Bagian 7

"Ngapain gue nangisin cowok brengsek kayak loe bodoh banget gue gak ber guna banget gue nangis hanya demi cowok berengsek" Ucap Dinda ia pun langsung bangkit meraih foto tersebut dan mengambil beberapa foto Dinda dan Bagas lainnya di dalam laci. Ia pun segera membakar foto foto tersebut. Setelah membakar foto foto foto tersebut Dinda segera kembali ke kamar dan membersihkan pecahan kaca pigora tadi. setelah selesai membersihkan Dinda pun memutuskan untuk tidur karena badan nya terasa capek apalagi hati dan pikiran nya. Dinda juga mematikan ponsel nya karena ingin menenangkan diri dulu.

Jam sudah menunjukan pukul 9 malam. dan Dinda masih belum terbangun juga. Ibu Dinda pun pergi ke kamar putrinya tersebut

Tok tok tok

"Din, Dinda makan dulu nak sudah malam ini"

Sayup sayup mendengar suara ketukan pintu Dinda segera membuka matanya dan melihat jam sudah menunjukan pukul 8 malam. Dinda pun memutuskan tidak ikut makan malam ini tidak mungkin Dinda keluar kamar dengan kedaan mata sembab seperti ini.

"Dinda masih kenyang bu tadi sudah makan bu di mall sama Anggi Rahma dan Norma"

"Oh yasudah kalau begitu" Ibu Dinda pun meninggalkan kamar putrinya tersebut.

"Mbak Dinda tidak ikut makan malam buk" Tanya adik Dinda

"Masih kenyang sudah makan tadi di mall"

"Ohh"

Dinda pun kembali melanjutkan mimpinya tersebut.

Keesokan harinya

Pagi hari Dinda pun segera bangun mandi dan bersiap siap ke sekolah

Skip

Di ruang makan

"Pagi dek ibu mana"

"Itu lagi telfon sama ayah"

"Ayah telfon". dan diangguki oleh adik Dinda. Dinda pun segera menghampiri ibu nya

"Ayah yuhuu gak kangen apa sama anak cantik ayah ini"

"Halo anak ayah, kangen pastinya gimana sekolahnya nak"

"Lancar yah"

"Oh iya beberapa minggu lagi ujian ya nak belajar yang rajin ya"

"Siap bos. Ayah Dinda nanti mau kuliah ya"

"Iya nak harus itu mau kuliah dimana"

"Dikota B ya yah"

"Terserah kamu aja nak"

"Yaudah yah Dinda pamit berangkat sekolah dulu ya udah telat ini Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Dinda pun segera pamit mencium punggung tangan ibunya dan berlari menuju garasi mengambil motornya karena waktu sudah mepet dikarenakan asik telfon dengan sang ayah.

"Aduh mampus gue semoga aja tidak telat"

Sesampainya di sekolah

Gerbang sudah ditutup

"Yah telat deh gue"

"Dindaa kamu telat kan ikut gue ke lapangan kamu sapu lapangan itu sampai bersih setelah itu kamu ke ruang bk baru ke kelas loe" Ucap Andi ketua osis

"Yah lapangan kan luas loe tega sama gue ha"

"Salah loe sendiri kenapa bisa telat udah cepat kamu sapa gue tunggu di sini"

Dinda pun akhirnya menyapu seluruh lapangan. setelah satu jam berkutat dengan lapangan karena lapangan yang luas akhirnya selesai juga dengan keringat yang bercucuran dan haus

"Haus gue ke kantin dulu ya"

"Eits gak bisa loe harus ikut gue ke ruang bk dulu ke kantin nya pas istirahat nanti"

"What loe tega sama gue loe mau buat gue mati kehausan"

"Udah loe diem aja dasar cewek bar bar mana ada mati kehausan"

Di dalam kelas

"Eh Dinda kemana sih ini udah hampir jam setengah sembilan lo kok belum datang ya jangan jangan dia uppps" ucap Rahma sambil menutup mulutnya

"Gue takut sama Dinda kalau dia kenapa kenapa gimana gak tega gue mana ponselnya gak aktif lagi" Ucap Anggi

"Gue juga takut dasar itu laki laki kurang ajar udah punya Dinda malah cari yang lain gak kasian apa sama Dinda" Ucap Norma

Dan percakapan mereka terdengar oleh Dimas. Ya Dimas adalah teman satu kelas Dinda Norma Anggi dan Rahma. Dimas sudah lama menyukai Dinda. Tetapi Dimas lebih memilih mundur di saat Dimas tau Dinda sudah punya pacar.

"Kurang ajar gue udah ngalah udah iklasin Dinda tapi malah loe sakitin" Batin Dimas

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!