dikamar Dhisya
Dhisya berbaring di bawah selimut dan Rama duduk di meja belajar Dhisya dan menatap beberapa pot kaktus yang tersusun rapih di atas meja
"itu kaktus pemberian Abi" Rama yang terkejut dan langsung membalikan badannya dan menatap Dhisya yang sudah duduk bersandar di ranjangnya
"Abi dulu membelikan aku kaktus katanya mirip denganku yang keras kepala , mandiri dan bertahan di situasi apapun" penjelasan Dhisya yang akhirnya menumpahkan air mata di pipinya
Rama yang melihat istrinya menangis langsung mendekati Dhisya dan duduk di samping Dhisya dengan memeluk tubuh Dhisya. kepala Dhisya sudah menyender di bahu Rama
"kenapa Abi pergi ketika hubungan Abi dan aku baru saja membaik" tambah Dhisya yang semakin memecah tangisannya
"Kematian gak tau kapan datangnya itu semua sudah di atur sama yang di atas dan kita hanya bisa menunggu waktu itu, dan kita harus ikhlas kasian Abi kalau di tangisin terus" kata Rama
Dhisya menenggelamkan wajahnya dalam pelukan hangat dari Rama mereka berpelukan sangat lama sampai akhirnya mereka tertidur
pagi hari terdengar adzan subuh Dhisya menggeliatkan tubuhnya dan membuka matanya dia sangat kaget karna Rama memeluknya.
"hey jangan ngambil kesempatan dalam kesempitan ya" Dhisya mendorong tubuh rama, Rama pun terbangun karna terkejut
"apa maksudmu?" kata Rama dengan menatap Dhisya
"itu buktinya kamu memelukku ketika aku menangis, aku tidak butuh pelukanmu" kata Dhisya lalu berdiri di samping ranjang
"bukannya berterima kasih karna aku sudah memberikan pelukan mahalku kepadamu dengan cuma cuma malah meneriaki ku seperti ini dasar gadis aneh" kata Rama yang langsung berlalu ke kamar mandi meninggalkan Dhisya
Dhisya hanya mengepalkan kedua tangannya menahan kekesalannya
dasar laki laki kulkas, batin Dhisya
setelah Rama keluar dari kamar mandi dia turun dan bergegas ke masjid untuk sholat berjamaah di masjid
memang benar kata pak Rahmad kalau putrinya seperti kaktus dasar gadis kaktus, batin Rama yang menatap Dhisya yang masih berdiri di dekat ranjang
Dhisya masuk kemar mandi untuk mengambil wudhu dan sholat subuh
keadaan sudah seperti biasa hari ini mungkin hanya Dhisya yang terkadang masih sedih mengingat abinya. Nisya Juna dan Lutfi pun hari ini sudah akan pulang ke Surabaya
"hati hati dijalan ya kak" kata Dhisya memeluk kakaknya
"iya kamu juga, belajarlah menjadi istri yang baik untuk Rama" pesan kak Nisya kepada Dhisya . Dhisya hanya menampakan senyum terpaksanya
setelah kak Nisya dan keluarga kecilnya sudah pulang
"hari ini kalian sudah mulai kerja" tanya umi kepada anak dan menantunya yang sedang duduk di sofa
"iya umi hari ini Rama sudah bekerja seperti biasa" jawab Rama
"oiya umi Rama mau izin sama umi untuk membawa Dhisya tinggal dirumah Rama" sambung Rama
Dhisya yang mendengarnya langsung duduk di sebelah uminya dan memeluk umi Zulaikha
"Dhisya gak mau jauh dari umi" kata Dhisya memeluk umi dengan sangat erat
"Dhisya kamu sekarang adalah seorang istri dan harus mengikuti suamimu" kata umi dengan tangan yang membelai kepala Dhisya yang berjilbab itu
Dhisya yang mendengar ucapan dari umi langsung menampakan raut wajah kesal kepada Rama.
setelah perbincangan di ruang keluarga Dhisya dan Rama bersiap untuk berangkat kerja
"mi Dhisya berangkat duluan ya ojek nya udah mau sampe nih" kata Dhisya
" kamu gak berangkat bareng suamimu?" kata umi Zulaikha yang menatap wajah putrinya itu
"enggak umi Dhisya mau naik ojek aja, assalamualaikum" Dhisya mencium punggung tangan umi Zulaikha dan berlalu meninggalkan suami dan umi Zulaikha di meja makan
"kamu harus lebih sabar ya nak Rama, Dhisya memang sedikit keras kepala tapi dia sangat baik hatinya"
Rama hanya tersenyum mendengar ucapan dari umi Zulaikha dan berpamitan kepada umi.
saat tiba di kantor
"eh sya kok kamu udah berangkat kerja kenapa gak ambil cuti buat bul" Keyla belum sempat meneruskan ucapannya tangan Dhisya sudah membungkam mulut Keyla
"sssttttt..... pokoknya aku minta sama kamu key jangan bahas apapun kalau aku sudah menikah" kata Dhisya yang masih membungkam mulut Keyla
Keyla hanya memukul muluk tangan Dhisya agar di lepas kan bungkamannya itu
"emang kenapa sya, bukannya kamu harusnya bangga punya suami yang ganteng terus kaya lagi" kata keylah yang mengecilkan suaranya
belum sempat Dhisya melanjutkan obrolannya dengan Keyla sudah ada staf lain yang memberi tahu bahwa CEO sudah datang dan semua staf harus memberikan hormat kepadanya.
"apaa???" teriak Dhisya yang hanya melongo melihat CEO baru itu
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Abidzar Cut
thor kok blom up2.... 😥😥
2020-06-28
1