Chapter 18: Di apartemen Mama

Pagi hari sekitar pukul 6.30 Rita telah berada di ruang makan karena ia harus segera ke kantor imigrasi pukul 7 pagi ini. Di ruang makan telah tersedia roti panggang, telor ceplok, susu, kacang hijau, omelette. Semuanya sengaja disediakan lebih awal dari jam sarapan biasanya. Rita menyantap sarapannya dengan lahap, sampai ia tidak sadar Andi telah duduk di depannya.

"Ehemm..!" Dehem Andi

Rita mendongakkan kepalanya.

"Eh kak Andi, sudah lama?" Tanyanya sambil menaruh potongan smoke beef, keju dan omelette di atas rotinya.

"Baru 3 menit, kamu makan apa Rit?"

"Tadi, sudah bubur kacang hijau, sekarang mau sandwich nih kak!" Kemudian ia mengoleskan mayonaise dan saus sambal.

"Aaa'" katanya membuka mulutnya memasukan sandwich.

Andi menelan ludah, kepingin juga rupanya. Tak lama salah seorang asisten menghampirinya.

"Mau sarapan apa Mas?"

"Tolong buatkan sandwich seperti itu! Buat 5 ya? 1 saya makan disini, yang 4 dibungkus untuk dibawa!" Perintahnya.

"Kak Andi mau pergi juga?"

"Kakak akan mengantar kamu ke kantor imigrasi, dari sana kita langsung ke bandara."

"Oouw, asyik..ada temannya!" Rita tersenyum sambil melahap potongan sandwich terakhirnya.

10 menit kemudian, asisten memberikan sarapan Andi, dan 4 sandwich lainnya yang ditaruh di dalam Lunchbox.

"Terimakasih! ucapnya kepada asisten tersebut. Kemudian ia menyantap sandwich nya dengan lahap.

Rita mengambil jus jeruk. Kemudian ia meminta asisten tadi membawakan jus jeruk di dalam termos sebagai bekalnya.

Kira-kira pukul 6.45, Rita dan Andi telah selesai sarapan, mereka menuju ke teras depan di mana mobil vellfire putih sudah menunggu mereka. Rita membawa termos dan Lunchbox. Hari ini Rita memakai setelan jeans dengan jaketnya, tas selempang dan sepatu kets nike. Rambutnya yang sebahu diikat ke belakang.

"Selamat pagi pak!" sapa Rita kepada pak Dodo yang sudah berada dalam mobil.

"Pagi neng, mas!"

"Pagi pak!" Balas Andi. Kemudian mereka duduk di dalam mobil, dan mobil pun berangkat. Tiga puluh lima menit kemudian, mereka sampai di kantor imigrasi kelas II Jakarta Selatan.

Setelah menunggu kira-kira 60 menit Rita dipanggil untuk wawancara dan foto.

15 menit kemudian, ia keluar dari ruangan tersebut, dan diminta datang 3 hari lagi.

"Wah cepat ya kak, ayah pernah bikin paspor selesai 6 hari kerja, ini 3 hari sudah jadi."

"Itu yang reguler Rit, mama kan sudah ada 'chanel' jd bisa ekspress."

"Ooo, kak paspornya belum selesai, lalu bagaimana?"

"Hmm.. sebentar!"Andi membaca pesan dari mamanya

"Rit, perginya setelah paspor kamu selesai, karena masih pagi kita meluncur ke apartemen mama."

"Oke kak!"

Mobil meluncur ke arah jalan Kuningan wilayah apartemen mewah. Andi dan Rita keluar dari mobil, kemudian masuk ke lobby apartemen tersebut. Andi mendatangi front office untuk meminta kunci apartemen mamanya. Andi telah dikenal oleh para staf dan keamanan apartemen, ia memperkenalkan Rita kepada para staf dan keamanan.

"Mas dan mbak, kenalkan ini adik saya, namanya Rita, mungkin akan sering di sini." Ucapnya

"Selamat Pagi ,Saya Rita, anak kedua ibu Ratna!"

"Selamat Pagi mba Rita!" sapa para staf.

Andi dan Rita masuk ke lift kaca yang mengantarkan ke lantai 32 paling atas. Pemandangan dari lift cukup membuat Rita termangu.

"Ting!" Pintu lift terbuka. Mereka berjalan menuju sebuah pintu, Andi menggesekkan kunci pintu yang berbentuk kartu.

"Cklek" pintu terbuka.

Mereka berdua masuk ke apartemen tersebut. Rita berdecak kagum, bukan saja karena berada di lantai paling atas, tapi juga paling luas. Ada beberapa ruang, ruang tamu, ruang makan, dapur, tiga kamar tidur dan 2 kamar mandi. Desain interiornya sangat modern. Rita mengelilingi apartemen tersebut,

"Keren banget, luxurious, asli deh kak, tempat seperti ini tadinya cuma bisa dilihat di TV, eh Alhamdulillah, Rita bisa lihat langsung" ujarnya senang.

"Bukan cuma dilihat Rit, kamu juga bisa tinggal di sini!"

"Hah? Kog bisa?"

"Ini kan apartemen mama, beliau tadi berpesan, setelah dari imigrasi, pulangnya kesini. Ke sana lagi juga berangkat dari sini, lebih dekat."

"Iya juga, tapi kak besok TWK sama Roby gimana?"

Tiba-tiba mamaRatna muncul dari kamarnya.

"Kamu tuh ga usah repot mikirin TWK ga penting amat. Mama sudah bilang ke kakek, kaki kanan kamu belum sembuh, ga bisa bertanding besok. Kalau dipaksa bisa cacat!"

"Sejak kapan mama disini?" Tanya Rita sambil menghampiri dan mencium tangannya.

"Dari kemarin malam, setelah rapat di kantor mama pulang kesini. Di rumah kakek memang enak, tapi lebih bebas di rumah sendiri, iya kan?"

"Setuju ma!"

"Andi,kamu sudah tunjukkan kamar Rita?"

"Belum ma, kami baru sampai."

"Kemari Rit!" Ajak mamanya menuju ke kamar yang sudah full furnished.

"Ini kamar kamu kalau kamu main ke rumah mama."

Kamarnya cukup besar, dengan tempat tidur, TV, lemari, seperti di hotel

"Mama sengaja menyiapkan ini untuk Rita?"

"Iya, sejak 3 bulan lalu, sedangkan kamar kamu di rumah kakek itu setahun yang lalu selain dibersihkan, perabot lama diganti, kemudian mama tambah space dapur sebelah kamar tapi tidak terlihat dari luar, jadi kelihatan rapi."

"Mama hebat ya, apa belajar juga desain interior?"

"Engga Rit, mama bosan main ke rumah teman, kalau sendirian iseng-iseng ke toko buku, cari buku tata ruang dan desain interior, lumayan untuk inspirasi."

"Keren ma, cuma Rita jadi bingung, kalau libur ke rumah kakek apa kesini, soalnya kedua kamar bagus dan nyaman."

"Ganti-gantian saja Rit, kakak juga begitu.Kalau libur, dua hari di sini, seminggu di rumah kakek. Karena banyak hiburan di rumah kakek, gratis pula, kalau di sini harus jalan keluar dulu ".

"Benar juga kak!"

"Rit, kamu sama Andi pergilah ke Mall di bawah lantai ini, beli beberapa pakaian, koper, peralatan mandi, pokoknya yang kamu butuhkan untuk menginap 1 minggu dan beli juga makanan untuk kita makan sore sampai sarapan."ucap mama sambil memberikan kartu debit ke Rita.

"Ayo Rit, mallnya di lantai bawah" ajak Andi.

Rita dan Andi berjalan-jalan di mal besar dan luas, sambil mencari-cari baju yang cocok. Kebetulan sedang ada diskon besar-besaran di Matahari, sehingga Rita dan Andi bisa membeli pakaian, sandal, dan peralatan pribadinya lebih murah. Mereka juga membeli koper ukuran sedang.

"Kak, belanjaan kita banyak banget nih, kita taruh dulu ke kamar lalu balik lagi untuk beli makanan"

"Iya Rit!"

Mereka kembali ke apartemen untuk menaruh belanjaan kemudian kembali ke mall.

"Kak, untuk makan siang beli apa?"

"Kita pesan di Hokben saja, lalu untuk makan malam kita bisa pesan yang lain. Juga beli cemilan Rit, kan lumayan mumpung mama ga batasi pemakaian kartu"

"Tapi kak,itu kartu debit, langsung terpotong tabungan mama."

"Mama itu well prepared Rit, beliau sudah siapkan untuk pengeluaran kita dari jauh hari" ujar Andi tersenyum.

"Hmm..iya deh toh ga sering ya!"

"Oke let's go!" Seru Andi

Mereka pesan paket makanan ke hokben, lalu pesan untuk makan malam ke yoshinoya, untuk cemilannya mereka membeli Burger, pizza ,dan Hokaido Tart. Untuk sarapan pagi mereka membeli roti tawar, selai, telur dan margarin. Tangan keduanya sudah penuh dengan makanan. Susah payah mereka menekan tombol lift, akhirnya Rita menggunakan jempol kakinya.

Andi tertawa geli

"Flexible ya Rit!" ujarnya.

"Hehehe iya kak!"

Siang telah menjelang, merekapun makan siang. Rita memanaskannya di microwave,dan menaruh makanan lainnya di kulkas.

Setelah makan Rita membereskan pakaiannya untuk dicuci terlebih dahulu.

Ia memasukkan pakaian barunya ke dalam mesin cuci yang ada lubang kaca ditengahnya. Ia memprogramnya supaya pakaiannya langsung kering dan tinggal di lipat. Ia melakukannya juga untuk pakaian Andi.

1 jam kemudian, semua pakaian telah kering kembali. Rita melipatnya, dan memasukkannya ke dalam koper hijaunya. Ia melakukan hal yang sama untuk pakaian Andi, setelah itu ia berikan kepada Andi yang sedang main game di kamarnya.

"Ini kak, pakaiannya sudah Rita bereskan, coba dicek dulu!"

Andi menoleh dan melihat koper hitam barunya,

"Oke Rit, terimakasih ya!"

Rita mencari mama dikamarnya, karena tidak ada, ia kembali ke kamar Andi.

"Kak, mama kemana?"

"Tadi bilang ke kantor lagi, nanti malam baru kembali."

"Mama sibuk banget ya kak?"

"Begitulah Rit, tapi mama bisa membagi waktunya untuk Kita, untuk ngurus kakek, iya ga?"

"Betul Kak, btw sebenarnya kita mau kemana siy kak?"

"Mama ngajak kita ke Paris, sekarang lagi musim pagelaran busana.Mama lagi ekspansi ke pasar Eropa, nah produk beliau juga ikut dipamerkan, jadi kita nanti kesana nonton pagelaran busana, dari sana kita bisa foto-foto di menara Eiffel. Terus ke museum Louvre, istana Versailles, terakhir ke Disneyland!"

"Beneran nih kak? Rita ga lagi mimpi kan?"

"Enggalah Rit, lihat saja nanti!"

Rita kembali ke kamarnya, ia menari-nari kegirangan di atas kasurnya. Lalu ia merebahkan tubuhnya kelelahan. Ia pun tertidur. Di dalam mimpinya ia bertemu seorang perempuan usia 20-an, yang berdiri di pinggir jendela balkon apartemennya yang tinggi, sepertinya ia sedang bersedih dan terus melihat ke bawah. Rita menghampiri jendela tempat gadis itu duduk termenung.

"Kak, jangan disitu nanti jatuh!"

Ditegur oleh Rita, gadis itu malah loncat dari balkon. Rita kaget, ini ada dilantai 31.

"Jangan kak!" Panggilnya. Ia terbangun dilihatnya jam tangannya, waktu menunjukkan pukul 4 sore. Ia beranjak ke kamar mandi untuk berwudhu. Setelah sholat ashar, ia pergi ke ruang tengah. Ia duduk di sofa abu-abu panjang yang nyaman, setelah Selfie ia kembali tertidur. Di mimpinya gadis yang melompat dari lantai 31 kembali muncul. Rita terbangun lagi, ia melihat jam dinding, baru jam 5 sore.ia kembali ke kamarnya, dibukanya lemari pakaiannya disitu sudah ada handuk dan beberapa stel piyama. Rita mengambilnya, lalu pergi mandi. Ia teringat hari ini ayahnya sibuk dengan beberapa rapat, sehingga Rita tidak perlu menghubunginya.

Selesai mandi dan berpakaian, Rita menghidupkan internet ponselnya.

"Tringgg-tringgg" bunyi notifikasi. Dilihatnya pesan dari teman-temannya.

Indra:" Rit, kapan pulang?"

Kowi: "Rit, pulangnya kapan?"

Lisa:"Rit, gue Putus sama Farhat😭"

Kiki:"Rit, Lisa putus sama Farhat!"

Andien:"Rit, Kak Dewa sudah bertunangan!"

Tomi:"Rita ada di rumah?"

Dewa:"Rita apa kabar?"

"Banyak amat ya??" Gumam Rita.

"Rita! Rita!!" panggil Andi

"Ya kak ada apa?" Jawabnya menghampiri Andi yang berdiri panik di depan kamarnya.

"Ada cewek didepan balkon kamar kakak, mau loncat."

Rita dan Andi berlari menuju balkon kamar Andi, Rita tertegun, orang yang sama di mimpinya.

"Kak, lapor ke satpam suruh mereka telpon pemadam kebakaran, Rita disini temani dia supaya ga melompat."

Andi berlari ke luar kamarnya dan menekan nomor darurat untuk menghubungi satpam.

Rita berlari ke kamarnya, di bukanya seprai kasurnya, lalu ia robek menjadi tiga bagian lalu setiap potongan seprai ia ikat kencang hingga membentuk tali. Kemudian ia kembali ke balkon tadi. Gadis tersebut menangis dan kelihatannya ia ketakutan, matanya terus menatap ke bawah.Ia ingin lompat tapi takut. Rita mengikat tali dari seprai itu ke tubuhnya, perlahan ia menghampiri gadis tersebut. Tepat gadis itu melepaskan tangannya dari balkon dan akan melompat, Rita dengan sigap mengikatkan seprai ketubuh gadis itu sehingga ia bergelantungan di balkon karena tertahan oleh Rita. Ia menoleh ke Rita.

"Lepaskan saya, saya mau mati saja!" Tangisnya

" Jangan kak! " Teriak Rita sambil menahan seprainya agar seprainya tidak lepas.

"Kak Andi!!!" Teriak Rita, sepertinya tangannya mulai lelah karena menahan tubuh gadis tersebut.

Andi datang bersama beberapa satpam, mereka melihat Rita yang menahan tubuh gadis itu tergantung di balkon.

Andi dan Salah seorang satpam perlahan membantu menarik seprai, temannya yang lain menarik tubuh gadis tersebut. Ia pun terselamatkan.

Tak berapa lama polisi dan pemadam kebakaran datang bersama pengelola apartemen. Mereka meminta keterangan dari Andi dan Rita.

Polisi membawa gadis itu ke Rumah Sakit untuk diperiksa kejiwaannya. Pengelola apartemen mengucapkan terimakasih kepada Rita dan Andi.

"Terimakasih ya Dik, karena tindakan adik, apartemen ini tidak ternoda dengan orang yang bunuh diri. Ada yang adik inginkan?" tanyanya.

"Ada pak, bisa ganti seprai mama saya ini ga? tadi karena darurat saya merobek seprai, saya takut mama marah" ucap Rita khawatir.

Andi dan orang tersebut tersenyum,

"Tenang dik! Nanti kami ganti, terimakasih ya!"

"Sama-sama pak!" Jawab Andi dan Rita bersamaan.

"Kamu hebat Rit, bisa-bisanya kepikiran bikin tali dari seprai, kog kamu bisa tahu dia bakal melompat?"

"Tadi jam 4 dan jam 5 Rita mimpi gadis itu melompat kak, 2x Rita tegur, dia malah melompat, makanya tadi Rita langsung bergerak ketika ia mau lompat."

"Mimpi? Kog bisa sama Rit?"

"Rita juga ga tahu kak, waktu itu juga pernah ada yang mau bakar rumah, Rita juga bermimpi ketemu orang yang mau bakar, eh ternyata beneran."

"Jangan-jangan Rita punya six sense?"

"Mungkin juga kak, sudah deh kak jangan dibahas lagi. Rita masih deg-degan, takut juga lihat ketinggian, untung kak Andi segera datang terimakasih ya Kak!"

"Kakak yang seharusnya berterimakasih Rit, bukannya kakak yang bantu orang itu, malah lari ke kamu!"

"Namanya panik kak!, Biasanya kita lari ke orang yang terdekat."

"Iya juga ya,"

"Ting nong!" Suara bel apartemen Rita berbunyi.

Rita membuka pintu apartemen, salah satu staf apartemen memberikan dua seprai yang masih baru.

"Seprai ini untuk mba Rita dari pak Dayat, beliau pengelola apartemen yang tadi ke sini!"

"Oh iya mas, terimakasih banyak!" Rita tersenyum, kemudian menutup pintu.

"Rit, lapar ga? Apaan tu Rit?"

"Seprai kak, nanti Rita panaskan dulu makan malamnya" ia meletakkan seprainya dan mengambil makanan dari kulkas. Lalu menaruhnya di microwave. Sementara itu

Andi membuka bungkus seprai dan ke kamar Rita untuk memasang Seprai tersebut.

"Sudah kakak pasang Rit, seprainya!"

"Eh KakAndi,Rita saja yang mengerjakan!"

"Ga pa-pa Rit, sudah selesai kog, ini permintaan maaf kakak yang tidak bisa melindungi kamu!"

"Ah KakAndi, kalau ga ada kak Andi yang bantu Rita panggil satpam, kayaknya Rita bakal ikutan jatuh."

"Hmm..ya udah, kakak lepas lagi deh seprainya" ujar Andi bercanda

"Jangan kak! Sudah terlanjur,hehehe, Terimakasih ya kak!"

Beberapa saat kemudian, makanan sudah hangat, Rita dan Andi makan bersama mereka mengobrol akrab.

"Assalamualaikum,!" sapa mamanya

"Wa'alaikummussalam, mama sudah pulang!" Jawab Rita

"Sudah makan malam ma?" Tanya Andi

"Belum!, Mama sengaja pengen makan bareng kalian"

Rita menyiapkan makanan untuk mamanya yang telah ia panaskan sebelumnya.

"Terimakasih!" ucap mama tersenyum kepada Rita yang menghidangkan makan malam.

Mereka pun kembali ngobrol dengan akrab.

"Ma, tadi ada orang yang mencoba bunuh diri dari balkon kamar Andi" Andi memulai percakapan.

"Hah? Jam berapa kejadiannya?Kog bisa di balkon kamu? Masuk dari mana dia?"

"Iya ya dari mana ya?"

gumam Rita.

"Sekitar jam setengah 6 sore ma" jawab Andi

MamaRatna gusar, ia menelepon satpam untuk mengecek rekaman CCTV di depan apartemen nya antara pukul 3 hingga pukul 6 sore.

Setelah selesai makan malam, Andi membereskan meja makan dan membuang sampah bekas wadah makan malamnya.

Sementara Rita mencuci piring, setelah itu menggosok gigi. Setelah

MamaRatna mandi dan berpakaian, ia membuka ponselnya. Satpam apartemen mengirimkan rekaman CCTV melalui ponsel mama. Dalam rekaman itu menunjukkan kapan gadis itu masuk ke apartemennya. Gadis itu masuk ke apartemen Rita setelah OB membersihkan seluruh ruangan di apartemennya. Ia menyelinap mencari jendela balkon yang terbuka, kebetulan pada saat itu Andi yang duduk membelakangi balkon sibuk dengan gamenya, sehingga tidak memperhatikan orang yang masuk ke kamar dan melewatinya untuk ke balkon.

Andi merasa bersalah, tetapi juga bersyukur tidak terjadi hal yang buruk.

"Alhamdulillah ya ma, ga terjadi apa-apa!" Ujarnya

"Iya Ndi, tapi ini tidak bisa dibiarkan, mama akan selidiki OB yang bertugas, kog bisa-bisanya dia ga tahu ada yang masuk ke apartemen?" Ucapnya gemas.

" Sudahlah ma, ga usah diperpanjang, toh tidak terjadi apa-apa!"bujuk Andi, ia merasa tidak enak.

"Kamu juga Ndi, main game itu boleh, tapi juga harus tahu waktu, jangan sampai kamu habiskan waktu untuk nge-game sampai-sampai tidak memperhatikan sekeliling!" Omel mama

"Iya ma, Andi akan kurangi main gamenya. Tapi Rita memang hebat ma, kalau ga ada dia bakal kacau deh!" puji Andi

MamaRatna tersenyum ke Rita yang ikut melihat ponsel mamanya yang bisa dilipat.

"Rit, berhubung paspor kamu jadinya 2 hari lagi, besok pagi kamu dan Andi pulang dulu ke rumah kakek. Roby ngamuk-ngamuk ke kakek karena ga jadi bertanding sama kamu!"

"Memangnya dia ga tahu Rita cedera?" tanya Andi

"Mungkin pura-pura ga tahu ndi, dari dulu dia kan selalu iri sama kamu dan Rita. Heran deh sama tu anak, perasaan mama, kakek memperlakukan cucunya dengan adil ga ada yang paling disayang, tapi dia sirik terus sama kalian, kesel mama jadinya!" Omel mama

"Kak Andi bisa cerita kelebihan Roby? Terutama waktu dia bertanding tahun lalu?" tanya Rita

"Ada rekamannya Rit, si Roby kan narsis, dia minta orang merekam pertandingannya lalu di upload ke YouTube. Lumayan kamu bisa lihat gerakannya!"

Rita membuka link yang dikirim Andi, lalu ia masuk ke kamarnya untuk beristirahat.

Sambil berbaring ia mempelajari gerakan-gerakan Roby. Kemudian ia terlelap.

Episodes
1 Chapter 1 perkenalan
2 chapter 2 : Mama Ratna
3 Chapter 3 : Tuyul Mesum
4 Chapter 4 : Sparing
5 chapter 5:Jogging itu Sehat
6 Chapter 6: Senpai Jutek
7 Chapter 7: Tommi
8 Chapter.8 Hari pertandingan
9 Chapter 9: Kencan Kacau
10 Chapter 10 Rani
11 Chapter 11Dewa dan Rani
12 Chapter 12 : Teman Baru, Musuh Lama
13 chapter 13 Psikopat Pembakar Rumah
14 Chapter 14 Di Rumah Kakek
15 Chapter 15: Tes Wawasan Kecucuan
16 Chapter 16: Martial Art Battle
17 Chapter 17: Cerita Kakek
18 Chapter 18: Di apartemen Mama
19 Chapter 19: Roby VS Rita
20 Chapter 20: Pertemuan Tak Terduga
21 Chapter 21: Mimpi yang Lain
22 Chapter 22 : Rita si rambut merah
23 Chapter 23: Cerita masa lalu
24 Chapter 24: Berwisata
25 Chapter 25: Pertengkaran-pertengkaran
26 Chapter 26: Cerita mama Ratna dan Kekesalan Andi
27 Chapter 27 : Mencari Petunjuk
28 Chapter 28 : Rita diculik?
29 Chapter 29: Usaha Melarikan Diri
30 Chapter 30 : Pertemuan Ayah dan Andi
31 Chapter 31: Dalam Pelarian
32 Chapter 32: Mencari Rita
33 Chapter 33: Kembalinya Rita
34 Chapter 34: Perjalanan Pulang
35 Chapter 35: Ada apa dengan Tomi?
36 Chapter 36: Mitos Jam Dinding Mati
37 Chapter 37: Ingatan Lama yang kembali
38 Chapter 38: Welcome Andi!
39 Chapter 39: Persaingan Tomi dan Dewa
40 Chapter 40: Zombie dan Kiano Abdullah
41 Chapter 41: Dimana-mana Zombie
42 Chapter 42: Zombie .. selesai
43 Chapter 43 Semester Baru
44 Chapter 44 : Sssstttt...Keep it Secret
45 Chapter 45: Kiki dan Andre
46 Chapter 46: Saingan Tomi
47 episode 47: I'll give everything to you
48 chapter 48: Firasat
49 Chapter 49: Kepergian Tomi
50 episode Episode 50: Chit-chat
51 Episode 51: Trending Topik
52 Chapter 52: Neneknya Kowi
53 Chapter 53: Kembalinya Gank Tuyul
54 Chapter 54: Perkembangan Kasus
55 chapter 55: Dibalik Cerita
56 Chapter 56: Dimana Rita?
57 Episode 57 Di mana Rita (2)
58 Episode 58: Rahasia Rita (1)
59 Episode 59: Usaha membebaskan Rita
60 Chapter 60: Kenangan 9 tahun lalu
61 Chapter 61: Rita ditemukan
62 chapter 62: Cerita Reza
63 Chapter 63 Keluarga Baru
64 Chapter 64: Kakek Darmawan
65 chapter 65: Berkumpul Kembali
66 Chapter 66: Eric dan Meta
67 Chapter 67: Kejadian mengejutkan
68 Chapter 68: Hukuman
69 Chapter 69 :Video Call
70 Chapter 70: Ashley Hammington
71 Chapter 71 Greg
72 Chapter 72: Ada Apa dengan Greg?
73 Chapter 73: Saye Berkunjung
74 Chapter 74: Pemakaman Greg
75 Chapter 75: Kisah Saye
76 Chapter 76: Rahasia Radian
77 Chapter 77: Sehari Sebelumnya
78 Chapter 78: Edward
79 79: Terjebak
80 Chapter 80: Penumpang Jeep
81 Chapter 81: Hanyut
82 Chapter 82-Kisah Saye(2)
83 Chapter 83: Bertemu Rita
84 Chapter 84: Kedatangan Kakek Sugiyono
85 Chapter 85: Sebulan Lalu
86 Chapter 86: Girls Talk
87 Chapter 87: Hari pertandingan
88 Chapter 88: Dewa Datang
89 Chapter 89: Kecelakaan
90 Chapter 90: Rita Sakit
91 Chapter 91: Rita Sakit (2)
92 Chapter 92: Antara Rita,Dewa,Rendy dan Daniel
93 Chapter 93: Menuju Bandara
94 94: Nenek Tiri
95 Chapter 95: Kejadian di RS
96 Chapter 96: Semesta yang lain
97 Chapter 97: Bertemu dr.Reza
98 Chapter 98: Putus!!
99 Chapter 99: Perundungan
100 Chapter 100: Kembali
101 Chapter 101: Spin Off
102 Spin Off 2: Mama Tersayang
103 Chapter 103 : Kiano Datang
104 Chapter 104: Masa lalu Kiano dan Rita
105 Chapter 105: Pengakuan Kiano
106 Chapter 106: Cerita Kiano
107 Chapter 107: Perjalanan menuju UEA
108 Chapter 108: Pesan Ayah Kiano
109 Chapter 109 : di UEA
110 Chapter 110: Kedatangan Saveetri
111 Chapter 111: Saveetri dan Daniel
112 Chapter 112: Nior Eddy
113 Chapter 113: Direktur Baru
114 Chapter 114: Gosip di Sekolah
115 Chapter 115: Hari Pertandingan
116 Chapter 116: Kevin Hilang
117 Chapter 117: Pertengkaran Pertama
118 Chapter 118: Reunion
119 Chapter 119: Runaway Bride
120 Chapter 120: Ibu dan Anak
121 Chapter 121: Manajer Dadakan
122 Chapter 122: Misteri Kamar no.900
123 Chapter 123: Resepsi
124 Chapter 124: Pulang Dari London
125 Chapter 125: Tour Dalam Rumah
126 Chapter 126: Cinderella Man
127 Chapter 127: Amnesia
128 Chapter 128: Rita Yang Sekarang
129 Chapter 129: Rita yang menyebalkan
130 Chapter 130: Drama
131 Chapter 131: Di Jakarta
132 Chapter 132: Kamar Baru, Hari pertama di Sekolah Baru
133 Chapter 133: Ketahuan???
134 Chapter 134: Daniel Datang
135 Chapter 135: Kejadian Tak Terduga
136 Chapter 136: Cerita masa lalu Rita
137 Chapter 137: Rahasia Robby
138 Chapter 138: Flash Back
139 Chapter 139: Rita dan Robby
140 Chapter 140: Rita Sadar
141 Chapter 141: Rekonsiliasi
142 Chapter 142: Bertemu Teman Lama
143 Chapter 143: Bertemu Ayah
144 Chapter 144: Menjelang Pernikahan Saye
145 Chapter 145: Kehebohan Cincin 89juta
146 Chapter 146: Nikah Dadakan, Dewa?
147 Chapter 147: Akad dan goodbye?
148 Chapter 148: Kisah Mario
149 Chapter 149: Setelah Akad
150 Chapter 150: Namanya Daniel
151 Chapter 151: Anger Management
152 Chapter 152: Rencana Resepsi
153 Chapter 153: Victoria Secret
154 Chapter 154: Kehidupan Baru Pernikahan
155 Chapter 155: Truth or Dare
156 Chapter 156: Dingin dan Hangat
157 Chapter 157: Pekan Olah Raga Dar.Co
158 Chapter 158: Hamil Muda
159 Chapter 159: Resepsi Pernikahan
160 Chapter 160: Daniel dan Radian (1)
161 Chapter 161: Daniel dan Radian(2)
162 Chapter 162: Draft Bagi Waris
163 Chapter 163: Menuju New York
164 Chapter 164: Daniel dan Radian (3)
165 Chapter 165: Di New York City
166 Chapter 166:NFS,Dayang Sumbi dan Kelemahan Daniel
167 Chapter 167: Happy Shopping
168 Chapter 168: Mamanya Daniel Datang
169 Chapter 169: Keguguran
170 Chapter 170: Perpisahan
171 Chapter 171: Ke Korea Selatan
172 Chapter 172: Kegabutan Daniel
173 Chapter 173: Tim FBI
174 Chapter 174: Kekurangan Rita
175 Chapter 175: Kunjungan ke kelas 5-2
176 Chapter 176: Mario ke Singapura
177 chapter 177: Tawaran Syuting TV
178 Chapter 178: Jameson
179 Chapter 179: Penyanderaan
180 Chapter 180: Penyanderaan (2)
181 Chapter 181: Andi datang
182 Chapter 182: Aaa... Memalukan!
183 Chapter 183: Naik Daun
184 Chapter 184: Cerita tentang Ferry
185 Chapter 185: Hari Kelahiran
186 Chapter 186: Kunjungan pertama Ranna
187 Chapter 187: Godaan itu bernama Rita
188 Chapter 188: godaan itu bernama Rita (2)
189 Chapter 189: Open Relationship? Enak Saja!
190 Chapter 190: Serangan Jantung dan pindah apartemen
191 Chapter 191: Rahasia Reza dan Kepergiannya
192 Chapter 192: Kematian dan Pernikahan
193 Chapter 193: Daniel yang glowing
194 Chapter 194: Ke Jakarta
195 Chapter 195: Akad Nikah Rosy dan Rendy
196 Chapter 196: Klarifikasi Rita
197 Chapter 197: Reuni Kecil
198 Chapter 198: bagi waris dan Mak comblang
199 Chapter 199: Kecelakaan
200 chapter 200: kebobolan, kondangan dan wisata
201 Chapter 201: Davies diusir istrinya
202 Chapter 202: Ranna Sakit
203 Chapter 203: Pergi ke Swiss
204 Chapter 204: Di Swiss
205 Chapter 205: Di London
206 Chapter 206: Mimpi Daniel
207 Chapter 207: Kembali ke Aktivitas
208 chapter 208: Diandra dan permintaan Mario
209 chapter 209: Kelahiran anak kedua
210 Chapter 210: Stalker 1
211 chapter 211: Keluarga kecil Rita dan Daniel
212 Chapter 212: Rumah Besar Darmawan
213 Chapter 213: Karantina
214 Chapter 214: Ngumpul Genk tuyul
215 Chapter 215: Ngumpul Genk (2)
216 Chapter 216: Work From home
217 Chapter 217: Kenapa Rita?
218 Chapter 218: Siapa Tersangkanya?
219 chapter 219: Serangan
220 Chapter 220: Obrolan Sore Hari
221 Chapter 221: Ultah Pertama Ranna
222 Chapter 222: Coklat dari Rita
223 Chapter 223: Content Creator
224 Chapter 224: Ke Singapura dan Curhatan Erina
225 Chapter 225: Tentang Pekerjaan
226 Chapter 226: Eve Logan, Rita cemburu?
227 Chapter 227: Daniel Bosan
228 Chapter 228: Kebakaran lantai 20
229 Chapter 229: Kisah Cinta Rita dan Daniel (1)
230 Chapter 230: Kisah Cinta Rita dan Daniel (2)
231 Chapter 231: Kisah Cinta Rita dan Daniel -bu Sharon
232 Chapter 232: Kisah Cinta..Rita ngambek
233 Chapter 233: Kisah cinta....Bu Sharon(2)
234 Chapter 234: Kisah Cinta...Tour ke Rumah Radian
235 Chapter 235: Kisah cinta...POV Daniel
236 Chapter 236: POV Daniel (2)
237 Chapter 237: Parenting
238 Chapter 238: Ke Sukabumi
239 Chapter 239: Di rumah Lisa
240 chapter 240: menjelang akad nikah Lisa
241 Chapter 241: Kebodohan Rita
242 Chapter 242: Mimpi buruk Rita
243 chapter 243: persiapan ke Swiss
244 Chapter 244: Sepulang Liburan
245 Chapter 245: Cerita tersembunyi Kakek Sugi
246 chapter 246: Ceritanya
247 chapter 247: kontraksi lagi
248 chapter 248: Kencan
249 Chapter 249: Beramal itu Baik
250 Chapter 250: Bertemu Anwar
251 Chapter 251: Single Parent
252 chapter 252: Hari biasanya
253 chapter 253: Majorka (1)
254 chapter 254: Menghilang
255 chapter 255: Kursi Roda
256 Chapter 256: Mencari Jejak Rita
257 Chapter 257: Rayya Fitri Kang
258 Chapter 258: Rayya Fitri Kang (2)
259 chapter 259: Menuju Fitri
260 chapter 260: Idul Fitri
261 chapter 261: Father's Day di Lexi
262 Chapter 262: Daniel sakit
263 chapter 263: Keinginan Daniel
264 chapter 264: Raffa sakit, Lexus baru untuk Daniel
265 Chapter 265: KECEWA
266 Chapter 266: Kesibukan Daniel
267 Chapter 267: Ke Kantor Daniel
268 Chapter 268: Rita Kesal
269 Chapter 269: Kembali
270 chapter 270: ke Singapura
271 Chapter 271: UJian
272 Chapter 272: Paket dari Ayah
273 Chapter 273: Tentang Masa Lalu
274 chapter 274 Menuju Zurich
275 Chapter 275: Kesibukan Daniel dan Firasat Raffa
276 Chapter 275: Raffa yg gentle dan si Iseng Ranna
277 Chapter 277: Berkunjung Ke rumah Tante Metha
278 Chapter 278: Rumor itu
279 Chapter 279: Kembalinya Kakek
280 Chapter 280 : Earth Day di Sekolah
281 Chapter 281: Cerita Daniel
282 Chapter 282: Pengintaian Andi dan Dewa
283 Chapter 282: Andi dan Dewa (end)
284 chapter 283: Majorka 2- ke Rusia
285 Chapter 285: Melacak Jejak Rita
286 Chapter 286: Kembali ke Swiss
287 Chapter 287: Kisah Metha
288 Chapter 288: Kisah Metha 2
289 Chapter 289: Badai Salju
290 Chapter 290: Majorka 3- End
291 Chapter 291: Di Auckland dan Tawaran Kakek
292 chapter 292: Ambisi Rita
293 Chapter 293: obrolan cafe
294 Chapter 294: Cireng di Singapura
295 Chapter 295: Rita VS Nenek Sinta
296 Chapter 296: Mencari Radian
297 Chapter 297: Syukur Nikmat
298 Chapter 298: Rumah Sukabumi
299 Chapter 299: Cerita di Sukabumi
300 Chapter 300: Cerita Andien
301 Chapter 301: Cerita di Sukabumi (2)
302 chapter 302: Cerita di Sukabumi (3)
303 Chapter 303: Kembali ke Jakarta dan Rapat di rumah besar
304 Chapter 304: Ke Sekolah dan Nyanyian Ranna
305 Chapter 305: Rumah Baru di Zurich
306 chapter 306: Sobat Baru Raffa
307 chapter 307: Ranna VS Raffa, Rayyazilla
308 Chapter 308: Obrolan Ringan di Dapur
309 Chapter 309: Kegelisahan Daniel
310 Chapter 310: Raffa yang kasmaran
311 Chapter 311: Kehebohan di pertandingan
312 chapter 312: tentang Raffa, Rita dan Daniel
313 Chapter 313: Ngidam
314 Chapter 314: Rencana Pindah
315 Chapter 315: Bertemu Ustadz
316 Chapter 316: Lomba HUT RI
317 Chapter 317: Raffa Patah Hati
318 Chapter 318: Ranna versus Rayya
319 Chapter 319: Kecemburuan Raffa, Ultah Rayya dan Selamat Tinggal Michele
320 Chapter 320: Tiba di Kanada
321 chapter 321: Hari biasanya di Kanada, Daniel cemburu
322 Chapter 322: Kunjungan Robby dan Kakek Sugiyono
323 Chapter 323: Dewa dan Klub Patah Hati
324 Chapter 324: Jujurlah padaku
325 Chapter 325: Lexi Family Gathering
326 Chapter 326: Rossy
327 Chapter 327: Minggu tersibuk Daniel
328 Chapter 328: Minggu tersibuk Daniel 2
329 Chapter 329: Bakso
330 Chapter 330: Hujan Badai
331 Chapter 331: Saat weekend
332 Chapter 332: Kehidupan Rita di semesta yang lain
333 Chapter 333: Metha,Daniel, Rita dan Andi
334 Chapter 334: Tommy yang patah hati
335 Chapter 335: Sekolah Baru Rita
336 Chapter 336: Teman Baru Rita
337 Chapter 337: Razan M Ihsan
338 Chapter 338: Baby blues
339 Chapter 339: Sidang Skripsi
340 Chapter 340: Surprise!
341 Chapter 341: Surprise 2
342 Chapter 342: Afizah dan Hanafi
343 Chapter 343: Kumpul Keluarga
344 Chapter 344: Sus Rini pulang, Daniel konseling
345 Chapter 345: Rossy (2)
346 Chapter 346: Pemakaman Rossy
347 Chapter 347: Taman Indoor (edisi haloween)
348 Chapter 348: Tentang Ratna
349 Chapter 349: Pindah rumah (lagi)?
350 Chapter 350: Ketemu gank lagi
351 Chapter 351: Ratna berkunjung
352 Chapter 352: Cerita para pengasuh
353 Chapter 353: Makan Malam Perkenalan
354 Chapter 354: makan malam perkenalan (2)
355 chapter 355: pesta para eksekutif
356 Chapter 356: Daniel dan anak-anak
357 Chapter 357: Suatu hari di Sukabumi
358 Chapter 358: Surprise
359 Chapter 359: Permintaan Rita
360 Chapter 360: Kesedihan mama Ratna
361 Chapter 361: Daniel kelelahan
362 Chapter 362: Libur Akhir Tahun
363 Chapter 363: Jakarta, Singapura, Masa lalu Daniel-Metha
364 Chapter 364: Kemana Daniel?
365 Chapter 365: Mencari Jejak Daniel
366 Chapter 366: Mencari Daniel
367 Chapter 367: Kemarahan Darmawan
368 Chapter 368: Pengobatan Rita
369 Chapter 369: Pengobatan Rita 2
370 Chapter 370: Geng Tuyul merapat
371 Chapter 371: Syukuran rumah Sukabumi
372 Chapter 372: Impian baru Daniel
373 Chapter 373: Rencana Rita dan Qowi
374 Chapter 374: Ngalor ngidul geng tuyul
375 Chapter 375: Suami Idaman
376 Chapter 376: Sukabumi-Kanada
377 Chapter 377 Ranna sendirian
378 Chapter 378 Di Sukabumi
379 Chapter 379: Andien dan Indra
380 Chapter 380: Andien dan Indra (2)
381 381: Indra dan Andien (3)
382 382: Ranna Khadijah
383 Chapter 383: Andi ke Sukabumi
384 Chapter 384,Dijamu Rita
385 Chapter 385: Kunjungan Andien
386 Enigma
387 386: Godaan Daniel
388 387: Helene
389 388: Helene,Ranna dan Sir Alec
390 389: Rita vs Lisa
391 390: Lisa vs Rita 2
Episodes

Updated 391 Episodes

1
Chapter 1 perkenalan
2
chapter 2 : Mama Ratna
3
Chapter 3 : Tuyul Mesum
4
Chapter 4 : Sparing
5
chapter 5:Jogging itu Sehat
6
Chapter 6: Senpai Jutek
7
Chapter 7: Tommi
8
Chapter.8 Hari pertandingan
9
Chapter 9: Kencan Kacau
10
Chapter 10 Rani
11
Chapter 11Dewa dan Rani
12
Chapter 12 : Teman Baru, Musuh Lama
13
chapter 13 Psikopat Pembakar Rumah
14
Chapter 14 Di Rumah Kakek
15
Chapter 15: Tes Wawasan Kecucuan
16
Chapter 16: Martial Art Battle
17
Chapter 17: Cerita Kakek
18
Chapter 18: Di apartemen Mama
19
Chapter 19: Roby VS Rita
20
Chapter 20: Pertemuan Tak Terduga
21
Chapter 21: Mimpi yang Lain
22
Chapter 22 : Rita si rambut merah
23
Chapter 23: Cerita masa lalu
24
Chapter 24: Berwisata
25
Chapter 25: Pertengkaran-pertengkaran
26
Chapter 26: Cerita mama Ratna dan Kekesalan Andi
27
Chapter 27 : Mencari Petunjuk
28
Chapter 28 : Rita diculik?
29
Chapter 29: Usaha Melarikan Diri
30
Chapter 30 : Pertemuan Ayah dan Andi
31
Chapter 31: Dalam Pelarian
32
Chapter 32: Mencari Rita
33
Chapter 33: Kembalinya Rita
34
Chapter 34: Perjalanan Pulang
35
Chapter 35: Ada apa dengan Tomi?
36
Chapter 36: Mitos Jam Dinding Mati
37
Chapter 37: Ingatan Lama yang kembali
38
Chapter 38: Welcome Andi!
39
Chapter 39: Persaingan Tomi dan Dewa
40
Chapter 40: Zombie dan Kiano Abdullah
41
Chapter 41: Dimana-mana Zombie
42
Chapter 42: Zombie .. selesai
43
Chapter 43 Semester Baru
44
Chapter 44 : Sssstttt...Keep it Secret
45
Chapter 45: Kiki dan Andre
46
Chapter 46: Saingan Tomi
47
episode 47: I'll give everything to you
48
chapter 48: Firasat
49
Chapter 49: Kepergian Tomi
50
episode Episode 50: Chit-chat
51
Episode 51: Trending Topik
52
Chapter 52: Neneknya Kowi
53
Chapter 53: Kembalinya Gank Tuyul
54
Chapter 54: Perkembangan Kasus
55
chapter 55: Dibalik Cerita
56
Chapter 56: Dimana Rita?
57
Episode 57 Di mana Rita (2)
58
Episode 58: Rahasia Rita (1)
59
Episode 59: Usaha membebaskan Rita
60
Chapter 60: Kenangan 9 tahun lalu
61
Chapter 61: Rita ditemukan
62
chapter 62: Cerita Reza
63
Chapter 63 Keluarga Baru
64
Chapter 64: Kakek Darmawan
65
chapter 65: Berkumpul Kembali
66
Chapter 66: Eric dan Meta
67
Chapter 67: Kejadian mengejutkan
68
Chapter 68: Hukuman
69
Chapter 69 :Video Call
70
Chapter 70: Ashley Hammington
71
Chapter 71 Greg
72
Chapter 72: Ada Apa dengan Greg?
73
Chapter 73: Saye Berkunjung
74
Chapter 74: Pemakaman Greg
75
Chapter 75: Kisah Saye
76
Chapter 76: Rahasia Radian
77
Chapter 77: Sehari Sebelumnya
78
Chapter 78: Edward
79
79: Terjebak
80
Chapter 80: Penumpang Jeep
81
Chapter 81: Hanyut
82
Chapter 82-Kisah Saye(2)
83
Chapter 83: Bertemu Rita
84
Chapter 84: Kedatangan Kakek Sugiyono
85
Chapter 85: Sebulan Lalu
86
Chapter 86: Girls Talk
87
Chapter 87: Hari pertandingan
88
Chapter 88: Dewa Datang
89
Chapter 89: Kecelakaan
90
Chapter 90: Rita Sakit
91
Chapter 91: Rita Sakit (2)
92
Chapter 92: Antara Rita,Dewa,Rendy dan Daniel
93
Chapter 93: Menuju Bandara
94
94: Nenek Tiri
95
Chapter 95: Kejadian di RS
96
Chapter 96: Semesta yang lain
97
Chapter 97: Bertemu dr.Reza
98
Chapter 98: Putus!!
99
Chapter 99: Perundungan
100
Chapter 100: Kembali
101
Chapter 101: Spin Off
102
Spin Off 2: Mama Tersayang
103
Chapter 103 : Kiano Datang
104
Chapter 104: Masa lalu Kiano dan Rita
105
Chapter 105: Pengakuan Kiano
106
Chapter 106: Cerita Kiano
107
Chapter 107: Perjalanan menuju UEA
108
Chapter 108: Pesan Ayah Kiano
109
Chapter 109 : di UEA
110
Chapter 110: Kedatangan Saveetri
111
Chapter 111: Saveetri dan Daniel
112
Chapter 112: Nior Eddy
113
Chapter 113: Direktur Baru
114
Chapter 114: Gosip di Sekolah
115
Chapter 115: Hari Pertandingan
116
Chapter 116: Kevin Hilang
117
Chapter 117: Pertengkaran Pertama
118
Chapter 118: Reunion
119
Chapter 119: Runaway Bride
120
Chapter 120: Ibu dan Anak
121
Chapter 121: Manajer Dadakan
122
Chapter 122: Misteri Kamar no.900
123
Chapter 123: Resepsi
124
Chapter 124: Pulang Dari London
125
Chapter 125: Tour Dalam Rumah
126
Chapter 126: Cinderella Man
127
Chapter 127: Amnesia
128
Chapter 128: Rita Yang Sekarang
129
Chapter 129: Rita yang menyebalkan
130
Chapter 130: Drama
131
Chapter 131: Di Jakarta
132
Chapter 132: Kamar Baru, Hari pertama di Sekolah Baru
133
Chapter 133: Ketahuan???
134
Chapter 134: Daniel Datang
135
Chapter 135: Kejadian Tak Terduga
136
Chapter 136: Cerita masa lalu Rita
137
Chapter 137: Rahasia Robby
138
Chapter 138: Flash Back
139
Chapter 139: Rita dan Robby
140
Chapter 140: Rita Sadar
141
Chapter 141: Rekonsiliasi
142
Chapter 142: Bertemu Teman Lama
143
Chapter 143: Bertemu Ayah
144
Chapter 144: Menjelang Pernikahan Saye
145
Chapter 145: Kehebohan Cincin 89juta
146
Chapter 146: Nikah Dadakan, Dewa?
147
Chapter 147: Akad dan goodbye?
148
Chapter 148: Kisah Mario
149
Chapter 149: Setelah Akad
150
Chapter 150: Namanya Daniel
151
Chapter 151: Anger Management
152
Chapter 152: Rencana Resepsi
153
Chapter 153: Victoria Secret
154
Chapter 154: Kehidupan Baru Pernikahan
155
Chapter 155: Truth or Dare
156
Chapter 156: Dingin dan Hangat
157
Chapter 157: Pekan Olah Raga Dar.Co
158
Chapter 158: Hamil Muda
159
Chapter 159: Resepsi Pernikahan
160
Chapter 160: Daniel dan Radian (1)
161
Chapter 161: Daniel dan Radian(2)
162
Chapter 162: Draft Bagi Waris
163
Chapter 163: Menuju New York
164
Chapter 164: Daniel dan Radian (3)
165
Chapter 165: Di New York City
166
Chapter 166:NFS,Dayang Sumbi dan Kelemahan Daniel
167
Chapter 167: Happy Shopping
168
Chapter 168: Mamanya Daniel Datang
169
Chapter 169: Keguguran
170
Chapter 170: Perpisahan
171
Chapter 171: Ke Korea Selatan
172
Chapter 172: Kegabutan Daniel
173
Chapter 173: Tim FBI
174
Chapter 174: Kekurangan Rita
175
Chapter 175: Kunjungan ke kelas 5-2
176
Chapter 176: Mario ke Singapura
177
chapter 177: Tawaran Syuting TV
178
Chapter 178: Jameson
179
Chapter 179: Penyanderaan
180
Chapter 180: Penyanderaan (2)
181
Chapter 181: Andi datang
182
Chapter 182: Aaa... Memalukan!
183
Chapter 183: Naik Daun
184
Chapter 184: Cerita tentang Ferry
185
Chapter 185: Hari Kelahiran
186
Chapter 186: Kunjungan pertama Ranna
187
Chapter 187: Godaan itu bernama Rita
188
Chapter 188: godaan itu bernama Rita (2)
189
Chapter 189: Open Relationship? Enak Saja!
190
Chapter 190: Serangan Jantung dan pindah apartemen
191
Chapter 191: Rahasia Reza dan Kepergiannya
192
Chapter 192: Kematian dan Pernikahan
193
Chapter 193: Daniel yang glowing
194
Chapter 194: Ke Jakarta
195
Chapter 195: Akad Nikah Rosy dan Rendy
196
Chapter 196: Klarifikasi Rita
197
Chapter 197: Reuni Kecil
198
Chapter 198: bagi waris dan Mak comblang
199
Chapter 199: Kecelakaan
200
chapter 200: kebobolan, kondangan dan wisata
201
Chapter 201: Davies diusir istrinya
202
Chapter 202: Ranna Sakit
203
Chapter 203: Pergi ke Swiss
204
Chapter 204: Di Swiss
205
Chapter 205: Di London
206
Chapter 206: Mimpi Daniel
207
Chapter 207: Kembali ke Aktivitas
208
chapter 208: Diandra dan permintaan Mario
209
chapter 209: Kelahiran anak kedua
210
Chapter 210: Stalker 1
211
chapter 211: Keluarga kecil Rita dan Daniel
212
Chapter 212: Rumah Besar Darmawan
213
Chapter 213: Karantina
214
Chapter 214: Ngumpul Genk tuyul
215
Chapter 215: Ngumpul Genk (2)
216
Chapter 216: Work From home
217
Chapter 217: Kenapa Rita?
218
Chapter 218: Siapa Tersangkanya?
219
chapter 219: Serangan
220
Chapter 220: Obrolan Sore Hari
221
Chapter 221: Ultah Pertama Ranna
222
Chapter 222: Coklat dari Rita
223
Chapter 223: Content Creator
224
Chapter 224: Ke Singapura dan Curhatan Erina
225
Chapter 225: Tentang Pekerjaan
226
Chapter 226: Eve Logan, Rita cemburu?
227
Chapter 227: Daniel Bosan
228
Chapter 228: Kebakaran lantai 20
229
Chapter 229: Kisah Cinta Rita dan Daniel (1)
230
Chapter 230: Kisah Cinta Rita dan Daniel (2)
231
Chapter 231: Kisah Cinta Rita dan Daniel -bu Sharon
232
Chapter 232: Kisah Cinta..Rita ngambek
233
Chapter 233: Kisah cinta....Bu Sharon(2)
234
Chapter 234: Kisah Cinta...Tour ke Rumah Radian
235
Chapter 235: Kisah cinta...POV Daniel
236
Chapter 236: POV Daniel (2)
237
Chapter 237: Parenting
238
Chapter 238: Ke Sukabumi
239
Chapter 239: Di rumah Lisa
240
chapter 240: menjelang akad nikah Lisa
241
Chapter 241: Kebodohan Rita
242
Chapter 242: Mimpi buruk Rita
243
chapter 243: persiapan ke Swiss
244
Chapter 244: Sepulang Liburan
245
Chapter 245: Cerita tersembunyi Kakek Sugi
246
chapter 246: Ceritanya
247
chapter 247: kontraksi lagi
248
chapter 248: Kencan
249
Chapter 249: Beramal itu Baik
250
Chapter 250: Bertemu Anwar
251
Chapter 251: Single Parent
252
chapter 252: Hari biasanya
253
chapter 253: Majorka (1)
254
chapter 254: Menghilang
255
chapter 255: Kursi Roda
256
Chapter 256: Mencari Jejak Rita
257
Chapter 257: Rayya Fitri Kang
258
Chapter 258: Rayya Fitri Kang (2)
259
chapter 259: Menuju Fitri
260
chapter 260: Idul Fitri
261
chapter 261: Father's Day di Lexi
262
Chapter 262: Daniel sakit
263
chapter 263: Keinginan Daniel
264
chapter 264: Raffa sakit, Lexus baru untuk Daniel
265
Chapter 265: KECEWA
266
Chapter 266: Kesibukan Daniel
267
Chapter 267: Ke Kantor Daniel
268
Chapter 268: Rita Kesal
269
Chapter 269: Kembali
270
chapter 270: ke Singapura
271
Chapter 271: UJian
272
Chapter 272: Paket dari Ayah
273
Chapter 273: Tentang Masa Lalu
274
chapter 274 Menuju Zurich
275
Chapter 275: Kesibukan Daniel dan Firasat Raffa
276
Chapter 275: Raffa yg gentle dan si Iseng Ranna
277
Chapter 277: Berkunjung Ke rumah Tante Metha
278
Chapter 278: Rumor itu
279
Chapter 279: Kembalinya Kakek
280
Chapter 280 : Earth Day di Sekolah
281
Chapter 281: Cerita Daniel
282
Chapter 282: Pengintaian Andi dan Dewa
283
Chapter 282: Andi dan Dewa (end)
284
chapter 283: Majorka 2- ke Rusia
285
Chapter 285: Melacak Jejak Rita
286
Chapter 286: Kembali ke Swiss
287
Chapter 287: Kisah Metha
288
Chapter 288: Kisah Metha 2
289
Chapter 289: Badai Salju
290
Chapter 290: Majorka 3- End
291
Chapter 291: Di Auckland dan Tawaran Kakek
292
chapter 292: Ambisi Rita
293
Chapter 293: obrolan cafe
294
Chapter 294: Cireng di Singapura
295
Chapter 295: Rita VS Nenek Sinta
296
Chapter 296: Mencari Radian
297
Chapter 297: Syukur Nikmat
298
Chapter 298: Rumah Sukabumi
299
Chapter 299: Cerita di Sukabumi
300
Chapter 300: Cerita Andien
301
Chapter 301: Cerita di Sukabumi (2)
302
chapter 302: Cerita di Sukabumi (3)
303
Chapter 303: Kembali ke Jakarta dan Rapat di rumah besar
304
Chapter 304: Ke Sekolah dan Nyanyian Ranna
305
Chapter 305: Rumah Baru di Zurich
306
chapter 306: Sobat Baru Raffa
307
chapter 307: Ranna VS Raffa, Rayyazilla
308
Chapter 308: Obrolan Ringan di Dapur
309
Chapter 309: Kegelisahan Daniel
310
Chapter 310: Raffa yang kasmaran
311
Chapter 311: Kehebohan di pertandingan
312
chapter 312: tentang Raffa, Rita dan Daniel
313
Chapter 313: Ngidam
314
Chapter 314: Rencana Pindah
315
Chapter 315: Bertemu Ustadz
316
Chapter 316: Lomba HUT RI
317
Chapter 317: Raffa Patah Hati
318
Chapter 318: Ranna versus Rayya
319
Chapter 319: Kecemburuan Raffa, Ultah Rayya dan Selamat Tinggal Michele
320
Chapter 320: Tiba di Kanada
321
chapter 321: Hari biasanya di Kanada, Daniel cemburu
322
Chapter 322: Kunjungan Robby dan Kakek Sugiyono
323
Chapter 323: Dewa dan Klub Patah Hati
324
Chapter 324: Jujurlah padaku
325
Chapter 325: Lexi Family Gathering
326
Chapter 326: Rossy
327
Chapter 327: Minggu tersibuk Daniel
328
Chapter 328: Minggu tersibuk Daniel 2
329
Chapter 329: Bakso
330
Chapter 330: Hujan Badai
331
Chapter 331: Saat weekend
332
Chapter 332: Kehidupan Rita di semesta yang lain
333
Chapter 333: Metha,Daniel, Rita dan Andi
334
Chapter 334: Tommy yang patah hati
335
Chapter 335: Sekolah Baru Rita
336
Chapter 336: Teman Baru Rita
337
Chapter 337: Razan M Ihsan
338
Chapter 338: Baby blues
339
Chapter 339: Sidang Skripsi
340
Chapter 340: Surprise!
341
Chapter 341: Surprise 2
342
Chapter 342: Afizah dan Hanafi
343
Chapter 343: Kumpul Keluarga
344
Chapter 344: Sus Rini pulang, Daniel konseling
345
Chapter 345: Rossy (2)
346
Chapter 346: Pemakaman Rossy
347
Chapter 347: Taman Indoor (edisi haloween)
348
Chapter 348: Tentang Ratna
349
Chapter 349: Pindah rumah (lagi)?
350
Chapter 350: Ketemu gank lagi
351
Chapter 351: Ratna berkunjung
352
Chapter 352: Cerita para pengasuh
353
Chapter 353: Makan Malam Perkenalan
354
Chapter 354: makan malam perkenalan (2)
355
chapter 355: pesta para eksekutif
356
Chapter 356: Daniel dan anak-anak
357
Chapter 357: Suatu hari di Sukabumi
358
Chapter 358: Surprise
359
Chapter 359: Permintaan Rita
360
Chapter 360: Kesedihan mama Ratna
361
Chapter 361: Daniel kelelahan
362
Chapter 362: Libur Akhir Tahun
363
Chapter 363: Jakarta, Singapura, Masa lalu Daniel-Metha
364
Chapter 364: Kemana Daniel?
365
Chapter 365: Mencari Jejak Daniel
366
Chapter 366: Mencari Daniel
367
Chapter 367: Kemarahan Darmawan
368
Chapter 368: Pengobatan Rita
369
Chapter 369: Pengobatan Rita 2
370
Chapter 370: Geng Tuyul merapat
371
Chapter 371: Syukuran rumah Sukabumi
372
Chapter 372: Impian baru Daniel
373
Chapter 373: Rencana Rita dan Qowi
374
Chapter 374: Ngalor ngidul geng tuyul
375
Chapter 375: Suami Idaman
376
Chapter 376: Sukabumi-Kanada
377
Chapter 377 Ranna sendirian
378
Chapter 378 Di Sukabumi
379
Chapter 379: Andien dan Indra
380
Chapter 380: Andien dan Indra (2)
381
381: Indra dan Andien (3)
382
382: Ranna Khadijah
383
Chapter 383: Andi ke Sukabumi
384
Chapter 384,Dijamu Rita
385
Chapter 385: Kunjungan Andien
386
Enigma
387
386: Godaan Daniel
388
387: Helene
389
388: Helene,Ranna dan Sir Alec
390
389: Rita vs Lisa
391
390: Lisa vs Rita 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!