Sinar mentari yang menerobos masuk melalui jendela kamar..sedikit mengusik Kanaya yang tengah terbaring di ranjangnya
Dengan perlahan dia buka matanya dan mengangkat kepalanya
"Aduuuh.." jerit pelan Kanaya sambil memegang kepalanya ketika dia akan bangun
Matanya dia edarkan ke sekeliling untuk mencari tahu dimana dia sekarang
"Di..dimana ini?" batin Kanaya
Matanya langsung membulat..saat tangannya meraba kepalanya..kepalanya tidak memakai jilbabnya dan dia lihat pakaiannya telah berganti dengan baju tidur
"Aku pakai baju siapa?" heran Kanaya
Ceklek..
Mata Kanaya langsung melihat ke handle pintu kamar yang bergerak
"Eeh..selamat pagi non..sudah bangun?" sapa Tika yang membawa nampan yang berisi semangkuk bubur dan segelas teh hangat
"Pa..pagi.." jawab Kanaya
"Silahkan dimakan buburnya non..tadi tuan muda memerintahkan saya untuk melayani non pagi ini.." kata Tika sambil menaruh nampan di nakas sebelah ranjang
"Tuan muda?" batin Kanaya
Pintu kamar terbuka lagi..masuklah seorang wanita muda sambil membawakan beberapa potong baju dan celana
Setelah menaruh di ranjang..wanita itu keluar dari kamar
"Non?..kok nggak dimakan buburnya?..keburu dingin lho.." tanya Tika yang membuyarkan lamunan Kanaya yang masih bingung dengan keadaan sekitarnya
"Iii..iya mbak.."
Kanaya mengambil buburnya dan dia makan dengan mata tetap mengelilingi keadaan kamar
"Non mau mandi sekarang apa nanti..kalau sekarang biar saya siapin air di bathtub.." tanya Tika sambil membuka jendela kamar
"Nanti aja mbak.." jawab Kanaya
"Eee..mbak..nama mbak siapa?" tanya Kanaya
"Saya Tika non.." jawab Tika sambil tersenyum
"Salam kenal ya mbak..saya Kanaya..panggil aja Naya.."
"Siap non Naya.."
Tika masuk ke dalam kamar mandi dan kembali dengan membawa bathrobe dan handuk di tangannya
"Nanti kalau non Naya mau mandi..pakai ini ya non.." kata Tika
"Iya mbak Tika..eh..mbak Tika..baju saya yang saya pakai semalam..kemana yaah?" tanya Kanaya
"Baju non Naya sudah dibuang sama tuan muda.." jawab Tika
"Haah!!..kok dibuang?" tanya Kanaya kaget
"Iya non..kata tuan muda sudah pada robek dan jelek..jadinya dibuang"
Setelah selesai dengan sarapannya..Kanaya menyibak selimutnya untuk turun
Tika terperanjat kaget melihat kaki Kanaya yang biru-biru dan lebam
"Kaki non kenapa?" tanya Tika
Kanaya hanya memberikan senyuman rikuhnya
"Eeh..hmmm..ja..jatuh mbak.." jawab Kanaya asal sambil bangun dari ranjang
"Saya mandi dulu ya mbak.."
"Saya siapin airnya dulu ya non.."
"Eeh..nggak usah mbak..saya bisa kok.." ucap Kanaya sambil masuk
Tika hanya tersenyum mendengar perkataan Kanaya barusan..tak lama kemudian kepala Kanaya menyembul dari balik pintu
"Mmm..mbak..bisa tolongin saya nggak?" pinta Kanaya sambil tersenyum malu-malu
"Bisa non.." jawab Tika sambil tersenyum
Tika sudah menduga..Kanaya pasti bingung dengan cara memakai peralatan kamar mandi
Didalam..Tika menjelaskan satu persatu cara menggunakan peralatan mandi yang ada
"Makasih ya mbak..soalnya..di kampung nenek saya dulu nggak ada yang kayak gini.." kata Kanaya sambil tersipu malu
"Nggak apa-apa non..non Naya bisa minta tolong ke saya kalau non Naya ada yang nggak ngerti..ya non?" ucap Tika
"Iya mbak Tika..terima kasih"
"Saya tinggal ya non.."
"Iya mbak"
Sepeninggal Tika..Kanaya masih bingung bagaimana cara dia mandi
"Orang kaya kalau mandi nggak pakai gayung yaah?" batin Kanaya yang mencari-cari gayung
____________
Dua orang pelayan sedang menata sarapan pagi di meja makan utama
Keduanya tengah di amati oleh Sela sambil mengarahkan apabila ada yang salah
Sela tahu tabiat tuan mudanya..sering kali Stu bad mood di pagi hari..dia acap kali emosi karena hal sepele di meja makan
"Sudah bu.." kata salah satu dari pelayan itu sambil mengangguk hormat ke Sela
"Baik..sekarang kamu bangunin tuan muda ya Nur?" pinta Sela
"Baik bu.." jawab Nuri sambil menuju ke kamar Stu
Tak lama..munculah sang empu rumah
Stu memakai kaos putih dan celana pendek boxernya..membuat wanita manapun akan meleleh di tempat melihat pesona Stu di pagi ini..rambut basah acak-acakan..ditambah badan yang atletis di balik kaos putihnya
"Selamat pagi tuan muda.." sapa Sela sambil mengangguk hormat
"Pagi Sel.." jawab Stu sambil duduk
Stu meminum air putih yang ada di depannya
"Tuan muda..saya dengar dari bu Pur..anda membawa seorang gadis muda dalam keadaan pingsan semalam..apa benar tuan muda?" tanya Sela
"Hmmm..." jawab Stu sambil memakan roti sandwichnya
Stu menghentikan gigitannya..dia teringat gadis yang dia bawa semalam
"Sela?" panggil Stu
"Iya tuan muda.."
"Kau panggil kan dia..suruh turun sarapan disini bersamaku.." pinta Stu
"Tuan muda?" tanya Sela tak mengerti..karena tidak biasanya Stu kalau sedang makan minta ditemani
"Aku cukup jelas kan tadi?" kata Stu yang tidak menoleh ke arah Sela
"Baik tuan muda.."
Sela segera beranjak menuju lantai dua
Tok..tok..tok
Sela mengetuk pintu kamar..tak lama Kanaya muncul di depan pintu
Kanaya mengangguk hormat ke Sela
Sesaat Sela terkejut melihat penampilan Kanaya yang berdiri didepannya
Kanaya memakai kaos kuning lengan panjang bergambar Twetty dan memakai celana overall berbahan jean selututnya..serta rambut panjangnya diikat ekor kuda
"Non Sita.." ucap Sela lirih
"Ii..iya bu?" tanya Kanaya
Sela tidak menjawab pertanyaan Kanaya..dia mencari seseorang yang berdiri di belakang Kanaya yang tengah merapikan tempat tidur
"Permisi non.." kata Sela sambil masuk ke dalam..dan dia langsung menggamit tangan Tika yang tengah melipat bedcover ke depan balkon kamar
"Siapa yang suruh dia pakai baju non Sita?" tanya Sela ke Tika dengan nada agak tinggi
"Maaf bu..saya bingung mau pakai baju siapa..terus tadi bu Pur langsung menyuruh Wati untuk bawa baju non Sita kesini.." jawab Tika sambil menundukan kepalanya
"Kamu nggak tahu?..apa akibatnya kalau tuan muda sampai melihatnya?"
"Maaf bu.."
Kanaya yang masih berdiri di ambang pintu hanya bisa heran dan bingung melihat percakapan antara Sela dan Tika di balkon kamar
Sela hanya bisa menghela nafasnya
"Ya sudah..semoga saja mood tuan muda pagi ini lagi baik.."
Sela menghampiri Kanaya yang masih berdiri di ambang pintu
"Maaf non..mari ikut saya" pinta Sela
Kanaya lalu mengekor Sela dari belakang..mata Kanaya langsung membulat ketika melihat interior rumah yang ada di depannya
"Ya Allooooh..kayak istana.." batin Kanaya takjub
"Tuan muda.." sapa Sela begitu sampai di meja makan
Stu menoleh ke arah Sela..tiba-tiba mata Stu melotot apa yang dia lihat di sebelah Sela
"Si..Sita?.." Stu berkata lirih yang melihat penampilan Kanaya
Braaaak!!
Semua yang ada di ruang meja makan terkejut ketika Stu menggebrak mejanya
"SIAPA YANG SURUH DIA PAKAI BAJU SITA!!.. HAAAH!!..JAWAAAAB!!..SIAPAAA??" bentak Stu sambil bangun dan melempar sendok yang ada di tangannya ke meja makan
"Maaa..maaf tuan muda..menurut Tika..bu Pur yang memberikan baju non Sita.." jawab Sela sambil menundukan kepalanya
"KALIAN PADA TULI HAAAAH!!..SUDAH KUBILANG..JANGAN KALIAN BUKA-BUKA LAGI LEMARI DI KAMAR SITA!!.."
Dari dalam muncul mbak Pur tergopoh-gopoh menghampiri meja makan..karena mendengar teriakan Stu
"Den?..ada apa?" tanya mbak Pur
Mbak Pur langsung paham..kenapa Stu bisa semurka ini selagi sarapan..mbak Pur melihat Kanaya menunduk takut melihat Stu yang murka
"Mbak minta maaf ya den..soalnya disini nggak ada baju lagi yang muat selain punya non Sita" kata mbak Pur lembut berusaha meredam amarah Stu
Stu tidak merespon perkataan mbak Pur..dia tinggalkan meja makan menuju ke ruang pribadinya yang ada di sayap selatan mansion
Sela menghela nafasnya..lega..karena mbak Pur segera muncul disini..karena hanya mbak Pur yang bisa meredam amarah Stu dan hanya di depan mbak Pur juga..Stu tidak bisa mengumbar amarahnya dan langsung berhenti seketika
Sepertinya Stu menaruh hormat dan segan ke wanita tua itu
Mbak Pur segera menghampiri Kanaya yang masih berdiri ketakutan di samping Sela
"Ayo nduk..kamu sarapan dulu yaah?" ajak mbak Pur sambil memegang bahu Kanaya
Kanaya terisak menangis..mbak Pur menaikan dagu Kanaya
"Sa..saya..minta..maaf bu.." ucap Kanaya terbata-bata
"Nggak sayang..kamu nggak salah..ayo..kamu sarapan dulu yaah?"
Sela menyuruh Nuri untuk menyiapkan sarapan untuk Kanaya begitu Kanaya duduk di kursinya
"Kamu makan dulu yaah?"
"Ibu.." panggil Kanaya yang melihat mbak Pur akan beranjak pergi
"Iya sayang?" jawab mbak Pur
"Ibu lihat tas saya?" tanya Kanaya
Mbak Pur mengulas senyumannya
"Tas kamu ada di den Stu..kenapa?"
"Saya mau ganti baju ini dengan baju saya sendiri bu..saya takut nanti tuan muda akan marah lagi" pinta Kanaya sambil terisak
"Nggak sayang..nggak apa-apa..den Stu nggak marah kok..nanti yaah?..nanti ibu mintain..sekarang kamu sarapan dulu yaah?" kata mbak Pur lembut sambil membelai pucuk rambut Kanaya
Kanaya menganggukan kepalanya..mbak Pur lalu meninggalkan Kanaya untuk sarapan
"Silahkan non.." kata Nuri sambil memberikan roti sandwich ke piring Kanaya dan menuangkan susu segar di gelasnya
"Terima kasih mbak.."
Kanaya mengelap airmata yang sudah menggenang di pelupuk mata dengan punggung tangannya
Sejenak Kanaya melihat hidangan di meja makan yang menurut dia terasa asing bagi dirinya
"Mbak..ini apa namanya?" tanya Kanaya sambil menunjuk roti sandwichnya
"Itu roti sandwich non.." jawab Sela sambil menghampiri tempat duduk Kanaya
Kanaya hanya membulatkan bibirnya..Sela tersenyum melihat kepolosan Kanaya
"Kenapa?..non tidak suka?" tanya Sela
"Eh..ng..nggak bu..saya suka kok" jawab Kanaya sambil memperlihatkan deretan giginya
Kanaya lalu mengigit roti sandwichnya
"Ibu nggak sarapan?" tanya Kanaya ke Sela
"Sudah non..tadi saya sudah sarapan sama teman-teman di belakang" jawab Sela
Sela tersenyum haru..sepertinya Kanaya sudah bisa melupakan kejadian barusan
Dari depan Wati menghampiri meja makan
"Bu Sela..pak Riko baru pulang.." kata Wati
"Dimana dia sekarang?"
"Pak Riko langsung masuk ke rumah paviliun bu.." jawab Wati
"Kamu tolong layani non Kanaya yaah?.." pinta Sela sambil menuju ke belakang
"Baik bu.."
Kanaya hanya melihat interaksi antara Wati dan Sela dari meja makan
Setelah selesai dengan sarapannya..Kanaya bangun sambil membawa bekas sarapannya
"Non mau kemana?" tanya Wati
"Disini dapurnya sebelah mana ya mbak?" tanya Kanaya yang bingung melihat banyaknya pintu
"Non mau apa?" tanya Wati heran
"Saya mau cuci piring saya mbak.." jawab Kanaya
"Eeh..biar saya aja non.."
"Nggak apa-apa mbak..kata nenek..kita harus dibiasakan mencuci bekas makan kita.."
Akhirnya Wati menunjukan letak dapur
Didapur..Kanaya kembali terkesima melihat betapa luasnya dapur di rumah ini
Kanaya langsung mencuci piring dan gelasnya di tempat cucian piring
Wati dan Nuri hanya melihatnya dari belakang
Setelah selesai mencuci piringnya..Kanaya merasa terusik dengan sesosok kucing anggora yang ada dikandang
"Kucing siapa ini mbak?" tanya Kanaya sambil menghampiri kandang kucing
"Eh..anu..punyanya non Sita non.." jawab Nuri gugup
Tanpa menunggu persetujuan Nuri dan Wati..Kanaya mengeluarkan kucing anggora yang berwarna putih bersih dan langsung dia gendong
Wati dan Nuri hanya bisa saling beradu pandang melihat Kanaya yang tengah menggendong kucing anggora dan sepertinya kucing itu nyaman di gendongannya
"Namanya siapa mbak?" tanya Kanaya
"Summer non.." jawab Nuri
Kanaya membawa kucing itu ke halaman belakang sambil dia angkat-angkat ke udara
Sepasang mata tengah mengawasi kelakuan Kanaya yang tengah bermain-main dengan Summer di halaman belakang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
HARTIN MARLIN
menyimak dulu
2023-08-05
0
Cherry
kalau bajunya sita gk boleh dipakai beliin dong kan horang kaya
2021-08-23
2
Cahya
lanjut Thor.
2021-07-29
3