Bagian 10

Dinda segera ke kamar nya dan mandi setelah mandi ia ke ruang makan untuk sarapan. Dinda sarapan seorang diri karena Ibu Dinda dan Adik Dinda sudah berangkat Ayah nya Dinda juga sudah kembali ke kota X. Ibu Dinda sebenarnya mempunyai usaha Rumah Makan akan tetapi sudah mempercayakan semua nya kepada asisten nya dan hanya datang sesekali saja untuk mengecek. Sedangkan ayah Dinda seorang pengusaha di kota X. Ibu Dinda, Dinda dan Adik Dinda tidak ikut ayah nya di kota X karena saudara mereka banyak yang berada di sini. Ayah Dinda pun tidak mempermasalahkan jika anak dan istrinya tinggal dikota A.

Setelah makan Dinda kembali ke kamar mengganti pakaian nya dan berdandan di depan meja rias kesayangan nya Dinda akan segera bertemu dengan Dimas, Dinda juga bingung kenapa Dimas tiba tiba mengajaknya bertemu di cafe. Dinda menggunakan dress berwarna putih rambutnya di biarkan terurai begitu saja ditambaha make up yang natural tidak lupa menggunakan jaket jeans karena ia menggunakan motor sebenarnya di rumah Dinda ada Mobil tetapi entah lah Dinda malas naik mobil dan lebih suka naik motor bisa menghemat waktu. Dinda segera mengeluarkan mengeluarkan motor matic nya dan menuju ke cafe green tempat bertemu nya dengan Dimas. Sesampainya di cafe ternyata Dimas sudah menunggu nya. Dimas tersenyum kepada Dinda setelah tau Dinda datang.

"Sorry telat" Ucap dinda sambil mendudukan diri nya di kursi depan Dimas

"Ah tidak apa apa Din aku juga baru sampai, kamu mau pesan apa" Jawab Dimas

"Aku ngikut kamu aja"

"Mbak" Panggil Dimas kepada pelayan cafe tersebut.

"Capucino 2 ya mbak sama kentang goreng 2 ya"

"Oh iya Dinda kamu udah sarapan belum"

"Udah dim"

"Baik mas silahkan di tunggu"

Dan terjadi ke heningan antara Dinda dan Dimas. Karena Dinda dan Dimas merasa canggung tidak pernah seperti ini, Dimas merasakan detak jantungnya berdetak kencang ia juga bingung memulai dari mana. Hingga pesanan meraka pun datang

"Selamat menikmati tuan dan nona"

"Terima kasih mbak" Ucap Dinda dan Dimas bersamaan

"Mmm Dim sebenarnya ada apa kok tiba tiba ngajak ketemuan di cafe kenapa tidak di sekolah aja kan setiap hari kita ketemu?" Ucap Dinda memecah keheningan dengan Dimas.

"Din sebenarnya ada yang mau aku omongin" Jawab Dimas

"Apa dim ngomong aja gitu"

"Sebenarnya aku aku..." Belum sempat Dimas melanjutkan tiba tiba

"Dinda, Dimas kalian ada disini" Ucap seseorang yang tak lain adalah Rahma

"Iya loe ngapain di sini"

"Eh loe gimana sih coba lihat deh ponsel lo gue udah kirim pesan ke loe kan buat ngajakin loe nongkrong disini sama Anggi dan Norma juga ternyata loe udah disini sama Dimas"

"Hah benarkah" Jawab Dinda sambil membuka ponselnya dan ternyata benar Rahma mengirim kan pesan kepada nya dan beberapa panggilan tetapi Dinda tidak menjawabnya

"Hehehe gak tau gue baru gue buka ini" jawab Dinda sambil cengegesan

"Kebiasaan loe Norma sama Anggi sudah di jalan kata nya bentar lagi sampai"

"Eh btw kalian kok bisa ada disini" Tanya Rahma menatap Dinda dan Dimas

"Eh anu tadi gue sebenar nya yang ngajak Dinda ke sini gak tau kalau loe juga di sini" Jawab Dimas

"Ohh begitu kalau begitu kita nongkrong aja sama sama gimana kita tunggu Norma dan Anggi kan loe gak pernah Dim kumpul sama kita kita" Ucap Rahma. Rahma tidak berfikir macam macam tentang Dinda dan Dimas.

"Boleh" Jawab Dimas dan Dinda bersamaan

"Yahh gagal padahal gue mau ngungkapin perasaan gue ke Dinda tapi malah kedatangan mereka" Batin Dimas

Tak lama kemudian Anggi dan Norma pun datang. Mereka memesan berbagai camilan dan minuman. Karena sebentar lagi mereka akan berpisah belum tentu nanti bisa ketemu lagi seperti ini. Setelah puas nongkrong di cafe dan ghibah sana sini dan Dimas hanya menjadi pendengar buat mereka karena Dimas nggak tau htus bagaima. Sedangkan Dinda sudah lupa akan jawaban Dimas yang terpotong oleh Rahma tadi. Mereka akhirnya pulang ke rumah masing.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***