Happy Reading :)
^^^
Sedangkan di sisi Ana, kini gadis cantik itu tengah duduk menunggu kedua sahabatnya yang tengah memesan makanan.
Sambil menunggu Ana mengeluarkan ponselnya dan membuka salah satu aplikasi sosmed dan mengscrool melihat postingan yang bagikan orang lain.
" Heii nona muda, makanan datang! " Ujar Cecilia dengan membawa tiga mangkok mie ayam.
" Thanks guyss. " Ujar Ana dengan mengambil satu mangkok mie ayam ke hadapannya.
" Yo, masama. Dan ini minumannya. " Ujar Olivia yang memberikan minuman orange juice milik Ana kehadapan gadis itu.
Ana menerimanya dan meminumnya sebelum dia memakan mie ayamnya.
" Ohh ya girl, kalian mau ikut gua gak ke bazar yang diakan pacar kakak sepupu gua. " Ujar Cecilia dengan melirik kedua sahabatnya secara bergantian.
" Bazar apaan tuhh? " Ujar Ana dengan bertanya.
" Banyak sihh. Ada bazar buku, sembako, pakaian, sepatu, makanan dan masih banyak lagi. Nahh terus penghasilannya itu mau mereka sumbangin ke yayasan panti asuhan." Ujar Cecilia.
" Ohh, ikut ahh. Gua sekalian mau nyari buku, siapa tau disana ada buku yang gua cari-cari. " Ujar Olivia yang sangat suka membaca buku bahkan mengoleksi buku.
" Lo, An? " Ujar Cecilia dengan menatap Ana.
" Hmm, ikut dehh. Gabut gua di rumah mulu. " Ujar Ana dan diangguki Cecilia.
" Okay, nanti pulang sekolah kalian main aja dulu di rumah gua nahh sorenya baru berangkat bareng-bareng ke tempat bazar nya. " Ujar Cecilia dan diangguki setuju oleh kedua sahabatnya.
Setelah obrolan mereka tentang bazar selesai, mereka pun kembali menikmati makanan mereka masing-masing sampai bel masuk berbunyi, membuat ketiganya langsung berjalan kembali ke kelas.
...------------...
Sedangkan di kantin kampus, Zeno dan ketiga sahabatnya masih menikmati makanan mereka dengan santai.
" Ohh ya, gua lupa. Kalian mau ikut gak ke Bazar sepupu gua? Lumayan sekalian bantuin mereka nyari uang buat yayasan panti asuhan." Ujar Derel membuat ketiga sahabatnya langsung menatapnya.
" Gua sih ngikut aja. " Ujar Hans sambil memakan baksonya.
" Ikutlah, disitu ada bazar harus ada gua. " Ujar Veronica yang suka sekali dengan acara bazar seperti itu, sekalian membantu orang mencari pahala apalagi itu untuk yayasan anak panti.
" Lo, Zen? " Zeno hanya mengangguk saja sebagai tanda setuju.
" Okelah, kalian mau langsung ke tempatnya atau janjian dulu? " Ujar Derel dengan melirik sahabat-sahabatnya.
" Emang kapan acaranya? " Tanya Veronica sambil meminum jus strawberry-nya.
" Sore sihh, tapi kalau kalian mau main dulu di rumah gua sih gak masalah. " Ujar Derel yang justru merasa senang kalau temannya itu mau main ke rumahnya.
" Boleh tuh main ke rumah lo, dah lama juga gak main kan? " Ujar Veronica dan diangguki Zeno dan juga Hans.
" Okelah, sehabis pulang kuliah langsung ke rumah gua. " Ujar Derel dengan tersenyum senang.
Tanpa Derel sadari ketiga temannya ikut tersenyum senang melihat sahabatnya itu senang karena mendengar mereka ingin bermain ke rumahnya.
Mereka bertiga tau bahwa Derel selalu kesepian di rumahnya, sekalipun ramai itu juga karena perkelahian kedua orang tuanya yang tak pernah akur dan menyebabkan Derel suka melamun di sekolah sampai tak fokus untuk belajar.
Tapi mereka bertiga sebagai seorang sahabat selalu menghibur Derel saat lelaki itu melamun memikirkan perkelahian yang terjadi pada kedua orang tua dan hal itu bisa membuat Derel melupakan kejadian yang terjadi kepada kedua orang tuanya.
Itulah arti seorang sahabat, selalu ada saat sahabatnya sedih maupun senang. Dalam keadaan susah maupun kelimpahan dan mereka berjanji akan terus seperti ini sampai kematianlah yang memisahkan.
~Bersambung~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
Ananana
"Yo" nya sangat menjowo sekaleee
2024-01-01
0
Mami Dedel
jangan perkelahian donk Thor tapi pertengkaran lebih halus bahasanya he he he
2022-09-25
0
dina firara
ohh bukan kaka kandung tohh
2022-06-20
0