Absinthe

Eldpora telah sampai di bandara lalu mengecek semuanya, dan benar saja nama ayahnya terdaftar dalam pesawat menuju inggris tadi pagi.

"Ya ampun hidupku kenapa jadi kacau begini, hahhha" ucap Eldpora yang frustasi.

Karena perasaanya sangat kacau, Eldpora berencana pergi ke club yang buka 24 jam. Dan akhirnya Eldpora membawa mobilnya untuk pergi kesana, Eldporapun memasuki lantai satu gedung tiga lantai itu.

Club ini adalah club yang terkenal di daerah Seoul, karena orang-orang yang bisa datang kesini hanya orang-orang kalangan kelas atas saja. dari Bir, makanan dan tempatnyapun begitu mewah dan berkelas.

Eldporapun berjalan menuju lantai dua, tempat dimana orang-orang banyak berpesta dan minum-minum bersama, Ia pun duduk di depan kursi sang pramutama bar.

"Satu botol Absinthe" ucap Eldpora pada pramutama bar.

Absinthe adalah salah satu alkohol dengan kandungan kadar yang tinggi yaitu 45-72%. terbuat dari hasil distilasi alkohol dengan daun anise (adas), apsintus, dan herba lainnya.

"Dengan kadar berapa nona?" tanya sang pramutama bar.

"58" ucap Eldpora yang asal bicara. karena Eldpora pada dasarnya tidak terlalu kuat mengkonsumsi alkohol dengan kadar yang terlalu tinggi.

Pramutama bar itupun memberi satu botol Absinthe pada Eldpora. lalu Eldpora menuangkanya di gelas dan meminumnya...

Meski ekspresi Eldpora menampakkan ketidak ngamanan, ia terus meminumnya beberapa kali. Sampai ia benar-benar mabuk dan pikiranya dipenuhi kejadian-kejadian kemarin.

Eksporapun menangis di tempat itu dengan keadaan mabuk berat. Disitu satu pria mendekati Eldpora yang sedang mabuk.

"Eh kau disini?" tanya pria itu sambil berdiri di samping tempat duduk Eldpora.

Eldpora melihat kearah pria itu dengan berlinang air matanya "Kai, kau disini?" tanya Eldpora pada pria itu yang ternyata sepupunya, anak dari om dan tantenya.

"Tentu, ini tempat kesukaanku, hey! kau kemari untuk menghabiskan sisa uangmu kan? hahaha, kasian sekali hidupmu sekarang" ucap Kai pada Eldpora.

"Diam kau! pergi sana!" ucap Eldpora sambil meminum minumanya lagi. padahal dia sudah cukup mabuk.

"Hey, kau sudah mabuk, tidak akan baik jika seorang wanita cantik sepertimu mabuk sendirian di club seperti ini" ucap Kai sambil mendekat dan berbisik di telinga Eldpora.

"Aaa pergi saja kau dari hadapanku, aku tau kalian xngsznbabzfav" ucap Eldpora yang benar-benar sudah mabuk.

"Ikut denganku dan biar aku yang bayar minumanmu" ucap Kai sambil membayar dan menarik Eldpora ke lantai tiga club itu.

Kai pun membawa Eldpora menelusuri lorong kamar-kamar yang berada di lantai tiga dan berhenti di kamar nomor 08.

"Kau ini mau apa?, aku masih ingin minum" ucap eldpora yang sudah mabuk berat.

"Tenang saja, aku akan membuatmu lebih menikmati ini dari pada minuman tadi" ucap Kai pada Eldpora sambil membuka pintu kamar itu.

Setelah pintu terbuka Kai pun membawa masuk Eldpora dan mendorongnya ke atas kasur, lalu Kai menurunkan perlahan retsleting dress milik Eldpora sampai kebawah sampai benar-benar bisa terlepas.

"Lepaskan aku, Kai! kau ini. ini keterlaluan. kau itu sepupuku" ucap Eldpora yang mabuk.

"Kita itu sebenarnya orang asing, bukan sepupu, kau sebenarnya bukan anak kandung dari orang yang kau sebut ayah itu" ucap Kai sambil melepas dress yang digunakan Eldpora.

Lalu Kaipun membuka jas dan kemeja yang ia pakai, dan mendekat perlahan ke tubuh Eldpora, "diamlah kau akan menyukainya" ucap Kai. Meski Eldpora memberontak dan dia masih menangis, Kai masih berusaha menciumnya.

"Kai! pergi!" ucap Eldpora yang berteriak.

Kai masih saja terus memaksa lalu akhirnya mendapatinya. Bibir mereka sudah menyatu, tapi tetap Eldpora terus memberontak. "aku sudah lama menyukaimu, apakah kau tau itu Ell?" ucap Kai lalu menciumi leher Eldpora.

"Aaa sakiit" ucap Eldpora.

Eldpora tiba-tiba mengeluarkan keringat di sekujur tubuhnya. "Lepaskan aku" ucap Eldpora lemah, yang perlahan tertidur karna lemas akibat terlalu mabuk.

Kai terus melanjutkan aksinya itu, membuka sabuk dan retsleting celananya dan terus menciumi Eldpora. namun tiba-tiba seseorang mendobrak pintu kamar itu dan membuat Kai terkejut.

"Hey! berani beraninya kau masuk!" ucap Kai pada pria yang mendobrak kamarnya itu.

.

.

.

Thankyou <3

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***