"Perkataan wanita itu apakah terlalu keterlaluan?,...Gawat, sepertinya tuan Reagan marah" gumam Han setelah mendengar perkataan Eldpora itu dan melihat wajah tuanya itu yang mengerutkan alisnya.
"Dia benar-benar akan marah, wanita itu bisa gawat.." ucap Han dengan nada yang sangat pelan.
Disitu Han benar-benar takut akan tuanya yang terlihat marah, karena Han tau bagaimana tuannya itu bersikap jika sedang marah. Dan melihat kejadian-kejadian tadi saat di rumah, Han jadi semakin yakin wanita itu benar-benar dalam bahaya...
"Tuan?" Memanggil tuannya yang mematung dengan ekspresi wajah yang terlihat marah dan terus melirik ke arah Eldpora yang sedang berjalan.
"Han... Apa aku terlalu kasar?" Tanya Reagan dengan polosnya pada Han.
"Eh?" Han bengong atas perkataan tuanya itu dan tidak tahu mau jawab apa...
"Tuan, apa anda tidak salah menanyai itu?, Apa anda tidak sadar kalau dirimu itu semenakutkan apa yang sering dibicarakan orang-orang? Anda bukan saja kasar tapi juga kejam" ucap Han di dalam hatinya yang mengutarakan perkataan jujurnya.
"Itu... Menurut saya sikap anda padanya masih dalam batasan tuan..." Jawaban gugup Han untuk pertanyaan Reagan.
...
"Heyy!, Kalian mau ikut masuk atau tidakk?" Teriak Eldpora di depan pintu utama gedung.
Disana Han mencoba berusaha berpikir apa yang tuanya itu pikirkan, Han terus memandangi tuanya dengan wajah datar. Mengawasi secara seksama.
"Han belikan makanan, apa saja yang bisa dimakan" suruh Reagan pada Han lalu berjalan menuju pintu dimana Eldpora udah menunggu.
"Baik tuan" jawab Han dengan cepat.
"Tunggu, tuan?, Kau tidak akan berbuat aneh jika aku tinggalkan, kan?" Pertanyaan serius Han untuk tuanya itu.
"Kau punya waktu 9 menit lagi" ucap Reagan pada Han, menyuruh nya cepat membeli makanan.
"Baik tuan" Han menurut dan meninggalkan tuanya sementara sendiri bersama Eldpora.
"Ah, apa aku akan sibuk malam ini juga? Semoga tuan tidak melewati batas amarahnya dan tidak berbuat macam-macam" gumam Han dalam hatinya saat menaiki mobil.
...
"Wah wah, baru pertama kali aku mendengar pujian yang agak sedikit kurang mengenakkan" gumam Reagan dalam hatinya sambil berjalan menghampiri Eldpora.
"Lama sekali jalanmu" ucap Eldpora pada Reagan.
Reagan tidak mendengarkan perkataan Eldpora, dia hanya melihat sekeliling tempat itu. "Kenapa? Baru pertama kali melihat gedung semegah ini? Hahaha" Eldpora mengeluarkan pertanyaan candaan untuk Reagan.
"Lumayan" jawab Reagan singkat.
Eldporapun berjalan ke arah kiri pinggir gedung dengan Reagan yang mengikutinya, setelah dari pintu utama gedung, disitu ada tangga untuk ke lantai bawah tanah gedung itu, dan disitulah kantor Eldpora yang berprofesi sebagai infestor seni biasa.
Merekapun menuruni tangga demi tangga, terlihat ruangan penuh dengan lukisan-lukisan bernilai terpajang dengan rapih berjajar di dinding, dengan lampu klasik yang tergantung di atas langit-langit ruangan...
...
"Semua berkas perusahaan yang harus ku urus pasti sudah yuni kirim ke dalam komputerku, sekarang aku akan mengerjakan semuanya, aah pasti sangat banyak ㅠㅠ" gumam Eldpora dalam hatinya.
"Dimana ruanganmu?" Tanya Reagan.
"Lantai dua" jawab Eldpora.
Merekapun menuruni tangga menuju lantai dua disana ruangannya benar-benar tertutup rapat, sebelum masuk kau harus memasukkan password dan meng-scan mata.
"Bukankah itu terlalu berlebihan?" Tanya Reagan.
Eldpora tidak menjawab itu, ia hanya membukakan pintu dan memberi isyarat masuk dengan kepalanya kepada Reagan.
Reaganpun masuk dan melihat-lihat tempat itu sementara Eldpora masuk kedalam ruangan kerjanya di sebelah kanan ruang tamunya "ini bukankah lebih terlihat seperti rumah dibandingkan dengan kantor? Ada ruang tamu, kamar, dan dapur?" Tanya Reagan.
"Bukan urusanmu tuan" jawab cuek Eldpora.
.
.
.
Terimakasih sudah membaca🤗 love you😁
Jangan lupakan klik favorit dan likenya jika kalian penaran dengan kelanjutanya😝
Jangan lupa juga untuk memberi saran dikolom komentar😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments