Setelah 2 jam Eldpora selesai di interogasi oleh polisi, Eldpora langsung pergi ke tempat pemakaman ibunya...
Perasaan Eldpora saat itu benar-benar hancur, ia tidak percaya dunianya hancur dalam semalam. "Ini seperti mimpi" katanya.
Saat Eldpora menuruni tangga dari lantai dua ia melihat ayahnya datang bersama sekretaris nya.
"Eldpora!, Kau tidak papa?" Tanya ayahnya khawatir.
"Ell bagaimana itu terjadi?" Tanya sekretaris itu.
...
Eldpora tidak berkata satu katapun, dia hanya melihat wajah mereka berdua dengan tatapan sedih dan marah lalu segera pergi mengabaikan mereka.
"Dia pasti sangat terkejut" Ucap sang sekretaris.
...
Di tempat pemakaman~
"Ibu... Selamat ulangtahun, aku datang untuk ibu, ini hadiah untukmu... Aku bawa lilin aromaterapi yang ibu suka" kata Eldpora sedih.
Sambil menahan tangis Eldpora menyalakan lilin aromaterapinya...
"Aku sudah merindukanmu...." Kata Eldpora.
.....
Di selah keheningan itu Yuni menelepon Eldpora...
"Kau dimana? Kau lupa jam 09.30 tadi ada rapat? " Kata Yuni protes.
"Maafkan aku, aku lupa" jawab Eldpora.
"Ell apa ada masalah?" Tanya Yuni.
"Apa tadi rapatnya berjalan lancar?, Aku akan menceritakanya nanti" Kata Eldpora.
"Rapatnya sudah aku selesaikan, jadi tadi berjalan lancar-lancar saja, baiklah nanti kita ketemuan saja" kata Yuni.
"Yasudah, terimakasih banyak" kata eldpora.
"Hubungi aku jika terjadi sesuatu okey?" ucap Yuni.
"Yaa" jawab Eldpora singkat.
Panggilan sudah berakhir, tapi lamunan Eldpora masih saja berlanjut. Tanpa ia sadari juga seorang pria berdiri di belakangnya sambil memperhatikanya, diam tak berkutik.
"Menyebalkan, kenapa harus bertemu lagi di sini, lalu kenapa dia masih menangis" kata pria itu dalam hati.
Tidak tau magsud pria itu apa berdiri di belakang Eldpora, pria itu hanya diam dan sesekali melirik Eldpora lalu mengalihkan pandangannya ke yang lain.
"Dia benar-benar membuatku kesal!, Kenapa lama sekali sih, dia sedang apaa?! Sepertinya juga tidak sedang ber do'a" ucap pria itu mengomel dalam hati.
Pria itu juga tampak kesal sekali dari raut wajahnya, tapi dia tidak mengeluarkan satu katapun atau bersuara sedikitpun. Berjam-jam Eldpora diam terus seperti itu dan pria itu juga terus diam di belakang Eldpora. Sampai sore tiba dan tiba-tiba hujan.
Seseorang datang membawa payung untuk pria itu "tuan?" ucapnya pelan. Pria itu membawa payungnya dan menggelengkan kepala, tanda bahwa ia ingin dia pergi.
Setelah berjam-jam di sana dan hanya terdiam, Eldpora tiba-tiba pingsan, mungkin karena ia dari malam tadi belum memakan sedikitpun makanan.
"Wanita ini benar-benar di takdirkan berjumpa denganku untuk merepotkanku" ucapnya dengan nada dingin.
Meski berkata begitu pria itu mengangkat Eldpora ke mobilnya. "kerumah" ucap singkat pria itu kepada supir nya. Pria itu menutup matanya perlahan, mungkin dia kelelahan...
...
"Tuan ini sudah sampai" kata sang supir.
Pria itu langsung membuka matanya, tanpa harus teriak untuk membangunkannya dan ia langsung beranjak dari mobil dan masuk ke dalam rumah sambil berkata "bawa wanita itu ke kamar tamu" suruh pria itu.
Didalam rumah yang luas seperti Kastel itu muncul dua wanita dengan pakaian seksi dari pintu ruang kerja pria itu.
"Tuan, kau dari mana saja, kami dari tadi sudah menunggumu" tanya salah satu wanita itu dengan suara genit.
"Pergilah aku lelah, jangan ganggu aku" jawabnya.
"Kami bisa menemani jika kau lelah" ucap wanita satunya.
"Pergi, aku akan tetap transfer uang nanti sebagai ganti rugi membuang waktu kalian" tegas pria itu.
"Apa karna wanita tadi kau mengusir kami? Apa dia simpanan barumu?!" Tanya wanita itu keras.
"Aku sudah bilang pergi! Jangan mengganggu istirahatku" teriak pria itu sambil berjalan pergi ke lantai atas rumahnya.
"Bibi, urus wanita di kamar tamu" ucap pria itu kepada pembantu di rumahnya.
...
"Sudahlah jangan membuat dia marah" ucap wanita di lantai bawah dan langsung meninggalkan rumah itu.
.
.
.
.
Thankyouu sudah baca❤️🤗🌹 Love you 😚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments