Beberapa hari berlalu, Evan berhasil menguasai Ke tiga jurus yang di ajarkan oleh 'Gelap', terutama langkah bayangan pembunuh yang sangat sudah dikuasai oleh Evan, karena jurus itu adalah jurus mendasar dari seorang spiritualus kegelapan.
Disuatu ketika Evan pun mencoba Jurus dan ingin tahu bagaimana rasanya menjadi seorang petarung Kultivator.
"Whoooosh......sraash !!" suara pedang Evan menebas seekor Rusa spiritual tingkat satu level rendah.
Hanya dengan satu kali tebasan pedangnya, Evan pun berhasil membunuh Rusa tersebut.
"Hahahaa..., aku tak menyangka akan semudah ini membunuh Rusa spiritual ini hahaha..." tawa Evan merasa sangat senang sambil berdiri disamping Rusa yang mati tergeletak.
"Yah itu karna kau telah mencapai tingkat Pelatih Aura level 8, cepat ambil inti spiritual rendah nya jangan buang-buang waktu lagi!" perintah Elemen kegelapan kepada Evan.
Kemudian Evan pun berjongkok dan membelah dada Rusa tersebut untuk mengambil Intinya.
"Tak aku sangka, hanya butuh satu minggu untuk naik level, dari level tiga ke delapan!, jika seperti ini terus aku pasti bisa menjadi seorang petarung yang hebat dan membalaskan dendam!" gumam Evan merasa senang sembari mengambil inti dari rusa tersebut.
Setelah Evan mengambil Inti spiritual dari Rusa tersebut, Evan pun kembali ke gubuk kayunya. dan tampak Evan yang sedang duduk bersila diluar gubuk kayunya.
"Baiklah sekarang kamu keluarkan Inti-inti Spiritual Tingkat satu level rendah yang telah kau kumpulkan hari ini!, dan kemudian serap semuannya!" perintah Elemen Kegelapan mengajari Evan yang masih bodoh.
"Baik kak!" Ucap Evan sambil mengeluarkan semua Inti spiritual yang dia dapatkan dari berburu dari Cincin spiritualnya.
Setelah Evan menyerap inti-inti tersebut Evan pun naik satu level lagi yaitu level sembilan, karena hal itu Evan pun sangat gembira dan juga senang.
"Yeah!, Aku naik level lagi !" ucap Evan merasa senang sambil mengepal tinjunya.
"Jangan terlalu mudah untuk puas, Kekuatan kamu yang sekarang masih berada ditingkatan paling dasar, kamu harus banyak berlatih lagi!" ujar Elemen Kegelapan.
"Baik Kak Gelap, aku pasti akan berlatih dengan giat dan rajin!" kata Evan sambil mengepal tinjunya dengan optimis.
"Kau sekarang sudah berumur berapa?." tanya Elemen Kegelapan.
"Aku sekarang sudah berumur 14 tahun!, ada apa kak?" jawab Evan yang sedikit merasa heran.
"Tak ada apa-apa!, sekarang sebaiknya kita keluar dari hutan ini, kamu ada rencana ingin kemana?'' tanya kegelapan pada Evan bocah yang masih naif itu.
"Aku ingin pergi ke kerajaan Xiao , disana ada Sekte Matahari Merah, dan untuk masuk kesana harus mencapai tingkat prajurit baru diijinkan masuk!" jawab Evan sedikit bimbang.
"Ayo kita kesana!, jika kita harus terus berada dihutan maka kamu tidak akan ada kemajuan dan tidak akan ada kesempatan untuk membangkitkan elemen lainnya !" ujar si Gelap.
"Yah ayo kita lanjutkan perjalanan kita!" jawab Para Elemen yang lainnya.
"Huh..., akhirnya yang lain ada yang bersuara juga!" Ujar Kegelapan yang sedari tadi merasa stres mengajari Evan.
"Hehe, kami juga tidak sabar ingin segera dibangkitkan dan menunjukan kekuatan kami!" Ujar para Elemen lainnya.
"Baiklah karna semuanya bersemangat jangan menunda waktu lagi !" ujar Elemen Api.
"YAH " kata para Elemen Lainnya.
...''AYO KITA BERANGKAT !!''...
Evan pun pergi melanjutkan perjalanannya yaitu menuju Kerajaan Xiao, lebih tepatnya yaitu Sekte Matahari Merah.
...****************...
Setelah beberapa hari melakukan perjalanan, Evan pun sampai dipedalaman hutan perbatasan antara Negara Kerajaan Li dan Negara Kerajaan Xiao.
"Shrak......, Shraak......." Evan mendengar sesuatu dari semak-semak di sekitarnya dan Evan pun penasaran dan menghampiri asal suara tersebut.
"Hmm...??" Evan mendekat ke arah asal suara tersebut dan mengintipnya dari semak-semak.
Seketika Evan terkejut ketika melihat seorang gadis cantik seumurannya yang tampak sedang bermain dengan hewan-hewan kecil dan burung-burung kecil.
"Hihihi...." tawa manis gadis tersebut yang tampak sangat gembira bermain dengan para hewan kecil.
"Cantik sekali wanita itu......" kata Evan yang sangat terpesona dengan kecantikan gadis menawan tersebut.
Namun seketika Evan tersadar dan merasa heran juga bingung.
"Tetapi mengapa ada gadis secantik itu ditengah- tengah hutan lebat seperti ini?, tidakkah dia takut dimakan oleh binatang buas?, atau apakah dia disini karena sedang bersama dengan keluarganua?" gumam Evan merasa heran dan bingung hingga menebak-nebak.
"Evan, hadis itu bukan gadis biasa , dia jauh lebih kuat darimu!" saut si kegelapan memperingati Evan.
Disaat Evan tengah terpesona oleh kecantikan gadis tersebut, tiba-tiba muncul seekor hewan spiritual tingkat 2 level atas 'Beruang Api' menghampiri dari belakang wanita tersebut.
Evan seketika terkejut ketika melihat beruang tersebut siap untuk menerkam si gadis dari belakang.
"Itu, itu...., ber...... beruang api..... tingkat 2!" ucap Evan merasa takut hingga tubuhnya gemetar.
"GRrrrrrr......." beruang tersebut berjalan semakin dekat ke gadis tersebut.
Sementara itu disisi lain Evan hanya melihat sambil ketakutan dari balik semak-semak.
"Apakah kau tidak akan menolongnya?" tanya Elemen Api kepada Evan.
"Ka...Ka...kata kalian dia jauh lebih kuat dariku!, untuk apa aku menolongnya?, dia pasti bisa melindungi dirinya sendiri!" jawab Evan gemetar ketakutan hingga menjadi gagap.
"Huh, aku ragu kalau ia akan berhasil untuk balas dendam dan menepati sumpahnya !!" ujar Petir merasa remeh melihat Evan yang gemetar ketakutan.
"Hahaha..., penakut seperti ini ingin balas dendam?" kata Elemen Api.
"Sampah tetaplah sampah, hanya melihat seekor beruang Api hewan monster tingkat dua saja sudah ketakutan!" kata Elemen Air.
"Pecundang seperti ini pantas saja dia dibuang dan diusir dari kerajaannya sendiri!" kata Elemen Logam.
"Mungkin sampai selamanya dia tetap akan menjadi pecundang sampah!" kata Elemen Tanah.
"NAIF! Hahahahahaa! Pecundang!"
Para Elemen mulai meragukan, menghina dan menertawakan Evan, hingga membuat Evan pun mulai marah dan menggenggam erat gagang pedangnya.
"Evan, cepat tolong gadis itu, kau jangan mau diremehkan oleh mereka!" ucap Elemen Kegelapan mencoba memancing keberanian Evan dan menghilangkan ketakutannya.
"Evan, kau hanya perlu menyelamatkan wanita itu, tidak perlu melawan beruang itu okeey......, tunjukan kalau kau bukan seperti yang mereka katakan!" gumam Evan berusaha memberanikan dirinya.
Kemudian Evan melompat dan melempar pedangnya sekuat tenaga hingga sedikit melukai beruang api, dan Evan dengan cepat segera menggendong wanita tersebut.
Gadis tersebut seketika terkejut melihat Evan yang tiba-tiba muncul dan menggendongnya.
"GRROOAARR !!!" Beruang Api mengaum marah dan Kemudian berbalik menyerang punggung Evan.
"AAAHK......" Evan terkena cakaran tepat dipunggungnya tetapi ia tetap terus berlari menjauh sambil menggendong wanita itu.
Setelah beberapa menit berlari sambil menggendong gadis tersebut, Evan pun lolos dari kejaran Beruang api.
Kemudian Evan pun berhenti dibawah sebuah pohon yang rindang.
"Hooosh...... hooossh ....... hooosh ..... huuuuff....." nafas Evan berantakan sembari menurunkan hadis itu.
"Kenapa kau menolongku......?, kau terluka!" ujar gadis tersebut merasa heran dan khawatir namun dengan raut wajah dingin..
"Sebentar........" kata Evan hendak mengatur nafasnya terlebih dahulu sebelum berbicara.
"Kau terluka !" ujar si gadis walau hanya dengan ekspresi dinginnya.
Beberapa saat kemudian Evan pun selesai mengatur nafasnya.
"Tak apa hanya luka kecil" jawab Evan.
"Benarkah tidak apa?" tanya gadis itu.
"Benar.....!!!" saat Evan hendak menjawab tiba-tiba punggungnya merasakan sakit yang luar biasa seperti layaknya terbakar oleh api yang sangat panas.
"AAAAAARRGGH !!! PANAS !!!" Rasa sakit yang luar biasa itu membuat Evan langsung jatuh berlutut dan bersujud.
Rasa sakit dipunggungnya yang seperti terbakar oleh api sungguh sangat menyiksa Evan.
Melihat itu, gadis tersebut pun hanya terkejut dan hanya bisa diam melihat Evan yang meringkuk kesakitan.
Kemudian punggung Evan yang terluka mulai tertutup dan sembuh dengan sangat cepat, wanita itu pun terkejut melihatnya.
Setelah beberapa saat kemudian tiba-tiba rada sakit dipunggung Evan seketika menghilang dalam sekejab, hal itu seketika membuat Evan berhenti menjerit dan merasa bingung.
"Eeeh..?, sudah tak sakit lagi?, bahkan luka dicakar beruang tadi juga sembuh?" gumam Evan merasa Aneh.
"Tentu saja, karena kau sudah membangkitkan Elemen Kedua milikmu yaitu ELEMEN API!" jawab Api yang seketika membuat Evan terkejut senang.
"Elemen api milikmu mirip seperti Api Phoenix yang dapat menyembuhkan luka dengan cepat, namun Elemen api milikmu jauh lebih kuat Dari api Phoenix!." Ucap api dalam lautan spiritual Evan ( pikiran, benak, kesadaran).
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...****************...
...----------------...
Maaf yah masih agak amburadul soalnya ini baru pertama kali authornya buat novel
Jadi ini authornya juga masih merevisi merapikan PUEBI nya, dan bagi yang sudah di revisi nanti ada tulisan CH-nya (Nomor Episode).
Contoh :
Ultah Evan \= belum direvisi
CH 61 : Ultah Evan \= sudah direvisi
Jika tidak suka novelnya boleh komen tapi jangan dimaki dan bagi yang suka boleh like dan tambahkan favorit.
Jika misalnya nanti kalian lihat ada jalan cerita yang sedikit mirip dengan beberapa komik, maka maaf itu bukan menjiplak tetapi itu untuk memenuhi alur ceritanya, jika tidak percaya lanjut baca saja lanjutan ceritanya dan ikuti sampai habis!.
Dan juga Author mau ingetin, Mc nya (Evan) memang sedikit bodoh karena bagaimana pun dia juga dulunya adalah sampah, pecundang, dan tidak berguna.
Tapi itu hanya bersifat sementara karena karakhter Mc juga masih dalam pengembangan, jadi jangan kesel Okey!.
Kalok kalian mau lihat Mc versi Op nya maka boleh langsung lompat aja ke Chapter 100+
Sekian dan banyak terima kasih dari Author buat para pembaca yang setia menunggu, memberikan banyak arahan dan banyak dukungan.
......................
......................
......................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 496 Episodes
Comments
Alam Sud
takpa min..semangat yg penting berani mencuba.
2024-01-02
1
Must Mbong
penasaran sih
2023-12-27
0
Mr. Dirg Ant
aku ga bisa memaki orang, hanya bisa menilai saja
2023-12-21
1