Happy Reading :)
^^^
Takkk ...
Takkk ...
Takkk ...
Langkah kaki Zeno yang berjalan menyelusuri lorong-lorong menuju ke bartender. Kamar yang di pesannya semalam emang cukup jauh dari aula utama bar dan hal itu emang sengaja Zeno lakukan supaya tak ada satupun yang mengetahuinya melakukan **** dengan wanita penghibur.
Zeno hanya tidak ingin nama baiknya hancur saat ada seseorang yang melihatnya melakukan hal begitu dengan seorang wanita penghibur dan di tambah lagi sekarang posisinya adalah seorang presdir perusahaan termaju di urutan kedua.
Hal itu yang membuat Zeno harus lebih waspada. Di tambah lagi musuh-musuhnya semakin bertambah banyak seiring kemajuan perusahaannya. Biasalah di dalam sebuah bisnis pasti ada saja orang yang tidak suka dengan kemajuan yang kita peroleh.
Setibanya di depan meja bartender. Zeno duduk di salah bangku di depan meja bartender dan tentunya pria tampan itu sudah memakai maskernya.
" Ada yang bisa saya bantu tuan? " Ujar seorang pria bartender.
" Hmm, saya mau tanya. Semalam yang mengantarkan seorang wanita penghibur di kamar 101 siapa? " Ujar Zeno dengan mengetuk-ngetuk meja.
" Wanita? " Pria bartender itu berusaha mengingatnya dan ya dia ingat saat rekan kerjanya menyuruhnya untuk berjaga sesaat untuk mengantarkan seorang gadis cantik ke kamar 101.
" Ahh itu rekan saya bobi dan emang benar semalam dia mengantar seorang gadis cantik ke kamar tuan. " Ujar pria bartender tersebut.
" Gadis? Apa kau bercanda? " Ujar Zeno yang tidak percaya dengan perkataannya.
" Ya, tapi gadis itu saya lihat bukan seorang wanita penghibur. Soalnya gadis itu bukan berasal dari bar ini. " pria bartender itu sangat hafal semua wanita penghibur yang berada disini karena dirinya sudah berkerja sangat lama di club malam tersebut.
" Kalau bukan berarti siapa? " Batin Zeno yang terus bertanya-tanya.
" Rekan mu itu bekerja **** berapa? " Ujar Zeno yang lebih enak bertanya kepada orangnya langsung.
" Malam tuan, sekitar jam 8. " Zeno hanya mengangguk menanggapinya.
" Ya sudah, terimakasih. " Zeno langsung bangkit dan pergi keluar dari club malam tersebut.
...-------------...
Di kamar bernuansa biru laut. Ana yang sudah selesai berganti pakaian dan membuang kemeja itu ke tempat sampah di dalam kamarnya. Ana langsung turun ke bawah menemui Bi Ina untuk sarapan bersama.
" Bibi masak apa? " Ujar Ana yang sudah tiba di meja makan dan melihat pembantunya itu sedang menata makanan di meja makan.
" Sushi, makanan kesukaan nona. " Ujar Bi Ina yang sudah tau dengan semua makanan yang di sukai nona mudanya itu maupun makanan yang tidak di sukai nona nya.
" Ihhh makin sayang dehh sama bi Ina. " Ujar Ana dengan memeluk Bi Ina serta mencium pipinya.
" Ahh nona bisa saja, ya sudah ayo sarapan. " Ujar Bi Ina dengan mengelus pucuk kepala Ana dengan sayang.
Ana mengangguk mengiyakan dan duduk di bangku tempat biasanya di sarapan. Serta Bi Ina yang duduk di sebelahnya.
Bi Ina selalu menemani nona mudanya itu sarapan. Jika dirinya tidak duduk bersama nona mudanya itu saat sarapan dan tidak mau menemaninya makan, maka bisa di pastikan seharian nona mudanya tidak akan makan.
Pernah sekali Bi Ina menolaknya karena tidak enak makan bersama di satu meja dengan anak majikannya itu dan Ana seharian tidak makan sama sekali bahkan sampai sakit karena maagnya kambuh.
Makanya Bi Ina tidak pernah melakukan hal itu lagi untuk menjamin kesehatan anak majikannya itu.
" Bibi juga makan sushinya juga dong. " Ujar Ana dengan meletakkan Sushi tersebut ke piring Bi Ina.
" Ya baiklah nona. " Ujar Bi Ina dengan tersenyum dan mereka pun langsung memulai sarapan sesekali Ana tertawa melihat Bi Ina yang tidak bisa makan Sushi menggunakan sumpit.
~Bersambung~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
Meli Ana
kehilangan keperawanan kok biasa aja yah🤣🤣
2023-08-16
2
VE MA
Mampir juga di ceritaku 👇👇👇
Broken Angel : Retak
Baru sebulan ini sudah up 37 bab... Silahkan di cek 😊😊😊 jangan lupa dukungannya 🙏🙏🙏
2021-11-02
2
Novi
in lanjut lgi ap gk crtnya....
2021-10-29
0