Bekerja

Saat Dhisya membuka pintu

"Aaaaaaaaaa" teriak Dhisya dengan sigap kedua telapak tangannya langsung menutupi wajahnya

"Ada apa" Rama dengan wajah bingungnya

"Kamu bisa gak sih jangan terlalu fulgar seperti itu, cepat pakai bajumu" kata Dhisya yang masih menutup matanya dengan kedua telapak tangganya

"Aku kan pakai handuk apanya yang fulgar"

"itu kamu telanjang dada sama saja kan" Dhisya yang masih tetap menutup matanya

Rama pun hanya tertawa dan muncul idenya untuk menjahili istrinya lagi dia mendekat kepada Dhisya dan membisikan ke telinga Dhisya

"Ini belum seberapa sayang kamu juga boleh kok melihat lebih dari ini" sontak Dhisya langsung mendorong tubuh Rama

"Dasar mesummmm" Dhisya dengan teriakannya dan berlalu untuk pergi ke kamar mandi

Apa dia sudah gila waktu dirumah umi dia selalu memakai pakaian di kamar mandi tuh dan tidak pernah menggodaku seperti ini sebelumnya duh bagaimana ini dan kenapa ini kenapa jantungku terasa seperti suara orgen dengan volume yang super besar, Dhisya yang berbicara dengan batinnya

Setelah selesai dengan adegan drama di kamar mereka pun turun untuk sarapan dan bergegas untuk berangkat bekerja dan sekarang mereka sedang di mobil.

"Berhenti" kata Dhisya yang mengagetkan Rama

"Ada apa?"

"Aku turun disini saja" kata Dhisya

"Tanggung dikit lagi nyampe"

"Justru itu aku turun disini biar gaada yang curiga" kata Dhisya yang sudah mau membuka pintu

"Memangnya apa salah nya sih kalau mereka tau" Kata Rama dengan nada kesal

Rama memang sangat kesal kalau istrinya selalu mau menutupi pernikahannya, tetapi dia selalu mencoba sabar karna dia tau sifat Dhisya yang terlalu keras kepala.

Dhisya turun dari mobil dan sudah menaiki ojek untuk melanjutkan perjalannya di kantor.

Sedangkan Rama yang melihat Dhisya yang sudah berlalu meninggalkan nya dia hanya meletakkan kepalanya di sandaran kursi pengemudi dan tangannya yang mengusap wajahnya dengan kasar.

"Sampai kapan kamu terus keras kepala seperti ini Dhisya, kenapa susah sekali menaklukan hatimu, aku harus lebih lebih sabar" gumam Rama

Mobil Rama sudah kembali bergerak dan sampailah di parkiran dan dia langsung menuju keruangannya.

Saat di ruangan Rama sudah di sambut oleh sekretaris setianya

"selamat pagi pak Rama"

Rama hanya membalas dengan senyuman sempit di bibirnya tampak sekali ekspresi kesal di wajahnya, Rama sudah masuk dan duduk di mejanya

"Apa agenda hari ini" tanya Rama kepada sekretaris nya

"Hari ini kita ada rapat dengan klien pak di restoran Taubat untuk membahas kerjasama"

Dengan tegas sekertaris Rheyhan menjawab pertanyaan dari Rama

"Jam berapa kita berangkat" jawab Rama dengan nada datar

"Jam 11 pak"

"Yasudah kembali ke pekerjaanmu" perintah Rama dengan nada yang sangat datar.

Sedangkan di ruangan Dhisya

"Berangkat sendiri sya gak bareng pak" Belum sempat Keyla meneruskan perkataannya mulutnya sudah ditutup dengan tangan Dhisya

"Pelan pelan dong key nanti yang lain denger" Dhisya sudah melepas tangan nya dari mulut Keyla

"Hehe sorry aku keceplosan" dengan suara yang lebih Pelang

"Aku tadi bareng sama dia terus aku turun di depan gang terus naik ojek ketimbang turn di parkiran terus yang tau kan" kata Dhisya dengan santainya

Dhisya langsung duduk di tempatnya bekerja.

Baru saja semenit duduk Dhisya sudah di kagetkan dengan tumpukan kertas laporan yang di letakan di atas mejanya

"Nih sya laporan yang harus kamu kerjakan, kemaren aku lupa ngasih tau kamu, soalnya waktu kamu izin 2 hari kemaren kerjaan numpuk dan kemaren aku lupa ngasih tau jadi nambah deh semangat ya sya" Kata Vina teman sekantor nya

"Dan satu lagi kata sekertaris Rheyhan hari ini batas pengumpunnya" kata Vina yang tadi sudah berjalan meninggalkan Dhisya dan berbalik arah

Dhisya hanya menelan ludahnya melihat setumpuk laporan yang sudah menumpuk di atas mejanya belum dia kerjakan sudah terbayang bagaimana rasanya melembur untuk mengerjakan itu semua.

"Sabar ya sya, semangat" kata Keyla yang melihat Dhisya dan mengepalkan tangan kanannya seakan memberi semangat kepada Dhisya.

Dhisya nampak sangat sibuk hari ini dengan setumpuk laporan yang harus dia kerjakan dia hanya fokus melihat laptopnya.

Sampai dia tidak menyadari bahwa Rama sedang melewatinnya Rama hanya melirik Dhisya

Fokus sekali dengan laptopnya sampai tak melihatku, batin Rama

Akhirnya untuk menarik perhatian Dhisya Rama pun menedehem

"Ehem"

Tapi tetap saja Dhisya tetap fokus dengan laptopnya. Sedangkan karyawan yang lain melihat Rama apalagi karyawan wanita mereka justrus terlihat memberikan senyuman menggoda untuk bos besarnya itu tapi tak di hiraukan. Rama terus berjalan kearah keluar untuk berangkat meeting.

Jam istirahat pun tiba tetapi Dhisya masih tetap fokus dengan laptopnya

"Sya kantin dulu yuk laper nih" kata Keyla yang sedang berdiri di samping Dhisya

"Enggak deh key kamu duluan aja nanggung nih" kata Dhisya tanpa memperdulikan Keyla

"Yakin nih nanti kamu laper loh " Rayu Keyla

"Udah sana ah jangan ganggu aku aku ngejar deadline nih" jawab Dhisya seakan tak mau di ganggu

Akhirnya Keyla pergi untuk makan siang dan Dhisya masih tetap saja mentap laptopnya

bersambung...

U**ntuk para reader jangan lupa like dan coment nya agar author lebih semangat dalam menulis

Dan jangan lupa juga vote novel ini jika kalian menyukainya

Terimakasih

love you all😍😘😘**

Terpopuler

Comments

Ima Nuraini

Ima Nuraini

bagus thor ceritanya...
aku suka...

2020-08-06

0

Lailatus Syifa KhoirunNisa

Lailatus Syifa KhoirunNisa

kerja untuk suami apa diri sendiri

2020-06-24

0

Lailatus Syifa KhoirunNisa

Lailatus Syifa KhoirunNisa

salu semangat ya kak

2020-06-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!