Chapter 20: Pertemuan Tak Terduga

"Cklek" suara sambungan telepon terputus.

Tomi menatap ponselnya.

"Ngapain Tom?" tanya mamanya

"Enggak lagi ngapa-ngapain kog ma?"

"Kalau lagi nganggur ke resto saja gih!"

"Beberapa hari ini Tomi sudah ke sana terus ma, hari ini Tomi mau rebahan di rumah."

"Rebahannya di resto saja!"

"Ma, waktu mama beli franchise dari resto itu kan sudah termasuk sama bagian pemasarannya kan?"

"Iya betul!"

"Ya seharusnya Tomi ga usah sering ke resto lagi".

"Masalahnya begini Tom, kalau ada kamu, banyak cewek-cewek yang bela-belain datang ke resto, walaupun cuma pesan es teh tawar saja. Kan lumayan, pesan berkali-kali jadi pemasukan kita, kalau perlu kamu ajak lagi teman kamu, Dewa!"

"Oo jadi selama ini mama menyuruh Tomi kesana terus untuk jadi pemanggil cewek-cewek centil di sana? Bukan untuk ngawasin para pegawai?"

"Yaa banyak juga tujuannya Tom, hey kamu punya wajah ganteng manfaatin!" Ujar mamanya sambil memegang dagu Tomi

"Engga ah!" Tomi melepaskan pegangan mamanya.

"Kamu terlalu kaku sih Tom, coba dong aktif sedikit seperti Dewa, pasti makin banyak cewek-cewek yang datang ke resto kita!"

"Yaa, sekarang Dewa lagi sibuk sama tunangannya!"

"Eh Tom, berita itu benar?"

"Ya itu, teman mu yang ditunangkan dengan cucu orang kaya?"

"Wah, Tomi ga pernah tahu siapa tunangannya ma, Dewa juga belum cerita apa-apa!"

"Ah payah kamu! Bukan hanya kaku, tapi juga kuper! Ga heran deh kamu digosipin ga bener!"

"Tapi ma, walau kuper fans Tomi banyak di sekolah, dari teman satu angkatan sampai adek kelas!"

"Terus? Ada ga yang nyangkut?"

"Belom sih..lagi PDKT!"

"Yang PDKT kamu atau dia?, soalnya kamu ganteng tapi jutek, susah didekati. Jadi sesekali lah ramah sama orang-orang, jadi ga nakutin!"

"Tomi ramah kog, suer deh!"

"Hmm..btw Tom, memangnya ada cewek yang kamu suka?"

"Idiihh mama kepo deh, kalau iya kenapa?"

"Hmm...kalau pacaran ngapain aja?"

"Belum pacaran ma!"

"Mau jadi istri kedua ga?"

"Jadi istri pertama saja belum!"

"Pilih kitab Suci apa Pancasila?"

"Yaa keduanya lah, masa harus pilih salah satu, keduanya penting!. Kog mama nanyanya kayak test kebangsaannya KPK?"

"Ohh..iya ya?..mama masih kepikiran setelah baca berita tentang itu. Aneh ya bukannya ngurusin koruptor yang makin banyak malah sibuk ngurusin pribadi personilnya!"

"Wahh.. pemikiran kita sama ma, tos!!!" Tomi mengajak mamanya untuk tos.

"Ga mau ah!"

"Yahh!!" Tomi menggaruk kepalanya.

"Jadi ga hari ini ke resto? "

"Iya ma, nanti dua jam lagi Tomi kesana!"

"Anak baik!"ucap mamanya tersenyum sambil mengusap rambut Tomi.

Dua jam kemudian Tomi sudah berada di restoran. Ia menempati posisi sebagai kasir.

"Tom, tumben terlambat?" tanya Aji salah satu karyawan resto.

"Tadinya ga mau kesini, tapi daripada bengong di rumah, lebih baik kesini deh"

"Bagus deh Tom, tadi banyak banget abg2 yang nyariin lo, pas lihat bukan lo yang jaga, mereka keluar lagi!"

"Iya mas Tomi, bukan abg cewek saja, yang cowok juga banyak!" ucap Asih karyawan lainnya.

"Iya..iya..nanti saya makin rajin kemari, kalian juga yang rajin yaaa!"

"Siap bos!!" Jawab mereka kompak.

Pengunjung hari itu lumayan sepi, Tomi yang tidak betah berdiam diri, membantu dengan membersihkan kaca depan resto. Ketika ia sedang mengelap kaca, dilihatnya seorang cewek yang dari belakang mirip Rita.Tomi menaruh lapnya dan berlari keluar resto mengejar cewek itu,

"Rita?"panggil Tomi sambil menepuk pundaknya.

Si cewek menoleh, tersadar yang menegurnya cowok cakep ia tersenyum.

"Eh maaf salah orang kirain teman saya!" Ucap Tomi

"Ga apa-apa mas!" Jawab cewek itu tersenyum.

"Tomi?" Cowok yang bersama cewek itu menyapanya.

"Eh Indra?" Keduanya saling berpandangan. Indra salah tingkah, karena Tomi melihatnya jalan dengan cewek lain.

"Sorry Tom, gue buru-buru!"ujar Indra sambil menarik cewek itu.Meninggalkan Tomi yang berdiri mematung.

"Ohh!" ,Ucap Tomi kemudian ia kembali ke restonya.

Dipandangi ponselnya, dilihat baterainya masih full. Dia mengecek kuota internetnya juga masih full.

"Kog ga ada kabar ya? Hp gue rusak kali ya?" Pikirnya

"Ji, tolong miscall gue deh atau kirim pesan tes ke hp gue, takutnya hp gue nge hang atau rusak."

Aji menelepon dan mengirim pesan ke Tomi

"Nungguin siapa nih?"

"Tebak!!!" Jawab Tomi membalas pesan Aji.

"Hihihi... karyawan cewek pada tertawa melihat interaksi Tomi dan Aji.

"Tom, kita bisa bicara sebentar?" Tiba-tiba Indra masuk ke resto Tomi.

"Boleh,ndra, tapi jangan nganggur ya, pesen es teh tawar juga boleh,hehehe"

Indra pergi ke kasir dan memesan es teh tawar. Kemudian duduk berhadapan dengan Tomi.Tak berapa lama pesanan Indra datang.

"Eh cuma es teh doang?"

"Kan tadi lo bilang es teh!"

"Cuma buat lo doang?" Tanya Tomi lagi. Indra kesel, ia menyeruput es tehnya hingga tinggal setengah.

"Nih, sisanya boleh buat lo!" ucapnya sambil memberikan gelasnya.Tomi mengambil gelasnya,disisihkan sedotan, lalu ia meminum langsung dari gelas.

"ahhh, segarnya!"

"Lo kan pemilik Tom, bisa sepuasnya minum kan?

"Pemiliknya nyokap ndra, kalau gue ambil secara gratis, nanti laporan ke nyokap, uang jajan gue bisa dikurangi!"

"Pelitnya, btw Tom, gue harap lo jangan salah paham ya?"

"Maksud lo? Oh yang tadi itu!"

"Iya, gue sama Rita ga jadian, kita cuma sering jalan bareng saja, jadi gue bebas dong jalan sama siapa saja!"

"Oo, ya sudah, jadi hubungannya sama gue?"

"Yaa, lo jangan bilang ke Rita gue jalan sama cewek lain!"

"Kalau ketelepasan?"

"Ya jangan sampai!"

"Lo suka sama dia?"

"Yaa gitu deh!"

"Terus kenapa jalan sama cewek lain?" tanya Tomi penasaran.

"Rita ga balas-balas WA gue. "Ucap Indra sedih.

"Lo ga coba nelpon dia?" tanya Tomi

"Sudah! Tapi ga diangkat, kayaknya ga terbalas perasaan gue, Tom" ucap Indra sedih

"Mungkin lo salah nomor!"

"Ah engga, sebelumnya pakai nomer yang ini dibalas sama dia. Sekarang dia lagi ngapain ya sama mamanya?"

"Yahh..mungkin menghabiskan waktu berdua, kan sudah lama ga ketemu."

"Iya gue pikir juga begitu!, Pokoknya lo jangan ketelepasan, jangan bahas tentang gue deh, oke Tom!" Ucap Indra sambil meninggalkan Tomi yang duduk tertegun.

Di lain tempat, Rita telah sampai di apartemen mamanya.Dinyalakannya ponsel android di dalam kamarnya.

"Tring...tring..tring..tring.........bunyi pesan masuk tak berhenti-henti.Andi yang berjalan di depan kamar Rita menghampirinya

"Banyak amat Rit pesannya?"

Rita diam saja ditunggunya hingga bunyi pesan berhenti.

"Wow, ada 15 pesan kak!"

"Wow juga!!, Mana Rit?"

"Apanya?"

"Itu foto2 gebetan kamu!"

"Hmm..ini kak!" Rita menunjukkan foto ketika mereka berfoto di warung pak Amir.

"Hmmm...banyak banget cowoknya, yang mana Rit?"

"Ini kak Indra, ini kak Dewa, ini Farhat, ini Rafi"

"Oh ini Indra, ini Dewa hmmm?"

"Sudah kak?"

"Sudah nih, cobaan ya Rit?"ucap Tomi sambil memberikan ponsel ke Rita

"Cobaan?"

"Karena yang deketin cakep-cakep semua, yang tabah ya!" Canda Andi

"Hahahaha.."Rita tertawa geli.

Kemudian satu persatu pesan dibacanya.

Kowi: Rit, Balik kog ga bilang-bilang?

Kowi: Ritaaaaa...

Kowi: balas kenapa? Habis pulsa kah?

Andien:Rit, Dewa sudah tunangan sama cucu orang kaya

Andien: Endah 😭😭, mogok makan katanya, tapi yang ngabisin nasi uduk jatah gue siapa?🤔

Andien: Gimana cara menghubungi Kak Dewa Rit?

Andien: Si Endah ga mau pulang ke rumahnya, nginep di rumah gue.Trauma semua benda di kamarnya ngingetin dia ke Dewa.

Andien: Rit, jawab WA gue kenapa?

Lisa: Rit, gue balikan sama Farhat

Lisa : ternyata gue salah paham.

Lisa: Lo kapan balik?

Lisa: jawab WA gue donggg😨

Indra:Rita, kira-kira kamu pulangnya kapan?

Indra: I missed you

Indra: ada cowok baru kah?

Indra: call me pleaseee??

Dewa:Rita, Apa kabar? boleh ke rumah ga?

Kiki: Rit, lo sudah balik ya?

Kiki: bilang dong kalau balik, gue tegur di mal diem aje

Kiki: ngerti deh lagi kangen2nya sama Indrajit

Kiki:"gue lihat lo nih!"

Mengirim foto Indra bersama cewek.

Rita terkejut, diperhatikannya foto cewek tersebut, di sampingnya Indra, mereka sedang ngobrol di cafe.Rita langsung menelepon Kiki.

"Assalamualaikum,Ki!"

"Wa'alaikummussalam, Rita! Ciyee..begitu balik langsung ketemuan...cihuy!!!"

"Eh Ki, lo lihatnya kapan?"

"Tadi siang!, Gue panggil lo ga denger kayaknya.Gue samperin lo sudah langsung hilang."

"Itu bukan gue Ki, gue masih di tempat nyokap."

"Ah masa sih, berarti yang sama Indrajit si..a.pa do..ng?"

"Btw Ki, yang sudah lihat foto ini siapa saja?"

"Ya geng kita lah!, Kecuali Andien,Endah nempel terus sama dia. Kowi ga suka sama Endah, jadi Andien ga diajak ngumpul."

"Oo begitu, sorry ya Ki, soalnya gue juga lagi sibuk di sini lagi dikerjain sama kakek gue jadi begitu sampai kamar langsung tepar "

"Dikerjain? Kog kakek lo berani ngerjain lo?"

"Panjang ceritanya Ki, nanti lo gue hubungi lagi ya!"

"Oke Siyaap, btw kapan lo balik?"

"insyaaAllah Seminggu lagi paling cepat!"

"Oo begitu, pokoknya kabarin kalau sudah Disini, kita ngumpul-ngumpul lagi ya"

"Siyaap Ki, salam sama yang lainnya ya, wassalamu'alaikum!"

"Wa'alaikummussalam"

Rita termenung menatap ponselnya. Perasaannya campur aduk.Ya marah, kesal, bingung, semua jadi satu. Kemudian ia pergi mandi untuk mendinginkan pikirannya. Setelah mandi dan berpakaian, ia keluar dari kamarnya. Dilihatnya, Andi yang sudah berada di meja makan dengan pizza, spaghetti, Risotto dan roti coklat manis.

"Wiihh..banyak banget kak? Kapan pesannya?"

"Bukan kakak yang pesan tapi mama, beliau pulang terlambat katanya."

"Ooo" Rita mengambil 1 slice pizza, lalu berjalan ke balkon.

"Ritaaaaa ..Rita!" Panggil Andi

"Eh, ya kak?"

"Kenapa kamu kayak orang bingung? Ada berita buruk?"

"Hmm nih kakak lihat deh!" Rita menyodorkan foto Indra di ponselnya. Andi melihat foto tersebut dengan seksama.

"Ini Indra kan? Di sampingnya...kamu?"

"Bener kak itu Indra, tapi ceweknya bukan Rita, foto ini diambil tadi siang!"

"Masa? Kamu punya kembaran?"

"Engga lah! Jadi gimana kak?"

"Gimana-gimana? Kamu mau ngapain? Marah-marah ?"

"Menurut kakak gimana?"

"Coba dong kamu telpon dia, iseng saja tanya hari ini ngapain saja, dia jujur ga, kalau jujur berarti cewek itu cuma buat gantiin kamu saja, kan mirip tu sama kamu!"

"Kalau dia ga jujur?"

"Yaaa ada 2 kemungkinan, pertama dia takut kamu marah, kedua.."

"Keduanya apa kak?"

"Mungkin dia serius sama cewek itu!"

"Rita memang ga menghubungi dia sih kak, sejak liburan ini."

"Kira-kira kenapa?"

"Hmmm... ga tau juga kak. Rita ga pengen diganggu saja saat kita lagi bersama."

"Berarti kamu menganggap Indra gangguan dong?"

"Begitu ya Kak?"

"Iya dong, biasanya kalau orang yang beneran suka ga menganggap orang yang disukainya itu gangguan. Kamu suka ga sama Indra?"

"Ga tau deh Kak, Rita bingung!" Ia kembali ke meja makan melahap roti coklat.

"Kak, Risotonya ada berapa?"

"Tiga, kenapa?"

"Rita minta 1 ya?"

"Ambil Rit, makan yang banyak supaya bisa marahin si Indra agak lamaan" goda Andi.

"Kak, besok jam berapa kita ke imigrasi?"

"Pagi jam 8 Rit, kan dekat dari sini.Kenapa? Mau pulang?"

"Engga ah, ga usah pulang saja ya? Bilang sama ayah Rita mau tinggal sama mama saja selamanya?"

"Yaqin?? Ini bukan karena Indra kan? Kalau ada masalah selesaikan Rit, jangan kabur, nanti malah berlarut-larut!"

"Masalahnya itu kak! Yang tadi itu, Indra bukan siapa-siapa, tapi kenapa Rita kesel lihat foto itu?"

"Artinya kamu beneran suka sama dia, cuma kamu takut dia ga ada feeling yang sama kayak kamu!"

"Terus gimana dong? Kak Andi saja yang nelpon dia?"

"Jangan dong, kakak ga kenal sama dia, lagi pula yang suka kan Rita bukan kakak!"

"Hiiiii...kenapa jadi complicated begini sih!" Ujar Rita kesal sambil mengacak-acak rambutnya.

"Sudah deh Rit, dari pada pusing-pusing digantung Indra, mending Tomi saja!"

"Digantung?"

"Lah, iya kan? Dia cuma ngajak jalan kamu, jalan doang tanpa ada kejelasan. Giliran kamu pergi, dia nyari cewek pengganti kamu."

"Tapi ceweknya mirip Rita Kak!"

"So what? Itu artinya type cewek yang dia suka seperti kamu!"

"Dia bilang I missed you 😘ke Rita!"

"Teman-teman kamu juga bilang begitu gak?"

"Iya!"

"Nah!!! Terjawab kan??"

"Apanya?"

"Auu ahhh!! Masa gitu saja ga ngerti? Coba pikirin deh kata-kata kakak!"

"Hmmm....apa Rita telpon saja ya?"

"Itu lebih baik!"ujar Andi mengacungkan 👍

Rita masuk ke kamarnya. Dilihatnya pesan dari Indra, kemudian ia menelponnya

Tuuutt..tuuttt...cklek

"Assalamualaikum!"

"Wa'alaikummussalam! " Yang menjawab suara cewek

"Hmm kak Indranya ada?"

"Oo, Indra sedang di toilet, sebentar lagi juga datang, apa nanti telpon balik?"

"Begitu ya, maaf mba mau tanya, ini sedang berada di mana ya? "

"Oo, di ruang tunggu bioskop. Kita mau nonton."

"Filmnya apa mba,bagus kah?"

"Ga tahu ya saya cuma diajak saja sama dia"

"Oo begitu, mba sepupunya kah?"

"Bukan, cuma teman saja.Dia sering ngajak jalan."

"Jalannya kalian berdua saja atau sama teman-teman?"

"Kita berdua saja sih, maaf ini dengan siapa ya?"

"Dengan temannya juga mba,baiklah, terimakasih nanti saya telepon lagi!"

"Iya, sama-sama!"

Rita menutup teleponnya.

"Hmmm....sering ngajak jalan rupanya, sama gue juga begitu."

Rita menyalakan earphone bluetoothnya dan mendengarkan musik sambil sedikit melakukan olahraga.

Ia menunggu Indra menelponnya.

Karena bosan ia keluar kamarnya, kemudian masuk ke kamar Andi yang sedang main game.

"Main apaan kak?"

Andi tidak mendengar karena headphone di telinganya.

Karena tidak di respon, Rita pergi meninggalkannya.

Rita duduk di ruang tengah menyalakan TV kabel, sambil mencari-cari film yang bagus, ia teringat popcorn. Kemudian ia membawa tas selempang, dan iPhonenya. Ia keluar dari apartemen menuju ke supermarket yang letaknya di lantai paling bawah.

Di supermarket ia membeli beberapa bahan makanan, seperti french fries, donat kentang Frozen, jagung popcorn, dan beberapa snack. Karena ia tidak membawa kantong belanja, terpaksa ia membelinya di kasir. Rita membayarnya dengan Ovi.

"Lumayan banyak nih belanjaan!" gumamnya sambil memperhatikan struk belanja. Kemudian ia membuka es krimnya. Sambil makan es krim ia memasuki lift.

"Tolong lantai atas mas!" Ucapnya kepada seorang cowok yang berdiri didekat tombol lift.

Rita tidak memperhatikan cowok itu karena sibuk menjilati es krimnya, begitu pula sebaliknya dengan cowok itu.

Tring!! Pintu lift terbuka Rita telah sampai di lantai apartemen mamanya.

Ia keluar dari lift bersamaan dengan cowok tadi,

"Eh!" Keduanya saling berpandangan

"Rita?"

"Kak Dewa?"

"Wahhhh...ngapain kamu disini?" tanya Dewa heboh

"Ehhh...mau ke apartemen mama!,kakak mau ke apartemen nomer berapa?"

"Hmm.. apartemen nomer 3201! "

"Eh,..sama dong kita! Kog bisa sama?"

"Itu apartemen teman lama kakak, namanya Ray!"

"Rayi Andika maksudnya?"

"Nah itu dia! Kamu kenal?"

"Bukan kenal lagi, dia kan kakak Rita!"

"Eh?? Kamu punya kakak?"

"Punya, tapi selama ini kita terpisah, kakak di Selandia Baru sama kakek dari papanya.!"

"Oooo, sekalian kalau begitu, sini kakak bawain, kamu makan es krim saja!"

Rita memberikan kantong belanjaannya, mereka berjalan bersama menuju apartemen 3201. Sesampainya Rita membuka pintu apartemen dengan kartunya.

"Ayo kak, silakan masyukk!!!"

Dewa masuk ke apartemen

"Wah..mewah banget ya Rit!" Kagumnya sambil menyerahkan belanjaan Rita.

"Sebentar ya Kak, duduk saja nanti Rita panggil kak Andi, lagi asyik nge-game dia!"

Dewa duduk di sofa yang menghadap ke TV. Rita pergi ke dapur, menaruh belanjaannya, kemudian pergi ke kamar Andi.

"Kak! Ada temennya tu!"

Andi tidak mendengar panggilan Rita.

Rita menghampirinya dan menarik headphonenya, Andi terkejut.

"Temen kakak sudah datang!"

"Oh, Arya sudah datang?" Katanya sambil mematikan gamenya.

Rita kembali ke dapur.

Andi menghampiri Dewa ke ruang tamu.

"Arya my old friend!!" Katanya, mereka berpelukan dan saling menepuk punggung.

"Ray!!!"

"Piye kabare? Tanya Andi

Rita mendengarnya tersenyum simpul

"Jiaah gayanya pakai bahasa Inggris, ujung-ujungnya pakai bahasa jawa juga, hihihi" gumamnya. Ia memasukan jagung mentega dan gula ke microwave. Kemudian ia mengambil air mineral 3 botol dari kulkas. Beberapa menit kemudian popcornnya telah matang. Ia mengambil mangkuk besar dan memindahkan popcorn ke wadah tersebut. Dengan menggunakan nampan besar ia membawa minuman dan popcorn ke ruang tamu. Andi dan Dewa sedang tertawa-tawa.

"Silakan kakak-kakak!"

"Terima Rit! " Ucap Andi sambil mengambil air mineral dan memberikannya ke Dewa.

"Dunia sempit banget ya? Ga nyangka bisa ketemu lagi sama Rita di sini!" ucap Dewa sambil membuka botol air mineralnya.

"Iya kak, Rita juga kaget, btw kalian kenal di mana?"

"Dulu kami teman 1 bangku di SD, nah pas di SMP Ray pindah ke luar negeri, sedangkan keluarga saya pindah ke Sukabumi " jelas Dewa.

"Iya Rit, kami masih kontak-kontak-an melalui Ig. Lalu kakak minta nomernya. Tadi kakak lihat foto di hp kamu. Eh kayaknya kenal nih, cuma kamu manggilnya Dewa, kita kenalnya Arya. Kebetulan lagi Arya ini lagi liburan di rumah kakeknya juga, jadi sekalian saja kakAndi suruh kemari!"

"Eh foto di hp?" Tanya Dewa melihat Rita

"Itu lho kak, foto kita rame2 waktu di warung pak Umar!"

"Oo iya ya! Kirain!"

"Kirain apa?" tanya Rita dan Andi bersamaan.

"Kompak bener nih abang-adek? Kog Kayak dikeroyok?"

"Hahahaha..."mereka tertawa

"Oiya, Ray-Rit kalian akan berapa lama disini?"

"Besok kita ke kantor imigrasi ambil paspornya Rita, katanya siy mau langsung pergi."

"Kemana?"

"Ke Paris!" Jawab Rita

"Ga jadi Rit, kata mama Visa kamu belum keluar, masih lama, jadi kita ke Bali!"

"Wahh..ke Bali aku ikut ah!" Ujar Dewa

"Boleh Ar, kamu siapin saja pakaianmu nanti kita ketemu di bandara. Aku pesenin tiketnya, supaya kita bisa satu pesawat!"

"Beneran nih?" Tanya Dewa

"Beneran dong kapan aku boong?"

"Kak Dewa di sini sama siapa?"

"Sendirian, Isye ga mau ikut, katanya dia mau seriusin ngejar Tomi!"

"Eh kakTomi?"

"Iya!, ribut dia waktu mau diajak liburan ke tempat kakek. Karena mama ga mau anak perempuannya sendirian di rumah, beliau jadi ga ikut. Papa, kalau ga ada mama juga ga ikut.Akhirnya kakak sendirian yang dikirim." Ucap Dewa

"Oo kakTomi bisa punya fans garis keras begitu ya!"

"He eh!" Ucap Dewa sambil mengambil popcorn.

"Tante Ratna sudah lama tinggal di apartemen ini Ray?"

"Kalau tinggal sehari-hari masih di rumah kakek, cuma kalau weekend beliau kesini. Nah kebetulan anak-anaknya ngumpul disini jadi sekalian saja dibawa kesini!"

"Ooo begitu!, Rit enak dimana? Di sini? Di rumah atau di rumah kakek?"

"Semuanya enak kog kak, pengalaman baru, bisa tinggal di apartemen mewah kayak gini!"

"Iya ya!" ucap Dewa setuju

"Btw kak Dewa saya dengar dari teman2 katanya kakDewa sudah bertunangan?"

"Huk..huk..huk!" Dewa terbatuk-batuk.

"Dari Endah ya? Cepet banget beritanya nyebar?"

"Yah begitulah selebritis lokal!" Ucap Andi bercanda.

"Itu ada ceritanya Rit, jangan salah paham!"

"Salah paham?" Rita bingung

"Kakak ceritakan dari awal ya?"

"Silakan" Rita dan Andi duduk dengan serius.

"Jadi begini, Endah sering ke rumah, terkadang dia maksa nginep. Itu karena mamanya dan mamaku teman SMA jadi dia merasa sudah seperti keluarga. Menurut dia lho,padahal menurut mamaku, mereka teman biasa saja, bukan sobat, seperti kakak dan Ray.

Isye kesal karena Endah sudah sering menginap di kamarnya.Padahal sudah disediakan kamar tamu, tapi dia takut sendirian. Dasar anak aneh, sering ngintipin kakak. Terakhir kepergok sama Isye, malu banget dia. Terus Isye yang bilang, kak Dewa sudah punya tunangan. Tunangannya cucu orang kaya. Sebentar lagi menikah!"

"Terus Endah percaya?"

"Engga lah, anak keras kepala, dia nanya langsung ke mama. Eh mama 11/12 sama Isye, mengiyakan. Supaya Endah berhenti mengejar kakak."

"Terus kak?"

"Ya..tu anak nangis histeris, kayak di sinetron! Pada bingung menenangkannya."

"Terus??"

"Dia pulang sendiri..ga mau dianter. Dipesenin ojol juga ga mau. Eh sore mamanya nelpon nyariin. Wah, repot kakak muter-muter nyari dia."

"Terus ketemunya di mana?"

"Di tempat sepupunya, Andien, teman kamu!"

"Kasihan Andien, katanya Endah juga ga mau pulang, trauma semua barang di rumahnya mengingat kan ke kak Dewa, katanya"

"Waduhhh..bisa begitu ?" Ucap Dewa menggaruk kepalanya.

"Kak Dewa sih ga tegas, bilang dong, ga ada rasa gitu, supaya dia ga ngejar terus!"

"Sudah Rita!, Kakak bilang ga tertarik pacaran mau ujian!"

"Nah,itu salah kak, Endah nunggu sampai kakak selesai ujian. Sekarang ini dia lagi PDKT ke kakak."

"Hati-hati lho Ar, kamu tahu kan pepatah jawa ;Witing Tresno Jalaran Suko Kulino!"

"Artinya apa kak?"

"Cinta tumbuh karena terbiasa!"

"Hahhhh...engga deh!!!" Ucap Dewa bergidik geli

"Hahahaha.." Andi dan Rita tertawa.

"Tadi kamu kesini bawa mobil/naik motor?"

"Engga, naik car-ol!"

"Carol?"

"Ojek online tapi yang mobil!"

"Ooo, kalau begitu nginep disini saja, jadi besok bisa bareng ke bandara."

"Bajunya?"

"Kamu telpon pembantu kakek kamu saja suruh anterin kemari!"

"Ga tau nomernya, aku balik dulu deh sekarang, ambil pakaian, sekalian pamit sama kakek, jadi dari Bali langsung pulang ke Sukabumi, ga ke rumah kakek lagi."

"Ya terserah kamu!"

Dewa meninggalkan apartemen mamaRatna. Hatinya berbunga-bunga.

Rita teringat tentang Tomi, langsung meneleponnya.

"Assalamualaikum,KakTomi!"

"Wa'alaikummussalam, bagaimana pertandingannya Rit?"

"Alhamdulillah, saran kakak tepat sekali, Rita bisa menaklukkannya, terimakasih ya?"

"Sama-sama Rit, oiya kamu kapan pulang?"

"Hmm..mungkin seminggu lagi kak!"

"Ooo, lumayan lama juga ya!"

"Kenapa kak?"

"Tadinya kakak mau ajak kamu magang di resto kakak, lumayankan nambah-nambah uang jajan!"

"Yah kak Tomi baru ngomong sekarang sih, coba dari jauh hari.Btw kak Tomi, tadi kak Dewa baru saja dari sini!"

"Hah! kog bisa di situ?"

"Iya kak, ternyata kakDewa itu teman SD-SMP nya kak Andi!"

"Wahh..sempit banget ya dunia!"

"Besok kami mau ke Bali kak!"

"Kami?"

"Iya,dia diajak sama kakAndi ikut kita ke Bali."

"Beruntungnya Dewa!"

"Kakak mau ikutan ga? Nanti Rita mintain tiketnya sama kakAndi!"

"Ga usah Rit, nanti ganggu kalian lagi, cepat pulang saja ya!, dan sehat-sehat!"

"Siyap kak!, Sudah dulu ya!!"

"Iya Rit, Happy Holiday!"

"You too!!"

Telepon dimatikan.

Tomi menatap ponselnya sedih.

Episodes
1 Chapter 1 perkenalan
2 chapter 2 : Mama Ratna
3 Chapter 3 : Tuyul Mesum
4 Chapter 4 : Sparing
5 chapter 5:Jogging itu Sehat
6 Chapter 6: Senpai Jutek
7 Chapter 7: Tommi
8 Chapter.8 Hari pertandingan
9 Chapter 9: Kencan Kacau
10 Chapter 10 Rani
11 Chapter 11Dewa dan Rani
12 Chapter 12 : Teman Baru, Musuh Lama
13 chapter 13 Psikopat Pembakar Rumah
14 Chapter 14 Di Rumah Kakek
15 Chapter 15: Tes Wawasan Kecucuan
16 Chapter 16: Martial Art Battle
17 Chapter 17: Cerita Kakek
18 Chapter 18: Di apartemen Mama
19 Chapter 19: Roby VS Rita
20 Chapter 20: Pertemuan Tak Terduga
21 Chapter 21: Mimpi yang Lain
22 Chapter 22 : Rita si rambut merah
23 Chapter 23: Cerita masa lalu
24 Chapter 24: Berwisata
25 Chapter 25: Pertengkaran-pertengkaran
26 Chapter 26: Cerita mama Ratna dan Kekesalan Andi
27 Chapter 27 : Mencari Petunjuk
28 Chapter 28 : Rita diculik?
29 Chapter 29: Usaha Melarikan Diri
30 Chapter 30 : Pertemuan Ayah dan Andi
31 Chapter 31: Dalam Pelarian
32 Chapter 32: Mencari Rita
33 Chapter 33: Kembalinya Rita
34 Chapter 34: Perjalanan Pulang
35 Chapter 35: Ada apa dengan Tomi?
36 Chapter 36: Mitos Jam Dinding Mati
37 Chapter 37: Ingatan Lama yang kembali
38 Chapter 38: Welcome Andi!
39 Chapter 39: Persaingan Tomi dan Dewa
40 Chapter 40: Zombie dan Kiano Abdullah
41 Chapter 41: Dimana-mana Zombie
42 Chapter 42: Zombie .. selesai
43 Chapter 43 Semester Baru
44 Chapter 44 : Sssstttt...Keep it Secret
45 Chapter 45: Kiki dan Andre
46 Chapter 46: Saingan Tomi
47 episode 47: I'll give everything to you
48 chapter 48: Firasat
49 Chapter 49: Kepergian Tomi
50 episode Episode 50: Chit-chat
51 Episode 51: Trending Topik
52 Chapter 52: Neneknya Kowi
53 Chapter 53: Kembalinya Gank Tuyul
54 Chapter 54: Perkembangan Kasus
55 chapter 55: Dibalik Cerita
56 Chapter 56: Dimana Rita?
57 Episode 57 Di mana Rita (2)
58 Episode 58: Rahasia Rita (1)
59 Episode 59: Usaha membebaskan Rita
60 Chapter 60: Kenangan 9 tahun lalu
61 Chapter 61: Rita ditemukan
62 chapter 62: Cerita Reza
63 Chapter 63 Keluarga Baru
64 Chapter 64: Kakek Darmawan
65 chapter 65: Berkumpul Kembali
66 Chapter 66: Eric dan Meta
67 Chapter 67: Kejadian mengejutkan
68 Chapter 68: Hukuman
69 Chapter 69 :Video Call
70 Chapter 70: Ashley Hammington
71 Chapter 71 Greg
72 Chapter 72: Ada Apa dengan Greg?
73 Chapter 73: Saye Berkunjung
74 Chapter 74: Pemakaman Greg
75 Chapter 75: Kisah Saye
76 Chapter 76: Rahasia Radian
77 Chapter 77: Sehari Sebelumnya
78 Chapter 78: Edward
79 79: Terjebak
80 Chapter 80: Penumpang Jeep
81 Chapter 81: Hanyut
82 Chapter 82-Kisah Saye(2)
83 Chapter 83: Bertemu Rita
84 Chapter 84: Kedatangan Kakek Sugiyono
85 Chapter 85: Sebulan Lalu
86 Chapter 86: Girls Talk
87 Chapter 87: Hari pertandingan
88 Chapter 88: Dewa Datang
89 Chapter 89: Kecelakaan
90 Chapter 90: Rita Sakit
91 Chapter 91: Rita Sakit (2)
92 Chapter 92: Antara Rita,Dewa,Rendy dan Daniel
93 Chapter 93: Menuju Bandara
94 94: Nenek Tiri
95 Chapter 95: Kejadian di RS
96 Chapter 96: Semesta yang lain
97 Chapter 97: Bertemu dr.Reza
98 Chapter 98: Putus!!
99 Chapter 99: Perundungan
100 Chapter 100: Kembali
101 Chapter 101: Spin Off
102 Spin Off 2: Mama Tersayang
103 Chapter 103 : Kiano Datang
104 Chapter 104: Masa lalu Kiano dan Rita
105 Chapter 105: Pengakuan Kiano
106 Chapter 106: Cerita Kiano
107 Chapter 107: Perjalanan menuju UEA
108 Chapter 108: Pesan Ayah Kiano
109 Chapter 109 : di UEA
110 Chapter 110: Kedatangan Saveetri
111 Chapter 111: Saveetri dan Daniel
112 Chapter 112: Nior Eddy
113 Chapter 113: Direktur Baru
114 Chapter 114: Gosip di Sekolah
115 Chapter 115: Hari Pertandingan
116 Chapter 116: Kevin Hilang
117 Chapter 117: Pertengkaran Pertama
118 Chapter 118: Reunion
119 Chapter 119: Runaway Bride
120 Chapter 120: Ibu dan Anak
121 Chapter 121: Manajer Dadakan
122 Chapter 122: Misteri Kamar no.900
123 Chapter 123: Resepsi
124 Chapter 124: Pulang Dari London
125 Chapter 125: Tour Dalam Rumah
126 Chapter 126: Cinderella Man
127 Chapter 127: Amnesia
128 Chapter 128: Rita Yang Sekarang
129 Chapter 129: Rita yang menyebalkan
130 Chapter 130: Drama
131 Chapter 131: Di Jakarta
132 Chapter 132: Kamar Baru, Hari pertama di Sekolah Baru
133 Chapter 133: Ketahuan???
134 Chapter 134: Daniel Datang
135 Chapter 135: Kejadian Tak Terduga
136 Chapter 136: Cerita masa lalu Rita
137 Chapter 137: Rahasia Robby
138 Chapter 138: Flash Back
139 Chapter 139: Rita dan Robby
140 Chapter 140: Rita Sadar
141 Chapter 141: Rekonsiliasi
142 Chapter 142: Bertemu Teman Lama
143 Chapter 143: Bertemu Ayah
144 Chapter 144: Menjelang Pernikahan Saye
145 Chapter 145: Kehebohan Cincin 89juta
146 Chapter 146: Nikah Dadakan, Dewa?
147 Chapter 147: Akad dan goodbye?
148 Chapter 148: Kisah Mario
149 Chapter 149: Setelah Akad
150 Chapter 150: Namanya Daniel
151 Chapter 151: Anger Management
152 Chapter 152: Rencana Resepsi
153 Chapter 153: Victoria Secret
154 Chapter 154: Kehidupan Baru Pernikahan
155 Chapter 155: Truth or Dare
156 Chapter 156: Dingin dan Hangat
157 Chapter 157: Pekan Olah Raga Dar.Co
158 Chapter 158: Hamil Muda
159 Chapter 159: Resepsi Pernikahan
160 Chapter 160: Daniel dan Radian (1)
161 Chapter 161: Daniel dan Radian(2)
162 Chapter 162: Draft Bagi Waris
163 Chapter 163: Menuju New York
164 Chapter 164: Daniel dan Radian (3)
165 Chapter 165: Di New York City
166 Chapter 166:NFS,Dayang Sumbi dan Kelemahan Daniel
167 Chapter 167: Happy Shopping
168 Chapter 168: Mamanya Daniel Datang
169 Chapter 169: Keguguran
170 Chapter 170: Perpisahan
171 Chapter 171: Ke Korea Selatan
172 Chapter 172: Kegabutan Daniel
173 Chapter 173: Tim FBI
174 Chapter 174: Kekurangan Rita
175 Chapter 175: Kunjungan ke kelas 5-2
176 Chapter 176: Mario ke Singapura
177 chapter 177: Tawaran Syuting TV
178 Chapter 178: Jameson
179 Chapter 179: Penyanderaan
180 Chapter 180: Penyanderaan (2)
181 Chapter 181: Andi datang
182 Chapter 182: Aaa... Memalukan!
183 Chapter 183: Naik Daun
184 Chapter 184: Cerita tentang Ferry
185 Chapter 185: Hari Kelahiran
186 Chapter 186: Kunjungan pertama Ranna
187 Chapter 187: Godaan itu bernama Rita
188 Chapter 188: godaan itu bernama Rita (2)
189 Chapter 189: Open Relationship? Enak Saja!
190 Chapter 190: Serangan Jantung dan pindah apartemen
191 Chapter 191: Rahasia Reza dan Kepergiannya
192 Chapter 192: Kematian dan Pernikahan
193 Chapter 193: Daniel yang glowing
194 Chapter 194: Ke Jakarta
195 Chapter 195: Akad Nikah Rosy dan Rendy
196 Chapter 196: Klarifikasi Rita
197 Chapter 197: Reuni Kecil
198 Chapter 198: bagi waris dan Mak comblang
199 Chapter 199: Kecelakaan
200 chapter 200: kebobolan, kondangan dan wisata
201 Chapter 201: Davies diusir istrinya
202 Chapter 202: Ranna Sakit
203 Chapter 203: Pergi ke Swiss
204 Chapter 204: Di Swiss
205 Chapter 205: Di London
206 Chapter 206: Mimpi Daniel
207 Chapter 207: Kembali ke Aktivitas
208 chapter 208: Diandra dan permintaan Mario
209 chapter 209: Kelahiran anak kedua
210 Chapter 210: Stalker 1
211 chapter 211: Keluarga kecil Rita dan Daniel
212 Chapter 212: Rumah Besar Darmawan
213 Chapter 213: Karantina
214 Chapter 214: Ngumpul Genk tuyul
215 Chapter 215: Ngumpul Genk (2)
216 Chapter 216: Work From home
217 Chapter 217: Kenapa Rita?
218 Chapter 218: Siapa Tersangkanya?
219 chapter 219: Serangan
220 Chapter 220: Obrolan Sore Hari
221 Chapter 221: Ultah Pertama Ranna
222 Chapter 222: Coklat dari Rita
223 Chapter 223: Content Creator
224 Chapter 224: Ke Singapura dan Curhatan Erina
225 Chapter 225: Tentang Pekerjaan
226 Chapter 226: Eve Logan, Rita cemburu?
227 Chapter 227: Daniel Bosan
228 Chapter 228: Kebakaran lantai 20
229 Chapter 229: Kisah Cinta Rita dan Daniel (1)
230 Chapter 230: Kisah Cinta Rita dan Daniel (2)
231 Chapter 231: Kisah Cinta Rita dan Daniel -bu Sharon
232 Chapter 232: Kisah Cinta..Rita ngambek
233 Chapter 233: Kisah cinta....Bu Sharon(2)
234 Chapter 234: Kisah Cinta...Tour ke Rumah Radian
235 Chapter 235: Kisah cinta...POV Daniel
236 Chapter 236: POV Daniel (2)
237 Chapter 237: Parenting
238 Chapter 238: Ke Sukabumi
239 Chapter 239: Di rumah Lisa
240 chapter 240: menjelang akad nikah Lisa
241 Chapter 241: Kebodohan Rita
242 Chapter 242: Mimpi buruk Rita
243 chapter 243: persiapan ke Swiss
244 Chapter 244: Sepulang Liburan
245 Chapter 245: Cerita tersembunyi Kakek Sugi
246 chapter 246: Ceritanya
247 chapter 247: kontraksi lagi
248 chapter 248: Kencan
249 Chapter 249: Beramal itu Baik
250 Chapter 250: Bertemu Anwar
251 Chapter 251: Single Parent
252 chapter 252: Hari biasanya
253 chapter 253: Majorka (1)
254 chapter 254: Menghilang
255 chapter 255: Kursi Roda
256 Chapter 256: Mencari Jejak Rita
257 Chapter 257: Rayya Fitri Kang
258 Chapter 258: Rayya Fitri Kang (2)
259 chapter 259: Menuju Fitri
260 chapter 260: Idul Fitri
261 chapter 261: Father's Day di Lexi
262 Chapter 262: Daniel sakit
263 chapter 263: Keinginan Daniel
264 chapter 264: Raffa sakit, Lexus baru untuk Daniel
265 Chapter 265: KECEWA
266 Chapter 266: Kesibukan Daniel
267 Chapter 267: Ke Kantor Daniel
268 Chapter 268: Rita Kesal
269 Chapter 269: Kembali
270 chapter 270: ke Singapura
271 Chapter 271: UJian
272 Chapter 272: Paket dari Ayah
273 Chapter 273: Tentang Masa Lalu
274 chapter 274 Menuju Zurich
275 Chapter 275: Kesibukan Daniel dan Firasat Raffa
276 Chapter 275: Raffa yg gentle dan si Iseng Ranna
277 Chapter 277: Berkunjung Ke rumah Tante Metha
278 Chapter 278: Rumor itu
279 Chapter 279: Kembalinya Kakek
280 Chapter 280 : Earth Day di Sekolah
281 Chapter 281: Cerita Daniel
282 Chapter 282: Pengintaian Andi dan Dewa
283 Chapter 282: Andi dan Dewa (end)
284 chapter 283: Majorka 2- ke Rusia
285 Chapter 285: Melacak Jejak Rita
286 Chapter 286: Kembali ke Swiss
287 Chapter 287: Kisah Metha
288 Chapter 288: Kisah Metha 2
289 Chapter 289: Badai Salju
290 Chapter 290: Majorka 3- End
291 Chapter 291: Di Auckland dan Tawaran Kakek
292 chapter 292: Ambisi Rita
293 Chapter 293: obrolan cafe
294 Chapter 294: Cireng di Singapura
295 Chapter 295: Rita VS Nenek Sinta
296 Chapter 296: Mencari Radian
297 Chapter 297: Syukur Nikmat
298 Chapter 298: Rumah Sukabumi
299 Chapter 299: Cerita di Sukabumi
300 Chapter 300: Cerita Andien
301 Chapter 301: Cerita di Sukabumi (2)
302 chapter 302: Cerita di Sukabumi (3)
303 Chapter 303: Kembali ke Jakarta dan Rapat di rumah besar
304 Chapter 304: Ke Sekolah dan Nyanyian Ranna
305 Chapter 305: Rumah Baru di Zurich
306 chapter 306: Sobat Baru Raffa
307 chapter 307: Ranna VS Raffa, Rayyazilla
308 Chapter 308: Obrolan Ringan di Dapur
309 Chapter 309: Kegelisahan Daniel
310 Chapter 310: Raffa yang kasmaran
311 Chapter 311: Kehebohan di pertandingan
312 chapter 312: tentang Raffa, Rita dan Daniel
313 Chapter 313: Ngidam
314 Chapter 314: Rencana Pindah
315 Chapter 315: Bertemu Ustadz
316 Chapter 316: Lomba HUT RI
317 Chapter 317: Raffa Patah Hati
318 Chapter 318: Ranna versus Rayya
319 Chapter 319: Kecemburuan Raffa, Ultah Rayya dan Selamat Tinggal Michele
320 Chapter 320: Tiba di Kanada
321 chapter 321: Hari biasanya di Kanada, Daniel cemburu
322 Chapter 322: Kunjungan Robby dan Kakek Sugiyono
323 Chapter 323: Dewa dan Klub Patah Hati
324 Chapter 324: Jujurlah padaku
325 Chapter 325: Lexi Family Gathering
326 Chapter 326: Rossy
327 Chapter 327: Minggu tersibuk Daniel
328 Chapter 328: Minggu tersibuk Daniel 2
329 Chapter 329: Bakso
330 Chapter 330: Hujan Badai
331 Chapter 331: Saat weekend
332 Chapter 332: Kehidupan Rita di semesta yang lain
333 Chapter 333: Metha,Daniel, Rita dan Andi
334 Chapter 334: Tommy yang patah hati
335 Chapter 335: Sekolah Baru Rita
336 Chapter 336: Teman Baru Rita
337 Chapter 337: Razan M Ihsan
338 Chapter 338: Baby blues
339 Chapter 339: Sidang Skripsi
340 Chapter 340: Surprise!
341 Chapter 341: Surprise 2
342 Chapter 342: Afizah dan Hanafi
343 Chapter 343: Kumpul Keluarga
344 Chapter 344: Sus Rini pulang, Daniel konseling
345 Chapter 345: Rossy (2)
346 Chapter 346: Pemakaman Rossy
347 Chapter 347: Taman Indoor (edisi haloween)
348 Chapter 348: Tentang Ratna
349 Chapter 349: Pindah rumah (lagi)?
350 Chapter 350: Ketemu gank lagi
351 Chapter 351: Ratna berkunjung
352 Chapter 352: Cerita para pengasuh
353 Chapter 353: Makan Malam Perkenalan
354 Chapter 354: makan malam perkenalan (2)
355 chapter 355: pesta para eksekutif
356 Chapter 356: Daniel dan anak-anak
357 Chapter 357: Suatu hari di Sukabumi
358 Chapter 358: Surprise
359 Chapter 359: Permintaan Rita
360 Chapter 360: Kesedihan mama Ratna
361 Chapter 361: Daniel kelelahan
362 Chapter 362: Libur Akhir Tahun
363 Chapter 363: Jakarta, Singapura, Masa lalu Daniel-Metha
364 Chapter 364: Kemana Daniel?
365 Chapter 365: Mencari Jejak Daniel
366 Chapter 366: Mencari Daniel
367 Chapter 367: Kemarahan Darmawan
368 Chapter 368: Pengobatan Rita
369 Chapter 369: Pengobatan Rita 2
370 Chapter 370: Geng Tuyul merapat
371 Chapter 371: Syukuran rumah Sukabumi
372 Chapter 372: Impian baru Daniel
373 Chapter 373: Rencana Rita dan Qowi
374 Chapter 374: Ngalor ngidul geng tuyul
375 Chapter 375: Suami Idaman
376 Chapter 376: Sukabumi-Kanada
377 Chapter 377 Ranna sendirian
378 Chapter 378 Di Sukabumi
379 Chapter 379: Andien dan Indra
380 Chapter 380: Andien dan Indra (2)
381 381: Indra dan Andien (3)
382 382: Ranna Khadijah
383 Chapter 383: Andi ke Sukabumi
384 Chapter 384,Dijamu Rita
385 Chapter 385: Kunjungan Andien
386 Enigma
387 386: Godaan Daniel
388 387: Helene
389 388: Helene,Ranna dan Sir Alec
390 389: Rita vs Lisa
391 390: Lisa vs Rita 2
392 391: Sikap Aneh Daniel
393 392: Keadaan Daniel
394 393: Yang penting kita berusaha
395 394: Dita dan Surya
396 395: Pertemuan Daniel dan Surya
Episodes

Updated 396 Episodes

1
Chapter 1 perkenalan
2
chapter 2 : Mama Ratna
3
Chapter 3 : Tuyul Mesum
4
Chapter 4 : Sparing
5
chapter 5:Jogging itu Sehat
6
Chapter 6: Senpai Jutek
7
Chapter 7: Tommi
8
Chapter.8 Hari pertandingan
9
Chapter 9: Kencan Kacau
10
Chapter 10 Rani
11
Chapter 11Dewa dan Rani
12
Chapter 12 : Teman Baru, Musuh Lama
13
chapter 13 Psikopat Pembakar Rumah
14
Chapter 14 Di Rumah Kakek
15
Chapter 15: Tes Wawasan Kecucuan
16
Chapter 16: Martial Art Battle
17
Chapter 17: Cerita Kakek
18
Chapter 18: Di apartemen Mama
19
Chapter 19: Roby VS Rita
20
Chapter 20: Pertemuan Tak Terduga
21
Chapter 21: Mimpi yang Lain
22
Chapter 22 : Rita si rambut merah
23
Chapter 23: Cerita masa lalu
24
Chapter 24: Berwisata
25
Chapter 25: Pertengkaran-pertengkaran
26
Chapter 26: Cerita mama Ratna dan Kekesalan Andi
27
Chapter 27 : Mencari Petunjuk
28
Chapter 28 : Rita diculik?
29
Chapter 29: Usaha Melarikan Diri
30
Chapter 30 : Pertemuan Ayah dan Andi
31
Chapter 31: Dalam Pelarian
32
Chapter 32: Mencari Rita
33
Chapter 33: Kembalinya Rita
34
Chapter 34: Perjalanan Pulang
35
Chapter 35: Ada apa dengan Tomi?
36
Chapter 36: Mitos Jam Dinding Mati
37
Chapter 37: Ingatan Lama yang kembali
38
Chapter 38: Welcome Andi!
39
Chapter 39: Persaingan Tomi dan Dewa
40
Chapter 40: Zombie dan Kiano Abdullah
41
Chapter 41: Dimana-mana Zombie
42
Chapter 42: Zombie .. selesai
43
Chapter 43 Semester Baru
44
Chapter 44 : Sssstttt...Keep it Secret
45
Chapter 45: Kiki dan Andre
46
Chapter 46: Saingan Tomi
47
episode 47: I'll give everything to you
48
chapter 48: Firasat
49
Chapter 49: Kepergian Tomi
50
episode Episode 50: Chit-chat
51
Episode 51: Trending Topik
52
Chapter 52: Neneknya Kowi
53
Chapter 53: Kembalinya Gank Tuyul
54
Chapter 54: Perkembangan Kasus
55
chapter 55: Dibalik Cerita
56
Chapter 56: Dimana Rita?
57
Episode 57 Di mana Rita (2)
58
Episode 58: Rahasia Rita (1)
59
Episode 59: Usaha membebaskan Rita
60
Chapter 60: Kenangan 9 tahun lalu
61
Chapter 61: Rita ditemukan
62
chapter 62: Cerita Reza
63
Chapter 63 Keluarga Baru
64
Chapter 64: Kakek Darmawan
65
chapter 65: Berkumpul Kembali
66
Chapter 66: Eric dan Meta
67
Chapter 67: Kejadian mengejutkan
68
Chapter 68: Hukuman
69
Chapter 69 :Video Call
70
Chapter 70: Ashley Hammington
71
Chapter 71 Greg
72
Chapter 72: Ada Apa dengan Greg?
73
Chapter 73: Saye Berkunjung
74
Chapter 74: Pemakaman Greg
75
Chapter 75: Kisah Saye
76
Chapter 76: Rahasia Radian
77
Chapter 77: Sehari Sebelumnya
78
Chapter 78: Edward
79
79: Terjebak
80
Chapter 80: Penumpang Jeep
81
Chapter 81: Hanyut
82
Chapter 82-Kisah Saye(2)
83
Chapter 83: Bertemu Rita
84
Chapter 84: Kedatangan Kakek Sugiyono
85
Chapter 85: Sebulan Lalu
86
Chapter 86: Girls Talk
87
Chapter 87: Hari pertandingan
88
Chapter 88: Dewa Datang
89
Chapter 89: Kecelakaan
90
Chapter 90: Rita Sakit
91
Chapter 91: Rita Sakit (2)
92
Chapter 92: Antara Rita,Dewa,Rendy dan Daniel
93
Chapter 93: Menuju Bandara
94
94: Nenek Tiri
95
Chapter 95: Kejadian di RS
96
Chapter 96: Semesta yang lain
97
Chapter 97: Bertemu dr.Reza
98
Chapter 98: Putus!!
99
Chapter 99: Perundungan
100
Chapter 100: Kembali
101
Chapter 101: Spin Off
102
Spin Off 2: Mama Tersayang
103
Chapter 103 : Kiano Datang
104
Chapter 104: Masa lalu Kiano dan Rita
105
Chapter 105: Pengakuan Kiano
106
Chapter 106: Cerita Kiano
107
Chapter 107: Perjalanan menuju UEA
108
Chapter 108: Pesan Ayah Kiano
109
Chapter 109 : di UEA
110
Chapter 110: Kedatangan Saveetri
111
Chapter 111: Saveetri dan Daniel
112
Chapter 112: Nior Eddy
113
Chapter 113: Direktur Baru
114
Chapter 114: Gosip di Sekolah
115
Chapter 115: Hari Pertandingan
116
Chapter 116: Kevin Hilang
117
Chapter 117: Pertengkaran Pertama
118
Chapter 118: Reunion
119
Chapter 119: Runaway Bride
120
Chapter 120: Ibu dan Anak
121
Chapter 121: Manajer Dadakan
122
Chapter 122: Misteri Kamar no.900
123
Chapter 123: Resepsi
124
Chapter 124: Pulang Dari London
125
Chapter 125: Tour Dalam Rumah
126
Chapter 126: Cinderella Man
127
Chapter 127: Amnesia
128
Chapter 128: Rita Yang Sekarang
129
Chapter 129: Rita yang menyebalkan
130
Chapter 130: Drama
131
Chapter 131: Di Jakarta
132
Chapter 132: Kamar Baru, Hari pertama di Sekolah Baru
133
Chapter 133: Ketahuan???
134
Chapter 134: Daniel Datang
135
Chapter 135: Kejadian Tak Terduga
136
Chapter 136: Cerita masa lalu Rita
137
Chapter 137: Rahasia Robby
138
Chapter 138: Flash Back
139
Chapter 139: Rita dan Robby
140
Chapter 140: Rita Sadar
141
Chapter 141: Rekonsiliasi
142
Chapter 142: Bertemu Teman Lama
143
Chapter 143: Bertemu Ayah
144
Chapter 144: Menjelang Pernikahan Saye
145
Chapter 145: Kehebohan Cincin 89juta
146
Chapter 146: Nikah Dadakan, Dewa?
147
Chapter 147: Akad dan goodbye?
148
Chapter 148: Kisah Mario
149
Chapter 149: Setelah Akad
150
Chapter 150: Namanya Daniel
151
Chapter 151: Anger Management
152
Chapter 152: Rencana Resepsi
153
Chapter 153: Victoria Secret
154
Chapter 154: Kehidupan Baru Pernikahan
155
Chapter 155: Truth or Dare
156
Chapter 156: Dingin dan Hangat
157
Chapter 157: Pekan Olah Raga Dar.Co
158
Chapter 158: Hamil Muda
159
Chapter 159: Resepsi Pernikahan
160
Chapter 160: Daniel dan Radian (1)
161
Chapter 161: Daniel dan Radian(2)
162
Chapter 162: Draft Bagi Waris
163
Chapter 163: Menuju New York
164
Chapter 164: Daniel dan Radian (3)
165
Chapter 165: Di New York City
166
Chapter 166:NFS,Dayang Sumbi dan Kelemahan Daniel
167
Chapter 167: Happy Shopping
168
Chapter 168: Mamanya Daniel Datang
169
Chapter 169: Keguguran
170
Chapter 170: Perpisahan
171
Chapter 171: Ke Korea Selatan
172
Chapter 172: Kegabutan Daniel
173
Chapter 173: Tim FBI
174
Chapter 174: Kekurangan Rita
175
Chapter 175: Kunjungan ke kelas 5-2
176
Chapter 176: Mario ke Singapura
177
chapter 177: Tawaran Syuting TV
178
Chapter 178: Jameson
179
Chapter 179: Penyanderaan
180
Chapter 180: Penyanderaan (2)
181
Chapter 181: Andi datang
182
Chapter 182: Aaa... Memalukan!
183
Chapter 183: Naik Daun
184
Chapter 184: Cerita tentang Ferry
185
Chapter 185: Hari Kelahiran
186
Chapter 186: Kunjungan pertama Ranna
187
Chapter 187: Godaan itu bernama Rita
188
Chapter 188: godaan itu bernama Rita (2)
189
Chapter 189: Open Relationship? Enak Saja!
190
Chapter 190: Serangan Jantung dan pindah apartemen
191
Chapter 191: Rahasia Reza dan Kepergiannya
192
Chapter 192: Kematian dan Pernikahan
193
Chapter 193: Daniel yang glowing
194
Chapter 194: Ke Jakarta
195
Chapter 195: Akad Nikah Rosy dan Rendy
196
Chapter 196: Klarifikasi Rita
197
Chapter 197: Reuni Kecil
198
Chapter 198: bagi waris dan Mak comblang
199
Chapter 199: Kecelakaan
200
chapter 200: kebobolan, kondangan dan wisata
201
Chapter 201: Davies diusir istrinya
202
Chapter 202: Ranna Sakit
203
Chapter 203: Pergi ke Swiss
204
Chapter 204: Di Swiss
205
Chapter 205: Di London
206
Chapter 206: Mimpi Daniel
207
Chapter 207: Kembali ke Aktivitas
208
chapter 208: Diandra dan permintaan Mario
209
chapter 209: Kelahiran anak kedua
210
Chapter 210: Stalker 1
211
chapter 211: Keluarga kecil Rita dan Daniel
212
Chapter 212: Rumah Besar Darmawan
213
Chapter 213: Karantina
214
Chapter 214: Ngumpul Genk tuyul
215
Chapter 215: Ngumpul Genk (2)
216
Chapter 216: Work From home
217
Chapter 217: Kenapa Rita?
218
Chapter 218: Siapa Tersangkanya?
219
chapter 219: Serangan
220
Chapter 220: Obrolan Sore Hari
221
Chapter 221: Ultah Pertama Ranna
222
Chapter 222: Coklat dari Rita
223
Chapter 223: Content Creator
224
Chapter 224: Ke Singapura dan Curhatan Erina
225
Chapter 225: Tentang Pekerjaan
226
Chapter 226: Eve Logan, Rita cemburu?
227
Chapter 227: Daniel Bosan
228
Chapter 228: Kebakaran lantai 20
229
Chapter 229: Kisah Cinta Rita dan Daniel (1)
230
Chapter 230: Kisah Cinta Rita dan Daniel (2)
231
Chapter 231: Kisah Cinta Rita dan Daniel -bu Sharon
232
Chapter 232: Kisah Cinta..Rita ngambek
233
Chapter 233: Kisah cinta....Bu Sharon(2)
234
Chapter 234: Kisah Cinta...Tour ke Rumah Radian
235
Chapter 235: Kisah cinta...POV Daniel
236
Chapter 236: POV Daniel (2)
237
Chapter 237: Parenting
238
Chapter 238: Ke Sukabumi
239
Chapter 239: Di rumah Lisa
240
chapter 240: menjelang akad nikah Lisa
241
Chapter 241: Kebodohan Rita
242
Chapter 242: Mimpi buruk Rita
243
chapter 243: persiapan ke Swiss
244
Chapter 244: Sepulang Liburan
245
Chapter 245: Cerita tersembunyi Kakek Sugi
246
chapter 246: Ceritanya
247
chapter 247: kontraksi lagi
248
chapter 248: Kencan
249
Chapter 249: Beramal itu Baik
250
Chapter 250: Bertemu Anwar
251
Chapter 251: Single Parent
252
chapter 252: Hari biasanya
253
chapter 253: Majorka (1)
254
chapter 254: Menghilang
255
chapter 255: Kursi Roda
256
Chapter 256: Mencari Jejak Rita
257
Chapter 257: Rayya Fitri Kang
258
Chapter 258: Rayya Fitri Kang (2)
259
chapter 259: Menuju Fitri
260
chapter 260: Idul Fitri
261
chapter 261: Father's Day di Lexi
262
Chapter 262: Daniel sakit
263
chapter 263: Keinginan Daniel
264
chapter 264: Raffa sakit, Lexus baru untuk Daniel
265
Chapter 265: KECEWA
266
Chapter 266: Kesibukan Daniel
267
Chapter 267: Ke Kantor Daniel
268
Chapter 268: Rita Kesal
269
Chapter 269: Kembali
270
chapter 270: ke Singapura
271
Chapter 271: UJian
272
Chapter 272: Paket dari Ayah
273
Chapter 273: Tentang Masa Lalu
274
chapter 274 Menuju Zurich
275
Chapter 275: Kesibukan Daniel dan Firasat Raffa
276
Chapter 275: Raffa yg gentle dan si Iseng Ranna
277
Chapter 277: Berkunjung Ke rumah Tante Metha
278
Chapter 278: Rumor itu
279
Chapter 279: Kembalinya Kakek
280
Chapter 280 : Earth Day di Sekolah
281
Chapter 281: Cerita Daniel
282
Chapter 282: Pengintaian Andi dan Dewa
283
Chapter 282: Andi dan Dewa (end)
284
chapter 283: Majorka 2- ke Rusia
285
Chapter 285: Melacak Jejak Rita
286
Chapter 286: Kembali ke Swiss
287
Chapter 287: Kisah Metha
288
Chapter 288: Kisah Metha 2
289
Chapter 289: Badai Salju
290
Chapter 290: Majorka 3- End
291
Chapter 291: Di Auckland dan Tawaran Kakek
292
chapter 292: Ambisi Rita
293
Chapter 293: obrolan cafe
294
Chapter 294: Cireng di Singapura
295
Chapter 295: Rita VS Nenek Sinta
296
Chapter 296: Mencari Radian
297
Chapter 297: Syukur Nikmat
298
Chapter 298: Rumah Sukabumi
299
Chapter 299: Cerita di Sukabumi
300
Chapter 300: Cerita Andien
301
Chapter 301: Cerita di Sukabumi (2)
302
chapter 302: Cerita di Sukabumi (3)
303
Chapter 303: Kembali ke Jakarta dan Rapat di rumah besar
304
Chapter 304: Ke Sekolah dan Nyanyian Ranna
305
Chapter 305: Rumah Baru di Zurich
306
chapter 306: Sobat Baru Raffa
307
chapter 307: Ranna VS Raffa, Rayyazilla
308
Chapter 308: Obrolan Ringan di Dapur
309
Chapter 309: Kegelisahan Daniel
310
Chapter 310: Raffa yang kasmaran
311
Chapter 311: Kehebohan di pertandingan
312
chapter 312: tentang Raffa, Rita dan Daniel
313
Chapter 313: Ngidam
314
Chapter 314: Rencana Pindah
315
Chapter 315: Bertemu Ustadz
316
Chapter 316: Lomba HUT RI
317
Chapter 317: Raffa Patah Hati
318
Chapter 318: Ranna versus Rayya
319
Chapter 319: Kecemburuan Raffa, Ultah Rayya dan Selamat Tinggal Michele
320
Chapter 320: Tiba di Kanada
321
chapter 321: Hari biasanya di Kanada, Daniel cemburu
322
Chapter 322: Kunjungan Robby dan Kakek Sugiyono
323
Chapter 323: Dewa dan Klub Patah Hati
324
Chapter 324: Jujurlah padaku
325
Chapter 325: Lexi Family Gathering
326
Chapter 326: Rossy
327
Chapter 327: Minggu tersibuk Daniel
328
Chapter 328: Minggu tersibuk Daniel 2
329
Chapter 329: Bakso
330
Chapter 330: Hujan Badai
331
Chapter 331: Saat weekend
332
Chapter 332: Kehidupan Rita di semesta yang lain
333
Chapter 333: Metha,Daniel, Rita dan Andi
334
Chapter 334: Tommy yang patah hati
335
Chapter 335: Sekolah Baru Rita
336
Chapter 336: Teman Baru Rita
337
Chapter 337: Razan M Ihsan
338
Chapter 338: Baby blues
339
Chapter 339: Sidang Skripsi
340
Chapter 340: Surprise!
341
Chapter 341: Surprise 2
342
Chapter 342: Afizah dan Hanafi
343
Chapter 343: Kumpul Keluarga
344
Chapter 344: Sus Rini pulang, Daniel konseling
345
Chapter 345: Rossy (2)
346
Chapter 346: Pemakaman Rossy
347
Chapter 347: Taman Indoor (edisi haloween)
348
Chapter 348: Tentang Ratna
349
Chapter 349: Pindah rumah (lagi)?
350
Chapter 350: Ketemu gank lagi
351
Chapter 351: Ratna berkunjung
352
Chapter 352: Cerita para pengasuh
353
Chapter 353: Makan Malam Perkenalan
354
Chapter 354: makan malam perkenalan (2)
355
chapter 355: pesta para eksekutif
356
Chapter 356: Daniel dan anak-anak
357
Chapter 357: Suatu hari di Sukabumi
358
Chapter 358: Surprise
359
Chapter 359: Permintaan Rita
360
Chapter 360: Kesedihan mama Ratna
361
Chapter 361: Daniel kelelahan
362
Chapter 362: Libur Akhir Tahun
363
Chapter 363: Jakarta, Singapura, Masa lalu Daniel-Metha
364
Chapter 364: Kemana Daniel?
365
Chapter 365: Mencari Jejak Daniel
366
Chapter 366: Mencari Daniel
367
Chapter 367: Kemarahan Darmawan
368
Chapter 368: Pengobatan Rita
369
Chapter 369: Pengobatan Rita 2
370
Chapter 370: Geng Tuyul merapat
371
Chapter 371: Syukuran rumah Sukabumi
372
Chapter 372: Impian baru Daniel
373
Chapter 373: Rencana Rita dan Qowi
374
Chapter 374: Ngalor ngidul geng tuyul
375
Chapter 375: Suami Idaman
376
Chapter 376: Sukabumi-Kanada
377
Chapter 377 Ranna sendirian
378
Chapter 378 Di Sukabumi
379
Chapter 379: Andien dan Indra
380
Chapter 380: Andien dan Indra (2)
381
381: Indra dan Andien (3)
382
382: Ranna Khadijah
383
Chapter 383: Andi ke Sukabumi
384
Chapter 384,Dijamu Rita
385
Chapter 385: Kunjungan Andien
386
Enigma
387
386: Godaan Daniel
388
387: Helene
389
388: Helene,Ranna dan Sir Alec
390
389: Rita vs Lisa
391
390: Lisa vs Rita 2
392
391: Sikap Aneh Daniel
393
392: Keadaan Daniel
394
393: Yang penting kita berusaha
395
394: Dita dan Surya
396
395: Pertemuan Daniel dan Surya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!