"Reyhan apa kau yakin membiarkan lima orang itu begitu saja?" Tanya Devin.
"Apa dia tidak akan menjadi masalah untuk kedepannya?" Tanya Fang Yin.
"Jika dia buat masalah lagi kita bunuh saja gampang bukan?" Sahut Hana.
"Apa yang kau katakan benar Hana membunuh dia sangatlah mudah tapi." Ucap Reyhan
"Orang itu memiliki bantuan yang cukup bagus yaitu kakeknya." Sahut Fang Jiali.
"Tapi bukankah kita bisa membantai seluruh clannya." Ucap Devin.
"Tentu saja itu bisa malahan sangat mudah tapi untuk sekarang keadaannya tidak memungkinkan." Jelas Reyhan.
"Kurang lebih kami mengerti apa maksudmu jadi untuk kali ini kita akan membiarkannya saja kan?"
"Yaps kita akan membiarkannya tapi beda cerita jika kak Zear menyuruh kita untuk." Reyhan dengan senyuman yang terlihat kejam.
"Untuk membantai mereka." Ucap Devin dengan senyuman yang serupa.
"Tapi kemungkinan besar kak Zear tidak akan menyuruh kita untuk membantai mereka." Sahut Fang Yin.
"Apa yang di katakan Fang Yin benar." Sahut Hana.
"Kak Zear adalah tipe orang pemalas jadi jika ia ingin membantai mereka, kak Zear pastinya sudah membantai mereka waktu tadi."
"Tapi tadi kak Zear tidak membantai mereka, kalian tau sendiri bukan tipe orang pemalas adalah ingin melakukan semuanya secara mudah dan instan." Sahut Fang Jiali.
"Apa yang kau katakan ada benarnya tapi, apa kau tidak lihat tadi Zear sedang menggendong seorang anak kecil jadi mana mungkin dia membantai lima orang tadi didepan anak kecil." Sahut Devin.
"Kau benar juga tumben pinter." Ucap Fang Yin.
"Sudahlah ngapain kita membahas hal tidak berguna seperti ini, lebih baik kita ke aula tengah sebentar lagi pesta akan di mulai." Ucap Hana.
"Baiklah." Ucap mereka semua yang langsung pergi ke aula tengah.
***
Zear dan Jane sekarang sedang mengobrol sambil menjaga Mina dari kejauhan, Mina sekarang ia sedang mencoba-coba makanan yang ada disana, saat ini Mina terlihat sangat bahagia.
"Jadi begitu yah." Jane sambil menatap Mina dengan penuh rasa kasihan.
"Iya."
"Maafkan aku karna telah berburuk sangka padamu, maafkan aku karna melakukan hal tadi padamu Zear, aku tidak tau bahwa ternyata ceritanya seperti itu yah."
"Yah kamu tau Zear aku bersikap seperti tadi karna jujur saja aku takut kehilanganmu lagi, aku takut kamu selingkuh dengan wanita lain dan pada akhirnya kamu meninggalkanku."
"Apa yang kamu katakan, mana mungkin aku selingkuh dengan wanita lain bodoh, bagiku kamu adalah wanita tercantik di dunia ini, tidak ada yang bisa sebanding denganmu."
"Selain cantik kau juga memiliki beberapa kelebihan yang lain."
"Hmm kelebihan yang lain?"
"Ya seperti kamu itu bawel, kamu itu pemarah, kamu itu perhatian, dan masih banyak lagi."
Mendengar itu Jane pun mencubit pinggang Zear "Aw aw aw aw ampun hahah."
"HUH! Itu bukan kelebihan namanya tau, tapi kekurangan."
"Hahahah mana ada kekurangan itu namanya kelebihan, coba mana ada wanita sepertimu benarkan?"
"Iya deh iya."
"Lagi pula kamu tenang saja Jane aku ini adalah pria sejati aku pantang akan yang namanya selingkuh, dan tahan akan godaan wanita lain."
"Heleh kemarin aja kamu tergoda sama wanita lain padahal baru saja di tinggal sebentar."
"Mmmm itu adalah sebuah kecelakaan bisakah kita melupakan itu?"
"GAK."
"Ouh yah ngomong-ngomong jadi bagaimana keputusanmu?" Tanya Zear yang mengalihkan pembicaraan.
"Tentu saja kita akan merawat Mina." Jawab Jane dengan gembira.
"Sudah kuduga pasti jawabanmu itu kamu memang wanita yang terbaik." Ucap Zear sambil mengelus pipi Jane.
Ketika mereka berduaan Mina datang tiba-tiba.
"Kak Zear kak Jane lihatlah apa yang kubawa." Ucap Mina dengan wajah yang sangat gembira.
"Uhmm Apa itu sayang?" Tanya Jane sambil menggendong Mina.
"Hehehe ini adalah kue paling enak yang pernah Mina coba."
"Ouhh benarkah itu apa kak Jane boleh mencobanya?"
"Tentu saja justru Mina membawa dua untuk kak Zear dan kak Jane agar bisa mencobanya juga aku yakin kak Zear dan Kak Jane akan suka."
"Benarkah itu baiklah kak Jane akan mencobanya aaaa..." Mina pun menyuapin Jane.
"Bagaimana?" Tanya Mina dengan wajah yang ceria.
"Emmmmmm ini sungguh sangat enak aku tidak bohong, sayang kamu harus mencobanya juga."
"Baiklah aku akan mencobanya Juga." Mina pun menyuapin Zear.
"INI benar-benar sangat enak rasanya aku ingin memakannya lagi."
"Mina mengambil ini dimana kak Zear ingin lagi."
"Itu disana biar Mina ambilkan untuk kalian berdua."
"Itu tidak perlu sayang kita akan pergi bersama-sama." Ucap Jane.
Mereka pun makan bersama, mereka bertiga tidak peduli dengan sekitaran.
Padahal banyak orang yang sedang melihat mereka bertiga.
Semua orang yang ada disana tidak ada yang berani untuk mengaganggu Zear Jane dan Mina.
Karna mereka semua tau siapa itu Zear, Jane.
Jika di lihat dari jauh mereka terlihat seperti keluarga yang harmonis.
Para pria dan wanita yang melihat Zear Jane dan Mina mereka merasa iri.
Zear Jane dan Mina saat ini mereka ingin pergi ke aula tengah karna sebentar lagi pesta akan segera di mulai.
Sekalian juga mereka bertiga ingin bertemu dengan Reyhan dan yang lainnya.
Jarak aula tengah dan tempat mereka sekarang cukup jauh.
"Emmm anu kak Zear kak Jane." Mina dengan ekspresi aneh.
"Ya ada apa Mina sayang?" Tanya Jane.
"Anu apa Mina boleh menyebut kalian papah mamah?" Tanya Mina secara spontan yang membuat Zear dan Jane sedikit terkejut.
"Tapi kalau gak boleh gapapa kok eheheheh."
"Apa kak Jane boleh tau alasan kenapa Mina ingin menyebut mamah dan papah pada kami."
"Mmmm sebenarnya Mina ingin menyebut Kak Jane mamah dan kak Zear papah itu semua karna Mina merasa bahwa kalian seperti mamah papah."
"Anu sebenarnya Mina dari lahir sampai sekarang belum pernah mendapatkan kasih sayang dari orang tua jadi Mina tidak tau bagaimana kasih sayang dari orang tua itu tapi walaupun seperti itu Mina sekarang bisa merasakannya mungkin seperti ini memiliki ayah dan ibu itu heheheh."
"Kalau boleh tau memang ayah dan ibu Mina kenapa?" Tanya Jane.
"Mina gak tau apa-apa yang Cuman Mina tau ayah dan ibu pergi dan tak pernah kembali."
"Kata kakak Rina dulu waktu Mina lahir ayah dan ibu langsung pergi, kata kakak Rina mereka pergi itu semua untuk melindungi aku dan kak Rina."
"Tapi sampai sekarang Mina tidak tau alasan kenapa ayah dan ibu pergi, Mina hanya tau bahwa ayah ibu pergi untuk melindungi Mina dan kak Rina."
"Aku hanya berharap ayah ibu kak Rina mereka semua baik-baik saja saat ini." Ucap Mina yang terlihat sangat sedih.
Mina yang sedih pun di peluk oleh Jane, Jane merasa kasihan dengan kehidupan yang di jalani oleh Mina.
"Mina mulai dari sekarang Mina boleh menyebut Kak Jane sebagai mamah dan kak Zear sebagai papah."
"Eh benarkah?" Mina yang gembira.
"Tentu saja benar sayang benarkan Zear."
"Hoho tentu saja benar lagi pula siapa yang tidak mau di panggil papah oleh anak secantik dan seimut Mina."
"Woahhh (Mina dengan ekpresi senang) Terima kasih Kak- Emm mamah papah." Ucap Mina dengan gembira.
"Bisakah Mina mengatakan sekali lagi."
"Mengatakan apa?" Mina yang bingung.
"Mamah Jane."
"Tentu saja bisa mamah." Karna gemas Jane pun memeluk Mina dan mencubit manja Mina.
Jane terus menyuruh mengulang perkataan mamah.
Sekarang Zear mengerti satu hal alasan mengapa akhir-akhir ini Jane menjadi ganas di malam hari.
Ternyata dia menginginkan anak.
"Baiklah lupakan masalah itu sekarang yang penting adalah Mina dan Rina, aku sungguh penasaran dengan apa yang terjadi pada keluarga mereka."
"Tapi sebelum itu ntah kenapa aku memiliki firasat bahwa aku harus menjadi lebih kuat terlebih dahulu soalnya aku merasa masalah yang ada di keluarga Rina dan Mina ini tak mudah."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
johanes ronald
santai juga ya....
2021-10-10
0
poetrae raentaeo
lanjut
2021-07-09
0
(pensi) D
sedang menunggu kalimat
'Mina' ikuzo
2021-07-08
0