Zear sekarang berada di depan hotel bintang lima dimana pesta itu akan berlangsung.
Penjagaan disana sungguh sangat ketat bahkan untuk masuk kesana butuh sebuah kartu khusus.
"Woahhhh besar sekali bangunan ini, dan lihatlah kak disana woahhh bagus sekaliiii."
Mina yang tak berhenti terpukau, karna dia belum pernah sama sekali melihat hal yang seperti sekarang ia lihat.
"Kakak apa benar kita akan masuk ke bangunan besar dan mewah itu?" Tanya Mina yang bersemangat.
"Tentu saja, apa kamu tidak ingin masuk kesana?" Tanya Zear.
"Emmm bukan begitu tentu saja aku ingin masuk kesana tapi apa orang biasa sepertiku bisa masuk kesana?" Tanya Mina.
"Tentu saja bisa"
"Benarkah?"
"Tentu saja benar ayo kita masuk." Ucap Zear sambil pegangan tangan dengan Mina.
Mereka benar-benar terlihat seperti ayah dan anak.
Ketika ingin masuk tiba-tiba saja ada penjaga yang menghampiri mereka.
"Permisi tuan di pesta ini di larang membawa anak-anak."
Mendengar itu Mina pun sedikit kecewa tapi tiba-tiba saja Zear menunjukan sebuah kartu yang terlihat sangat mewah berwarna ungu dan berkilauan.
"Apa dengan ini aku bisa membawa anak-anak?" Tanya Zear dengan senyuman penuh makna.
Penjaga tersebut yang melihat kartu itu dan ia tau itu kartu apa, ia pun langsung memberi hormat sambil berkeringat dingin.
"Silahkan masuk tuan Zear maaf sebelumnya."
"Ya tidak apa-apa baiklah kalau begitu aku masuk terima kasih yah."
"Iya tuan."
Ketika Zear masuk seluruh penjaga disana memberi hormat, ya itu semua karna secara tidak sengaja mereka melihat kartu yang Zear tadi tunjukan pada salah satu penjaga disana.
Mina pun keheranan karna kenapa semua penjaga yang ada disana seperti sangat menghormati Zear.
"Sudah kubilang kan Mina kamu juga bisa masuk ke tempat seperti ini."
"Iya ehehehe aku merasa tidak percaya ntah kenapa aku sekarang merasa seperti ada di dunia mimpi, jika ini benar-benar mimpi maka aku mohon jangan bangunkan aku."
"Hahahaha ini bukan mimpi Mina ini kenyataan." Zear yang mencubit Mina dengan manja.
"AH kakak benar aku bisa merasakan sakit berarti ini bukan mimpi kan ini benar-benar nyata." Mina yang begitu senang.
Zear pun membawa Mina ke aula yang besar dimana disitulah di adakan pestanya.
Di ruangan itu terlihat sangat indah, selain indah banyak juga makanan.
"WOahhhh." Mina yang tak henti-hentinya terpukau.
"Bagaimana Mina?"
"Iii-ini sungguh sangat indah banyak makanannya juga."
Walaupun disana banyak orang tapi Zear disini belum bertemu dengan Reyhan Jane atau yang lainnya.
Zear pun melihat jam dan ia baru menyadari bahwa ia lebih cepat lima menit datangnya dari yang di janjikan oleh mereka semua kemarin.
"Mina sepertinya kita harus menunggu lima menit lagi untuk bertemu dengan kakak Jane."
"Hmmm sambil menunggu bagaimana kalau Mina mencoba-coba dulu makanan yang ada disini bagaimana?"
"Eh apakah boleh?" Tanya Mina yang sangat senang.
"Tentu saja boleh jadi Mina ingin apa?"
Dengan wajah yang senang Mina menunjuk sebuah kue kecil rasa stroberi.
Zear pun mengambil kue itu dan memberikannya pada Mina.
Mina memakanya dengan sangat lahap dan ia terlihat sangat senang.
"Bagaimana apa Mina menyukainya?"
"AH iya kak aku sangat menyukainya ini sangat enakkkkkkkkkk."
"Hahahha makanlah yang banyak tenang saja semua yang ada disini Mina boleh memakannya."
"Benarkah kak?"
"Tentu saja benar." Mina pun dengan semangat ia berkeliling bersama Zear mencoba berbagai makanan yang ada disana.
Banyak orang yang melihat kelakuan Zear dan Mina, mereka menyangka bahwa Zear dan Mina adalah orang kampung alias.
Norak, banyak gosipan yang ada disana tapi Mina dan Zear tidak memperdulikannya.
"Oi Brascho."
"Ada apa?"
"Bukankah itu Zear?" Ucapnya sambil menunjuk kearah Zear dan Mina.
"Hah (Senyum mengejek) Kau benar juga sudah lama aku tidak melihat waria itu terkahir di pertandingan antar sekolah waktu itu bukan?"
"Kau benar, sepertinya waria itu mendapatkan sebuah karma."
"Hahahah sepertinya kau benar, sekarang dia tidak memiliki tangan kiri dan mata yang buta 1."
"Apa kita harus menyapa dia Brascho? Bagaimana?"
"Tentu saja kita harus menyapa teman lama kita bukan."
"Kau benar ayo semuanya kita sapa dia dengan ramah." Ucap temannya Brascho dengan senyuman mengejek.
Mereka berlima pun dengan langkah yang sombong dan penuh gaya menghampiri Zear.
Mina yang melihat lima orang itu menghampiri Zear dan dirinya ia merasakan firasat buruk.
Mina dengan segera memeluk kaki Zear.
"Ada apa Mina?"
"Ada lima orang aneh menuju kesini mereka terlihat menyeramkan." Ucapnya sambil menunjuk Brascho dan yang lainnya.
"Cih......Rupanya Brascho si anak haram." Batin Zear yang kesal.
"Tenang saja Mina, mereka tidak menyeramkan justru mereka terlihat lucu seperti badut." Ucap Zear dengan keras yang sengaja agar terdengar oleh Brascho dan temannya.
"Apa Mina takut sama mereka?"
Mina pun menganggukan kepalanya, dan dengan segera Zear pun membawa Mina berjalan.
Brascho dan teman-temannya yang melihat Zear seperti ingin kabur mereka mengejar Zear, mereka mengejar secara tak segan-segan mereka menggunakan kecepatan mereka.
Dan yah saat ini Brascho dan teman-temannya sedang melingkari Zear dan Mina.
Disini Mina terlihat sangat takut, tapi Zear berusaha menenangkan Mina, Zear pun menggendong Mina, saat ini Mina berada di pundak Zear.
"Aku tak ada waktu untuk menghadapi kalian jadi menyingkirlah kawan." Ucap Zear dengan senyuman mengejek.
"Dari dulu sampai sekarang kau tak pernah berubah yah waria selalu saja menyebalkan."
"Bukankah aku yang harusnya berkata seperti itu? GAY." Zear yang menghina Brascho.
Mendengar hinaan itu membuat Brascho marah, dan membuat Mina takut.
Melihat Mina yang takut Zear pun langsung pergi sambil menabrak Brascho yang ada didepannya.
"Teman-teman apa tidak masalah jika kita membuat sedikit keributan disini?" Tanya Brascho dengan senyuman mengejek.
"Tentu saja tidak masalah." Jawab keempat orang itu dengan senyuman mengejek.
Zear yang tau bahwa Brascho dan teman-temannya ingin menyerang Zear.
Zear pun menyuruh Mina untuk menutup mata dan telinganya sambil berhitung di dalam hatinya.
Mina disini bingung tapi dia melakukan apa yang di suruh oleh Zear.
Brascho dan keempat temannya itu pun melesat dengan cepat kearah Zear, mereka melingkari Zear.
Jarak antara Zear dan kelima orang itu cukup jauh sepertinya Brascho dan keempat temannya itu ingin menggunakan skill jarak jauh.
Dan benar saja mereka menyerang Zear menggunakan skill jarak jauh, dan di tambah mereka menyerang dengan sepenuh tenaga.
Disini Zear hanya terdiam tidak melakukan apapun.
Dan pada saat kelima serangan itu mendekati Zear tiba-tiba saja, Fang Yin, Devin, Hana, Fang Jiali, Reyhan.
Menangkis dan menetralkan semua serangan yang menuju kearah Zear.
Saat ini mereka melingkari Zear dan melindungi Zear dari serangan itu.
Disini Fang Jiali dan yang lainnya menangkis serangan itu menggunakan senjata mereka masing-masing.
Fang Jiali, Reyhan, Fang Yin, Devin, Hana mereka berlima sekarang mengeluarkan aura yang mengerikan.
Yang membuat semua orang disana sesak nafas padahal semua orang yang ada disana bukanlah orang biasa.
Kedatangan Devin dan yang lainnya pun membuat semua orang disana menjadi ketakutan.
Ya itu semua karna mereka sudah tau siapa itu Devin, Fang Yin dan yang lainnya.
Mereka adalah anggota 8 iblis tak berperasaan dari guild MOONLIGHT.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
johanes ronald
in org yg aneh
2021-09-27
0
Lilis Kurniawati
bantaaiii 👣
2021-07-30
0
Kaslan
mana lanjutanya 😔
2021-07-06
0