Setelah Evan keluar dari gerbang perguruan ia pergi keluar dari kerajaan Li, dijalan kota dia selalu mendengar cacian dan hinaan terus menerus dari masyarakat krpadanya. karena Evan tidak tahan dengan cemoohan orang-orang ia memutuskan untuk berjalan pergi menuju kerajaan XIAO melalui hutan
setelah Evan sampai di hutan dia berusaha membangun gubuk sederhana tetapi sangat sulit baginya dan harus memakan waktu yang cukup lama.
Evan menghela nafas panjang. "Huuuff........, Akhirnya setelah sehari penuh rumahnya selesai juga, huft... walaupun tak seperti harapanku, tetapi setidaknya sudah melindungiku dari hujan!" pikir Evan sambil mengusap keringatnya yang mengalir dikeningnya.
Namun setelah seharian membuat gubuk, Evan pun menjadi kelaparan, suara perut yang lapar terdengar ditelinganya
"Aduuh!...., perutku sangat lapar, padahal setiap hari biasanya makanan selalu ada yang menyipakannya, sekarang aku harus bersusah payah untuk mencari makan!" kata Evan merasa belum terbiasa.
Kemudian Evan memeriksa cincin ruang yang diberikan oleh Li Zao sebelumnya, didalam cincin ruang tersebut Evan menemukan ada beberapa senjata yang bisa dia gunakan untuk berburu hewan liar didalam hutan.
Evan mengeluarkan semua barang yang ada di dalam cincin tersebut.
"Ternyata ada uang dan senjata dan juga beberapa pakaian!" kata Evan merasa sangat senang.
"Hmmm.... aku akan mengingat ini, sejarang uangnya lebih baik kusimpan saja jika diperlukan baru aku akan menggunakannya!" pikir Evan yang kemudian menyimpan kembali uang dan pakaian kedalam cincin penyimpanannya.
Kemudian Evan pun mencoba busur panah yang tadi dia dapatkan dari dalam cincin penyimpanan.
"Wooooossh...... praakk!" Evan yang baru sekali mencoba langsung bisa memanah dengan tepat sasaran ke pohon yang ada dihadapannya.
"Hahaha..., tidak sia-sia aku dulu belajar memanah dalam pelajaran militer, sekarang ilmunya bisa aku gunakan untuk berburu hewan!" pikir Evan merasa sangat senang.
...****************...
"dihutan yang sebesar ini kalau aku bertemu Hewan Monster spiritual tamat sudah riwayatku" pikir Evan yang cukup merasa waspada saat berjalan didalam hutan tersebut, Evam tidak ingin menebas ranting-ranting yang menghalangi jalannya, karena itu akan memancing hewan buas yang ada disekitarnya.
Setelah berkeliling hutan selama setengah Jam, Evan sama sekali tidak ada melihat satu hewan pun yang membuat merasa sedikit kelah.
"Sudah setengah jam aku berkeliling tetapi tak ada satu pun hewan disekitar sini?" kata Evan merda sedikit lelah setelah berjalan cukup lama untuk mencari hewan buruan.
Namun tidak lama kemudian Evan mendengar suara berisik dari semak-semak didekatnya, mendengar itu Evan pun menghampiri asal suara tersebut.
"Hmm?.... hehehe pucuk dicinta ulam pun tiba!" kata Evan yang berada dibalik semak-semak dia melihat ada beberapa ekor ayam hutan didepan matanya.
"Ada ayam hutan, setidaknya aku harus mendapatkan satu ekor untuk malam ini!" pikir Evan dengan mata yang berbinar.
Kemudian Evan pun menarik busur panahnya dan hanya hanya sekali percobaan saja, evan langsung berhasil memanah mengenai salah satu dari ayam tersebut.
"Hahaha berhasil !, makan malam hari ini terpenuhi !" kata Evan sangat senang dan puas dengan apa yang dia dapatkan dengan usahanya sendiri.
Walaupun hanya sesuatu yang sangat sederhana tetapi ini adalah pertama kalinya Evan mendapatkan sesuatu dengan usahanya sendiri, jadi Evan pun merasa sangat gembira dengan apa yang dia dapatkan
...****************...
Tampak hari sudah malam, Evan membuat sebuah api unggun didekat gubuknya.
Tampak Evan yang telah selesai makan ayam hutan panggang hasil buruannya tadi sore.
"Walaupun tidak terlalu kenyang dan enak dibandingkan kehidupanku dulu, tetapi setidaknya aku tidak kelaparan hari ini" pikir Evan sambil mengelus perutnya yang tidak merasa lapar lagi.
Kemudian Evan bangkit berdiri dan meregangkan ototnya tubuhnya yang lelah dan kemudian Evan melihat ke arah langit malam yang begitu indah dengan penuh bintang yang berkelap kelip.
Tiba-tiba Evan melihat sebuah bintang jatuh warna warni yang sangat indah yang jatuh dari atas langit menuju ke arahnya, sesaat dia terpesona dengan keindahan itu, tapi disaat Evan memperhatikannya Evan sadar kalau bintang jatuh itu akan menuju tepat ke arahnya
"Sialan!!" sontak kaget Evan ketika melihat sebuah bintang jatuh ke arahnya.
"Sial, tidak ada kesempatan menghindar, apa aku akan mati hari ini??" batin Evan putus asa ketika bintang jatuh itu sudah sangat dekat padanya.
Bintang tersebut sudah sangat dekat dengan evan, evan merasakan rasa hangat yang membuatnya sangat nyaman.
"Ini....., nyaman sekali , apakah ini rasanya mau mati?, apakah berarti aku tidak akan bisa membalaskan dendamku dan kedua orang tuaku?, maaf aku telah mengecewakan kalian Ayah, Ibu, dan Kak Zao" ucap Evan menyerah pada takdir.
"Aku Bersumpah !, Bahwa aku akan membalaskan dendam ini dan semua perbuatan para penghianat itu!!, dan aku Evan akan melenyapkan segala ketidak adilan dikehidupanku selanjutnya!." teriak Evan dengan lantang.
Bintang pun menabrak Evan. "AAAAAA !!" Evan berteriak dengan sangat keras.
...****************...
Dipagi Hari tampak semuannya masih baik-baik saja dan sama seperti semula
"Uuuuh..., sakit sekali, dimana aku?" Evan bangun dari pingsannya yang berbaring di atas tanah.
"Apakah aku sudah mati?" ucap Evan memegang kepalanya yang sedikit terasa pusing.
"Tidak, ini masih ditempat kemarin, dan gubuknya juga masih sama seperti semula, apakah tadi malam hanya mimpi?" tebak Evan penuh keheranan.
Evan melihat sekitarnya yang masih utuh seperti tadi malam, dia merasa sangat aneh dan berpikir kalau hal itu mungkin hanyalah mimpi belaka, namun tiba-tiba Evan merasakan sakit yang luar biasa pada punggungnya, seperti sedang terbakar oleh sesuatu.
"Ada apa dengan punggungku?, sakit sekali, rasanya seperti terbakar......!!!"
Rintih Evan dalam pikirannya sembari terduduk menahan rasa sakitnya, namun tiba-tiba rasa sakit itu hilang dan berubah menjadi rasa hangat yang nyaman
"Hmmm...?, rasa sakitnya tiba-tiba menghilang?" ucap Evan penuh dengan rasa keheranan.
Setelah rasa sakit itu menghilang Evan merasakan sebuah Energi mengalir dalam tubuhnya, Evan merasa tubuhnya menjadi lebih ringan tidak seperti biasanya.
"Tubuhku seperti penuh energi dan sangat ringan dan sepertinya..... dantianku juga telah pulih seperti semula..." Evan merasa sangat heran dan bingung dengan apa yang sebenarnya telah terjadi.
"Hahahahaha.... dan sekarang sepertinya aku telah sampai tahap Melatih Aura tingkat 3 !!" Ucap Evan merasakan kegembiraan tiada tara.
"Apakah ini yang namanya berkah dibalik musibah?, HAHAHAHA aku sangat beruntung! ini sangat luar biasa!" kata Evan merasakan sangat senang.
...****************...
...Dalam dunia kultivasi ada beberapa tingkatan:...
...KAISAR EMPEROR...
...KAISAR...
...JENDERAL...
...AHLI SILAT...
...GURU SILAT...
...PRAJURIT...
...PELATIH AURA...
...****************...
Beberapa saat kemudian, tiba-tiba ada suara dari dalam pikirannya Evan yang memanggilnya dan mengajaknya berbicara, hal itu sangat membuat Evan terkejut.
"Hei kau anak muda!, siapa namamu?" tanya suara dari dalam pikiran Evan.
Evan yang tidak tau apa-apa hanya berpikir bahwa ada seseorang yang berada disekitarnya dan sedang bersembunyi.
"EVAN, namaku Evan!, dimana kau?, tunjukan dirimu!" jawab Evan dengan perasaan waspada, dia mencari sumber suara itu disekitarnya namun dia tidak melihat ada siapapun
"Kami ada didalam Lautan Spiritual dirimu, jika kau ingin melihat kami, kau harus tenang terlebih dahulu" kata suara tersebut.
"Baiklah" jawab Evan yang mulai sedikit tenang
"Sekarang duduk dan berkonsentrasilah dan fokus masuk kedalam jiwamu" suara tersebut mengajari dan menuntun Evan dengan sangat baik, bahkan Evan yang bodoh pun menjadi memahami semuannya dengan baik dan cepat.
Evan berkonsentrasi dan fokus hingga beberapa saat kemudian Evan dia tiba-masuk kedalam lautan spiritualnya.
...****************...
...(Didalam jiwa Evan)...
"Sekarang buka matamu!" perintah suara itu menggema didengar Evan.
"Hmmm.....??, dimana kalian?" tanya Evan yang hanya melihat sebuah kehampaan.
"Lihat ke atas!" perintah suara itu.
Evan mulai mendongak perlahan dan ia pun menjadi terkejut ketika melihat 12 Raksasa Bersayap dihadapannya, 12 Raksasa itu memiliki warna yang berbeda-beda.
"WUAAAH !!, SIALAAAN.....!!, Tolong jangan makan aku..! Tolooong....!!." teriak Evan menciut ketakutan melihat 12 raksasa bersayap dengan warna yang berbeda - beda, dia sangat ketakutan hingga membuat dia pipis dicelana
"kami tidak akan memakanmu!!, dasar bodoh!" ucap salah satu dari 12 raksasa tersebut dengan merasa kesal.
"Benarkah?, baguslah kalau begitu......" mendengar itu Evan merasa lega sambil mengusap dadanya untuk menenangkan detak jantungnya yang hampir copot.
"Selamat!! kau telah membangkitkanku, 1 elemen dari kami, yaitu elemen KEGELAPAN !!" ucap ke dua belas raksasa bersayap itu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...****************...
...----------------...
......................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 496 Episodes
Comments
Mr. Dirg Ant
bisa bisa saja lah bro... itu kehendak nya otor....
2023-12-21
1
Yuda Suastika
kok ada elemen kegelapan
2023-12-05
0
MATADEWA
Lanjutkan....
2023-07-06
0