32.Kembali Ke Tanah Air
33
33.Kasandra Ku Pulang
34
34.Cerita Yang Sebenarnya
35
35.Dia Yang Dari Masa Lalu
36
36.Calon Kakak Ipar
37
37.Bertemu Dengan Opa dan Oma
38
38.Pertemuan Keluarga
39
39.Kisah Kelam Dan Penghianatan
40
40.Kedatangan Sita Ke Wijaya Holding
41
41.Curahan Hati
42
42.Ketulusan Hati Kanaya
43
43.Kesempatan Kedua
44
44.Kepulangan Heru
45
45.Kolektor Blackcard
46
46.Rencana Dua Bersaudara
47
47.Rumah Sakit
48
48.Idola
49
49.Kedewasaan Kanaya
50
50.Persiapan Pesta
51
51.Jangan Kecewakan Putri Saya
52
52.Kelulusan
53
53.Hadiah
54
54.Membuang Mantan Pada Tempatnya
55
55.Membuat Passport Baru
56
56.Mobil Baru Kanaya
57
57.Si Tomboy Ambar
58
58.Si Cantik Agent SS1
59
59.Salah Perhitungan
60
60.Terbaring Di Rumah Sakit
61
61.Sweet Seventeen Party
62
62.Penculikan Cindy
63
63.Kecolongan
64
64.Kalah Selangkah
65
65.Bawa Pulang Adikmu
66
66.Kembali Beraksi
67
67.Penyerbuan
68
68.Akhirnya Semua Selamat
69
69.Pembalasan Ambar
70
70.Perkenalan
71
71.Mengambil Alih
72
72.Menjemput Ibu Cindy
73
73.Kehidupan Di Desa
74
74.Liburan Telah Tiba
75
75.Bienvenue dans la ville de Paris
76
76.Sekretaris Sementara
77
77.Tawaran
78
78.Proteksi Seorang Ibu
79
79.Best Friend Forever
80
80.Cassandra de Marco
81
81.Hadiah Lainnya
82
82.Kliwon
83
83.Hati Seorang Ambar
84
84.Undangan Makan Siang
85
85.Mencari Gara-Gara
86
86.Maldive
87
87.Ungkapan Hati Maxwel
88
88.Meminta Ijin
89
89.Cucu Kesayangan
90
90.Menjadi Chef Dadakan
91
91.Rencana Ambar
92
92.Dinner Ala Kanaya
93
93.Pasar Malam
94
94.Rencana Kanaya
95
95.Belajar Setir Mobil
96
96.Kecopetan
97
97.Perihal Bodyguard
98
98.Audisi
99
99.Membereskan Masalah
100
100.Visual
101
101.Lembaran Baru Sita
102
102.Makan Malam
103
103.Mobil Sejuta Umat
104
104.Penyerahan Berkas
105
105.Hidden Bodyguard
106
106.IAR Corp
107
107.Jobdesk Yundira
108
108.Silaturahmi
109
109.Double Proposal
110
110.Kios Roti
111
111.Ke Bandung
112
112.Asal Usul Juminten
113
113.Tidak Tahu Malu
114
114.Opa Enzo Datang Ke Jakarta
115
115.Pengumuman
116
116.Kisah Faleria
117
117.Ahli Waris
118
118.Pesona Kanaya
119
119.Mengantar Keberangkatan Maria
120
120.Kepulangan Stu
121
121.Usulan Opa Enzo
122
122.Membujuk Kanaya
123
123.Pelatihan Dimulai
124
124.Jurus Jitu Ala Kanaya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!