pergelangan tangan yang memar

sebelum membuka pintu kamar miya menghapus air matanya,dengan mengukir senyum miya membukakn pintu.

Setelah pintu terbuka,riska tanpak panik

"miya,andre,apa yg terjadi,kenapa andre berteriak?"

miya tidk menjawab,ia berusaha menahan air matanya

Melihat miya yang diam saja,riska menatap andre yang masih berdiri tak jauh dari mereka dengan posisi membelakangi,

"andre apa yang kau lakukan di kamar miya?"

"aku ada perlu dengan miya ma,sesuatu yang penting"

andre menjawab dengan suara agak parau,karena menahan amarah

"apa kalian saling kenal?"

andre mengangguk pelan

"dia sekertaris andre di kantor"

mendengar ucapan andre,riska sangat bahagia dan antusias"benarkah?"

"kenapa sangat kebetulan seperti ini,,,,aaaaaaaaa

ya tuhaaan aku senang sekali,"

miya diam saja,sementara andre masih pada posisinya tidak bergeming sedikit pun,,,,,

"katakan miya,apakah andre sangat tampan di kantornya" pertanyaan yg lebay saking senangnya,,,,

miya hanya menjawab dengan senyum,mata miya tertuju pada andre,walaupun hatinya mengagumi bosnya itu,tapi hari ini andre sangat menakutkan baginya

"dia memang tampan dan juga menakutkan"ucap miya dalam hati,

"heyyy,tante sampai lupa,suami tante sudah menunggu kita di meja makan,hari ini,tante akan membuat kejutn untuk om mu itu,dia psti senang kalau menejernya selama ini adalah keponakannya sendiri"

"kalian makan lah dulu,hari ini aku tidk ikut makan,"

mendengar ucapan andre,riska keheranan karena tak biasanya anak bujangnya itu seperti itu,

"kau kenapa andre,?"

"andre masih kenyang ma"

jawab andre singkat,tanpa curiga riska mengiyakan saja

"ayu cepat kita turun kebawah,om mu itu tidak akan bisa menunggu kita terlalu lama"setelah berkata seperti itu riska pun menarik tangan miya lembut menuntunnya menuju lantai bawah,"miya kau jangan tersinggung atas sikap andre ya,,,,biarkan saja dia"

tapi baru sja beberapa langkah mereka berjalan,tiba- tiba saja riska menghentikan langkahnya,matanya pokos pada pergelangan tangan miya yang tanpak memar

"miya ada apa dengan tanganmu?"

menyadari dengan tangannya yang memar ter expos miya berusaha menutupinya dengan tangannya,tapi itu sudah terlambat karena riska sudah melihatnya,

andre ikut spontan berbalik dan melihat tangan miya yang memar akibat ulahnya,

Seketika rasa bersalah menyelimuti hatinya,melihat miya yang meringis menahan sakit saat ibunya berusaha untuk menghalangi tangan miya yang ingin menutupinya,

tanpa sengaja miya menatap ke arah andre yang berdiri mematung,sesaat merekapun saling pandang

menyadari semua itu andre mencuba untuk menetralkan hatinya yang seketika berdesir saat mereka saling pandang,andre melangkah pergi dari kamar miya tanpa menatapnya sedikitpun,di iringi pandangan miya yang kecewa atas sikap andre....

Setelah andre pergi,miya mencoba meyakinkan mamanya andre bahwa dirinya baek- baek saja,setelah berhasil meyakinkannya mereka pun berjalan menuruni tangga menuju ruang

Seperti dugaan riska,suaminya itu sangat terkejut saat mengetahui,sekertaris yang selama ini menemaninya bekerja dan juga mengurusnya seperti anak sendiri saat mereka keluar kota untuk pekerjaan adalsh keponakannya sendiri,walaupun tak ada hubungan darah antara mereka,tapu keluarga pak wijaya sangat menyayangi miya.....

Sementara itu di kamar, andre sangat gelisah,

ia mundar mandir tak karuan,bayangan tangan miya yang memar akibat cengkramsn kuat tangannya masih terasa sangat jelas di matanya,

sesekali ia mengepalkan tangannya,dan berpikir ingin minta maaf pada gadis manis itu,tapi karena egonya yang besar mmbuatnya enggan untuk melakukannya

(haahhhhhhh andre.... andre......mungkin juga htimu yang mulai tumbuh rasa di antara egomu)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!