NovelToon NovelToon
Bodyguardku Kekasihku

Bodyguardku Kekasihku

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengawal / Keluarga / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Cintapertama
Popularitas:309
Nilai: 5
Nama Author: kujo monku

Demi keselamatan jiwanya dari ancaman, Kirana sang balerina terpaksa dijaga oleh bodyguard. Awal-awal merasa risih, tetapi lama-lama ada yang membuatnya berseri.
Bagaimana kalau dia jatuh cinta pada bodyguardnya sendiri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kujo monku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 10 : Resah Kirana

"ADA APA INI?"

Belum juga mendapatkan jawaban dari Ucup, Kirana datang bersama Saki yang berjalan bersebelahan. Kirana terlihat penasaran dan terkesiap melihat anak tetangganya yang sangat dia kenal sedang menahan tangis.

"Lho, Ucup kenapa Cup? Om nya nakal ya?" Kirana langsung menepis tangan Davis dengan kasar. Davis pun terkesiap dengan apa yang dilakukan Kirana.

"Kamu kok sadis banget sama bocah, Vis. Emangnya gak sakit bahunya si Ucup, kamu cengkram barusan?" Protes Kirana melirik sinis Davis. Lalu, Kirana meminta penjelasan dari Berto. Davis pun merasa tersisihkan.

Davis pun diam. Dia biarkan Berto menjelaskan semuanya. Ucup juga menceritakan secara detail. Kirana jadi cemas kembali.

Apalagi melihat fotonya yang hampir telanjang tersebut. Pasti ada yang diam-diam memotretnya saat dia berganti baju di ruang ganti. Jika dilihat lagi, Kirana sepertinya tahu kapan foto itu diambil. Di saat dia sedang melakukan photoshoot untuk majalah mode global.

Davis bisa melihat kecemasan di dalam diri Kirana. Dia pun merasa lemah jika melihat Kirana seperti ini. Akan tetapi, mendengar kesaksian Ucup, sepertinya Davis harus gerak cepat mencari siapa dalang dibalik ancaman tersebut.

Masih ingat saat Davis beberapa minggu yang lalu izin ke Jakarta? Davis mendapatkan sedikit clue tentang pengirim paket ancaman tersebut.

Davis ke Jakarta dalam misi melakukan penyelidikan tentang hal ini. Dia sudah menghubungi rekanannya yang merupakan detektif swasta yang cukup terkenal. Davis mengenal orang itu sejak mencari tahu siapa Kirana Gautama yang menolongnya saat kesakitan dahulu.

Davis bertemu malam harinya di hari yang sama saat dia tiba di Jakarta. Dia ditemani Jojo mengunjungi salah satu klub besar untuk bertemu dengan orang tersebut.

Teddy Gin

Pria berdarah campuran dari beberapa daerah dalam negeri itu, terkenal sebagai detektif swasta hebat. Kemampuannya mengungkap fakta-fakta suatu kasus, membuat pria berusia 35 tahun itu memiliki tarif yang paling mahal dari detektif lain.

Teddy doyan nongkrong di klub-klub mewah yang memiliki gadis-gadis muda untuk dia nikmati. Dia bilang. gadis muda-muda itulah yang membuatnya memiliki energi lebih saat mencari sesuatu yang tidak orang lain bisa temukan.

Davis tidak masalah mau bertemu dengan Teddy dimana saja. Toh dia juga suka keluar masuk klub, meski tidak untuk 'jajan' wanita penghibur. Davis biasanya hanya melepas lelah dengan minum dan menikmati kesendiriannya atau terkadang dia harus menjamu klien atau investor besar di tempat seperti itu.

"Astaga, Vis. Kemana aja lo sebulan ini?" Tanya Teddy saat menyambut kedatangan Davis dan Jojo di ruangan VIP.

"Ada misi." Jawab Davis dengan singkat.

Davis melirik ke arah deretan sofa besar yang membentuk huruf U yang sudah diduduki sekitar 4 gadis yang masih muda. Teddy memang sebejat itu.

"Bisa lo suruh pergi mereka?" Tegas Davis yang tidak suka ada 'pengganggu' di ruangan tersebut. Dan juga, Davis memang sedang menjaga hati. 

Teddy menoleh ke arah para gadisnya yang kini malah menatap Davis penuh minat. Gaya mereka seolah minta Davis untuk segera membelainya.

Teddy pun mengerti akan permintaan Davis. Klien sekaligus temannya ini, memang tidak suka bermain dengan 'kelinci-kelinci' seperti dirinya. Teddy pun menyuruh para gadis penghibur itu untuk keluar ruangan. Meski kesal, mereka berempat tetap melakukan perintah Teddy.

"Ayok duduk lah, Vis. Kita bicarakan misi apa yang bikin elo butuh jasa gue."

Davis dan Jojo duduk bersebelahan. Davis meminta Jojo menyerahkan surat dan bukti foto berisi ancaman, dan yang lainnya. Dia juga menyerahkan rekaman cctv tersembunyi yang sengaja Davis pasang di dekat pagar rumah. 

"Heran banget, orang konglo kok gak punya satpam. Hellllow, ini sudah jaman yang apa-apa kudu diwaspadai. Mana hidup di tengah perkampungan gitu. Kenapa gak di perumahan elit?" Oceh Teddy.

Davis menjelaskan seperti apa anggota keluarga Gautama yang satu ini. Mereka memang menyukai hidup sederhana dan selama ini tidak ada kejadian seperti sekarang ini. Baru kali ini mereka mendapatkan teror serius seperti yang dialami oleh Kirana.

Begitulah yang terjadi. Dari pertemuannya dengan Teddy malam itu, keduanya sudah mendapatkan satu clue langsung. Dipastikan, pengirim ancaman itu merupakan balerina yang sangat iri dengan ketenaran seorang Kirana. Davis dan Teddy pun masih mendalami kasus tersebut.

Lalu, siapa?

...****************...

Sejak kejadian tadi sore, Kirana enggan ditemani siapa pun, termasuk Saki sekalipun. Kirana juga melarang semua yang terlibat di sore tadi untuk melaporkan kejadian itu kepada kedua orang tuanya yang sedang melakukan perjalanan bisnis ke Eropa. Dia tidak mau kedua orang tuanya terlalu cemas dan berujung mengabaikan kepentingan mereka.

Kirana merasa selama ini dia hanya menjadi beban kedua orang tuanya saja. Sudah berkepala tiga, belum menikah, dan masih asyik dengan dunianya. Terlihat sekali bebannya, bukan?

Padahal kedua orang tua Kirana, tidak merasa demikian. Keduanya memikirkan kebahagiaan anak-anak mereka dan memberikan kebebasan dalam mengambil keputusan, tetapi tetap dalam jalur yang lurus. Akan tetapi, tetap saja Kirana merasa dirinya seperti itu. Apalagi setelah ada kejadian ini.

Kirana kini memilih mengurung diri di kamar dari sore itu. Banyak yang dia pikirkan dan dia ingin pertimbangkan untuk langkah selanjutnya. Entahlah. Kirana merasa ada beban berat di atas kepalanya sekarang.

Hari mulai gelap. Jam makan malam pun Kirana lewatkan. Dia tidak bernafsu sama sekali. Haus pun tidak.

"Apa aku harus pensiun? Mimpiku belum kelar tapi." Gumam Kirana yang sedang duduk di atas karpet di samping ranjang tempat tidurnya. Tubuhnya memeluk lututnya yang ditekuk.

Foto tadi saja sudah membuatnya berpikir untuk pensiun saja. Dia merasa resah karena takut membayangkan betapa malunya keluarga besarnya nanti saat ancaman orang itu tidak sekedar gertakan saja.

Bagaimana jika dia benar-benar memiliki video dan foto-foto bugilnya saat berganti pakaian? Lalu dia sebarkan?

Entahlah, Kirana tidak bisa berfikir positif sejak kejadian tadi sore. Dia tidak lagi memikirkan dirinya, melainkan perasaan malu keluarga besarnya yang terkenal tanpa cela. Ketakutan itu sangat kuat.

"Tapi siapa sih yang kurang kerjaan gitu?" Gumam Kirana.

"Terus kalau aku pensiun aku mau apa? Aku kudu gimana ini?" rengek Kirana yang pusing memikirkan nasibnya. Kakinya dia hentakkan dan tangannya sudah tidak lagi memeluk lutut, tetapi menarik rambutnya.

Entah ide gila dari mana, tiba-tiba terlintas di dalam otaknya yang sedang tidak waras itu tentang pernikahan. Padahal sama sekali, sebelumnya dia tidak pernah memikirkan hal itu.

Pertanyaan paling pertama yang terlintas adalah dengan siapa dia akan menikah? Davis?

"Nikah kali ya sama Davis. Hmm, pakai adat apa ya nanti kalau nikah sama dia?"

...****************...

1
dziyyo
Thor, ceritanya keren banget! Cepat update lagi dong!
kujo monku: udah update ya kak .... 🩷
total 1 replies
Melanie
Gimana sih thor, nggak sabar ni...
kujo monku: hari ini up sore yaaaaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!