Happy Reading :)
^^^
Di sebuah Universitas ternama di Negara J, Zeno tengah tertidur pulas di mejanya tak memperdulikan dosen yang menjelaskan materi di depan.
Sedangkan kedua sahabatnya hanya membiarkan saja seperti yang mereka lakukan seperti biasa. Di tambah lagi mereka takut membangunkan Zeno yang suka marah kalau tidurnya diganggu.
Tringgg ...
Bunyi bel istirahat membuat sang dosen yang sedang menerangkan materi tersebut berhenti dan para mahasiswa dan mahasiswi sudah bersiap-siap untuk keluar dari kelas.
" Oke saya akhirnya materi saya sampai disini, minggu depan saya ingin kalian semua sudah menyelesaikan proposal yang saya minta, sekian terimakasih. " Ujar dosen tersebut sambil mengambil tumpukan buku di mejanya dan berlalu keluar meninggalkan mahasiswa dan mahasiswinya yang juga ikut keluar.
Tinggal tersisa Zeno dan kawan-kawannya yang masih berdiam diri di kelas. Mereka berdua saling tatap-tatapan bertanya siapa yang akan membangunkan bos mereka itu.
" Lo aja. " Ujar Derel kepada Hans.
" Lah kok gua. " Ujar Hans yang tak terima dengan keputusan sahabatnya itu.
" Kan lo sahabat dari kecilnya, buruan gua laper. " Ujar Derel dengan memasang wajah memelasnya.
" Gak ada hubungannya bego. " Ujar Hans yang akhirnya mencoba membangunkan Zeno.
" Zen, woyy bangun dah istirahat. Lo gak mau jajan. " Ujar Hans dengan menepuk pelan punggung tangan sahabatnya itu.
Zeno yang mendengar sahabatnya membangunkannya langsung menatap sahabatnya itu dengan datar. Sejak tadi Zeno hanya pura-pura tidur bukan tidur beneran, tapi sahabatnya itu dan yang lainnya menganggap bahwa dirinya tidur beneran.
" Hmm. " Zeno langsung bangkit dari kursinya dan berjalan duluan menuju kantin.
Sedangkan kedua sahabatnya itu saling terdiam dan menatap satu sama lain.
" Bangsat emang, kita ditinggalin. " Ujar Derel dengan menggerutu kesal kepada bosnya itu.
Sedangkan Hans yang males mendengar gerutuan tak berguna sahabatnya itu memilih untuk berjalan duluan menyusul Zeno.
" Untung gua sabar. " Ujar Derel dengan tersenyum dan berlari mengejar Hans yang sudah duluan meninggalkannya.
Setibanya mereka di kantin para mahasiswi dari berbagai fakultas berteriak histeris melihat kedatangan Zeno, pria populer di kampusnya dan di belakangnya di susul kedua sahabatnya yang tak kalah populernya dari Zeno.
Para mahasiswi baru maupun yang sudah senior sangat mendambakan menjadi kekasih dari ketiga most wanted itu.
Tapi tak ada satupun yang berani mendekati ketiganya, karena dari berita yang beredar mereka sangat anti yang namanya wanita dan orang asing. Yang menambah kesan menakutkan dari ketiga pria populer itu mereka dulu pernah menghajar seorang kakak senior yang mengusik mereka.
" Hal yang paling males buat gua ke kantin utama tuh ini. " Gumam Derel yang masih bisa di dengar oleh Zeno dan juga Hans.
" Hmm, lain kali ke kantin belakang aja. " Ujar Zeno yang sudah duduk di bangku paling pojok.
" Okelah besok kita ke kantin belakang aja, sekarang lo berdua mau makan apa? Biar gua pesenin. " Ujar Hans menatap kedua sahabatnya itu.
" Gua bakso aja sama es jeruk. " Ujar Derel.
" Lo, Zen? " Tanya Hans menatap ke arah Zeno.
" Sama. " Ujar singkat Zeno sebelum dia memasang earphone di kedua telinganya untuk mengurangi kebisingan di kantin.
" Bantuin gua, Rel. " Ujar Hans dengan menarik tangan Derel.
" Bangsat, lo bilang tadi sendiri. " Ujar Derel dengan menggerutu kesal.
" Bantuin, lo kira gua bisa bawa tiga semua pesenan lo-lo pada. " Ujar Hans yang terus menarik tangan Hans.
Zeno hanya membiarkan saja, dia lebih memilih untuk mendengarkan lagu kesukaannya dari ponselnya. Tapi saat dia tengah fokus mendengarkan musik tiba-tiba
Dorrr ....
" Bang- " Belum selesai Zeno mengeluarkan umpatannya karena diganggu saat dia sedang asik-asiknya mendengarkan lagu, orang yang menepuk pundaknya sudah keburu memotongnya.
" Apa? Mau marah. " Ujar orang tersebut dengan duduk di sebelah Zeno.
" Lo, ganggu aja. " Ujar Zeno yang melihat sahabat perempuannya yang duduk di sebelahnya.
Zeno tak ingin memarahi gadis itu yang merupakan sahabatnya juga, di tambah Zeno juga menyukai gadis itu dan membuat tak tega memarahi gadis itu.
" Hans sama Derel mana? " Ujar gadis cantik itu yang bernama Veronica Zee.
" Pesen makan. " Ujar Zeno dengan nada dinginnya sambil menikmati alunan musik yang terdengar di earphonenya.
Dan bagaimana pria itu bisa mendengar suara Veronica? Karena satu earphone sengaja dia lepas untuk bisa mendengar suara gadis yang di cintai itu.
" Ohh, ya udah gua susul dulu. " Zeno mengangguk mengiyakan.
Para mahasiswi menatap Veronica dengan tatapan iri karena bisa berdekatan bahkan bisa bersahabat dengan ketiga pria populer tersebut.
Bahkan Veronica sebelum bergabung dengan ketiganya, dia juga sudah terkenal di kalangan para mahasiswa, mahasiswi serta dosen karena kepintaran dan kebaikannya.
Walaupun Veronica merupakan anak dari seorang Desainer terkenal seAsia tapi tak membuat Veronica sombong dan tak mau bergaul dengan mereka-mereka yang ekonominya di bawahnya. Itu yang membuat semua para mahasiswa, mahasiswi serta dosen sangat menyukai sosok dari Veronica Zee itu.
~Bersambung~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
Ananana
Bang- Zeno/CoolGuy/
2024-01-01
0
Susila Wati
🤣🤣🤣🤣🤣cerita luarnegri mknanny Indonesian food(bakso)🤣🤣🤣🤣🤣
2022-08-29
3
dina firara
kok bisa ya kaka nya perkoas adek nya?? apa bukan kandung???
2022-06-20
0