Haris melihat pisau kecil tergeletak di sudut dinding,
pisau yang dia pergunakan saat melepaskan ikatan sila.
Haris diam saja saat tangan-tangan nakal menjamah wajah dan tubuh sila,sila menangis saat salah saorang dari mereka menarik lengan bajunya sampae sobek
bahkan dari mereka telah membuka bajunya
sila berontak sekuat tenaga dan air mata yang terus mengalir di pipinya
,"komohon" teriak sila saat mereka berusaha melucuti
pakaiannya,
"lakukan dengan cepat,aku sudah tidak tahan," ucap salah seorang dari mereka
"kalian tidak akan melakukan apapun" ucap haris dari belakang,dengan pistol di tangannya yang mengarah pada mereka,
belum sampai hilang kesadaran mereka,
dhor dhor dhor
tembakan beruntun yang ter arah menembus jantung mereka,seketika lima orang penjahat yang tersisa itu tumbang tak bernyawa
Haris mendatangi sila yang hampir setengah telanjang dada itu,haris mengulurkan tangannya pada sila,
dengan serta merta sila memeluk tubuh haris dan menangis sejadi-jadinya,
karena hampir saja ia kehilangan kegadisannya di tangan para biadab itu
andre melepaskan sweternya dan menyerhkannya pada sila,
"pakailah" ucap haris,seraya berbalik,sila mengambilnya dan membuka sisa bajunya yang cumpang camping dan memakai sweter
milik haris
"tangan kamu terluka" ucap sila,saat melihat tangan haris berdarah akibat sayatan wktu ia melepskan ikatan talinya
"jangan khawatir sebaiknya kita pergi dari tempat ini" ucap haris
sila dan haris berjalan keluar menuju mobil.
belum sempat mereka menaiki mobil,tiba-tiba suara tembakan mengejutkan sila,haris jatuh tersungkur dengan peluru bersarang di bahu kiri nya, dan darah segar mengucur di pergelangan tangannya
haris mendongak melihst ke arah si penembak yang ternyata adalah widya
"sial"geruru haris,sila memegangi tubuh haris dan memapahnya untuk bangun,
"mau kemana kalian,aku tidak akan membiarkan kalian keluar hidup- hidup dari sini"ucap widya,masih dengan senjata mengarah pada mereka
"perempuan sinting" gerutu haris
"diam !!!!!"bentak widya,
sila semakin gemetar,.melihat wajah widya yang semakin liar membuat haris sedikit gentar,di tambah senjata di tangan widya membuat haris mati kutu
"sial,kenapa aku membuang senjata tadi,perempuan gila ini tidak akan main- main gerutu haris dalam hati
Tiba-tiba andre datang bersama riko dan juga ayahnya,mereka buru- buru keluar dari mobil.
namun langkah mereka terhenti melihat widya dengan senjata yang masih mengarah pada haris dan sila
"widya apa yang kamu lakukan sayang" ucap ayahnya widya,widya menatap ayahnya dengan bibir bergetar menahan tangis
"hentikan semua ini widya,kita bisa bicarakan baek- baek"
ucap andre membujuk
"tidak ada yang baek- baek saja semenjak kau menolakku"
ucap widya,
riko mencoba maju menghampiri widya,namun widya memundurkan dirinya,riko sangat terpukul dengan keadaan potri kesayangnnya.
hatinya sungguh menyesal karena ketamakannya membuat ia menelan hasil rencananya sendiri
"apa mau mu wid"ucap andre mencuba memberi penawaran,dan mencoba untuk mendekat
wiidya terkekeh,membuat penampilannya semakin beringas,tapi tiba- tiba ia kembali menangis
"kamu,aku mau kamu" teriaknya membuat semua kaget
"baeklah kamu mau aku kan,turunkan senjatamu".ucap andre semakin mendekat
"tidak,kau pasti bohong,kau mencintai sekertaris jalangmu itukan,aku akn membunuhnya"
teriak widya
"kenapa harus membunuhnya,kau menginginkan aku kan dan aku akn menurutimu,ku mohon wid turunkan senjatamu"ucap andre,melihat andre di depannya membuat widya luluh,perlahan ia menurunkan senjatanya,membuat semua orang di sana sedikit lega
andre tersenyum,tapi senyum itu pudar saat widya mengarahkan senjata padanya
dengan senyum menyeringai widya mengarahkan senjatanya tepat di kening andre
"kau kira aku bodoh,aku berubah pikiran,kalau aku tidk bisa memilkimu maka gadis manapun tidk akn memilkimu"ucap widya
sebelum pelatuk di tarik,dengan cekatan andre memutar tubuhnya menangkap pergelangan tangan widya dan menghempaskan tangan itu di bahunya,
widya mengerang kesakitan dan spontan pistolnya pun terjatuh,andre mendurung tubuh widya dengan keras membuat wanita itu jatuh tersungkur di tanah beberapa meter darinya....
andre memungut senjata itu dan menyelipkannya di pinggangnya untuk mengamankannya....
andre menghampiri haris yang sudah memucat karena banyak darah yg sudah keluar,,,,andre memapah haris masuk kedalam mobilnya yang di iringi sila dan ayahnya
"kali ini ku maaf kan potrimu tuan riko,tapi bila kejadian ini terjadi lagi,mka aku tidak akan segan- segan mengambil tindakan"ancam andre,sebelum menaiki mobilnya.
dan andrepun meninggalkan tempat itu,dengan kecepatn tinggi karena khawatir dengan ke adaan haris yang semakin lemah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments