"Yeay Kak Evan sudah pulang!" ucap Cao Cao gembira melihat kepulangan Evan.
Dengan sangat kegirangan Cao Cao langsung menghampiri Evan.
"Kalian tidak terkena masalah lagi kan?" tanya Evan.
Cao cao menggelengkan kepalanya, namun Cao Cao sedikit terkejut saat melihat ada seeokor harimau kecil ada di atas kepala Evan.
"Waah!, ada harimau kecil dikepala kak Evan" ucap Cao cao kagum sambil menunjuk harimau kecil tersebut.
"Sssst.....!" Evan meminta Cao Cao untuk diam dan merahasiakannya, melihat itu Cao Cao pun menurut dan mengangguk.
"Kakak ingin memberi kejutan ini untuk kak Ririn!" ucap Evan dengan berbisik kepada Cao Cao.
"Oooh.. okey! " kata Cao Cao mengangguk mengerti dan setuju.
"Baiklah, Kakak ingin mencari Kakak Ririn terlebih dahulu, Cao Cao lanjutkanlah apa yang tadi Cao Cao lakukan!" ujar Evan.
Kemudian Evan pun mencari-cari Ririn, hingga akhirnya Evan menemukan Ririn dihalaman belakang yang sedang memberi makan burung-burung.
Evan mengendap-ngendap perlahan ingin mengagetkan Ririn, disaat sudah dekat dan siap untuk mengageti.
"Jangan bertingkah" ucap Ririn dengan dingin, mengetahui Evan yang ingin mengagetinya.
"Tidak bisakah kamu pura-pura tidak tahu?" tanya Evan sedikit kesal karena gagal untuk membuat kaget Ririn.
Evan mendekat berdiri disamping Ririn.
"Ririn apakah kau merindukanku?" tanya Evan mendekatkan wajahnya ke hadapan Ririn.
Ririn melihat seekor harimau kecil di atas kepala Evan, tetapi Ririn tidak perduli, mengira bahwa harimau itu adalah seekor kucing saja.
Ririn hanya diam tak merespon dan bergeser menjauh dari Evan, Kemudian Ririn mengulurkan tangannya.
Evan bingung melihat Ririn yang mengulurkan tangan tanpa berbicara sedikit pun.
Melihat Evan yang lupa Ririn pun menjadi kesal dan kecewa, Ririn berbalik badan dan melipatkan kedya tangannya.
Evan hanya berdiri bingung menggaruk kepalanya, karena Evan lupa akan janjinya sesaat sebelum dia pergi 10 hari yang lalu.
"Hadiah Hadiah..." ucap Racun mengingatkan dari ruang Lautan spiritual Evan.
"Wanita ini, aku pulang bukannya menyambutku tapi minta malah hadiahnya" Batin Evan kesal merapatkan bibirnya.
Kemudian Evan kembali tersenyum.
"Aku tidak lupa kok!, nih, aku menepati janjiku!" Evan menurunkan harimau kecil dari atas kepalanya dan memperlihatkannya kepada Ririn.
"Kucing?" ucap Ririn menerima harimau kecil tersebut.
"Bukan, itu seekor anak harimau yang aku temukan dihutan kemarin." jawab Evan.
Ririn hanya memandangi wajah harimau kecil tersebut dengan serius.
"kamu tidak suka?" tanya Evan sedikit Ragu
Kemudian tanpa berbicara sepatah katapun Ririn berjalan menjauh membawa harimau kecil meninggalkan Evan seorang dihalaman belakang.
"Laah....? aku malah ditinggal?" ujar Evan bingung keheranan.
"Yasudahlah aku lebih baik membuat pil saja untuk kakek jing!" ujar Evan.
kemudian evan pun pergi ke Kamarnya untuk membuat Pil tingkat lima, Pil itu untuk Kakek Jing yang ingin menyembuhlan dantiannya yang telah rusak.
Di kamar Evan, Setelah menyiapkan semua bahan-bahannya Evan mencoba memasukan satu per satu bahan obat kedalam tungku Alkemisnya.
Kemudian Evan pun membakar tungku tersebut dengan api Ajaib yang ia dapatkan secara cuma-cuma dari Kaisar Dewa Elemen Api.
Setelah beberapa saat untuk memurnikan Pil, kini Evan tahu walaupun dengan adanya bantuan dan bimbingan dari para Elemen, tetap bukanlah hal mudah baginya untuk memurnikan (membuat) pil tingkat lima.
"Sial ternyata membuatnya sangat sulit!" gumam Evan yang sedang mengendalikan api dengan susah payah.
Setelah beberapa saat kemudian akhirnya pil yang Evan buat, kini sudah mulai terbentuk, namun disaat-saat terakhir tungku alkemis milik Evan tidak kuat menahan tekanan yang ada dan akan meledak.
"SIAL!" ucap Evan langsung segera menghindar.
"BOOM!!" suara ledakan yang keras terdengar oleh Ririn, Cao Cao dan Kakek Jing.
Mereka bertiga langsung bergegas menuju asal suara ledakan tersebut, Ririn pergi sambil membawa harimau kecil yang sebelumnya didalam pelukannya.
Setelah Ririn sampai, Ririn melihat bangunan kamar Evan telah hancur, hanya tinggal puing-puingnya saja. Ririn juga melihat Cao Cao dan Kakek jing sudah ada ditempat itu.
"Ada apa?!" Tanya Ririn kepada Cao Cao dan Kakek Jing.
"Aku tidak tau kak, aku dan kakek juga baru sampai, kak evan tadi ada didalam" Jawab Cao cao dengan raut wajah Khawatir.
"Semoga evan tidak terjadi apa-apa" gumam Ririn yang khawatir.
"Uhuk uhuk" batuk Evan yang mengangkat sesuatu yang menimpa dirinya, Evan pun berhasil selamat dari ledakan itu.
"Lihat itu kak Evan!" ucap Cao Cao yang gembira melihat Evan yang keluar dari puing-puing dengan selamat.
"Uhuk Uhuk Uhuk!, Tsk! sial sekali diriku! kali ini aku rugi besar!" Ucap Evan yang menepuk-nepuk pakaiannya yang penuh dengan debu.
"Syukurlah! untung kak evan tidak kenapa-napa !" ucap Cao Cao.
"Huhuhu...., kau baru pulang dan langsung ....., huhuhu rumahku!" ucap kakek jing menangisi rumahnya yang hancur dibuat Evan.
"Maaf Kek aku tidak sengaja!" ucap Evan merasa bersalah.
"Sudahlah tidak apa yang penting kamu baik-baik saja" ujar Kakek Jing.
"Hehehe...." tawa Evan merasa tak enak hati.
Kemudian Evan melihat Ririn juga ada disitu, terlihat dari raut wajah Ririn yang juga cemas dengan Evan.
"Ririn apakah kamu mengkhawatirkan aku hingga kesini?" tanya Evan.
"Tidak, aku hanya membawa limau (nama harimau kecil yang baru) jalan-jalan!" ucap ririn dan langsung pergi menjauh sambil memeluk harimau kecil.
"Limau?!" ucap Evan, Cao Cao dan Kakek jing bingung secara bersamaan.
"Nama kucingku!" ucap Ririn sambil terus berjalan pergi.
"kucing?" ucap Cao Cao tambah bingung.
"Anak harimau tadi pagi kah?" ucap Evan ikut bingung.
Kemudian Evan tersadar mengingat sesuatu yang hampir dilupakannya, Evan berbalik ke Kakek Jing.
"Kakek tua jing aku ada sesuatu yang ingin kuberikan padamu!" kata Evan.
"Apa itu?" tanya Kakek Jing sedikit penasaran
" Tadaa!, ini adalah Pil dantian tingkat lima yang kubuat khusus untukmu!, minumlah dan aku jamin kamu akan sembuh!" kata Evan mengeluarkan Pil nya seperti memberi sebuah kejutan.
"Be.... benarkah? I,ini pil itu!?" ucap Kakek Jing seakan tidak percaya.
"Yap! terimalah!" Evan langsung memberikan pil tersebut langsung ke telapak tangan Kakek Jing.
"Ya sudah, aku ingin mandi terlebih dahulu, kakek makanlah pil itu kemudian berlatihlah dengan giat dan kembali kemasa kejayaamu!" ucap evan memberi motivasi.
"Te,terima kasih nak evan aku tidak tahu akan membalasmu dengan apa!" ucap Kakek jing bingung ingin mengatakan apa.
"Hahaha jangan sungkan begitu, aku juga maaf sudah meledakan sebagian kediamanmu!" ucap Evan menggaruk kepalanya, dan Kakek jing tersenyum sangat bahagia.
Singkat cerita di kamar mandi, Evan berendam.
"Tidak aku sangka aku akan membangkitkan elemen ke empatku elemen angin karena ledakan itu, sungguh keberuntungan yang tak terduga" ucap evan yang berendam didalam sebuah bak kayu.
"Yah keberuntungan kamu sangat bagus, kau selalu mendapatkan keberuntungan dibalik musibah Ckck...." pikir Logam mengandai.
"Evan 3 hari lagi sudah akan memasuki pendaftaran murid baru sekte, dengan bakatmu yang sekarang seharusnya mudah untuk mendapatkan juara pertama" ujar Es.
"yah benar! aku harus menjadi lebih kuat, aku akan menjadi mendapatkan nomor satu dalam ujian Nanti!" ucap evan penuh semangat.
"Yah kau pasti bisa!" ucap tanah setuju dengan memberi semangat.
"Tidak, Jangan!" ucap petir melarang.
"kenapa tidak?" tanya Evan heran
"Kalian terlalu ceroboh, kalau evan menjadi murid tempat pertama dan menjadi murid terbaik itu akan memicu banyak perhatian orang-orang, dan itu akan mendatangkan banyak masalah untuk evan" ujar Petir menjelaskan.
"Yah benar apa kata petir, lebih baik evan menjadi murid biasa saja terlebih dahulu untuk menyembunyikan diri" ujar Gelap setuju dengan Petir.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...****************...
...----------------...
......................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 496 Episodes
Comments
Mr. Dirg Ant
bbrp elemen ada yg o on juga... hahahha
2023-12-22
1
Driyanto Kriswan
lanjut kian mantap/Joyful/
2023-12-16
0
Heru Dwiyantono
lanjutkan membaca mantap
2023-05-18
0