Mendengar perkataan Evan yang mengatakan bahwa mereka semua adalah orang rendahan, Sang Pemilik Kedai dan Semua orang yang ada dikedai makan merasa sangat marah kepada Evan.
"Sombong sekali kau bocah!" kata Sang Pemilik Kedai merasa marah dengan ucapan Evan.
"Ini bukan sombong tetapi ini adalah sebuah kenyataan, kalian hanya tahu menghakimi seseorang tanpa tahu kejelasannya, jika bukan orang rendahan jadi kalian itu apa?, anjing menggonggong?" ujar Evan yang juga merasa sangat kesal dan emosi kepada Sang Pemilik Kedai dan semua orang yang ada dikedai.
"Bocah tengik!, kau berhasil membuat aku benar-benar emosi, hari ini jika tidak membunuhmu berarti aku bukan manusia!" kata Sang Pemilik Kedai sambil mengumpulkan energi spiritual pada tangannya.
"Mati kau bocah, Tapak Penghancur Batu!" kata Sang Pemilik Kedai langsung melompat maju dan menyerang ke arah Evan dan teman-temannya.
Melihat itu, Evan dan teman-temannya sontak merasa terkejut dan bersiap untuk segera menghindar, Namun tiba-tiba Ririn langsung maju kedepan Evan dan teman-temannya.
"Cari mati, Penjara Beku!" ucap Ririn mengangkat satu tangannya yang seketika langsung menciptakan sebuah bongkahan es besar.
Seketika Bongkahan Es besar langsung membekukan sang Pemilik Kedai hingga tewas seketika.
Melihat Ririn yang berhasil membunuh Sang Pemilik Kedai hanya dengan satu serangan, Evan dan teman-temannya serta semua orang yang ada dikedai sontak merasa sangat terkejut.
"Kuat sekali!, inikah kekuatan Ririn?, aku baru kali melihat Ririn menggunakan kekuatannya, kedepannya aku tidak boleh sembarangan menyinggung Ririn, jika tidak aku pasti bisa mati membeku seperti Pemilik kedai ini!" batin Evan merasa terkejut dan takut kepada Ririn.
"Astaga, apakah ini benar-benar gadis yang dibawa oleh Evan?, dia sangat kuat sekali!" batin Qin Shan dalam hatinya yang merasa terkejut, takjub dan takut kepada Ririn.
Tampak semua orang yang ada dikedai merasa terkejut dan takut begitu melihat kehebatan dan kekuatan Ririn yang sangat mengerikan.
Seketika semua orang diam dan tidak berani berbicara karena takut kepada Ririn yang berhasil membunuh sang Pemilik Kedai hanya dengan satu serangan saja.
"Evan, ayo kita pulang! aku tidak menyukai tempat ini, disini banyak orang jahat!" kata Ririn mengajak Evan untuk pulang dan kembali ke penginapan.
"Baik Baik!, ayo kita pulang!" kata Evan menganggukkan kepalanya dan dengan patuh mengikuti Ririn untuk kembali pulang ke penginapan.
Tidak hanya Evan, bahkan Qin Shan, Qin Yun dan Wolf juga ikut kembali pulang mengikuti Ririn dengan patuh.
...****************...
Singkat cerita mereka semua telah kembali ke tempat penginapan.
Didalam sebuah kamar, tampak Evan yang sedang duduk sambil memandangi Pil dan Ramuan obat yang ia beli dipusat perdagangan kota Yanzi sebelumnya.
"Hmmm...., semua uangku telah habis karena membeli Pil dan Ramuan Obat ini, kenapa Pil dan Ramuan Obat ini bisa begitu mahal?, kalau aku bisa membuat pil pasti aku akan menjadi kaya dengan sangat cepat!" pikir Evan sambil memegang dagunya.
"Apakah kamu ingin menjadi alkemis?, kami bisa membantumu dan menjadikan kamu seorang alkemis hebat dengan mudah!" kata Elemen Api dari ruang kesadaran Evan.
Evan yang mendengar bahwa Para Elemen bisa membantunya dan membuatnya menjadi seorang alkemis, Evan merasa sangat senang dan bersemangat.
"Benarkah kalian bisa membantuku menjadi seorang alkemis hebat?, bagaimana caranya?" tanya Evan merasa penasaran.
"Tentu saja kamu harus belajar!" ujar Elemen Api yang seketika langsung mengubah ekspresi Evan menjadi malas.
"Aaaakh..., apakah belajar alkemis juga harus belajar?, tidak adakah jalan pintas yang mudah?, Haahh..." ujar Evan menghela nafas panjang dan berbaring di atas lantai.
"Dasar bocah pemalas, kamu cepat bangun!, jika kamu ingin berhasil yah kamu harus berusaha, belajar!, jangan taunya hanya mengambil jalan pintas!" kata Elemen Api seketika merasa kesal dan jengkel kepada Evan.
"Baiklah Baiklah!, demi menjadi kaya aku akan belajar!" kata Evan bangkit duduk kembali dengan tubuh lemas.
"Heumm...., kamu jangan malas seperti itu, aku berjanji! dengan ajaran dariku dan api ajaib tingkat tertinggi yang akan aku berikan padamu, kamu pasti bisa menjadi seorang alkemis hanya dalam satu hari!" kata Elemen Api dengan percaya diri berjanji kepada Evan.
"Benarkah?, aku pernah dengan kalau api ajaib itu sangat berharga, apakah Kakak Api sungguh akan memberikannya padaku?" tanya Evan yang seketika kembali bersemangat kembali.
"Sungguh, aku pasti akan memberikan api ajaib tingkat tertinggi milikku kepadaku, tetapi kamu harus berjanji akan berlatih dengan giat!" kata Elemen Api yang tidak ingin memberikan Api Ajaib miliknya secara cuma-cuma kepada Evan.
"Baiklah aku berjanji, aku pasti akan berlatih dengan giat dan menjadi alkemis yang hebat!" kata Evan yang berjanji tanpa ragu, demi menjadi kaya dan mendapatkan Api ajaib tingkat tertinggi dari Elemen Api.
Melihat Evan telah berjanji, Elemen Api sungguh merasa senang dan tersenyum.
"Baiklah, jika kamu ingin berlatih, pertama kamu harus menyiapkan tanaman spiritual dan bahan obat serta tungku alkemis untuk meracik obatnya!" kata Elemen Api.
"Baiklah, tetapi sekarang aku tak memiliki uang sama sekali, bagaimana caranya aku mendapakan semua itu?" ujar Evan dengan tampang menyedihkan.
Evan merasa bingung bagaimana caranya mendapatkan tanaman spiritual dan bahan obat serta Tungku alkemis, sementara sekarang dia sudah tidak punya uang dan menjadi muslin.
"Jangan khawatir, kami akan membantumu untuk mendapatkan uang!" kata Elemen Api dan para Elemen lainnya.
Kemudian Para Elemen langsung mengeluarkan banyak sekali kitab dan buku jurus maupun teknik dari dalam lautan spiritual.
Kitab-kitab dan buku-buku itu keluar dari tubuh Evan dan berjatuhan dilantai.
Melihat semua kitab-kitab dan buku-buku itu membuat Evan sungguh merasa sangat terkejut.
"Banyak sekali kitab kalian?!" ucap evan terkejut melihat kitab-kitab yang dikeluarkan oleh para elemen seperti barang yang tidak berharga.
"Semua kitab ini paling rendah adalah kitab kelas bumi level rendah, kau bisa menjualnya dipelelangan kota kecil ini, aku yakin uang yang kamu dapatkan dengan menjual satu kitab ini saja, pasti bisa untuk membeli semua keperluan dan perlengkapan yang kamu butuhkan untuk menjadi seorang alkemis!" kata Elemen Api.
Singkat cerita, untuk menyembunyikan identitas Evan menggunakan pakaian jubah untuk pergi kebalai pelelangan yang ada di kota Yanzi.
Sebelum pergi, Evan yang tidak ingin membuat Ririn merasa khawatir terlebih dahulu menemui Ririn untuk meminta ijin.
"Ririn, aku akan pergi keluar sebentar, kamu tinggalah disini dan jangan kemana-mana, tunggu aku pulang Okey!" kata Evan mengusap kepala Ririn.
Tiba-tiba Ririn merasa tenang dan nyaman ketika tangan Evan yang hangat menyentuh kepalanya.
Ririn yang merasa nyaman langsung memegang dan menahan tangan Evan agar tetap menyentuh dan mengusap kepalanya.
Evan sontak merasa heran dan terkejut ketika melihat Ririn yang menahan tangannya agar tetap menyentuh dan mengusap kepala Ririn.
"Apakah kamu suka?" tanya Evan dengan sangat lemah lembut kepada Ririn.
Tanpa menjawab Ririn mengangguk sambil tersenyum lembut kepada Evan.
Melihat Ririn yang sangat cantik tersenyum lembut, Evan merasa seperti akan terbang melayang, wajah cantik Ririn sungguh sangat memikat dihati dan dipikiran Evan.
Evan yang tidak tahan langsung memeluk dan mendekap Ririn dengan hangat.
"Ririn, kamu cantik sekali, kamu tenang saja, kedepannya aku pasti akan selalu memperlakukan kamu seperti ini, bahkan lebih!" kata Evan sambil memeluk Ririn.
Namun kemudian dengan wajah merona Ririn mengeluarkan aura energi dingin dari telapak tangannya, dan secara perlahan mencoba untuk mendorong Evan dengan pelan.
Evan yang merasakan dingin pada dadanya langsung melepaskan Ririn.
"Maaf! Maaf!, aku sungguh tidak sengaja memelukmu, aku memeluk tanpa sadar!" kata Evan mencoba menjelaskan kepada Ririn dengan panik.
Tampak Ririn yang telah mengubah ekspresinya dengan cepat, kini Ririn mengeluarkan ekspresi dingin sambil menatap Evan dengan tatapan dingin juga.
"Boleh Pergi, tapi harus cepat kembali!" kata Ririn mengijinkan Evan untuk pergi.
"Terima kasih cantik, kalau begitu aku akan langsung pergi!" kata Evan merasa senang.
Evan yang telah mendapatkan izin dari Ririn, kemudian langsung pergi meninggalkan Penginapan dan menuju ke tempat Lelang.
****************
Dengan memakai jubah yang menutupi seluruh tubuh bahkan wajah, Evan mencoba menyembunyikan identitasnya, atau layaknya seperti seorang Pendekar hebat yang misterius.
Setelah beberapa saat kemudian Evan pun sampai ke tempat Lelang. Evan yang baru saja datang langsung dihampiri oleh seorang pelayan wanita yang paras wajahnya sangat cantik. Walaupun cantiknya masih kalah jauh dari Ririn.
"Tuan, apakah ada yang bisa saya bantu?" tanya Sang Pelayan menyambut kedatangan Evan.
"Saya ingin menjual barang" jawab Evan tidak ingin berbasa-basi.
Evan mencoba merubah suaranya dengan sedikit serak, agar terlihat layaknya seperti orang dewasa.
Tampak Sang Pelayan memperhatikan Evan dengan teliti dan serius. Penampilan Evan yang sangat misterius membuat si Pelayan Wanita menjadi sulit untuk menebak.
"Baiklah, kalau begitu Tuan silahkan ikuti saya untuk bertemu Kepala Toko Lelang!" ucap si Pelayan mengajak Evan.
Kemudian si Pelayan Wanita tersebut dengan senang hati bersedia menunjukan jalan dan mengantar Evan untuk bertemu Sang Kepala Toko Lelang.
Kemudian Sang pelayan pun mengantar Evan untuk berjumpa dengan Sang kepala toko.
Saat bertemu tampak bahwa ternyata Tuan Sang Kepala Toko lelang ternyata adalah seorang Pria paruh baya.
Sang Pelayan tidak lupa langsung menghampiri Tuan Sang Kepala Toko dan membisikan apa yang diketahuinya. Setelah Sang Pelayan selesai membisiki, kemudian Tuan Sang Kepala Toko langsung kembali menoleh dan melihat ke arah Evan yang dengan tampilan misteriusnya.
"Selamat datang ke Toko Tempat Lelang kami, kalau boleh tahu siapakah nama Tuan?" tanya Sang Kepala Toko mencoba menyelidiki Evan secara perlahan.
"Maaf Tuan, saya kemari hanya untuk melelang barangku saja, saya sama sekali tidak ingin mengungkapkan identitas saya!" kata Evan menolak untuk memberitahukan nama atau identitasnya.
Mendengar Evan sudah berkata seperti itu, maka Tuan Sang Kepala Toko Lelang tidak ingin mencari tahu lagi tentang identitas Evan Sang Pria Misterius yang ada dihadapannya tersebut.
"Maaf atas kelancangan saya tadi, kalau boleh tahu barang apa yang ingin Tuan Lelangkan?. Toko Tempat Lelang kami pasti akan membantu Tuan untuk mendapatkan harga yang terbaik!" kata Tuan Sang Kepala Toko Lelang.
Kemudian Evan langsung mengeluarkan dua buku kitab tingkat bumi dari dalam cincin ruang penyimpanannya.
"Saya ingin menjual dua kitab tingkat Bumi ini!" kata Evan sambil menunjukan dua kitab tingkat bumi miliknya kepada Tuan Sang Kepala Toko.
Melihat dua buah kitab tingkat bumi ada ditangan Evan, seketika Tuan Sang Kepala Toko merasa sangat terkejut.
"Dua Kitab Tingkat Bumi?!!" tanya Tuan Sang Kepala toko merasa sangat amat terkejut.
Sehabis menjerit karena terkejut, tiba-tiba Tuan Sang Kepala Toko langsung menjadi diam dan mencoba untuk tetap tenang.
"Tuan Misterius ini pasti adalah seorang pendekar yang sangat hebat, Dia rela menjual dua kitab berharga ini dengan sangat mudah, bahkan di kota Yanzi hanya ada satu kitab tingkat bumi dan itu pun milik Jenderal Penjaga kota!." batin Tuan sang kepala toko melihat Evan dengan pandangan yang sangat serius.
Disisi lain Evan menanti jawaban Tuan Sang Kepala Toko, Evan sama sekali tidak merasa heran dengan reaksi Tuan Sang Kepala Toko, karean Evan juga sudah cukup sering mengalaminya.
"Ada apa Tuan, apakah Toko Tempat Lelang anda bisa melelang dua kitab tingkat bumi ini?" ujar Evan bertanya.
"Tidak ada apa-apa, Toko Tempat Lelang kami tentu bisa melelang dua kitab tingkat bumi anda. Mulai sekarang Tuan adalah tamu VIP kami, kami bersedia melelang Dua Kitab Tingkat Bumi Tuan!" kata Tuan Sang Kepala Toko dengan sangat senang hati.
"Baiklah, saya akan serahkan dua kitab tingkat bumi ini kepada Tuan!" kata Evan sambil memberikan dua kitab tingkat bumi tersebut kepada Tuan Sang Kepala Toko.
Kemudian dengan senang hati Tuan Sang Kepala Toko menerima Dua Kitab Tingkat bumi yang diberikan oleh Evan kepadanya.
"Baiklah, Tuan serahkan saja pada kami, Tuan silahkan tunggu hingga tiga hari kemudian dan datanglah lagi kesini setelah 3 hari tersebut. Karena Toko Tempat Lelang kami adalah tempat lelang kecil dikota kecil, jadi kami jarang menerima barang lelang. Jadi harus menyebarkan kabar terlebih dulu kepada seluruh kota, agar proses pelelangan dapat berjalan dengan lancar!" kata Tuan Sang Kepala Toko menjelaskan prosedur pelelangan.
"Baiklah, aku percayakan proses lelelangan pada kalian. aku akan pergi, dan setelah tiga hari kemudian aku akan datang lagi untuk melihat proses pelelangan!" kata Evan kepada Tuan Sang Kepala Toko.
Kemudian Evan pun langsung pergi meninggalkan Toko Lelang dan kembali pulang ke penginapan untuk menunggu hari pelelangan tiba.
Kabar pelelangan untuk Kitab Tingkat Bumi yang menurut mereka adalah kitab yang luar biasa menyebar dengan sangat cepat.
Hari demi hari pun telah berlalu hingga akhirnya hari pelelangan pun tiba.
Karena kota Yanzi merupakan kota yang bisa dibilang adalah kota kecil, maka pelelangan suatu benda berharga sangatlah jarang sekali. Dalam satu bulan terakhirnya, pelelangan ini adalah yang pertama kalinya dalam bulan ini.
Tampak orang yang datang sangatlah ramai hingga memenuhi tempat pelelangan, namun kebanyakan orang yang datang dan hadir di tempat lelang adalah orang-orang yang tidak berkepentingan dan hanya ingin ikut meramaikan saja, alias hanya ingin melihat saja.
Lantai lelang dibedakan menjadi dua, lantai satu adalah tempat untuk para orang-orang biasa yang biasanya tidak memiliki latar belakang yang kuat atau besar. Sedangkan lantai dua adalah tempat untuk para tamu VIP yang merupakan para orang-orang yang memiliki kedudukan atau jabatan yang tinggi, latar belakang kuat dan juga terkenal.
Dilantai dua tempat lelang, tampak Evan sebagai tamu VIP duduk dilantai dua. Evan duduk dengan ditemani oleh Tuan Sang Kepala Toko disampingnya.
"Tuan, karena kitab bumi yang anda ingin jual ada dua, maka acara pelelangan kali ini menjadi dua sesi pelelangan!" kata Tuan Sang kepala Toko memberi tahu Evan yang masih dengan tampilan penyamarannya.
"Baiklah, aku percayakan semua prosesnya kepada kalian!" kata Evan sambil duduk dan menonton Ptoses Pelelangan dari atas lantai dua.
Di atas panggung pelelangan, tampak seorang wanita cantik yang sebagai pembawa acara lelang bersiap memulai pelelangannya.
"Semua orang pasti sudah tahu dua barang yang hari akan kami lelang, para hadirin semua pasti sedang sangat menantikannya. Baiklah, kita tidak perlu membuang waktu lagi, Ayo kita mulai lelangnya!" kata Orang yang memimpin acara Pelelangan.
Mendengar itu semua orang dengan perasaan penuh semangat ingin melihat, Kitab Tingkat Bumi yang sedang mereka nanti-nantikan.
"Keluarkan barang pertamanya!" kata Pemimpin lelang.
Kemudian satu orang wanita cantik keluar dari tirai dengan membawa satu kitab yang disimpan dengan rapih di atas sebuah kotak kayu.
"Ini adalah barang pertama yang akan kita lelang, yaitu Kitab Jurus Tingkat Bumi kelas rendah, Jurus Ribuan Pedang Es. Harga awal adalah seribu kristal spirit, setiap penawaran tidak boleh kurang seratus kristal spirit!." ucap sang pembawa acara lelang memulai pelelangan.
Kemudian harga penawaran pun semakin naik dan bertambah tiada henti. Hingga kemudian ada seorang Tuan muda yang duduk dilantai dua, tiba-tiba memberi penawaran dengan harga yang sangat tinggi.
"Sepuluh Ribu Kristal Spirit!" kata Tuan muda tersebut memberi penawaran yang sangat tinggi, hingga membuat semua orang seketika langsung terkejut dan melihat ke arahnya.
-" itu meng chang(prajurit level 6 elemen es), tuan muda kedua dari keluarga meng."
-" tuan muda keluarga meng sudah memberi harga, siapa yang berani bersaing?." kata orang-orang yang menghadiri pelangan.
"20.000!" tawar Qi Lan cheng(prajurit level 7 elemen tanah) tuan muda pertama keluarga Qi.
Melihat ada yang menantang mereka pun saling bersaing hingga harga 180.000 kristal.
"190.000" tawar Qi jancheng.
"grrrrr.....!, 200.000!!" tawar meng chang menggertak giginya karena emosi dan kesal.
"karena tuan muda kedua meng sangat menginginkannya, saya akan membiarkan tuan muda meng memilikinya" ucap Qi jancheng mempermainkan.
"200.000 kristal....., 1....,2....,3! selamat kepada Tuan muda kedua Keluarga Meng, karena telah memenangkan Lelang pertama, yaitu Kitab Jurus Ribuan Pedang Es!"
"Sekarang pelelangan kedua, barang kedua adalah kitab "Dinding tanah penghancur" tingkat bumi menengah, bisa meniptakan dinding pertahanan yang kuat dan juga bisa menyerang lawan, harga awal 1000 kristal spirit level tinggi, setiap penawaran tidak boleh kurang dari seratus kristal."
-"berani mempermainkanku?!, lihat saja!" gumam. meng chang dendam.
"20.000!" tawar meng chang.
karena tadi serasa dipermainkan meng cang sangat emosi, hingga mereka bersaing kembali hingga harga 200.000 kristal.
-"jurus ini sangat cocok untukku sangat disayangkan jika tidak mendapatkannya!" gumam Qi jancheng bimbang.
"250.000 !!" tawar Qi jancheng.
"karena tuan muda Qi sangat menginginkannya saya akan mengalah" ucap meng chang senang dan puas.
"Sial!!, awas kau!!" gumam Qi jancheng kesal karena merasa dipermainkan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...****************...
...----------------...
......................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 496 Episodes
Comments
MATADEWA
Lanjuuuttt....
2023-07-06
0
Heru Dwiyantono
rehat dulu author
2023-05-17
0
Ya begitulah..
kocak malah saling provokasi
2023-03-12
1