Porsche Panamera turbo hitam memasuki halaman mansion kepunyaan Stu
Di pintu utama..telah menunggu Tika dan Nuri..mereka berdua dengan sigap membawakan belanjaan Kanaya yang berada di bagasi
"Langsung bawa ke kamarnya Naya ya Tika.." kata Stu
"Baik tuan muda.."
"Kamar?..aku punya kamar?" batin Kanaya heran
Kanaya ingin membantu membawa belanjannya..tapi di cegah oleh Nuri
"Jangan non..biar kami saja.." sergah Nuri
"Biar mbak..nggak apa-apa"
Akhirnya Nuri membiarkan Kanaya membantunya membawakan barang belanjaan
"Naya.." panggil Stu
"Iya tuan.." jawab Kanaya
"Kamu mandi dulu yaah..habis itu saya tunggu di meja makan" kata Stu sambil masuk ke dalam
"Baik tuan"
Kanaya lalu masuk ke dalam mansion
"Non..non mau kemana?" panggil Nuri yang melihat Kanaya menaiki tangga utama
"Ke kamar saya mbak.." jawab Kanaya
"Kamar non bukan disitu lagi..itu buat kamar tamu..ayo ikut saya non.."
Kanaya yang heran..akhirnya mengikuti Nuri yang menuju ke bagian utara dari mansion
Sepanjang perjalanannya menuju ke kamar barunya..Kanaya kembali terkesima melihat dekorasi mansion Stu
Sampailah mereka di sebuah pintu kamar yang besar
"Mari non.." kata Nuri sambil membuka pintu kamar
"Waaah...gede banget.." ucap Kanaya tanpa sadar
Dia pikir kamar yang dia tempati semalam sudah besar..tapi disini kamarnya lebih besar lagi..dihiasi berbagai macam furniture berkelas yang pastinya berharga mahal
"Non Naya..bajunya sudah saya beresi di lemari ini yaah?" kata Tika
"Ii..iya mbak..terima kasih" ucap Kanaya yang masih terpesona dengan dekorasi kamar barunya
"Bu. " sapa Tika sambil mengangguk hormat pada mbak Pur yang baru sampai di depan kamar
"Gimana non Naya?..suka sama kamar barunya?" tanya mbak Pur sambil mendekati Kanaya
"Suka bu..ini besar sekali..rumah nenek di kampung kalah luasnya bu. " jawab Kanaya
Mbak Pur tersenyum sambil membelai rambut Kanaya lembut
"Non sekarang mandi dulu yaah?..keburu malam..nanti habis itu non ke meja makan yaah?..non ditunggu oleh den Stu untuk makan malam" jelas mbak Pur
"Iya bu.." jawab Kanaya sambil tersenyum
"Ya sudah..saya tinggal dulu ya non.."
"Iya bu.."
Sepeninggal mbak Pur yang keluar dari kamar..Kanaya bersiap-siap untuk mandi
____________________________________
Riko keluar dari rumahnya sambil membawa segelas kopi di tangannya
Matanya menelisik tajam ketika dia melihat kamar mansion bagian utara menyala
Sepengetahuan dirinya..kamar itu selalu padam lampunya karena tidak ada yang menempati
Riko bergegas masuk ke dalam mansion untuk menghilangkan rasa penasarannya
"Seeel.." panggil Riko ke Sela
"Iya mas?" jawab Sela yang tengah mempersiapkan makan malam yang akan di tata di meja makan
"Kamar utara kok..tumben lampunya nyala?..ada yang nempatin?" tanya Riko sambil duduk di bangku meja makan yang ada di dapur
"Iya mas..kamar itu sekarang buat non Naya" jawab Sela
"Non Naya?..siapa dia?" tanya Riko lagi
"Entahlah mas..tuan muda nggak mau cerita"
Sela menyuruh Wati untuk membawa makan malam yang sudah siap untuk dibawa ke meja makan
"Kok Stu nggak cerita sih?" ujar Riko lirih
___________________________________
Tepat jam 8 malam..Kanaya makan malam bersama Stu di meja makan utama
Stu sesekali melirik ke Kanaya yang duduk di depannya..Stu berpikir..gadis itu seperti bukan asli orang Indonesia..dan makin lama makin cantik kalau diperhatikan
...aiiiish...Stu langsung menggeleng-gelengkan kepalanya..(Masih bocah Stu..)
"Naya.."
"Iya tuan?"
"Besok kamu saya tinggal disini sendiri yaah?..saya ada acara besok..mungkin sampai malam.."
"Iya tuan.."
Kanaya heran..kenapa Stu sampai bilang pada dirinya..kalau dia ada acara besok..dia kan bukan siapa-siapa disini
"Kalau kamu perlu apa..kamu bisa minta sama Sela..atau yang lainnya"
"Baik tuan.."
Setelah selesai makan malam..Kanaya memberesi piring kotornya dan kepunyaan Stu
"Mau ngapain kamu?" tanya Stu sambil menahan tangan Kanaya yang ingin mengambil piring kotornya
"Mau saya cuci tuan.." jawab Kanaya sambil menoleh ke Stu
"Nggak usah..biar Nuri ajah.." cegah Stu
"Biar saya saja tuan..kata nenek..kita harus cuci sendiri piring kita kalau sehabis kita makan tuan.."
Akhirnya Stu membiarkan Kanaya membawa piring kotornya..walau sempat dicegah oleh Nuri yang meminta piring kotor dari tangan Kanaya
"Sela.."
"Iya tuan muda.."
"Hari senin kamu urus sekolahnya Kanaya yaah?" pinta Stu sambil menyalakan rokoknya
"Baik tuan muda..di Wijaya Education School tuan muda?" tanya Sela
"Iya..Riko mana?"
"Di paviliun tuan muda.."
"Tolong panggilkan dia" pinta Stu
Stu lalu bangun dan menuju ke teras samping mansionnya
Selagi asiknya Stu menikmati kopi dan rokoknya..muncul Riko dan langsung duduk di depan Stu
"Ada apa bos?" tanya Riko
"Besok jadi kan..bos Permata ngajakin golf?.."
"Jadi bos..mereka sudah bikin janji dari minggu kemarin.."
"Bagus..kau usahakan mereka mau menurunkan harga saham mereka..bagaimana pun caranya..saham mereka harus kita miliki.."
"Siap bos.." jawab Riko sambik menganggukan kepalanya..perintah Stu untuknya bagaikan titah raja yang tidak bisa terbantahkan
Tiba-tiba..telinga mereka mendengar suara orang memberikan salam dari pintu depan
"STUUU?..WHERA ARE YOU MEEEN?" sapanya dengan suara yang nyaring
"Siapa itu Riko?..coba kau tengok" pinta Stu
Baru juga Riko mengangkat pantatnya..seorang laki-laki muda muncul di pintu
"Alfonso!!" teriak Stu sambil bangun dan memeluk pemuda itu
"Hahahaha..gimana kabar mu men?..Riko!!" sapa Alfonso yang melihat Riko di depannya
Riko dengan senyuman yang merekah memeluk Stu dan Alfonso bersama
Ketiga sahabat karib dipertemukan lagi malam ini
"Ada apa kau kembali ke Indonesia Alf?..bukanya kau lagi sibuk di Itali?" tanya Stu sambil duduk di sofa
"Hahaha..orangtuaku memintaku kembali Stu..mereka memintaku untuk menjalankan rumah sakitnya.." jawab Alfonso
Orangtua Alfonso mempunyai sebuah rumah sakit terkenal di ibukota
"Harus gitu doong..mosok dokter jalanin cafe sih?" timpal Riko
"Yaaah...gimana yaaah?..tuntutan batin men..kalau hati ini nggak sreg..nggak bakal nyaman kita nantinya.."
Mereka bertiga tergelak bersama
"Kau juga gimana Ko?..masih betah kau ikut bule KW ini?" tanya Alfonso sambil melihat ke arah Stu
"Yaaah..gimana lagi..kalau cuan udah berbicara..susah nolaknya men.." jawab Riko
"Bisa ajah kau.." gelak Alfonso
"Gimana?..dapet nggak cewek Itali?" tanya Riko
"Aaah..mendingan produk lokal men..lebih menggigit" jawab Alfonso sambil mengibas tangannya
Stu hanya tersenyum geli mendengar jawaban Alfonso
"Eh iya bos..memang bener..semalam kau bawa anak gadis kemari?" tanya Riko sambil menyalakan rokoknya
"Iya..aku nemu dijalan.." jawab Stu santai
Uhuk..uhuk...Riko tersedak asap rokok
"Tikaaaa..bawakan aku kopi!!" pinta Riko di sela batuknya
Stu pun heran melihat Riko yang tersedak..Stu pun memutar bola matanya malas
"Nemu di jalan?..memangnya kau nemu anak kucing?..uhuk..uhuk.." sewot Riko
"Nemu?..nemu apaan Stu?" tanya Alfonso heran
Stu lalu menceritakan kejadian semalam sewaktu pulang dari nightclub dan menolong Kanaya dari pelecehan anak-anak punk
Orang yang dijadikan topik pembicaraan muncul dengan membawa nampan yang berisi kopi untuk Riko dan Alfonso..dan menaruh kopi di atas meja
"Naya?..kok kamu yang bawa kopinya Riko?..si Tika kemana?" tanya Stu
"Mbak Tika lagi di toilet tuan.." jawab Kanaya
"Eeh..eeh..siapa ini?..nama kamu siapa?" tanya Riko yang baru melihat Kanaya di mansion ini
"Eh..tuan..nama saya Kanaya..panggil aja Naya.." jawab Kanaya sambil mengangguk hormat
Alfonso terlihat menatap Kanaya dengan tatapan intensnya
"Kanaya??" batin Alfonso
"Halo dek?..siapa namanya?..kenalin nama saya Alfonso.." kata Alfonso sambil menjulurkan tangannya
"Salam kenal tuan..nama saya Naya.." jawab Kanaya sambil membalas uluran tangan Alfonso
..ya Allooooh..oppaaaaa..
"Jangan panggil tuan aah..saya kan tamu disini.." pinta Alfonso
Kanaya hanya menatap heran ke Alfonso
"Cukup panggil kak saja yaah?" pinta Alfonso
"Baik tu..eh..kak Alfonso.." gugup Kanaya
"Kak Alf saja..lebih enak didengarnya"
"Baik kak Alf.."
Alfonso tersenyum mendengar Kanaya memanggilnya kakak
"Ini bos..yang kau bilang nemu dijalan?" tanya Riko blak-blakan
Spontan Stu meninju pundak Riko..hingga sang empu pundak mengaduh kesakitan
"Sakit bossss.." erang Riko
"Kalau ngomong..mulutnya dijaga bosss!!" kesal Stu
"Saya permisi tuan.." pamit Kanaya yang tidak mau mengganggu obrolan mereka
"Kalau yang kayak gitu boleh nemu dijalan..aku juga maulaah.." kata Riko sambil tersenyum mesum
"Sela mau kau kemanakan?..haaah??" kesal Stu
"Sela?..siapa lagi nih?..kayaknya aku banyak ketinggalan cerita nih?..selama di Itali?" tanya Alfonso
"Riko sekarang sudah maried Alf..dengan asisten ku.." jawab Stu sambil menghisap rokoknya
"Waaah..selamat ya men..tahu-tahu sudah maried saja kau!!" kata Alfonso sambil menepuk pundak Riko
Riko hanya menganggukan kepalanya sambil tersenyum garing
"Oh ya Stu..aku selama disini..aku tinggal ditempat mu yaah?" kata Alfonso
"Kenapa nggak di rumah orangtua mu saja sih?" tanya Stu malas
"Aaaah..malas aku kalau disana..mereka selalu berisik menayakan kapan aku nikah.." jawab Alfonso
"Kenapa nggak di apartement mu saja sih?..percuma kau beli nggak pernah kau tempati.." kilah Stu
"Apalagi disana..malas aku nggak ada teman..yaaah?..boleh yaaah?..pleaseeee???" pinta Alfonso
"Terserahmu laaah.." ucap Stu malas
"Thankyou men..kau memang sahabatku yang terbaik.."
______________
Sementara itu dikamarnya..Kanaya tengah memandang foto keluarganya pemberian nenek Ida
"Ayaah..ibu..kalian dimana?..aku kangen sama kalian..kakak..adek kangen kaaaaak.." kata Kanaya sambil memandang foto itu dengan pandangan pilu
"Aku harap..kalian masih hidup..ya Alloh..aku mohon padaMu..kabulkanlah permintaan hambaMu ini ya Alloh..pertemukanlah aku dengan keluargaku ini ya Alloh.." pinta Kanaya tulus
Kanaya mencium foto itu..lalu dia mulai merebahkan badannya dan menarik selimutnya..dia taruh fotonya di sebelah kepalanya..untuk menemani dirinya tidur
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
HARTIN MARLIN
akankah Kanaya ke temu dengan orang tua nya
2023-08-05
1
Widya Iskandar
td dstu Alfonso mmbatin (pa jgn² Kanaya)
takutnya si Alfonso adalah kakak si Kanaya🙄🙄🙄
2022-12-25
1
Mimi Gheall Gheoll II
jngn jngn alfonso kknya naya
2022-09-05
1