istri seorang CEO

ternyata dia CEO di perusahaan ini ya Allah bagaimana nasibku ini, Dhisya

Dhisya menundukkan kepalanya menggenggam erat tangannya agar Rama tidak mengenalinya, dan seketika Rama tertarik dengan wanita yang menggunakan jilbab berwarna Milo dengan setelan jas wanita yang warnanya senada dengan hijabnya yang tak lain adalah Dhisya.

Rama berhenti dan menatap wanita itu

"Ada apa pak?" tanya Rheyhan sekertaris Rama yang melihat bosnya berhenti mendadak

"Bawa karyawan yang menggunakan jilbab itu ke ruangan ku nanti" instruksi Rama kepada sekertaris nya dengan telunjuk yang mengarah kepada Dhisya

karena Dhisya menunduk jadi Dhisya hanya mendengar instruksi dari Rama kepada sekertaris nya tetapi tidak tau siapa sebenernya yang di panggilnya itu.

Rama berjalan ke arah lift untuk menuju ke lantai 7, dilantai tersebut hanya khusus untuk ruangan CEO.

"Kamu di minta pak Rama untuk menghadap di ruangannya" kata sekertaris Rheyhan yang sudah berdiri di depan meja kerja Dhisya.

keyla yang mendengarnya hanya tersenyum karna hanya dia yang sudah tau tentang pernikahan Dhisya dan Rama di kantor ini. Keyla tidak menyebarkan pernikahan Dhisya dan Rama karna itu sudah permintaan dari Dhisya untuk merahasiakan dulu dari teman teman kantornya sebelum Rama datang tadi.

tetapi belum sempat Keyla memberitahu bahwa CEO barunya adalah Rama tadi mereka sudah di kagetkan dengan kedatangan Rama yang berkunjung melihat kinerja para karyawannya.

"I...iya pak" jawab Dhisya dengan terbata bata

duh ada apalagi sih ini , Dhisya

Dhisya mengikuti langkah kaki sekertaris Rheyhan yang jangkahnya sangat lebar sehingga Dhisya sedikit berlari kecil untuk mengimbanginya , mereka menaiki lift menuju ruang CEO

dan sampailah di depan pintu CEO

tok tok tok

tangan sekertaris Rheyhan mengetuk pintu

"Masuk.." jawaban dari Rama

mereka berdua masuk yang di awali oleh sekertaris Rheyhan dan di buntuti oleh Dhisya

"Ini karyawan yang bapak minta untuk menemui bapak" kata sekertaris Rheyhan

"Tinggalkan dia disini dan kamu pergilah urus kerjaanmu" perintah dari Rama yang berbicara dengan tatapan yang tanpa ekspresi

setelah sekertaris Rheyhan meninggalkan ruangan

"Ternyata kau bekerja disini istriku" kata Rama yang melihat Dhisya yang masih menunduk

"Berhenti bicara kalau aku ini istrimu selama di kantor" jawab Dhisya dengan menatap Rama

"Kenapa? kamu kan sah menjadi istriku bukan selingkuhan ku , kenapa harus di sembunyikan" tanya Rheyhan dengan melihat Dhisya dengan raut wajah bertanya tanya

"kamu tau kan pernikahan kita itu karna Abi yang meminta? dan bukan atas dasar keinginan kita, jadi aku belum siap dengan ini" kata Dhisya yang melipat tangannya di dada dan menolehkan pandangannya ke arah kanan sambil menghembuskan nafas dengan kasar

"Sampai kapan kamu akan siap menghadapi kenyataan bahwa aku memang suamimu" tanya Rama yang mulai geram dengan kata kata dari Dhisya

"Tak tahu" jawab Dhisya yang masih memalingkan wajahnya ke kanan dan menggoyangkan bahunya ke atas

aku akan buat kamu jatuh cinta padaku, ini permainanmu aku akan mengikutinya istriku, Batin Rama

"Oke aku akan mengikuti kemauan mu istriku sayang" kata Rama yang berdiri menghampiri Dhisya yang tadi duduk di depan nya

"Yasudah aku mau ke ruanganku" Dhisya berdiri dari duduknya dan hendak pergi

tiba tiba tangan Rama menarik lengan Dhisya

"Tunggu ada yang kamu lewatkan" kata Rama yang masih menarik lengan Dhisya dan segera Rama meletakan kedua tangan di pinggang Dhisya sehingga mereka saling menatap

"A...apa yang aku lewatkan, lepaskan aku" kata Dhisya yang langsung menundukkan pandangannya dan ingin melepas tangan Rama

tetapi tenaga Dhisya tak mampu melawan tenaga Rama dan

Rama mengangkat dagu Dhisya dengan tangan kirinya sedangkan tangan kanannya mendekap tubuh Dhisya yang mungil sehingga tubuh Dhisya dan Rama menempel

cup

Rama mencium bibir Dhisya dan entah dari mana tenaga Dhisya bertambah sehingga dia langsung mendorong tubuh Rama sehingga tubuh Rama terpental jauh

"kamu kurang ajar sekali" kata Dhisya yang mengelap bibirnya dan berlari untuk keluar ruangan

Rama tersenyum melihat Dhisya keluar dari ruangnya, dan duduk kembali di kursi kebesarannya

beberapa dengan Dhisya

Dhisya yang sudah duduk di kursinya dengan mengepalkan tangannya dan berusaha menahan tangisannya

berani sekali dia menciumku, kenapa dia melakukan ini bukankah pernikahan ini terpaksa kenapa dia seolah seolah menerima pernikahan ini , aku harus bagaimana ya Allah. Dhisya

Dhisya yang menarik nafas dan menghembuskan dengan kasar lalu mengepalkan tangannya keatas untuk menyemangati dirinya sendiri

sekarang jangan fikirkan lelaki aneh itu lebih baik aku kerja dengan benar karna cepat atau lambat pasti aku akan berpisah dengannya sehingga aku harus punya uang banyak untuk hidupku sendiri, semangattt.. gumam Dhisya di dalam hatinya

Dhisya nampak fokus dengan laptopnya dan tak terasa jam pulang kantor sudah tiba

"yuk sya pulang" kata keyla

"eh emang sekarang jam berapa kok udah ngajak pulang? " kata Dhisya yang sedang kebingungan

"Duh sya semangat kerja sih semangat tapi jangan sampe lupa waktu dong sya" kata Keyla yang sedang tertawa

lalu Dhisya meraih handphone nya di meja untuk melihat jam

dan Dhisya melihat ada pesan dari nomer yang tidak di kenal

"Aku tunggu di parkir mobil" isi pesan singkat dari orang yang tak di kenali

bersambung....

Terpopuler

Comments

Lailatus Syifa KhoirunNisa

Lailatus Syifa KhoirunNisa

bagus

2020-06-24

1

Siti Soviah

Siti Soviah

jangan lama apdet nya

2020-03-19

1

Siti Soviah

Siti Soviah

lanjut thor

2020-03-19

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!