Happy Reading :)
^^^
Setelah kepergian Ana, Zeno mulai terbangun dari tidurnya. Pria tampan itu memegang kepalanya yang sangat sakit akibat terlalu banyak meminum-minuman alkohol.
" Shitt, sakit sekali. " Umpat Zeno dengan meremas rambutnya.
Saat ingin bangun, Zeno terkejut melihat darah di seprai sebelahnya. Pria tampan itu mencoba untuk mengingat kejadian semalam yang dia lakukan dan seingatnya dia melakukan hubungan **** dengan seorang perempuan bar yang di sewanya.
Tapi apa mungkin perempuan itu masih perawan?, Ahh tapi itu tidak mungkin. Seorang perempuan bar tidak ada yang perawan dan dari mana darah itu berasal?
" Gak beres. " Ujar Zeno yang langsung membersihkan tubuhnya dan akan bertanya ke bartender yang semalam dia tugaskan untuk mencarikan dia seorang wanita penghibur.
Selesai membersihkan tubuhnya, Zeno mencari kemejanya yang semalam berserakan di lantai. Tapi dirinya tak mendapati kemejanya itu dan hanya mendapati celana panjangnya.
" Apa wanita itu yang memakainya? " Ujar Zeno yang kemudian langsung menelpon sekretaris pribadinya.
Walaupun Zeno masih kuliah. Tapi dirinya sudah mempunyai sebuah perusahaan yang dia bangun dengan kerja kerasnya sendiri dan kini perusahaannya itu berhasil menduduki urutan nomor 2 sebagai perusahaan termaju seasia dan urutan pertama masih di duduki oleh perusahaan bokapnya.
Tak lama kemudian ada seseorang yang mengetuk pintu kamarnya dan membuat Zeno langsung berjalan membukakannya.
Dilihatnya sekretaris pribadinya yang sedang menenteng paper bag yang pastinya berisi pakaian yang di mintanya.
" Ini tuan pakaiannya. " Ujar sekretaris pribadinya itu dengan sopan.
" Baiklah, kau boleh kembali ke kantor dan mungkin hari ini saya tidak akan ke kantor. " Ujar Zeno.
" Baik tuan, kalau begitu saya permisi. " Zeno mengangguk mengiyakannya.
Setelah sekretaris pribadinya itu pergi, Zeno langsung kembali masuk dan tak lupa menutup pintunya kembali.
...-----------------...
Di posisi Ana sekarang. Wanita cantik itu sudah tiba di mansion keluarganya dan sebelum menampakkan kakinya ke dalam. Ana terlebih dahulu melihat mobil kedua orang tuanya apakah ada di garasi atau tidak.
Karena tidak mungkin Ana menampakkan dirinya di depan orang tuanya dengan menggunakan kemeja pria dan pasti kedua orang tuanya itu akan marah serta berpikir yang tidak-tidak kepadanya.
" Hufftt aman gak ada, lagian mereka gak mungkin pulang. Secarakan mereka penggila kerja. " Gumam Ana yang tersenyum kecut mengingat saat dia kecil selalu di urus oleh bi ina sedangkan kedua orang tuanya hanya fokus ke pekerjaan mereka.
Sangat miris bukan?, Ibarat seperti dia bukan anak kandung mereka dan lebih tepatnya dia anak pembantu, Bi Ina.
" Uhh ibarat kek anak tiri aja gua. " Kekeh Ana dengan sengaja untuk menutupi kesedihannya yang dari kecil tidak mendapati kasih sayang kedua orang tuanya.
Tanpa menunggu waktu yang lama lagi Ana langsung berjalan memasuki mansion dan saat dirinya sudah menampakkan kakinya di pintu utama. Bi Ina pembantu yang selama ini mengurusnya menyambut kedatangannya.
" Nona kemana aja dari semalam gak pulang? " Ana bisa melihat tatapan kekhawatiran di wajah Bi Ina.
" Nginep di rumah teman bi. " Ujar Ana dengan tersenyum.
Walaupun dia tidak mendapatkan kasih sayang kedua orang tuanya. Tapi Ana senang mendapatkan kasih sayang dari pembantunya itu dan lebih tepatnya Bi Ina yang sudah dianggapnya sebagai orang tuanya sendiri.
" Harusnya non tuh bilang, semalaman bibi gak bisa tidur non gak pulang. " Ujar Bi Ina dengan tersenyum.
" Hehehehe maaf ya Bi, kalau gitu Ana ke kamar dulu ya. " Bi Ina mengangguk mengiyakannya.
Tapi belum dia berjalan selangkah. Bi Ina kembali menghentikannya.
" Non tunggu. " Ana kembali menengok ke belakang.
" Ada apa bi? " Tanya Ana dengan menatap Bi Ina.
" Nona teh make baju saha? " Ujar Bi Ina yang baru sadar penampilan nona nya sangat terlihat berbeda dan di tambah lagi nona mudanya itu memakai kemeja pria.
" Ohh ini, punya kakak teman aku bi. Soalnya baju dia gak ada yang muat di aku jadi ya di kasih kemeja kakaknya. " Ujar Ana dengan berbohong.
" Ohh begitu, ya sudah nona bersih-bersih dulu baru sarapan. " Ujar BI Ina dan diangguki Ana.
" Oke siap bi, kalau gitu Ana ke kamar dulu ya. " Ujar Ana dengan tersenyum.
" Iyaa non. " Bi Ina mengangguk tersenyum dan Ana pun langsung berjalan menaiki anak tangga menuju kamarnya.
" Semoga nona baik-baik saja. " Bi Ina tau bahwa nona mudanya itu sedang berbohong.
Bi Ina sangat paham betul saat nona mudanya itu sedang berbohong atau tidak. Karena dari kecil dia yang mengurusnya dan itu membuatnya lebih mengenal watak dan perilaku nona mudanya itu.
~Bersambung~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
bungaAaAaA
ini ceritanya gmn si thor ko kaya ganyambung
2022-09-26
4
Mami Dedel
kenapa mesti telp ana bar tendernya, klo zeno pesen kamar sama jalang, kasian kan Ana jadi korban, belum jelas nih ceritanya, di awal udah diceritain Ana budak sex tapi kenapa bab ini baru diperkosanya
2022-09-25
0
Marliana Sihombing
lanjut lah thor kok lama si.
2021-10-19
0