Chapter 12 : Teman Baru, Musuh Lama

Tak terasa dua minggu telah berlalu, Rani mulai kembali ke sekolah. Awalnya ia sangat canggung dan merasa malu tetapi Dewa mendampinginya. Janji Dewa mempertemukan Rani dengan Tomi ditepati.

Saat jam istirahat, Dewa,Tomi dan Rani bertemu di belakang sekolah.

"Tom, maafin gue ya sudah memfitnah lo"ucap Rani tertunduk

"Fitnah yang mana ya?" Tanya Tomi

"Hmmm..i..itu gosip lo gay! Maaf ya Tom🙏🙏🙏"mohon Rani

"Oh itu kerjaan lo? Gue kira si Silvy!" 

"Yaa, dia juga, gue juga, Tom"

"Minta maaf sih gampang Ran, dampak gosip itu bikin nyokap gue shock berat. ,apalagi isue LGBT lagi berseliweran, jadi panik beliau"

"Aduuuhh maaafff banget Tomi, gue memang sengaja, gue harus bagaimana supaya lo bisa maafin gue?"

"Yaa, lo sebar lagi, bahwa gosip gue gay itu hoax!!!" Ucap Tomi dengan nada sedikit tinggi

"Bisa emang?" Tanya Rani

"Yaa dicoba dong Rani, kalau lo memang menyesal!" Ujar Dewa ikutan

"Kalau bisa,lo maafin gue?" Tanya Rani Lagi

"Let's see! Sejauh mana klarifikasi lo bisa memperbaiki citra gue!" Ucap Tomi kesal sambil meninggalkan Rani.

Rani mematung memandang punggung Tomi

 "Sudah ya Ran, gue sudah tepati janji gue?" Ucap Dewa

"Iya Wa, makasih ya!, btw lo ada saran ga, tentang permintaan Tomi tadi?”

“Hmm..lo coba aja ngomong lagi sama si Silvy, siapa tahu dia ikutan meng-clearkan gosip Tomi.” Usul Dewa berjalan disamping Rani meninggalkan tempat itu.

Siang harinya sepulang sekolah, Rani menemui Silvy.

“Vy, gue mau ngomong sama lo sebentar!” katanya sambil menarik tangan Silvy.

Silvy menurut

“Ada apa Ran? Lo mau masuk geng kita lagi? Maaf deh sudah ketutup untuk member baru. Kita lagi sortir member yang berkualified!” ucap Silvy

“Iya gue ngerti, lo jadiin gengnya kayak MLM kan? Gue ga tertarik masuk gang lagi, gue mau minta tolong sama lo and gang.”

“Minta tolong apa dulu nih?”

“Sebarin bahwa Tomi itu bukan gay, dia laki-laki normal!”

“Idihhh..lo aje, kan ide awalnya dari elo, gue cuma ngikutin aj. Lagi pula dimana-mana orang lebih percaya berita yang pertama daripada berita klarifikasi”

“yahh..terus gimana dong?”

“Ya harus ditutupi dengan gosip lain yang sama hebohnya!”

“Misalnya apa?”

“Misalnya nih, kan kemarin gosipnya si Tomi pacaran sama Dewa, nah kalau ketahuan ternyata Dewa sudah punya cewek ,pasti orang mikirnya oh selama ini Tomi cuma teman.”

“itu bukannya malah mengangkat isue tentang Dewa? Kan targetnya Tomi!”

“Aduh lo ribet banget sih, terserah elo deh, pokoknya gosipnya harus melibatkan cewek!, Tomi sih sok jual mahal, coba sama gue, ga bakal rame kayak gini!” ucap Silvy kesal.

“eh Vy, gue mau cerita RAHASIA!”

“Rahasia apaan lo jangan boong !”

“yang menyelamatkan gue waktu mau jatuh dari gedung kan Tomi, dia narik rok gue.”

“Terus??”

“Iya, artinya dia perhatian sama gue. Ga mau gue mati, iya kan?”

“HEH!! Lo jangan banyak boong deh, dikira orang ga tau kali beberapa kali Dewa yang jenguk lo di RS. Gue punya banyak SPY, jadi lo ga bakal bisa boong sama gue!”

“Ih, beneran Vy, jadi selama ini Tomi itu nolak gue karena Dewa ngejar-ngejar gue, jadi dia sengaja dekatin Dewa supaya mau lepasin gue!” ucap Rani mengarang bebas

“Sebegitunya ya elo mengorbankan diri untuk membersihkan nama Tomi?, gue kasih tahu saja lo ini seperti melempar bola api, lo tahu kan fans Dewa lebih banyak dari Tomi, gue ga jamin lo bakal tenang di sekolah ini.”

Rani baru tersadar, apa yang sudah diucapkan tidak bisa ditarik lagi.

“Iya Vy, gue bingung nih, mendua Tomi apa Dewa,..dua-duanya keren dan baik, sakit lagi deh gue!” ucap Rani beracting.

“Gue kesel lho, lo keluar dari geng, tapi sekarang gue bersyukur lo ga ada di geng kita lagi, setidaknya, nama geng kita ga tercoreng karena perbuatan lo!” ucap Silvy marah sambil meninggalkan Rani.

“Mulai sekarang, gue harus hati-hati nih, gengnya Endah walau adik kelas tapi lumayan berpengaruh. Gengnya Rosa penggemar Dewa tingkat akut juga bakal ngincer gue..aduuuhhh kenapa jadi ribet gini sih..ngapain juga gue minta maaf sama Tomi toh sebentar lagi gue pindah.” Katanya membatin, kepalanya pusing Ia pun pulang dengan langkah gontai.

Esok harinya, gosip Tomi dan Dewa berebut Rani menyebar dengan cepat. Akhirnya gosip Tomi bisa dilupakan, hanya saja Rani sejak pagi, sudah menghindar dari kejaran geng-geng fans Tomi dan Dewa.

Siang itu sepulang sekolah, Rani kembali menghindar dari geng Rosa.

“Ini bener-bener deh..begini rasanya dibully..ah sudah capek lari, gue hadapi saja” katanya dalam hati.

Ia pun mulai berjalan santai. Tiba-tiba ada seorang anak perempuan berteriak,

“Woy!! Itu Rani!!” teriaknya

“Waduh..gengnya Rosa, gawat nih...kabur ah!”

Tapi ia terlambat, terlanjur dihadang oleh Rosa dan teman-temannya.

“Heh! P***k, mau kemana lo!” tanya Rosa sambil mendorong Rani

“ga, kemana-mana disini saja, hehehe” ucapnya sambil menenangkan diri.

“Apa betul gosip lo-Tomi dan Dewa?” tanya Rosa lagi sambil mendekat ke Rani

“Kalau bener lo mau apa?!” ucap Rani menantang

“Eh, sok kecakepan lo ye, nih terima! “

“Plak!!!” Rani ditampar Rosa

“Plak!!” Rani membalas tamparannya

Rosa memegang pipinya, lalu mulai menjambak rambut Rani, Rani membalasnya. Teman-teman gengnya Rosa berkerumun memberi semangat kepada ketuanya

“ Ayo Rosa,..jambak!!! pukul!! Tendang!!” teriak mereka

Rani yang terbiasa membully orang, tentunya tahu cara membela diri. Rosa mulai kewalahan. Ia terjatuh duduk.

“Teman-teman hajar dia!!!” perintahnya

Teman-temannya Rosa mulai mengeroyok Rani. Ada yang menjambak, memegang kedua tangannya supaya ia sulit bergerak. Rosa yang kesal karena bibirnya dibuat berdarah oleh Rani, mengambil balok untuk memukul. Ketika ia mengayunkan balok kayu ke arah Rani, tiba-tiba ada yang menahannya. Rosa kaget, ketika ia menoleh, ternyata Rita yang menahan balok kayu tersebut.

“Eh, Elo anak kelas 2 berani-beraninya ngelawan kakak kelas!” teriak Rosa

Rita diam saja, perlahan ia menarik balok tersebut dan membantu Rani berdiri.

“Kak Rani ga apa-apa?” tanya Rita

“Ga apa-apa Rit, terimakasih!” ucap Rani

“Kak Rosa, Kak Rani baru sembuh dari operasi, apa kakak ga takut, kalau memukulnya bisa membuat jahitan operasinya terbuka, bisa fatal akibatnya!”

“ Ah, elo jangan banyak cingcong deh, jangan ikut campur!” ucap Rosa marah

“Ros, dia ini yang dekat sama Dewa dan Tomi, bukan Rani” ucap temannya Rosa

“Lo tahu dari mana? Kenapa baru bilang sekarang? Tanya Rosa kesal

“Gue lihat langsung, mereka bertiga naik mobil. Tertawa-tawa.!” Adunya lagi

“Kalau gitu lo harus diberi pelajaran karena menduakan Dewa !” ujar Rosa mengangkat tangannya akan memukul Rita

Rita yang sudah terlatih dengan mudahnya menangkis, dan memelintir tangan Rosa.

Teman-temannya mulai mengeroyok Rita. Satu-persatu pengeroyok ditendang Rita, mereka mengerang kesakitan, sambil saling berpegangan meninggalkan Rita dan Rani.

Rani menatap kepergian mereka dengan muka mengejek.

“Rit, terimakasih ya, kalau kamu terlambat datang, pasti kakak sudah pingsan dipukul.”

“Mereka garang-garang sekali ya Kak, apa kak Dewa tahu fansnya kayak begitu?”

“Kayaknya Dewa dan Tomi ga tahu mereka punya fans”

Rita membantu Rani berjalan.

“Kak, Rita bantu panggil grab ya, supaya kakak bisa pulang ke rumah” ucap Rita menawarkan diri

“Kakak, mau ke suatu tempat dulu Rit, terimakasih, kaki saya sudah gak apa-apa.”

Rita memberikan tas Rani yang beranjak pergi meninggalkannya.

Rita kembali ke sekolah untuk berganti pakaian, sebelumnya ia masih memakai pakaian karatenya.

Rani berjalan pelan menuju rumahnya, pukulan salah satu temannya Rosa mengenai perutnya, ia mengerang kesakitan. Rani tidak melihat, seseorang memperhatikannya.

‘Woy, Rani! Sombong banget Lo!”panggilnya

Rani menoleh, ternyata yang memanggilnya Diki. Bekas pacar Rani dari SMP hingga SMA kelas 1. Usia Diki 5 tahun lebih tua dari Rani. Ia tertangkap karena menjadi mucikari dan memperalat anak dibawah umur untuk prostitusi. Diki dipenjara selama 3 tahun, selama itu ia menyimpan dendam kepada Rani.

Rani ketakutan, ia mempercepat langkahnya untuk menuju rumahnya. Karena kakinya sakit, langkahnya terseok-seok. Diki berlari mendekati Rani dan menarik lengannya.

“Sombong amat anak Cantik! Ucapnya sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Rani. Rani memalingkan wajahnya.

“Cewek murahan kayak lo, jangan sok jual mahal sama gue! Katanya, sambil mendorong Rani hingga terjatuh.

“Aduh!!!” erang Rani kesakitan

“gara-gara elo, gue dipenjara! Dilecehin gue disana!” katanya dendam

“Enak aje lo nyalahin gue, salah lo sendiri, ngejual pacar lo ke teman-teman!” balas Rani

“Lo bukan pacar gue Rani, lo Cuma anak kecil yang gelisah yang gampang gue peralat!. Abis gue tidurin, bisa ngasih banyak duit buat gue!” katanya sambil mengelus tangan Rani.

Rani melepaskan pegangan tangan Diki, dan meludahinya

“Sana lo! berani kesini lagi, gue laporin polisi! Ancam Rani

Di saat itu, pintu pagar rumah terbuka, mami Rani dan papa tirinya berada dalam mobil, mereka mengenali Diki. Om Bagyo papa sambung Rani keluar dari mobil.

“Rani, masuk ke mobil!, kamu jangan sendirian di rumah, terutama ada orang brengsek ini! “ perintah Om Bagyo.

Rani menurut, ia masuk ke mobil, tangan dan kakinya sakit hari ini betul-betul hari yang panjang baginya.

“Dan Kamu!, Saya akan menyerahkan rekaman CCTV ini ke polisi, apa yang sudah kamu lakukan ke Rani, akan saya laporkan ke polisi! “ ucap om Bagyo tegas

Diki melihat kamera CCTV , lalu ia berbalik dan pergi meninggalkan Om Bagyo. Om Bagyo kembali ke dalam mobil dan kembali memarkirnya mundur, kembali ke garasi.

“Kamu ga apa-apa Rani? Tanya maminya cemas

“Rani Ga pa-pa kog  mi, Lho mami dan Om ga jadi pergi?”

“Lebih baik kita batal pergi hari ini, bisa saja Diki kembali kemari!” ucap Om Bagyo

“Iya Pi, mami rasa juga begitu” Mami merangkul Rani untuk masuk ke dalam rumah.

Malam harinya, pada saat makan malam, Om Bagyo mengatakan sesuatu

“Mulai besok, Om dan mami kamu akan mengantar kamu ke sekolah, pulangnya juga akan kami jemput. Ini untuk sementara saja, sampai keadaan aman”

“Baiklah Om, terimakasih” ucap Rani tersenyum, baru kali ini ia merasa bahwa om Bagyo tidak seburuk pikirannya.

Di rumah, Rita masih memikirkan tentang Rani yang dikeroyok oleh geng Rosa. Lalu ia membuka HP dan mulai mengetik pesan untuk Dewa.

“Kak!”

“ya Rita?”

“Tadi Kak Rani dikeroyok oleh Geng kak Rosa”

“Hah, terus Gimana sekarang?”

“Seharusnya kak Rani sudah di rumah sekarang, Cuma saya khawatir”

“Khawatir kenapa?”

“Tadi salah satu temannya Rosa memukul perut Rani, saya takut bekas operasinya..”

“hmm...kakak akan nelpon Rani untuk memastikan, terimakasih Rita sudah menjaga Rani.”

“Sama-sama kak!”

Rani merasa kesakitan, perutnya yang terpukul mulai terasa, keringat dingin menetes deras dari jidatnya. Ia berusaha berjalan keluar kamar menuju kamar maminya.

Tok..tok...ia mengetok pintu kamar.

“Mi..mi..perut Rani sakit!” keluhnya, lalu ia jatuh tak sadarkan diri

Ketika terbangun ia sudah berada di rumah sakit, maminya duduk disampingnya menatap dengan cemas.

“Rani, kamu sakit ya? kenapa perut kamu?”

“Ga sengaja terpentok mi, karena Rani meleng” ucapnya berbohong

“masa terpentok, ga mungkin ah, kamu berantem ya? mami lihat, tangan, badan kamu pada memar-memar!”

“Rani ga bohong kog mi”

“ya sudah kalau kamu ga mau ngaku, kamu harus jaga diri, tubuhmu masih dalam  proses penyembuhan”

“iya mi, Rani memang salah!”

Dokter memberikan obat pereda sakit, lalu Rani diperbolehkan pulang.  Esok harinya ia tidak masuk sekolah.

Hari itu ada kehebohan di sekolah, Rani yang dipukuli terekam CCTV sekolah. Rosa dan gengnya dipanggil ke kantor kepsek. Di kantor kepsek mereka mengakui perbuatannya dan diskors selama seminggu. Kepsek juga mengumumkan melalui pengeras suara bahwa apabila terjadi pembullyan oleh geng atau seseorang, akan diserahkan kepada polisi untuk diproses secara hukum. Anak-anak yang sering menjadi korban geng anarkis akhirnya dapat bernafas lega.

Rita dan teman-temannya turut merasa lega, sebenarnya terungkapnya Rani yang dibully karena campur tangan Lisa, yang melaporkan tentang geng meresahkan disekolahnya kepada ayahnya. Papa Lisa yang merupakan pengawas sekolah, langsung menelepon kepsek untuk menindak geng-geng tersebut, dan membuka rekaman CCTV sebagai bukti, apabila wali murid keberatan dengan tindakan sekolah yang memberikan hukuman kepada para siswa pembully.

Dewa yang merasa khawatir dengan keadan Rani, pagi itu datang ke rumah Rani untuk bersama-sama ke sekolah. Ia membawa motor CBR 150 dan 2 helm. Rani dengan senang hati lebih memilih pergi bersama Dewa dibandingkan diantar oleh orang tuanya.

Di tengah perjalanan, Dewa dan Rani dihadang oleh sekumpulan preman yang dibayar oleh Diki.

“Rani..Rani..lo memang cantik,..sampai-sampai lo cepat dapat pacar” ucap Diki

“Dia siapa Ran?” tanya Dewa masih di atas motor

“Diki, itu yang pernah dipenjara” jawab Rani ketakutan

“Gue mantannya Rani, dulu dia bucin banget sama gue, sampai-sampai nurut mau gue suruh macam-macam. Lo siapa?”

“Gue pacarnya yang sekarang!” ucap Dewa ngasal

Rani kaget, lalu menatap Dewa dengan mesra. Dewa membalas tatapannya dengan mata mengisyaratkan “Cuma pura-pura”. Diki yang mendengar pengakuan Dewa, marah dan mulai menyerangnya. Ia menendang motor Dewa hingga Dewa dan Rani terjatuh. Karena kaki Dewa dan Rani terjepit motor, mereka sulit untuk bangkit. Hal tersebut digunakan Diki untuk memukul dan menendang Dewa. Dewa melindungi bagian perut dan kepalanya. Lalu Diki menjambak rambut Rani dan berusaha mencium bibirnya. Rani marah ia menggigit bibir Diki hingga berdarah. Diki mendapati luka dibibirnya menarik Rani dari motor dan menamparnya berkali-kali. Dewa dikeroyok oleh tiga orang preman. Melihat Rani yang menderita disiksa oleh Diki, Dewa berhasil menghalau pukulan preman tersebut, dan berhasil melepaskan diri dari motornya. Para preman tersebut dihajarnya hingga babak belur. Lalu ia menghampiri Diki yang menjadikan Rani sebagai sandera.

“HEH!!, jangan maju lagi lo, berani maju gue patahin nih leher Rani!”

Dewa menjauhi Diki, ia mencari akal supaya Diki melepaskan Rani.

“HEH, lo pada bangun cepetan, pukul tu orang, lo kan pada gue bayar!” perintah Diki kepada para preman. Para preman mengambil kayu untuk memukul Dewa.

“Kalau lo berani melawan,gue sobek muka Rani!” ancam Diki

 

 

Disaat bersamaan, Rita yang saat itu dibonceng Indra melewati jalan tersebut. Mereka melihat Dewa akan dipukul, lalu Indra menabrakan motornya ke arah para preman hingga mereka terpental. Rita dengan cepat menghampiri Diki dan memukul hidungnya hingga berdarah. Diki kaget dengan serangan tiba-tiba Indra dan Rita hingga tidak sempat bereaksi untuk melukai Rani. Diki kesakitan karena pukulan Rita , ia melepaskan cengkramannya pada Rani dan berusaha melarikan diri. Rita tidak membiarkannya. Ia memberi tendangan ke punggung Diki hingga ia jatuh tersungkur mencium aspal, lalu pingsan.

Rita menghampiri Rani, dan membantunya bangun.

“Kak Rani sudah tidak apa-apakan?”

“Iya, dua kali kamu menyelamatkan kakak ya Rita”

Rani melihat Dewa dan Indra mengikat tangan dan Kaki Diki yang masih pingsan.  Ia menangis kencang dipelukan Rita, ia merasa lega.

Dewa dan Indra melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Rita dan Rani menunggu Diki yang masih pingsan di tempat kejadian. Tak berapa lama mobil patroli polisi datang menjemput Diki. Dewa, Rani,Rita dan Indra memberikan keterangan di kantor polisi sebagai saksi, setelah laporan lengkap mereka diperbolehkan pulang. Rani yang terluka, akhirnya diantar pulang oleh Dewa, sedangkan Indra dan Rita melanjutkan perjalanannya ke sekolah.

Hari-hari terakhir Rani di sekolah dihabiskannya bersama Rita CS , Dewa dan Tomi. Ia merasa lega Tomi telah memaafkannya.

“Besok, kak Rani pindah ke Surabaya, apa ga tanggung kak, semester depan kakak sudah UN? “ tanya Kiki

“Tanggung sih, tapi orang tua kakak sudah menjual rumah di sini, jadi kami harus sesegera mungkin pindah. Barang-barang sudah dipindahkan dari dua minggu yang lalu. Mereka sudah memberikan kesempatan pada kakak untuk menyelesaikan pelajaran semester ini, setelah PAS, kakak harus segera menyusul mereka”

“Sepi ga ada kamu Ran!” ucap Dewa

“Iya , ga ada lagi tukang gosip!” sambung Tomi bercanda

“Tukang gosip mah banyak Tom, elo aja yang berlagak budeg, dan itu bagus!”

“Kak Rani, kalau libur main—main ya kesini” ucap Lisa

“hehehe..ga janji ya, mungkin kakak akan banyak kesibukan, tapi kalian akan selalu kakak ingat, sebagai adik kelas yang baik hati.” Ucap Rani terharu

“Kak Rani harus jaga kesehatan, ayah saya berpesan supaya Kak Rani jangan mengangkat yang berat-berat, atau jangan sampai perut kakak terpukul” pesan Rita

“Iya Neng Ritaa..terimakasih banyak!”

“Besok berangkat jam berapa?” tanya Tomi

“Pesawat gue jam 10 pagi, tapi gue harus sudah ada di bandara jam 8”

“Kita anter yuk!” ajak Dewa

“Ayo!!!” jawab teman-temannya kompak.

Hari Minggu pagi...

Rani telah bersiap menunggu di teras, beberapa menit kemudian Dewa dan Rita tiba di tempat.

“Lho, Tomi dan yang lainnya mana?” tanya Rani

“Mereka ada acara keluarga, jadi tidak bisa ikut mengantar” jawab Rita

“Tomi, harus menjaga restoran, mamanya sedang tidak sehat, salam saja untuk Rani, katanya” ucap Dewa sambil menaikkan koper Rani ke bagasi mobilnya.

“Yahhh...”Rani kecewa

“Masih ada rasa?” tanya Dewa

“Engga siy, Cuma pengen saja saat terakhir bisa lihat mukanya”

Tanpa setahu Rani, Rita melakukan Vcall ke Tomi

“Kak Rani, kak Tomi mau ketemu” Rita memberikan iphonenya

“Halo Ran!” sapa Tomi

“Kog ga ikut nganter gue?” tanya Rani

“Maaf nyokap gue sakit, gue harus jaga beliau!”

“ooh, ya sudah, semoga mama lekas sehat ya, Tom”

“Iya, Lo baik-baik ya di sana! Jangan ngegosipin orang lagi!”

“Hahaha, iya Tom, kapok gue!”

Mereka saling berpamitan. Rani tersenyum, airmata keluar dari sudut matanya.

Rita dan Dewa mengantar Rani hingga pesawatnya tiba. Ia berpamitan dengan Dewa dengan memeluknya. Dewa kaget dan berusaha melepaskan diri. Rani makin kuat memeluknya.

“Sebentar saja!” ucapnya sambil menahan tangis

“Terimakasih ya, sudah menjaga gue, lo sangat baik, semoga lo mendapatkan cewek yang baik juga kayak elo, jangan lupain gue ya Wa” Rani melepaskan pelukannya

“Aaamiin” jawab Dewa tersenyum

Rani juga memeluk Rita

“Sayang ya, pertemanan kita Cuma sebentar, kalau dari dulu kakak kenal kamu, mungkin hidup kakak akan lebih baik, terimakasih ya Rita” ucapnya sambil memeluk Rita

“Sama-sama Kak, sehat-sehat selalu ya Kak!” ucap Rita

Rani pun pergi tanpa menoleh lagi ke belakang.

Rita dan Dewa melambaikan tangannya. Setelah Rani sudah tidak terlihat, merekapun pulang.

\=\=\=Demikian akhir cerita Rani, cerita tentang Rita masih panjaanggg...simak terus

          yaaa!!!

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                                              

Episodes
1 Chapter 1 perkenalan
2 chapter 2 : Mama Ratna
3 Chapter 3 : Tuyul Mesum
4 Chapter 4 : Sparing
5 chapter 5:Jogging itu Sehat
6 Chapter 6: Senpai Jutek
7 Chapter 7: Tommi
8 Chapter.8 Hari pertandingan
9 Chapter 9: Kencan Kacau
10 Chapter 10 Rani
11 Chapter 11Dewa dan Rani
12 Chapter 12 : Teman Baru, Musuh Lama
13 chapter 13 Psikopat Pembakar Rumah
14 Chapter 14 Di Rumah Kakek
15 Chapter 15: Tes Wawasan Kecucuan
16 Chapter 16: Martial Art Battle
17 Chapter 17: Cerita Kakek
18 Chapter 18: Di apartemen Mama
19 Chapter 19: Roby VS Rita
20 Chapter 20: Pertemuan Tak Terduga
21 Chapter 21: Mimpi yang Lain
22 Chapter 22 : Rita si rambut merah
23 Chapter 23: Cerita masa lalu
24 Chapter 24: Berwisata
25 Chapter 25: Pertengkaran-pertengkaran
26 Chapter 26: Cerita mama Ratna dan Kekesalan Andi
27 Chapter 27 : Mencari Petunjuk
28 Chapter 28 : Rita diculik?
29 Chapter 29: Usaha Melarikan Diri
30 Chapter 30 : Pertemuan Ayah dan Andi
31 Chapter 31: Dalam Pelarian
32 Chapter 32: Mencari Rita
33 Chapter 33: Kembalinya Rita
34 Chapter 34: Perjalanan Pulang
35 Chapter 35: Ada apa dengan Tomi?
36 Chapter 36: Mitos Jam Dinding Mati
37 Chapter 37: Ingatan Lama yang kembali
38 Chapter 38: Welcome Andi!
39 Chapter 39: Persaingan Tomi dan Dewa
40 Chapter 40: Zombie dan Kiano Abdullah
41 Chapter 41: Dimana-mana Zombie
42 Chapter 42: Zombie .. selesai
43 Chapter 43 Semester Baru
44 Chapter 44 : Sssstttt...Keep it Secret
45 Chapter 45: Kiki dan Andre
46 Chapter 46: Saingan Tomi
47 episode 47: I'll give everything to you
48 chapter 48: Firasat
49 Chapter 49: Kepergian Tomi
50 episode Episode 50: Chit-chat
51 Episode 51: Trending Topik
52 Chapter 52: Neneknya Kowi
53 Chapter 53: Kembalinya Gank Tuyul
54 Chapter 54: Perkembangan Kasus
55 chapter 55: Dibalik Cerita
56 Chapter 56: Dimana Rita?
57 Episode 57 Di mana Rita (2)
58 Episode 58: Rahasia Rita (1)
59 Episode 59: Usaha membebaskan Rita
60 Chapter 60: Kenangan 9 tahun lalu
61 Chapter 61: Rita ditemukan
62 chapter 62: Cerita Reza
63 Chapter 63 Keluarga Baru
64 Chapter 64: Kakek Darmawan
65 chapter 65: Berkumpul Kembali
66 Chapter 66: Eric dan Meta
67 Chapter 67: Kejadian mengejutkan
68 Chapter 68: Hukuman
69 Chapter 69 :Video Call
70 Chapter 70: Ashley Hammington
71 Chapter 71 Greg
72 Chapter 72: Ada Apa dengan Greg?
73 Chapter 73: Saye Berkunjung
74 Chapter 74: Pemakaman Greg
75 Chapter 75: Kisah Saye
76 Chapter 76: Rahasia Radian
77 Chapter 77: Sehari Sebelumnya
78 Chapter 78: Edward
79 79: Terjebak
80 Chapter 80: Penumpang Jeep
81 Chapter 81: Hanyut
82 Chapter 82-Kisah Saye(2)
83 Chapter 83: Bertemu Rita
84 Chapter 84: Kedatangan Kakek Sugiyono
85 Chapter 85: Sebulan Lalu
86 Chapter 86: Girls Talk
87 Chapter 87: Hari pertandingan
88 Chapter 88: Dewa Datang
89 Chapter 89: Kecelakaan
90 Chapter 90: Rita Sakit
91 Chapter 91: Rita Sakit (2)
92 Chapter 92: Antara Rita,Dewa,Rendy dan Daniel
93 Chapter 93: Menuju Bandara
94 94: Nenek Tiri
95 Chapter 95: Kejadian di RS
96 Chapter 96: Semesta yang lain
97 Chapter 97: Bertemu dr.Reza
98 Chapter 98: Putus!!
99 Chapter 99: Perundungan
100 Chapter 100: Kembali
101 Chapter 101: Spin Off
102 Spin Off 2: Mama Tersayang
103 Chapter 103 : Kiano Datang
104 Chapter 104: Masa lalu Kiano dan Rita
105 Chapter 105: Pengakuan Kiano
106 Chapter 106: Cerita Kiano
107 Chapter 107: Perjalanan menuju UEA
108 Chapter 108: Pesan Ayah Kiano
109 Chapter 109 : di UEA
110 Chapter 110: Kedatangan Saveetri
111 Chapter 111: Saveetri dan Daniel
112 Chapter 112: Nior Eddy
113 Chapter 113: Direktur Baru
114 Chapter 114: Gosip di Sekolah
115 Chapter 115: Hari Pertandingan
116 Chapter 116: Kevin Hilang
117 Chapter 117: Pertengkaran Pertama
118 Chapter 118: Reunion
119 Chapter 119: Runaway Bride
120 Chapter 120: Ibu dan Anak
121 Chapter 121: Manajer Dadakan
122 Chapter 122: Misteri Kamar no.900
123 Chapter 123: Resepsi
124 Chapter 124: Pulang Dari London
125 Chapter 125: Tour Dalam Rumah
126 Chapter 126: Cinderella Man
127 Chapter 127: Amnesia
128 Chapter 128: Rita Yang Sekarang
129 Chapter 129: Rita yang menyebalkan
130 Chapter 130: Drama
131 Chapter 131: Di Jakarta
132 Chapter 132: Kamar Baru, Hari pertama di Sekolah Baru
133 Chapter 133: Ketahuan???
134 Chapter 134: Daniel Datang
135 Chapter 135: Kejadian Tak Terduga
136 Chapter 136: Cerita masa lalu Rita
137 Chapter 137: Rahasia Robby
138 Chapter 138: Flash Back
139 Chapter 139: Rita dan Robby
140 Chapter 140: Rita Sadar
141 Chapter 141: Rekonsiliasi
142 Chapter 142: Bertemu Teman Lama
143 Chapter 143: Bertemu Ayah
144 Chapter 144: Menjelang Pernikahan Saye
145 Chapter 145: Kehebohan Cincin 89juta
146 Chapter 146: Nikah Dadakan, Dewa?
147 Chapter 147: Akad dan goodbye?
148 Chapter 148: Kisah Mario
149 Chapter 149: Setelah Akad
150 Chapter 150: Namanya Daniel
151 Chapter 151: Anger Management
152 Chapter 152: Rencana Resepsi
153 Chapter 153: Victoria Secret
154 Chapter 154: Kehidupan Baru Pernikahan
155 Chapter 155: Truth or Dare
156 Chapter 156: Dingin dan Hangat
157 Chapter 157: Pekan Olah Raga Dar.Co
158 Chapter 158: Hamil Muda
159 Chapter 159: Resepsi Pernikahan
160 Chapter 160: Daniel dan Radian (1)
161 Chapter 161: Daniel dan Radian(2)
162 Chapter 162: Draft Bagi Waris
163 Chapter 163: Menuju New York
164 Chapter 164: Daniel dan Radian (3)
165 Chapter 165: Di New York City
166 Chapter 166:NFS,Dayang Sumbi dan Kelemahan Daniel
167 Chapter 167: Happy Shopping
168 Chapter 168: Mamanya Daniel Datang
169 Chapter 169: Keguguran
170 Chapter 170: Perpisahan
171 Chapter 171: Ke Korea Selatan
172 Chapter 172: Kegabutan Daniel
173 Chapter 173: Tim FBI
174 Chapter 174: Kekurangan Rita
175 Chapter 175: Kunjungan ke kelas 5-2
176 Chapter 176: Mario ke Singapura
177 chapter 177: Tawaran Syuting TV
178 Chapter 178: Jameson
179 Chapter 179: Penyanderaan
180 Chapter 180: Penyanderaan (2)
181 Chapter 181: Andi datang
182 Chapter 182: Aaa... Memalukan!
183 Chapter 183: Naik Daun
184 Chapter 184: Cerita tentang Ferry
185 Chapter 185: Hari Kelahiran
186 Chapter 186: Kunjungan pertama Ranna
187 Chapter 187: Godaan itu bernama Rita
188 Chapter 188: godaan itu bernama Rita (2)
189 Chapter 189: Open Relationship? Enak Saja!
190 Chapter 190: Serangan Jantung dan pindah apartemen
191 Chapter 191: Rahasia Reza dan Kepergiannya
192 Chapter 192: Kematian dan Pernikahan
193 Chapter 193: Daniel yang glowing
194 Chapter 194: Ke Jakarta
195 Chapter 195: Akad Nikah Rosy dan Rendy
196 Chapter 196: Klarifikasi Rita
197 Chapter 197: Reuni Kecil
198 Chapter 198: bagi waris dan Mak comblang
199 Chapter 199: Kecelakaan
200 chapter 200: kebobolan, kondangan dan wisata
201 Chapter 201: Davies diusir istrinya
202 Chapter 202: Ranna Sakit
203 Chapter 203: Pergi ke Swiss
204 Chapter 204: Di Swiss
205 Chapter 205: Di London
206 Chapter 206: Mimpi Daniel
207 Chapter 207: Kembali ke Aktivitas
208 chapter 208: Diandra dan permintaan Mario
209 chapter 209: Kelahiran anak kedua
210 Chapter 210: Stalker 1
211 chapter 211: Keluarga kecil Rita dan Daniel
212 Chapter 212: Rumah Besar Darmawan
213 Chapter 213: Karantina
214 Chapter 214: Ngumpul Genk tuyul
215 Chapter 215: Ngumpul Genk (2)
216 Chapter 216: Work From home
217 Chapter 217: Kenapa Rita?
218 Chapter 218: Siapa Tersangkanya?
219 chapter 219: Serangan
220 Chapter 220: Obrolan Sore Hari
221 Chapter 221: Ultah Pertama Ranna
222 Chapter 222: Coklat dari Rita
223 Chapter 223: Content Creator
224 Chapter 224: Ke Singapura dan Curhatan Erina
225 Chapter 225: Tentang Pekerjaan
226 Chapter 226: Eve Logan, Rita cemburu?
227 Chapter 227: Daniel Bosan
228 Chapter 228: Kebakaran lantai 20
229 Chapter 229: Kisah Cinta Rita dan Daniel (1)
230 Chapter 230: Kisah Cinta Rita dan Daniel (2)
231 Chapter 231: Kisah Cinta Rita dan Daniel -bu Sharon
232 Chapter 232: Kisah Cinta..Rita ngambek
233 Chapter 233: Kisah cinta....Bu Sharon(2)
234 Chapter 234: Kisah Cinta...Tour ke Rumah Radian
235 Chapter 235: Kisah cinta...POV Daniel
236 Chapter 236: POV Daniel (2)
237 Chapter 237: Parenting
238 Chapter 238: Ke Sukabumi
239 Chapter 239: Di rumah Lisa
240 chapter 240: menjelang akad nikah Lisa
241 Chapter 241: Kebodohan Rita
242 Chapter 242: Mimpi buruk Rita
243 chapter 243: persiapan ke Swiss
244 Chapter 244: Sepulang Liburan
245 Chapter 245: Cerita tersembunyi Kakek Sugi
246 chapter 246: Ceritanya
247 chapter 247: kontraksi lagi
248 chapter 248: Kencan
249 Chapter 249: Beramal itu Baik
250 Chapter 250: Bertemu Anwar
251 Chapter 251: Single Parent
252 chapter 252: Hari biasanya
253 chapter 253: Majorka (1)
254 chapter 254: Menghilang
255 chapter 255: Kursi Roda
256 Chapter 256: Mencari Jejak Rita
257 Chapter 257: Rayya Fitri Kang
258 Chapter 258: Rayya Fitri Kang (2)
259 chapter 259: Menuju Fitri
260 chapter 260: Idul Fitri
261 chapter 261: Father's Day di Lexi
262 Chapter 262: Daniel sakit
263 chapter 263: Keinginan Daniel
264 chapter 264: Raffa sakit, Lexus baru untuk Daniel
265 Chapter 265: KECEWA
266 Chapter 266: Kesibukan Daniel
267 Chapter 267: Ke Kantor Daniel
268 Chapter 268: Rita Kesal
269 Chapter 269: Kembali
270 chapter 270: ke Singapura
271 Chapter 271: UJian
272 Chapter 272: Paket dari Ayah
273 Chapter 273: Tentang Masa Lalu
274 chapter 274 Menuju Zurich
275 Chapter 275: Kesibukan Daniel dan Firasat Raffa
276 Chapter 275: Raffa yg gentle dan si Iseng Ranna
277 Chapter 277: Berkunjung Ke rumah Tante Metha
278 Chapter 278: Rumor itu
279 Chapter 279: Kembalinya Kakek
280 Chapter 280 : Earth Day di Sekolah
281 Chapter 281: Cerita Daniel
282 Chapter 282: Pengintaian Andi dan Dewa
283 Chapter 282: Andi dan Dewa (end)
284 chapter 283: Majorka 2- ke Rusia
285 Chapter 285: Melacak Jejak Rita
286 Chapter 286: Kembali ke Swiss
287 Chapter 287: Kisah Metha
288 Chapter 288: Kisah Metha 2
289 Chapter 289: Badai Salju
290 Chapter 290: Majorka 3- End
291 Chapter 291: Di Auckland dan Tawaran Kakek
292 chapter 292: Ambisi Rita
293 Chapter 293: obrolan cafe
294 Chapter 294: Cireng di Singapura
295 Chapter 295: Rita VS Nenek Sinta
296 Chapter 296: Mencari Radian
297 Chapter 297: Syukur Nikmat
298 Chapter 298: Rumah Sukabumi
299 Chapter 299: Cerita di Sukabumi
300 Chapter 300: Cerita Andien
301 Chapter 301: Cerita di Sukabumi (2)
302 chapter 302: Cerita di Sukabumi (3)
303 Chapter 303: Kembali ke Jakarta dan Rapat di rumah besar
304 Chapter 304: Ke Sekolah dan Nyanyian Ranna
305 Chapter 305: Rumah Baru di Zurich
306 chapter 306: Sobat Baru Raffa
307 chapter 307: Ranna VS Raffa, Rayyazilla
308 Chapter 308: Obrolan Ringan di Dapur
309 Chapter 309: Kegelisahan Daniel
310 Chapter 310: Raffa yang kasmaran
311 Chapter 311: Kehebohan di pertandingan
312 chapter 312: tentang Raffa, Rita dan Daniel
313 Chapter 313: Ngidam
314 Chapter 314: Rencana Pindah
315 Chapter 315: Bertemu Ustadz
316 Chapter 316: Lomba HUT RI
317 Chapter 317: Raffa Patah Hati
318 Chapter 318: Ranna versus Rayya
319 Chapter 319: Kecemburuan Raffa, Ultah Rayya dan Selamat Tinggal Michele
320 Chapter 320: Tiba di Kanada
321 chapter 321: Hari biasanya di Kanada, Daniel cemburu
322 Chapter 322: Kunjungan Robby dan Kakek Sugiyono
323 Chapter 323: Dewa dan Klub Patah Hati
324 Chapter 324: Jujurlah padaku
325 Chapter 325: Lexi Family Gathering
326 Chapter 326: Rossy
327 Chapter 327: Minggu tersibuk Daniel
328 Chapter 328: Minggu tersibuk Daniel 2
329 Chapter 329: Bakso
330 Chapter 330: Hujan Badai
331 Chapter 331: Saat weekend
332 Chapter 332: Kehidupan Rita di semesta yang lain
333 Chapter 333: Metha,Daniel, Rita dan Andi
334 Chapter 334: Tommy yang patah hati
335 Chapter 335: Sekolah Baru Rita
336 Chapter 336: Teman Baru Rita
337 Chapter 337: Razan M Ihsan
338 Chapter 338: Baby blues
339 Chapter 339: Sidang Skripsi
340 Chapter 340: Surprise!
341 Chapter 341: Surprise 2
342 Chapter 342: Afizah dan Hanafi
343 Chapter 343: Kumpul Keluarga
344 Chapter 344: Sus Rini pulang, Daniel konseling
345 Chapter 345: Rossy (2)
346 Chapter 346: Pemakaman Rossy
347 Chapter 347: Taman Indoor (edisi haloween)
348 Chapter 348: Tentang Ratna
349 Chapter 349: Pindah rumah (lagi)?
350 Chapter 350: Ketemu gank lagi
351 Chapter 351: Ratna berkunjung
352 Chapter 352: Cerita para pengasuh
353 Chapter 353: Makan Malam Perkenalan
354 Chapter 354: makan malam perkenalan (2)
355 chapter 355: pesta para eksekutif
356 Chapter 356: Daniel dan anak-anak
357 Chapter 357: Suatu hari di Sukabumi
358 Chapter 358: Surprise
359 Chapter 359: Permintaan Rita
360 Chapter 360: Kesedihan mama Ratna
361 Chapter 361: Daniel kelelahan
362 Chapter 362: Libur Akhir Tahun
363 Chapter 363: Jakarta, Singapura, Masa lalu Daniel-Metha
364 Chapter 364: Kemana Daniel?
365 Chapter 365: Mencari Jejak Daniel
366 Chapter 366: Mencari Daniel
367 Chapter 367: Kemarahan Darmawan
368 Chapter 368: Pengobatan Rita
369 Chapter 369: Pengobatan Rita 2
370 Chapter 370: Geng Tuyul merapat
371 Chapter 371: Syukuran rumah Sukabumi
372 Chapter 372: Impian baru Daniel
373 Chapter 373: Rencana Rita dan Qowi
374 Chapter 374: Ngalor ngidul geng tuyul
375 Chapter 375: Suami Idaman
376 Chapter 376: Sukabumi-Kanada
377 Chapter 377 Ranna sendirian
378 Chapter 378 Di Sukabumi
379 Chapter 379: Andien dan Indra
380 Chapter 380: Andien dan Indra (2)
381 381: Indra dan Andien (3)
382 382: Ranna Khadijah
383 Chapter 383: Andi ke Sukabumi
384 Chapter 384,Dijamu Rita
385 Chapter 385: Kunjungan Andien
386 Enigma
387 386: Godaan Daniel
388 387: Helene
389 388: Helene,Ranna dan Sir Alec
390 389: Rita vs Lisa
391 390: Lisa vs Rita 2
Episodes

Updated 391 Episodes

1
Chapter 1 perkenalan
2
chapter 2 : Mama Ratna
3
Chapter 3 : Tuyul Mesum
4
Chapter 4 : Sparing
5
chapter 5:Jogging itu Sehat
6
Chapter 6: Senpai Jutek
7
Chapter 7: Tommi
8
Chapter.8 Hari pertandingan
9
Chapter 9: Kencan Kacau
10
Chapter 10 Rani
11
Chapter 11Dewa dan Rani
12
Chapter 12 : Teman Baru, Musuh Lama
13
chapter 13 Psikopat Pembakar Rumah
14
Chapter 14 Di Rumah Kakek
15
Chapter 15: Tes Wawasan Kecucuan
16
Chapter 16: Martial Art Battle
17
Chapter 17: Cerita Kakek
18
Chapter 18: Di apartemen Mama
19
Chapter 19: Roby VS Rita
20
Chapter 20: Pertemuan Tak Terduga
21
Chapter 21: Mimpi yang Lain
22
Chapter 22 : Rita si rambut merah
23
Chapter 23: Cerita masa lalu
24
Chapter 24: Berwisata
25
Chapter 25: Pertengkaran-pertengkaran
26
Chapter 26: Cerita mama Ratna dan Kekesalan Andi
27
Chapter 27 : Mencari Petunjuk
28
Chapter 28 : Rita diculik?
29
Chapter 29: Usaha Melarikan Diri
30
Chapter 30 : Pertemuan Ayah dan Andi
31
Chapter 31: Dalam Pelarian
32
Chapter 32: Mencari Rita
33
Chapter 33: Kembalinya Rita
34
Chapter 34: Perjalanan Pulang
35
Chapter 35: Ada apa dengan Tomi?
36
Chapter 36: Mitos Jam Dinding Mati
37
Chapter 37: Ingatan Lama yang kembali
38
Chapter 38: Welcome Andi!
39
Chapter 39: Persaingan Tomi dan Dewa
40
Chapter 40: Zombie dan Kiano Abdullah
41
Chapter 41: Dimana-mana Zombie
42
Chapter 42: Zombie .. selesai
43
Chapter 43 Semester Baru
44
Chapter 44 : Sssstttt...Keep it Secret
45
Chapter 45: Kiki dan Andre
46
Chapter 46: Saingan Tomi
47
episode 47: I'll give everything to you
48
chapter 48: Firasat
49
Chapter 49: Kepergian Tomi
50
episode Episode 50: Chit-chat
51
Episode 51: Trending Topik
52
Chapter 52: Neneknya Kowi
53
Chapter 53: Kembalinya Gank Tuyul
54
Chapter 54: Perkembangan Kasus
55
chapter 55: Dibalik Cerita
56
Chapter 56: Dimana Rita?
57
Episode 57 Di mana Rita (2)
58
Episode 58: Rahasia Rita (1)
59
Episode 59: Usaha membebaskan Rita
60
Chapter 60: Kenangan 9 tahun lalu
61
Chapter 61: Rita ditemukan
62
chapter 62: Cerita Reza
63
Chapter 63 Keluarga Baru
64
Chapter 64: Kakek Darmawan
65
chapter 65: Berkumpul Kembali
66
Chapter 66: Eric dan Meta
67
Chapter 67: Kejadian mengejutkan
68
Chapter 68: Hukuman
69
Chapter 69 :Video Call
70
Chapter 70: Ashley Hammington
71
Chapter 71 Greg
72
Chapter 72: Ada Apa dengan Greg?
73
Chapter 73: Saye Berkunjung
74
Chapter 74: Pemakaman Greg
75
Chapter 75: Kisah Saye
76
Chapter 76: Rahasia Radian
77
Chapter 77: Sehari Sebelumnya
78
Chapter 78: Edward
79
79: Terjebak
80
Chapter 80: Penumpang Jeep
81
Chapter 81: Hanyut
82
Chapter 82-Kisah Saye(2)
83
Chapter 83: Bertemu Rita
84
Chapter 84: Kedatangan Kakek Sugiyono
85
Chapter 85: Sebulan Lalu
86
Chapter 86: Girls Talk
87
Chapter 87: Hari pertandingan
88
Chapter 88: Dewa Datang
89
Chapter 89: Kecelakaan
90
Chapter 90: Rita Sakit
91
Chapter 91: Rita Sakit (2)
92
Chapter 92: Antara Rita,Dewa,Rendy dan Daniel
93
Chapter 93: Menuju Bandara
94
94: Nenek Tiri
95
Chapter 95: Kejadian di RS
96
Chapter 96: Semesta yang lain
97
Chapter 97: Bertemu dr.Reza
98
Chapter 98: Putus!!
99
Chapter 99: Perundungan
100
Chapter 100: Kembali
101
Chapter 101: Spin Off
102
Spin Off 2: Mama Tersayang
103
Chapter 103 : Kiano Datang
104
Chapter 104: Masa lalu Kiano dan Rita
105
Chapter 105: Pengakuan Kiano
106
Chapter 106: Cerita Kiano
107
Chapter 107: Perjalanan menuju UEA
108
Chapter 108: Pesan Ayah Kiano
109
Chapter 109 : di UEA
110
Chapter 110: Kedatangan Saveetri
111
Chapter 111: Saveetri dan Daniel
112
Chapter 112: Nior Eddy
113
Chapter 113: Direktur Baru
114
Chapter 114: Gosip di Sekolah
115
Chapter 115: Hari Pertandingan
116
Chapter 116: Kevin Hilang
117
Chapter 117: Pertengkaran Pertama
118
Chapter 118: Reunion
119
Chapter 119: Runaway Bride
120
Chapter 120: Ibu dan Anak
121
Chapter 121: Manajer Dadakan
122
Chapter 122: Misteri Kamar no.900
123
Chapter 123: Resepsi
124
Chapter 124: Pulang Dari London
125
Chapter 125: Tour Dalam Rumah
126
Chapter 126: Cinderella Man
127
Chapter 127: Amnesia
128
Chapter 128: Rita Yang Sekarang
129
Chapter 129: Rita yang menyebalkan
130
Chapter 130: Drama
131
Chapter 131: Di Jakarta
132
Chapter 132: Kamar Baru, Hari pertama di Sekolah Baru
133
Chapter 133: Ketahuan???
134
Chapter 134: Daniel Datang
135
Chapter 135: Kejadian Tak Terduga
136
Chapter 136: Cerita masa lalu Rita
137
Chapter 137: Rahasia Robby
138
Chapter 138: Flash Back
139
Chapter 139: Rita dan Robby
140
Chapter 140: Rita Sadar
141
Chapter 141: Rekonsiliasi
142
Chapter 142: Bertemu Teman Lama
143
Chapter 143: Bertemu Ayah
144
Chapter 144: Menjelang Pernikahan Saye
145
Chapter 145: Kehebohan Cincin 89juta
146
Chapter 146: Nikah Dadakan, Dewa?
147
Chapter 147: Akad dan goodbye?
148
Chapter 148: Kisah Mario
149
Chapter 149: Setelah Akad
150
Chapter 150: Namanya Daniel
151
Chapter 151: Anger Management
152
Chapter 152: Rencana Resepsi
153
Chapter 153: Victoria Secret
154
Chapter 154: Kehidupan Baru Pernikahan
155
Chapter 155: Truth or Dare
156
Chapter 156: Dingin dan Hangat
157
Chapter 157: Pekan Olah Raga Dar.Co
158
Chapter 158: Hamil Muda
159
Chapter 159: Resepsi Pernikahan
160
Chapter 160: Daniel dan Radian (1)
161
Chapter 161: Daniel dan Radian(2)
162
Chapter 162: Draft Bagi Waris
163
Chapter 163: Menuju New York
164
Chapter 164: Daniel dan Radian (3)
165
Chapter 165: Di New York City
166
Chapter 166:NFS,Dayang Sumbi dan Kelemahan Daniel
167
Chapter 167: Happy Shopping
168
Chapter 168: Mamanya Daniel Datang
169
Chapter 169: Keguguran
170
Chapter 170: Perpisahan
171
Chapter 171: Ke Korea Selatan
172
Chapter 172: Kegabutan Daniel
173
Chapter 173: Tim FBI
174
Chapter 174: Kekurangan Rita
175
Chapter 175: Kunjungan ke kelas 5-2
176
Chapter 176: Mario ke Singapura
177
chapter 177: Tawaran Syuting TV
178
Chapter 178: Jameson
179
Chapter 179: Penyanderaan
180
Chapter 180: Penyanderaan (2)
181
Chapter 181: Andi datang
182
Chapter 182: Aaa... Memalukan!
183
Chapter 183: Naik Daun
184
Chapter 184: Cerita tentang Ferry
185
Chapter 185: Hari Kelahiran
186
Chapter 186: Kunjungan pertama Ranna
187
Chapter 187: Godaan itu bernama Rita
188
Chapter 188: godaan itu bernama Rita (2)
189
Chapter 189: Open Relationship? Enak Saja!
190
Chapter 190: Serangan Jantung dan pindah apartemen
191
Chapter 191: Rahasia Reza dan Kepergiannya
192
Chapter 192: Kematian dan Pernikahan
193
Chapter 193: Daniel yang glowing
194
Chapter 194: Ke Jakarta
195
Chapter 195: Akad Nikah Rosy dan Rendy
196
Chapter 196: Klarifikasi Rita
197
Chapter 197: Reuni Kecil
198
Chapter 198: bagi waris dan Mak comblang
199
Chapter 199: Kecelakaan
200
chapter 200: kebobolan, kondangan dan wisata
201
Chapter 201: Davies diusir istrinya
202
Chapter 202: Ranna Sakit
203
Chapter 203: Pergi ke Swiss
204
Chapter 204: Di Swiss
205
Chapter 205: Di London
206
Chapter 206: Mimpi Daniel
207
Chapter 207: Kembali ke Aktivitas
208
chapter 208: Diandra dan permintaan Mario
209
chapter 209: Kelahiran anak kedua
210
Chapter 210: Stalker 1
211
chapter 211: Keluarga kecil Rita dan Daniel
212
Chapter 212: Rumah Besar Darmawan
213
Chapter 213: Karantina
214
Chapter 214: Ngumpul Genk tuyul
215
Chapter 215: Ngumpul Genk (2)
216
Chapter 216: Work From home
217
Chapter 217: Kenapa Rita?
218
Chapter 218: Siapa Tersangkanya?
219
chapter 219: Serangan
220
Chapter 220: Obrolan Sore Hari
221
Chapter 221: Ultah Pertama Ranna
222
Chapter 222: Coklat dari Rita
223
Chapter 223: Content Creator
224
Chapter 224: Ke Singapura dan Curhatan Erina
225
Chapter 225: Tentang Pekerjaan
226
Chapter 226: Eve Logan, Rita cemburu?
227
Chapter 227: Daniel Bosan
228
Chapter 228: Kebakaran lantai 20
229
Chapter 229: Kisah Cinta Rita dan Daniel (1)
230
Chapter 230: Kisah Cinta Rita dan Daniel (2)
231
Chapter 231: Kisah Cinta Rita dan Daniel -bu Sharon
232
Chapter 232: Kisah Cinta..Rita ngambek
233
Chapter 233: Kisah cinta....Bu Sharon(2)
234
Chapter 234: Kisah Cinta...Tour ke Rumah Radian
235
Chapter 235: Kisah cinta...POV Daniel
236
Chapter 236: POV Daniel (2)
237
Chapter 237: Parenting
238
Chapter 238: Ke Sukabumi
239
Chapter 239: Di rumah Lisa
240
chapter 240: menjelang akad nikah Lisa
241
Chapter 241: Kebodohan Rita
242
Chapter 242: Mimpi buruk Rita
243
chapter 243: persiapan ke Swiss
244
Chapter 244: Sepulang Liburan
245
Chapter 245: Cerita tersembunyi Kakek Sugi
246
chapter 246: Ceritanya
247
chapter 247: kontraksi lagi
248
chapter 248: Kencan
249
Chapter 249: Beramal itu Baik
250
Chapter 250: Bertemu Anwar
251
Chapter 251: Single Parent
252
chapter 252: Hari biasanya
253
chapter 253: Majorka (1)
254
chapter 254: Menghilang
255
chapter 255: Kursi Roda
256
Chapter 256: Mencari Jejak Rita
257
Chapter 257: Rayya Fitri Kang
258
Chapter 258: Rayya Fitri Kang (2)
259
chapter 259: Menuju Fitri
260
chapter 260: Idul Fitri
261
chapter 261: Father's Day di Lexi
262
Chapter 262: Daniel sakit
263
chapter 263: Keinginan Daniel
264
chapter 264: Raffa sakit, Lexus baru untuk Daniel
265
Chapter 265: KECEWA
266
Chapter 266: Kesibukan Daniel
267
Chapter 267: Ke Kantor Daniel
268
Chapter 268: Rita Kesal
269
Chapter 269: Kembali
270
chapter 270: ke Singapura
271
Chapter 271: UJian
272
Chapter 272: Paket dari Ayah
273
Chapter 273: Tentang Masa Lalu
274
chapter 274 Menuju Zurich
275
Chapter 275: Kesibukan Daniel dan Firasat Raffa
276
Chapter 275: Raffa yg gentle dan si Iseng Ranna
277
Chapter 277: Berkunjung Ke rumah Tante Metha
278
Chapter 278: Rumor itu
279
Chapter 279: Kembalinya Kakek
280
Chapter 280 : Earth Day di Sekolah
281
Chapter 281: Cerita Daniel
282
Chapter 282: Pengintaian Andi dan Dewa
283
Chapter 282: Andi dan Dewa (end)
284
chapter 283: Majorka 2- ke Rusia
285
Chapter 285: Melacak Jejak Rita
286
Chapter 286: Kembali ke Swiss
287
Chapter 287: Kisah Metha
288
Chapter 288: Kisah Metha 2
289
Chapter 289: Badai Salju
290
Chapter 290: Majorka 3- End
291
Chapter 291: Di Auckland dan Tawaran Kakek
292
chapter 292: Ambisi Rita
293
Chapter 293: obrolan cafe
294
Chapter 294: Cireng di Singapura
295
Chapter 295: Rita VS Nenek Sinta
296
Chapter 296: Mencari Radian
297
Chapter 297: Syukur Nikmat
298
Chapter 298: Rumah Sukabumi
299
Chapter 299: Cerita di Sukabumi
300
Chapter 300: Cerita Andien
301
Chapter 301: Cerita di Sukabumi (2)
302
chapter 302: Cerita di Sukabumi (3)
303
Chapter 303: Kembali ke Jakarta dan Rapat di rumah besar
304
Chapter 304: Ke Sekolah dan Nyanyian Ranna
305
Chapter 305: Rumah Baru di Zurich
306
chapter 306: Sobat Baru Raffa
307
chapter 307: Ranna VS Raffa, Rayyazilla
308
Chapter 308: Obrolan Ringan di Dapur
309
Chapter 309: Kegelisahan Daniel
310
Chapter 310: Raffa yang kasmaran
311
Chapter 311: Kehebohan di pertandingan
312
chapter 312: tentang Raffa, Rita dan Daniel
313
Chapter 313: Ngidam
314
Chapter 314: Rencana Pindah
315
Chapter 315: Bertemu Ustadz
316
Chapter 316: Lomba HUT RI
317
Chapter 317: Raffa Patah Hati
318
Chapter 318: Ranna versus Rayya
319
Chapter 319: Kecemburuan Raffa, Ultah Rayya dan Selamat Tinggal Michele
320
Chapter 320: Tiba di Kanada
321
chapter 321: Hari biasanya di Kanada, Daniel cemburu
322
Chapter 322: Kunjungan Robby dan Kakek Sugiyono
323
Chapter 323: Dewa dan Klub Patah Hati
324
Chapter 324: Jujurlah padaku
325
Chapter 325: Lexi Family Gathering
326
Chapter 326: Rossy
327
Chapter 327: Minggu tersibuk Daniel
328
Chapter 328: Minggu tersibuk Daniel 2
329
Chapter 329: Bakso
330
Chapter 330: Hujan Badai
331
Chapter 331: Saat weekend
332
Chapter 332: Kehidupan Rita di semesta yang lain
333
Chapter 333: Metha,Daniel, Rita dan Andi
334
Chapter 334: Tommy yang patah hati
335
Chapter 335: Sekolah Baru Rita
336
Chapter 336: Teman Baru Rita
337
Chapter 337: Razan M Ihsan
338
Chapter 338: Baby blues
339
Chapter 339: Sidang Skripsi
340
Chapter 340: Surprise!
341
Chapter 341: Surprise 2
342
Chapter 342: Afizah dan Hanafi
343
Chapter 343: Kumpul Keluarga
344
Chapter 344: Sus Rini pulang, Daniel konseling
345
Chapter 345: Rossy (2)
346
Chapter 346: Pemakaman Rossy
347
Chapter 347: Taman Indoor (edisi haloween)
348
Chapter 348: Tentang Ratna
349
Chapter 349: Pindah rumah (lagi)?
350
Chapter 350: Ketemu gank lagi
351
Chapter 351: Ratna berkunjung
352
Chapter 352: Cerita para pengasuh
353
Chapter 353: Makan Malam Perkenalan
354
Chapter 354: makan malam perkenalan (2)
355
chapter 355: pesta para eksekutif
356
Chapter 356: Daniel dan anak-anak
357
Chapter 357: Suatu hari di Sukabumi
358
Chapter 358: Surprise
359
Chapter 359: Permintaan Rita
360
Chapter 360: Kesedihan mama Ratna
361
Chapter 361: Daniel kelelahan
362
Chapter 362: Libur Akhir Tahun
363
Chapter 363: Jakarta, Singapura, Masa lalu Daniel-Metha
364
Chapter 364: Kemana Daniel?
365
Chapter 365: Mencari Jejak Daniel
366
Chapter 366: Mencari Daniel
367
Chapter 367: Kemarahan Darmawan
368
Chapter 368: Pengobatan Rita
369
Chapter 369: Pengobatan Rita 2
370
Chapter 370: Geng Tuyul merapat
371
Chapter 371: Syukuran rumah Sukabumi
372
Chapter 372: Impian baru Daniel
373
Chapter 373: Rencana Rita dan Qowi
374
Chapter 374: Ngalor ngidul geng tuyul
375
Chapter 375: Suami Idaman
376
Chapter 376: Sukabumi-Kanada
377
Chapter 377 Ranna sendirian
378
Chapter 378 Di Sukabumi
379
Chapter 379: Andien dan Indra
380
Chapter 380: Andien dan Indra (2)
381
381: Indra dan Andien (3)
382
382: Ranna Khadijah
383
Chapter 383: Andi ke Sukabumi
384
Chapter 384,Dijamu Rita
385
Chapter 385: Kunjungan Andien
386
Enigma
387
386: Godaan Daniel
388
387: Helene
389
388: Helene,Ranna dan Sir Alec
390
389: Rita vs Lisa
391
390: Lisa vs Rita 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!