Siang itu, Soegiarto, ayah Rita menerima tamu di rumahnya. Tamunya bernama Ratna, mantan istri sekaligus ibunya Rita yang datang untuk menjenguk Rita.
“To, aku datang untuk menjemput Rita, sudah 8 tahun aku berpisah dengannya, aku ingin mengasuhnya.” Ucap Ratna tanpa basa-basi setelah dipersilakan duduk.
“Ratna, kita sudah bersepakat, kau mengasuh Andi, aku Rita, bukankah itu putusan yang adil?”
“Andi dan Rita adalah anak kita, Andi telah ku sekolahkan ke Australia, Aku ingin dekat dengan anak perempuanku, apa itu salah? Rita sudah 16 tahun,aku ingin dekat dengan anak remaja ku.”
“Lagi pula jika dengan ku kebutuhannya akan lebih terjamin, dibandingkan di sini, di kampung kecil ini. Kamu bertugas 5 tahun di sini, alangkah baikknya Rita aku asuh saja supaya tidak menjadi beban bagimu,” tambah Ratna lagi.
“ Andi adalah anakmu dari Eka, sedangkan Rita itu anakku, dia bukan beban tetapi kewajiban ku, sudah sepantasnya dia hidup bersama Aku, ayahnya!” ucap Soegiarto dengan nada meninggi.
“Untuk itulah To, kamu telah mendapatkan 8 tahun mengasuhnya, beri aku kesempatan untuk mengenal anak perempuanku, ku mohon,” mohon Ratna dengan mata berkaca-kaca
Soegiarto terdiam, ia memandang wajah mantan istrinya dengan iba. Pikirannya berkelana mengingat masa-masa mereka bersama.
“To! Kenapa bengong? Apa yang kamu pikirkan? tanya Ratna
“ Ratna,..Rita itu..Rita itu..”, kata Soegiarto tergagap.
“Aduh To,..Kamu belum berubah, masih saja gagap kalau ngomong, ga pernah selesai. Bingung aku kalau ngomong sama Kamu, seperti ikutan kuis..nebak-nebak, ni orang mau ngomong apa,” ucap Ratna kesal
“Bukan begitu Ratna,..Rita..bagaimana ya menjelaskannya?” ucap Soegiarto
“Ada apa dengan Ritaku? tanya Ratna penasaran
“Ketika kita berpisah, Aku memisahkannya dari Kamu, sepertinya ia sangat sedih dan terluka. Dia menjadi pendiam. Tapi ketika ia merasa terusik, sifat agresifnya muncul, jelas Soegiarto
“Sifat agresif bagaimana maksud mu? Menggigit? Memukul diri sendiri? tanya Ratna
“Hmm...mungkin seperti itu. Aku pernah memaksanya untuk makan sepulangnya dari rumah mu. Tiba-tiba dia menjadi gusar, aku wajahku dipukulnya berkali-kali, tanganku digigit”, ujar Soegiarto sambil menunjukkan bekas lukanya.
“Itu akal-akalan mu saja, supaya aku tidak membawa Rita. Bagaimana Rita bisa seperti itu sedangkan kita berpisah secara baik-baik.”ucap Ratna
“Kamu ga tahu Ratna, pengawal papamu memukuli aku di depan Rita, supaya aku berpisah dengan kamu, sepertinya kejadian itu yang memicu sifat agresifnya.”ungkap Soegiarto
“Hah!!, Kamu keterlaluan, Kamu yang mengaku punya perempuan lain, dan memilih dia dari pada aku, malah kamu menyalahkan papaku!”Ujar Ratna marah
“Atas perintah Ayahmu, pengawal ayahmu memukuliku dan mengancam akan menghabisi semua keluargaku kalau aku tidak melepaskanmu. Sepertinya Rita melihat kejadian tersebut.Ia menjadi merasa bersalah karena tidak bisa berbuat apa-apa untuk menolongku. Aku sudah membawanya ke psikiater, dokternya bilang, sifat agresifnya akan muncul bila ia merasa dirinya tertekan dan dalam bahaya.” jelas Soegiarto
“Mungkin saat itu dia sangat bersedih dan tidak berdaya, sehingga dia marah kepada dirinya sendiri. Kamu jangan berkata seolah-olah Rita orang aneh”. Ucap Ratna
“Ketika ia duduk di kelas 2 SMP, ada seorang anak lelaki yang memalaknya. Entah apa yang dilakukan Rita, anak tersebut dipukuli hingga tangannya patah. Aku harus berdamai dengan orang tua anak tersebut dengan membiayai pengobatannya, jelas Soegiarto.
“Apa kau mengajarkannya bela diri?” tanya Ratna
“Ayahmu yang mengikutkannya di perkumpulan taekwondo, karena saat itu ayahmu takut Rita diculik oleh musuh ayahmu.”
“Tapi pada saat itu, Rita masih 5 tahun, masih ban kuning. Setelah dia bersamamu, apakah ia melanjutkan taekwondonya? Tanya Ratna
“Iya, sekarang ia sudah sabuk hitam, ia menjadi asisten pelatih di sekolahnya.” Jelas Soegiarto
“Lalu apa yang kamu lakukan untuk mengendalikan sifat agresifnya? Tanya Ratna
“Aku tidak berani memaksanya, atau mengusiknya.Jika harus melarangpun aku lakukan dengan suara lembut, aku takut jika ia merasa terusik sifat merusaknya muncul”.
“Aku akan merawatnya, akan ku ajak berwisata ke luar negeri ke tempat-tempat yang menyenangkan agat ia melupakan kejadian buruk antara kau dan aku!” ucap Ratna
“Begini saja Ratna, Aku tidak akan menghalangimu mendekati Rita, tapi kami baru 1 bulan di sini, Rita juga baru menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolahnya. Aku akan mengirim Rita mengunjungimu saat libur sekolahnya. Rita bisa tinggal dengan mu selama 2 minggu,”
“Baiklah, aku akan bersabar menunggunya 5 bulan lagi, tapi Kamu harus menepati janjimu untuk tinggal denganku selama liburan sekolah nanti!”
“Aku berjanji!, oiya Aku harus ke RSUD sekarang, Kamu mau menunggu Rita pulang? Dia sedang ikut kegiatan PMR selama 2 hari, hari ini seharusnya dia sudah pulang”
“Aku tidak bisa terlalu lama di sini, kebetulan aku ada janji dengan client besok, aku takut kemalaman sampai Jakarta”.
Ratna berjalan keluar dari rumah menuju mobilnya, diikuti oleh Soegiarto di belakangnya.
Sambil berpamitan ia menyerahkan sebuah kotak cukup besar kepada Soegiarto.
“Ini hadiahku untuk Rita, sampaikan padanya aku sudah berkunjung ke sini”
“Terimakasih hadiahnya, akan aku sampaikan, hati-hati di jalan”, ucap Soegiarto sambil memandang mobil Audi merah yang berjalan menjauhinya, lalu ia berjalan kembali masuk ke rumahnya.
Tak lama berselang setelah itu Rita tiba di rumah, sebelumnya ia melihat mobil Audi berwwarna merah menjauhi rumahnya, sambil memasuki halaman rumah dia berpapasan dengan ayahnya.
“Eh,Ayah, sudah mau pergi?” tanya Rita
“Eh Rita, sudah datang?, Ayah terburu-buru mau ke RSUD, ada rapat penting sore ini, mungkin akan sampai malam, kamu berani kan ditinggal sendirian? Ayah sudah memasak sop dan perkedel kesukaanmu. Oh iya ada bingkisan dari mamamu, tadi dia datang,ucap Soegiarto sambil berlalu.
“Hati-hati ya Ayah” ucap Rita, hatinya begitu senang mendapat hadiah tetapi juga bersedih karena tidak sempat bertemu dengan mamanya yang telah lama berpisah.
Perlahan dibukanya bingkisan yang berupa kotak besar berpita merah, di dalamnya terdapat gaun pink ukuran M, yang sederhana tapi elegan, lalu sebuah Ipod, Ipad dan I phone seri terbaru. Di dalam bingkisan tersebut terdapat secarik kertas dari Ratna, Rita membacanya, sambil tersenyum.
“Assalammu’alaikum Ritaku cantik, bingkisan ini mama beri untuk kamu sebagai hadiah ultah kamu yang selama 8 tahun kita tidak bertemu. Di Iphone ini ada nomer mama, kalau sudah terima, telepon mama ya sayang,..I love you so much and missed you,..call me A.S.A.P. Wassalammu’alaikum, Mama Ratna
“Alhamdulillaahhh...asyikk aku dapat I phone, Ipod, Ipad dan ga usah I paid,..hihiii...tawa Rita sambil loncat-loncat kegirangan .
Rita meletakan Iphonenya, lalu pergi mandi dan memasukkan baju kotor kedalam mesin cuci yang berlubang tengahnya. Untuk menyalakan mesin cuci, Rita harus mematikan semua alat elektronik karena jumlah watt untuk mesin cucinya cukup besar. Sambil menunggu bajunya dicuci, Rita membuka Ipad dan menyettingnya. Satu jam berlalu Rita yang tertidur, terjaga dengan suara alarm mesin cucinya, Ia bergegas menuju mesin cuci dan mengangkat semua pakaian lalu menjemurnya.
Rumah dinas ayah Rita cukup besar. Terdapat 2 kamar besar, ruang tamu, dapur dan bagian belakang rumah, untuk ruang laundry. Sejak dulu Rita dan ayahnya tidak memiliki asisten rumah tangga. Semua kerjaan rumah tangga mereka kerjakan sendiri, namun dibantu dengan alat-alat elektronik yang cukup canggih. Rita meminta Ayahnya ikut membawa semua peralatan ke rumah dinasnya. Hobi Rita mencuci dan membersihkan rumah. Sambil mengenakan lagu di ipod miliknya, Rita menyetrika pakaian papanya, setrikanya setrika uap, sehingga ia tidak perlu repot untuk melipatnya. Sedangkan pakaian rumah cukup dilipat. Karena mesin cuci yang dimilikinya canggih membuat baju yang dicucinya tidak lecek. Setelah itu ia mengambil vacuum cleaner dan membersihkan seluruh ruangan di rumahnya. Tubuhnya lelah karena baru saja pulang dari perkemahan, tapi dia juga tidak bisa tidur karena terlalu senang menerima kado dari mamanya.
Waktu menunjukkan pukul 8 malam,Rita melakukan Vcall dengan mamanya.
“Assalammu’alaikum,..sapa Rita ditelepon
“Wa’alaikummussalam,..Rita?? Apa kabar Sayang??” tanya Ratna
“Mama?..Rita kangennn,.. kog mama ga nungguin Rita?? Rita datang pas mobil mama pergi”ucap Rita sambil sedikit terisak, rasa rindunya terhadap mamanya selama ini seperti tertumpah.
“Maaf ya sayang, Ayahmu bilang Kamu pulang malam, mama ga bisa lama menunggumu, oiya Ayah sudah cerita ?” tanya Ratna
“ Cerita apa ma? Ayah belum pulang, mungkin 1 jam lagi tadi Ayah bilang ada urusan penting di RSUD jadi agak lama di sana,”
“begini Sayang,nanti pas liburan sekolah kamu nginep di rumah mama ya? Kan lumayan tuh 3 minggu, kita bisa shopping, ke salon bareng..gimana sayang?? tanya Ratna
“Betul ma?? Asyikkk...by the way rumah mama yang ada kakek itu ya? tanya Rita
“Iya dong sayang,Kakekkan sudah tua, mama harus menemaninya, kamu masih maukan liburan di tempat mama?” tanya Ratna
“hmmm...mau siy ma, Rita malah senang, tapi Rita takut kakek marah,” Rita mengingat masa kecilnya, tidak sengaja pulpen yang dipegangnya patah menjadi 2
“Engga marah lah sayanggg,..kamu kan cucu perempuan satu-satunyaa..,kamu ga usah pikirin kakek kamu, pikirin mama saja..mama kangennnn anak cantik mama..cup..cup..ujar Ratna sambil mencium Hpnya
“Rita juga kangen mama, ucap Rita sambil menatap wajah mamanya di Iphone. Cukup lama mereka vcall bertukar cerita kegiatan mereka selama 8 tahun tidak bertemu.
“Sudah dulu ya ma, Rita ngantuk, boleh Rita vcall mama lagi?” tanya Rita memelas
“Boleh dong sayanggg,..kapan saja, tapi lebih baik jam segini supaya jaringannya bagus.” Ucap Ratna
“Baiklah ma, dadah,..Love you, wassalammu’alaikum,..”
‘wa’alaikummussalam,”..jawab Ratna sambil tersenyum
Rita membaringkan tubuhnya di kasur, akhirnya ia mengerti mengapa mamanya tidak menemuinya selama 8 tahun. Ternyata mamanya berjanji untuk menangani bisnis kakek dan menikah dengan laki-laki pilihan kakek agar Rita bisa tinggal dengan Ayahnya. Mamanya takut Kakeknya akan menyakiti Rita atau suami barunya menyakiti Rita.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 400 Episodes
Comments