préfixe

Kai yang terkejutpun langsung menghadap ke arah pria itu dan ternyata pria yang mendobrak itu adalah Reagan.

"Kau? kau adalah Reagan yang itu kan? Reagan hill?" tanya Kai pada Reagan yang berdiri di pintu.

Reagan tidak membalas ucapan Kai itu dan langsung memukulnya saat melihat Eldpora dibuatnya seperti itu.

"B*engsek!" teriak Reagan sambil memukul Kai.

"Tunggu. tunggu. apa salahku?" ucap Kai.

Reagan memukulnya sekali lagi dengan sangat keras, sampai bibir Kai mengeluarkan darah. "urus dia" ucap Reagan pada pengawal di belakangnya. Dan langsung membuka jasnya dan di pakaikannya pada Eldpora lalu membawanya keluar dari tempat itu.

...

"Gadis ini benar-benar tidak dapat menjaga dirinya sendiri apa!" gumam Reagan dalam hati, sambil berjalan menuju parkiran mobil dan menempatkan Eldpora di sebelah kursi pengemudi.

Saat Reagan sedang menempatkan Eldpora duduk, arah matanya tak sengaja mengarah pada bekas luka yang Kai berikan pada Eldpora. Setelah menempatkan Eldpora, ia membuka sedikit jas yang di kenakan Eldpora dan menatap luka-luka itu, "cukup agresif juga" ucap Reagan lalu memasangkan Eldpora sabuk pengaman.

Reaganpun masuk dan duduk di kursi pengemudi dan menjalankan mobilnya menuju apartemennya. Tiba-tiba diselah waktu perjalanan, panggilan dari Han membunyikan handphone Reagan, ia pun langsung mengangkatnya.

"Bagaimana?" tanya Reagan pada Han.

"Aku akan pulang dan menyerahkan data-datanya" jawab Han.

"Aku mungkin akan pulang larut malam, aku masih mengurus mereka" ucap Han.

"Bereskan dengan rapih" ucap Reagan.

"Baik tuan" jawab Han.

Sepertinya Reagan menyuruh Han mengambil suatu data-data secara ilegal.

Reaganpun menutup teleponnya dan melanjutkan. perjalanan menuju apartemennya....

Setelah sampai dia menggendong Eldpora masuk ke dalam gedung apartemen, disana banyak sekali orang yang melihat mereka berdua, dan beberapa dari mereka tahu bahwa Reagan adalah seorang mafia.

"Itu Eldpora?" ucap salah satu orang yang berada di situ.

"Apa dia wanita simpenannya?".

"Bau alkohol, sepertinya dia menjadi simpenan mafia itu karna dia tidak punya uang" ucap yang lainya.

Reagan mengabaikan semua ocehan yang ia dengar saat melintas, dan langsung menaiki lift. Lalu memasuki apartemennya dan alih-alih membawa Eldpora ke kamar tamu, Reagan malah membawa Eldpora ke kamar pribadinya lalu membaringkannya di kasur.

Setelah itu Reagan menghubungi pengawalnya dan memintanya untuk membeli sesuatu di apotek...

"Belikan salep pereda luka dan obat sakit kepala... em, dan juga satu set baju wanita berukuran L" ucap Reagan pada pelayannya.

"Baik tuan" jawab si pelayan.

"Aku membeli baju wanita?, ah itu agak memalukan dan menyebalkan" gumam si pelayan saat teleponya sudah di matikan.

Reaganpun duduk di kursi baca di sebelah kasur dan menyandarkan dirinya. "menyebalkan" gumamnya. Tiba-tiba terdengar dering telepon dari tas Eldpora yang Reagan bawa, Reaganpun mengambil handphone Eldpora "tidak dikunci?, Yuni?" ucap Reagan lalu mengangkat teleponya.

"Senior kau dimana?, sedang apa kau?, kenapa dokumen sisanya belum kau kirim? kita akan memulai rapatnya malam ini kau ingat? ini sudah mau sore" ucap Yuni di telepon yang memanggil Eldpora senior karena ia sedang berada di lingkungan kantor.

Reagan tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan Yuni itu, dan malah memandang wajah Eldpora saja.

"Senior" panggil Yuni.

"Jadi, dia benar-benar CEOnya?" gumam Reagan dalam hati, dan masih terus memandang Eldpora.

"Ell! jangan bermain-main dengan ku!, jika tidak kau akan.." sebelum Yuni menyelesaikan perkataanya Reagan menyelah.

"Akan kenapa?" ucap Reagan dingin.

Yuni terkejut akan suara yang ia dengar barusan itu "S'siapa kau?" tanya Yuni.

"Jangan macam-macam dengannya" ucap Reagan yang langsung mematikan teleponnya. Tetapi Yuni menelepon lagi tetapi tidak Reagan jawab.

("Angkat teleponnya! jika tidak aku akan menelepon polisi") bunyi pesan yg dikirim Yuni.

Reaganpun mengambil lalu membuka lagi handphone Eldpora dan membukanya. Reagan tidak menjawab panggilan Yuni dia malah memfoto Eldpora yang dalam keadaan begitu dan mengirim foronya kepada Yuni.

("Dia baik-baik saja") bunyi pesan yang dikirim Reagan.

Yunipun terus menelepon nomor Eldpora namun Reagan tidak mengangkatnya dan mematikan handphone Eldpora.

...

"Siapa pria itu?" ucap Yuni.

.

.

.

terimakasih ❤️

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!