kasmaran

Di tempt laen

Widya berkali- kali menciumi foto andre diponselnya,ia benar- benar terpesona dengan karisma andre,senyum terus saja terukir di bibirnya,

"sepertinya anak papa sedang jatuh cinta"goda riko pada anaknya,,,,widiya tersuntak kaget,wajahnya memerah karena malu

"papa....."

riko duduk di samping widya,ia tau betul siapa pria yang kini membuat anak satu2nya itu kasmaran,tangannya membelai kembut kepala anaknya.

"apa kau betol- betol menyukainya?"

widiya tersipu malu,baru kali ini ia merasakan benar- benar menyukai seorang pria,karena biasanya,dialah yang di gandrongi para pria,selain cantik dan juga pintar widya putri tunggal dari seorang ceo,tentu saja banyak dari kuliga ayahnya yg ingin mempersunting widiya untuk menjadi mantu mereka,

"selain tampan andre juga seorang pengusaha sukses papa,apa yg tidak widaya sukai darinya"

lagi- lagi riko tersenyum mendengar penuturan potri kesayangannya,

"apa perlu papa untuk turut andil"goda riko,karena ia tau potrinya pasti mampu memikat hati andre

"tidk perlu papa,yang papa perlu lakukan adalah,memberi kuasa untuk mengurus satu proyek yang papa tangani bersama andre,

riko manggut- manggut memahami apa maksud dari ucapan potrinya

"papa tidak yakin,proyek akan berhasil kau tangani widya,"

'"apa papa tidak puas dengan kenerja widya selama ini" seketika tawa riko pecah,melihat muka widya yang mulai kesal padanya

"tentu saja sayang,bukannya bonos proyek,tapi malah mantu nanti yang papa dapatkan hahaha"

widiya mencubit perut ayahnya,

"oke- oke baeklah papa akan kasih proyeknya padamu,tapi ingat ini proyek besar propesonal lah,selaen dapatkan andre dapatkan juga proyeknya" ucap riko mewanti- wanti anaknya,widya bukan maen senangnya

"emmmuaachhh,thanks papa,papa adalah papa yg terbaek,"widya pergi meninggalkan ayahnya dengan perasaan yang sangat gembira.

Di rumah andre

Hari sudah semakin sore,dan perlahan mentaripun hilang dan berganti malam,usai makan malam seperti biasa keluarga andre berkumpul di ruang tamu,

miya meletakkn cemelan yang iya bawa dari dapur

dan iyapun ikut duduk di sufa dekat tiyas potri bungsu keluarga itu

andre tidak ada di antara mereka selesai makan andre langsung keatas dengan alasan banyak pekerjaan besuk

padahal setahu miya besok hanya ada rapat bersama pak riko kuliga baru mereka

"kak miya di jakarta tinggal sama siapa?" tiyas mencuba bicara dengan org baru penghuni rmh mereka"bersama sila shabat kaka,"

"kaka hebat yah bisa sukses tanpa bantuan siapa pun"

"kata siapa tiyas,kaka biasa kuliah dan juga kerja berkat doa papa dan mama"

"uffsss sorry heeeee .....kaka benar,tapi tiyas kagum sama kaka di tengah kota yang kejam kaka bisa bertahan sendiri dan sukses"puji tiyas

miya hanya tersenyum,sementara haris tidak menanggapi pembicaraan mereka walaupun mereka berkumpul,haris malah asyik dengn game d ponsel nya(kebiasaan)

" miya om bisa minta tolong"ucap pak wijaya

"minta tolong apa pak?"

wijaya mengernyitkan keningnya

"masih panggil bapak,panggil om miya,"

miya tersipu malu"maaf om miya sudah terbiasa"

"tidak apa,om hanya minta,antarkan berkas ini pada andre,om sudah pelajari semuanya,dan minta andre untuk juga mempelajarinya,"

miya gelisah bagaimana ia mmpu mendatangi kamar andre,membayangkan wajahnya saja miya sudah mulai gemetar apalagi berbicara

"dan kalian diskusikan bersama,karena andre masih baru d perusahaan" wijaya mewanti- wanti,bukannya ia tak percya pada anaknya,andre sudh memegang beberapa perusahaaan besar ayahnya di amrik,tapi ayahnya tidak ingin begitu saja percaya dengan koliga baru mereka sekalipun itu adalah sahabatnya sendiri.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***