Perjalanan 2 sahabat yang saling menyayangi namun mati secara tragis, dan kembali di pertemukan di dimensi yang berbeda.
Menikahi seorang pangeran dan menghadapi berbagai intrik politik di dalam istana
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 10
Hari ini adalah hari pernikahan antara Pangeran Kedua dan juga Ai Li, Sang jendral beserta keluarga nya telah siap membawa tandu pengantin wanita, di iringi 20 orang pelayan dan juga 100 orang pengawal.
Sementara di tempat lain, Permaisuri Ming Mei menyesap teh nya sambil mendudukan dirinya di gazebo, di hadapan nya seorang gadis cantik sedang memainkan guqin nya sambil tersenyum, mata nya berkilat licik tapi sekejap kemudian berubah menjadi tatapan polos. gadis itu adalah Wang Juya, adik tiri dari Wang Sili.
Permaisuri merencanakan akan menjadikan Wang Juya sebagai pion nya, dan berjanji akan menikahkan Wang Juya dengan Pangeran Ketiga, putra dari Selir Kehormatan Yun,
"Permainanmu semakin hari semakin indah saja Juya" ucap Permaisuri
"Terima kasih pujian nya yang mulia" jawab Wang Juya dengan senyum manis nya.
"Aku senang kau mau menerima undangan ku Juya, aku ingin mendekatkan mu dengan Pangeran Ketiga, karena putraku akan menikahi kakak mu" ucap Permaisuri sambil tersenyum dengan anggun.
"Terima kasih untuk berkat nya yang mulia" jawab Wang Juya malu-malu
"Kau memang pantas mendapatkan nya Juya, kau adalah putri dari perdana mentri, kau juga sangat cantik dan juga berbakat" ucap permaisuri penuh dengan pujian yang manis.
"Yang mulia benar-benar memiliki hati yang tulus, terima kasih yang mulia" Wang Juya pun mulai menjilat permaisuri
"Kau benar-benar gadis yang baik dan penurut" Permaisuri pun terkekeh ringan
"Yang mulia, anda tidak menyambut nona muda Han?" tanya Wang Juya pelan
"Kenapa aku harus menyambutnya? Sampah seperti dia tidak pantas berada di istana ini" sarkas Permaisuri dengan tatapan yang penuh benci
"Lagi pula Pangeran Kedua tidak ingin membuat pesta perayaan untuk pernikahannya, biarkan saja" jawab Permaisuri
Hati nya hari ini sedang sangat senang, dia telah membayar 20 orang pembunuh bayaran untuk membunuh Ai Li, dan akan menjadi rumor yang buruk untuk pangeran kedua jika pengantin wanita nya meninggal di hari pernikahan dan itulah yang di inginkan permaisuri.
Han Ai Li beserta rombongan telah sampai di kediaman Pangeran Kedua, setelah upacara pernikahan, kedua orang tua nya beserta kedua kakak laki-laki nya sudah kembali ke kediaman jendral.
Saat ini Ai Li sedang duduk di tempat tidur nya, masih dengan cadar yang menutupi kepala dan juga wajah nya, pintu tiba-tiba terbuka, pangeran kedua masuk dengan tandu nya dan di dudukan di samping Ai Li.
"Apa kau menyesal menikah dengan ku?" tanya Pangeran Kedua
"Apa maksudmu pangeran?" tanya Ai Li menatap tajam di balik cadar nya. Pangeran kedua pun langsung membuka cadar ai li
"Aku tidak bisa memberikan mu pesta pernikahan yang terbaik, kau tahu bukan kondisiku? Aku tidak nyaman jika terlalu banyak orang" jawab Pangeran Kedua
"Tidak masalah, lagi pula aku juga tak suka pesta, sangat membosankan" tegas Ai Li
"Jadi Pangeran, dimana aku akan tinggal nanti?" tanya Ai Li
"Kau bisa tinggal di paviliun anggrek, tak jauh dari paviliun ibu Selir Agung" jawab Pangeran Kedua
"Kenapa seperti itu? Bukankah kita sudah menikah?" tanya Ai Li heran
"Lalu apa yang kau inginkan? Kau ingin berbagi tempat tidur denganku?" Tanya Pangeran Kedua.
"Apa maksud mu?? Dasar mesum! kau tinggal di paviliun rajawali dan disini juga ada 5 kamar, kenapa kau begitu pelit memberikan salah satu kamar itu untuk ku?" ucap Ai Li sambil menatap tajam suaminya.
Pangeran Kedua pun mengernyit tak suka, tapi kemudian dia menatap Ai Li dan menghela napas nya.
"Baiklah, kau boleh tinggal di paviliun ini, tapi kau harus berjanji untuk tidak ikut campur dengan urusanku" jawab Pangeran Kedua
"Hai! Aku itu istri mu, dan mulai hari ini aku yang akan membuat pengaturan di kediaman ini" ucap Ai Li dengan tegas dan sedikit mengeluarkan aura kepemimpinan nya.
"Nona Han, jaga batasan mu!" Pangeran Kedua mulai meninggikan suaranya.
"Mari kita membuat kesepakatan" ajak Ai Li
"Kesepakatan?" tanya Pangeran Kedua
"Ya, kita buat kesepakatan, aku akan menyembuhkan kaki mu dan kau harus memberikan kepercayaan padaku untuk membuat pengaturan di kediaman ini, paviliun ini terlalu gersang, aku akan membuat paviliun ini menjadi paviliun terbaik" ucap Ai Li
"Apa kau sedang berhalusinasi nona Han? Bahkan Tabib senior dan tabib terbaik di seluruh kekaisaran pun sudah mengatakan bahwa kaki ku tak mungkin di sembuhkan" jawab Pangeran Kedua dingin.
"Terserah kau kalau tak mau, tapi aku akan tetap melakukan nya" ucap Ai Li tak mau kalah.
Pangeran Kedua pun menggertakan gigi nya, marah melihat sikap keras kepala Ai Li
"Baiklah sekarang kita tidur. Hari sudah semakin larut, kau tidurlah di tempat tidur, aku akan tidur di kursi" ucap Ai Li membuat pengaturan
"Hmm" jawab pangeran kedua singkat
Akhirnya pangeran kedua pun tertidur di tempat tidur, sementara Ai Li masih berjalan-jalan di kamar itu sambil ibu jari dan telunjuk nya menopang dagu memikirkan renovasi yang akan di lakukan nya di kediaman itu.
Setelah itu Ai Li mendekati tempat tidur, menyibak selimut pangeran kedua, Dia mengambil beberapa jarum perak miliknya untuk mendeteksi racun yang di derita oleh Pangeran Kedua.
Setelah yakin dengan hasil pemeriksaan nya, Ai Li pun mengambil 2 buah koyo dan menempelkan nya di kedua telapak kaki pangeran kedua untuk mulai mendetoksifikasi racun nya.
