Episode 6 BERTEMU KEMBALI 2

Mereka memakai 1 mobil, yaitu mobil limousine di dalam mobil itu jelas sangat mewah ada minuman ada makanan dan lain-lainnya.

Reyhan dan yang lainnya tidak begitu wah seperti saat dulu, ya karna sekarang mereka semua sudah menjadi sultan.

Uang mereka sudah sangat banyak, bagaimana pun rata-rata masing-masing dari mereka sudah membantai puluhan portal rank SS dan SS+.

Tak lama akhirnya mereka sampai di hotel dekat pantai ouh yah mereka semua sampai di jam 04:00 pagi.

Sepertinya untuk perayaan Zear kembali hotel itu di pesan khusus oleh Jane.

Disana juga terdapat mobil sports sepertinya itu adalah milik orang tua Jane dan orang tua Zear.

Devin Reyhan dan yang lainnya pun masuk kedalam.

Ketika mereka masuk kedalam mereka langsung di sambut oleh Zear, Jane, orang tua Zear, adik Zear, Orang tua Jane.

Zear pun tersenyum rindu pada mereka semua Zear mengangkat tangannya "Yo halo apa kabar kalian semua? Aku kembali."

"Selamat datang kembali." Ucap mereka semua

Mereka semua yang terdiam langsung saja berlari, mereka semua langsung memeluk Zear, mungkin bagi-sebagian orang apa yang di lakukan oleh Zear dan yang lainnya adalah lebay.

Tapi bagi mereka tidak, mereka tidak peduli dengan omongan orang lain, hidup mereka adalah hidup mereka tak peduli apapun yang orang lain katakan yang penting mereka bahagia.

Yang menjalankan hidup adalah mereka bukannya orang lain jadi bagi mereka buat apa mendengarkan orang lain.

Orang lain tak akan pernah mengerti tentang diri kita sendiri, yang mereka mengerti hanyalah sekilas saja.

Wajar saja jika Reyhan dan yang lainnya memeluk Zear dan sedikit menangis.

Itu semua karna Zear sangat berharga bagi mereka, Zear adalah orang yang membuat rumah untuk mereka.

Reyhan dan yang lainnya dulu mereka menjalani hidup yang sangat sulit tapi semenjak mereka kenal dengan Zear yang namanya kesedihan tidak ada.

Mereka semua selalu bersenang-senang mereka lebih menikmati hidup.

Intinya Zear sangat berarti bagi mereka semua, itulah mengapa mereka sangat sensitiv terhadap Zear, jika saja ada orang yang menghina Zear kemungkinan mereka untuk hidup lebih lama hanya 10 persen saja.

Dalam hati Zear saat ini dia sedang senang campur sedih hati Zear saat ini sangat campur aduk, senangnya karna ternyata teman-temannya sangat peduli padanya berbeda dengan teman di masa lalunya.

Sedihnya karna Zear merasa lemah sehingga membuat teman-temannya khawatir seperti sekarang.

"Sepertinya apa yang di katakan pertapa itu benar." Batin Zear.

"Ntah kenapa aku jadi teringat kata-kata dia."

"Mungkin di kehidupanmu kali ini kau akan merasakan namanya penghianatan tapi mungkin di kehidupan yang lainnya kau akan mendapatkan persahabatan yang sangat erat."

"Ingatlah selalu jadilah orang bodoh, meskipun gagal berkali-kali orang bodoh akan terus mencobanya."

"Waktu itu aku bingung apa maksud dari pertapa tua itu tapi sekarang aku mengerti."

"Hey pertapa tua kudoakan kau semoga tenang di alam sana, dan terimakasih berkatmulah aku bisa jadi seperti ini." Batin Zear

Orang tua Jane dan orang tua Zear adik Zear mereka semua melihat dari kejauhan betapa eratnya persahabatan Zear dan yang lainnya.

Mereka semua tampak seperti keluarga besar.

Yang paling terharu ketika melihat Zear dan yang lainnya berpelukan adalah orang tua Zear dan adik Zear.

Karna bagaimana pun juga mereka tau bagaimana kehidupan Zear di masa smp.

Orang tua dan adik Zear merasa tidak percaya, bahwa Zear bisa berteman dengan orang baik seperti mereka.

Mereka semua sangat peduli terhadap Zear, bahkan ketika Zear menghilang mereka sama sekali tidak percaya bahwa Zear mati.

Mereka terus mencari Zear tanpa istirahat.

Akhirnya sesi berpelukan pun selesai kini mereka semua tampak sangat senang.

"Kak Zear kau tau hiks hiks..."

"Kenapa kau menangis Devin sudahlah ambil tisu ini, ingus mu keluar semua orang jadi takut mendekat." Ucap Zear.

"Ah benarkah?"

"Iya benar cengeng, kau ini bisa saja menyebutku cengeng padahal kau sendiri menangis seperti bayi seperti itu." Fang Yin yang mengejek Devin sambil mata yang memerah karna sedikit menangis.

"Aku hanya menangis sekali saja tidak seperti kau."

"Hah????? Apa kau bilang kau menangis sekali? Yang kemarin-kemarin itu apa hah? Air laut yang keluar dari matamu." Fang Yin yang kesal.

Dalam keadaan apapun mereka berdua pasti saja ribut, ya wajar sih karna mereka adalah duo bodoh.

"Kapan kemarin aku tidak menangis aku kelilipan kau fitnah mulu apa kau mau bertarung denganku hah?" Devin yang kesal juga.

Tapi seperti biasa malaikat maut ada di samping mereka kali ini malaikat maut bertambah 1 yaitu Fang Jiali.

Melihat tingkah laku bodoh mereka membuat Zear dan yang lainnya tertawa termasuk RED yang sekarang sedang berada di pundak Zear.

Mereka semua saat ini di ambang kebahagiaan.

Mereka semua sekarang sedang mengobrol.

"Zear dari tadi aku penasaran aku ingin bertanya 1 hal tangan dan matamu." Reyhan yang berbicara dengan sopan dan berhati-hati karna takut menyingung Zear.

"Ah ini, ini adalah hasil dari pertarungan aku dan primordial Demon merah." Ucap Zear sambil menunjukan mata yang hilang dan tangan yang hilang.

Jelas mereka semua yang ada disana syok kecuali orang tua Jane, Jane, orang tua Zear adik Zear, dan RED.

Ya mereka tidak terkejut karna mereka sudah mengetahuinya.

"Ouh yah paman Ang Wing ini aku kembalikan, paman terimakasih berkat kalung yang kau berikan padaku, aku bisa selamat, aku berhutang nyawa padamu, jika kau menginginkan sesuatu hubungi aku saja paman." Ucap Zear dengan sopan.