Jantung yang deg degan

"Waktunya minum obat" kata Rama yang sudah meletakan mangkok kosong di nakasnya dan mengambil obat dan mulai membukakan. Satu persatu di bacanya dengan teliti setiap bungkus obat itu.

"Aku bisa minum sendiri kok bawa kesini obatnya" Dhisya yang masih keras kepala

Rama hanya tersenyum dan tak memperdulikan kata kata dari Dhisya

"Hey denger gak sih aku bisa sendiri"

"Biarkan suamimu ini membantumu kamu hanya cukup diam dan menerima perhatianku" Rama menyodorkan obat di tangan kanannya dan segelas air putih di tangan kirinya.

Sial kenapa tubuhku terasa lemas dan tak bertenaga ketika dia perhatian seperti ini, dan kenapa jantungku berdetak kencang seperti ini, Dhisya

Setelah selesai minum obat Dhisya pun tertidur dengan sangat pulas.

Rama menatap wajah Dhisya dengan tatapan lembut.

"Awalnya aku hanya ingin menjalankan janjiku pada papa untuk menikahimu, tetapi kenapa sekarang aku merasa tak mau kehilanganmu, perasaan apa ini" Gumam Rama melihat wajah Dhisya dengan tersenyum dan mulai memejamkan matanya dan ikut tertidur pulas di samping Dhisya.

Saat mentari sudah mulai menampakkan cahayanya yang begitu hangat dan menembus jendela yang sudah terbuka tirainya seakan membangunkan Dhisya yang terlelap dengan pulasnya.

Dhisya membuka matanya dengan nyawa yang sepenuhnya belum terkumpul dia melihat lelaki berbadan tegak tinggi memakai setelan jas berwarna abu abu yang semakin menambah ketampanannya.

Pangeran dari mana ini kenapa pagi pagi seperti ini sudah menyambutku bangun, Dhisya

Dhisya menarik ujung bibirnya dan tersenyum lebar. Dan setelah matanya sudah terbuka dengan benar

"Ada apa" Dhisya yang langsung terduduk karena merasa canggung

Apa yang telah kubuat tadi kenapa bisa aku tersenyum di depannya dengan selebar itu duh jangan sampai dia kegeeran, gerutu Dhisya yang kesal dengan dirinya sendiri

"Senang ya karena di sambut oleh suami tampan seperti ku sampai senyum selebar itu" Goda Rama dengan tersenyum dan kedua tangan membenarkan jasnya seakan selebritis yang sedang foto.

"Gausah gr deh aku tadi hanya terbawa mimpi iya aku mimpi tadi" Raut wajah Dhisya tiba tiba berubah menjadi judes.

"Sudah lah mengaku saja" Rama semakin senang menggoda istrinya itu

"Enggak" Dhisya menutup telinganya

Rama memang senang ketika istrinya sudah mulai kesal dan menampakan wajah judesnya itu menurutnya itulah salah satu keistimewaan dari Dhisya.

"Sudah sudah aku kesini bukan mau melihat kamu yang marah marah tapi aku kesini untuk memberimu izin"

"Izin apa" Dhisya mengernyitkan dahinya

"Ya izin untuk gausah berangkat ke kantor lah, bagaimana aku bos dan suami yang baik kan"

"Aku sudah merasa sehat tidak perlu izin" Dhisya dengan wajah judesnya

"Kamu belum sehat istirahat saja dulu dan makan yang banyak" kata Rama yang sedang menatap kaca untuk memastikan ketampanannya.

"Aku mau masuk kerja" Dhisya yang masih tetap dengan pendiriannya

Keadaan Dhisya memang lebih baik tapi dia harus banyak istirahat agar asam lambungnya tidak semakin parah.

"Ini perintah suamimu bukan bos mu" Rama yang memandang Dhisya dengan wajah yang serius.

Dhisya hanya terdiam melihat suaminya yaang menatapnya dengan serius

"Cepat telfon temanmu kalau kamu izin hari ini, dan itu di nakas sudah ada bubur harus di habiskan terus minum obat Dengan teratur kalau mau apapun panggil saja Bik Ina" Kata Rama yang sudah menenteng tas kerjanya dan sudah siap untuk berangkat kerja.

Dhisya diam seribu bahasa.

Kenapa dia semakin berani memerintahku seperti ini dan kenapa juga aku bisa menurut Tuhannnn apa yang terjadi dengan hambaMU ini, Dhisya

Saat Rama sudah meninggalkan kamar Dhisya dengan cepat mengambil handphonenya dan mencari kontak nomor Keyla

"Hallo assalamualaikum key"

"Waalaikumsalam sya "

"Key hari ini aku izin ya aku sakit"

"Hah kamu sakit apa sya jangan bilang kamu kemaren lembur sampe lupa makan" terdengar suara Keyla yang sangat panik

"Hehe enggak kok cuma masuk angin aja" Dhisya berbohong agar temannya tidak panik

"Aku tau kamu ya key gak mungkin cuma masuk angin doang sampai kamu gak masuk kerja pasti kamu sakit parah kan"

"Asam lambung aku naik key"

"Kok bisa"

"Iya kemaren aku lupa makan terus pas pulang naik ojek aku merasa pusing terus pas di depan pintu aku udah gak tau tiba tiba udah di kasur aja" Dhisya yang mengingat kejadian kemaren dan pandangannya tiba di bajunya

"Aaaaaa" Dhisya berteriak

"Ada apa sya?"

"Enggak ada apa kok key, udah dulu ya key nanti ku telpon lagi"

"Eh nanti dulu ada yang mau"

"Assalamualaikum" belum sempat Keyla melanjutkan kalimatnya Dhisya sudah menutup telponnya.

--~--

"yah belum juga ngomong udah di matiin aja, yaudah deh nanti tanya sama pak Rama saja" kata Keyla yang sedang duduk di mobil taksi untuk menuju kantornya

--~--

"Kenapa aku baru sadar kalau baju aku berubah siapa yang gantiin aku jangan jangan

aaaaaaa....." Dhisya dengan pikirannya sendiri

Teriakan Dhisya yang sangat kencang sehingga Bik Ina pun mendengarnya dan bergegas naik ke atas

"Ada apa non" Bik Ina yang sudah membuka pintu

"Enggak apa apa kok bik"

"Terus kenapa non teriak" kata Bik Ina yang mendekati majikannya itu

Apa sebaiknya aku tanya sam Bik Ina saja ya, duh tapi kalau yang ganti bajuku dia aaaaa.... kurang ajar sekali dia, Dhisya yang marah didalam batinnya

Dhisya menarik selimutnya keatas dadanya

"Bik saya boleh tanya" Dhisya melirik Bik Ina

"Silahkan non mau tanya apa" Bik Ina yang berdiri di samping ranjang tempat Dhisya terbaring

"Emm.. kan kemarin waktu saya pingsan saya enggak pakai baju ini lalu kenapa saya bisa ganti baju siapa yang menggantikan bi" Tanya Dhisya dengan malu malu, Dhisya takut jawaban Bik Ina akan menjawab bahwa tuannya yang menggantikannya

"Oh itu saya non yang menggantikan" Jawaban Bik Ina seakan angin segar yang menerpa Dhisya, akhirnya Dhisya bernafas lega

"Maaf ya non saya sudah lancang" Bik Ina takut Dhisya akan marah padanya

"Eh enggak kok bik makasih ya sudah menggantikan baju saya" Dhisya yang menarik tangan Bik Ina dengan perasaan leganya

"Yasudah kalau begitu non saya lanjut pekerjaan saya di bawah ya"

bersambung......

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!