SELEMBAR KERTAS

Memulai semuanya dari Nol sudah menjadi tekad bagi Kirana, kini dirinya sedang berdiskusi dengan Hani di sebuah taman yang ada di pondok pesantren tempat Kyai Rahmad.

"Aku merasa sangat nyaman di pesantren Putri ini, lihatlah, semua memakai pakaian yang menjaga seluruh tubuhnya dari pandangan laki-laki, mereka bak intan permata yang sangat mahal harganya" ucap Kirana.

"Bukan hanya mereka, kita juga, lupa sekarang ini kita sama-sama belajar bersama mereka?" Sahut Hani.

Kirana tersenyum dan mencubit pipi Hani seperti biasa yang biasa dia lakukan, Hani menepisnya sambil meringis dan memegangi pipinya.

"Kebiasaan kamu itu Kiran, dasar!"

"Sudah, yok kita fokus, ada hal penting yang ingin aku bicarakan dengan mu han"

"Apa?, Serius?" Tanya Hani penasaran.

Kirana mengangguk dan kemudian segera memperbaiki duduknya kembali sambil mengeluarkan buku catatan dari dalam tasnya.

"Aku ingin kembali menjadi model" ucap enteng Kirana dan berhasil membuat Hani membelalakkan mata tidak percaya.

"Tunggu-tunggu" ucap Hani yang kemudian menempelkan telapak tangannya ke dahi Kirana, untuk memeriksa suhu tubuhnya.

"Ish, aku baik-baik saja" sahut Kirana sambil menepis tangan Hani.

"Beneran kamu baik-baik saja, kita baru saja berhijrah dan belajar tentang agama sungguh-sungguh, lalu sekarang kau ingin menjadi model kembali dan melepaskan semua ini, NO..!" Ucap Hani dengan menatap tajam ke arah Kirana.

Pletak

"Aw, Astagfirullah, sakit Kiran, seenaknya saja kau menyentil dahi ku!" Teriak Hani.

"Mangkanya dengarkan dulu penjelasan ku, jangan mengambil kesimpulan sendiri sebelum mendengar dengan benar apa yang ingin aku bicarakan" ucap Kirana.

"Maksudnya?"

"Aku ingin menjadi model baju syar'i dan juga hijabnya, aku ingin kita menggunakan keahlian kita untuk kebaikan umat manusia, terutama kaum hawa"

"Apa?, aku tidak mengerti, apa maksudnya?"

"Hani.. dengar, kau gunakan keahlian mu untuk mendesain baju-baju syar'i dan hijabnya, lalu aku sebagai model yang akan memperkenalkan kepada masyarakat terutama wanita-wanita muda Muslim, mungkin ini cara kita menyelamatkan para wanita dari bahaya trend berpakaian yang makin menyesatkan" ucap Kirana berapi-api.

"Wow, keren, Subhanallah, tidak sia-sia Alloh memberikan kecerdasan padamu Kiran, aku setuju, aku akan menunjukkan bakat terpendam ku pada dunia, sekaligus mencari pahala!!" Teriak Hani senang.

"Bukan aku, tapi kak Alena yang menyadarkan ku akan hal ini Han"

"Sama saja, kalian wanita hebat yang sangat aku puja, kapan kita akan mulai hal ini Kiran, aku sudah tidak sabar" ucap Hani.

"Secepatnya" jawab Kiran dengan pasti.

**

Di bulan-bulan berikutnya semua rencana di laksanakan, perlahan tapi pasti keduanya merambah dunianya, kembali di dunia Modeling sekaligus Fashion. Semua ketrampilan dan pengalaman di kerahkan, hingga beberapa orang yang dulu bekerjasama, akhirnya ikut membantunya.

Tak jarang penolakan dan hujatan mereka dapatkan, namun pantang bagi mereka untuk menyerah, dengan semua dukungan dari keluarga besar Nugraha dan juga kakak tercinta Kaisar yang selalu menjadi pelindungnya, semua itu membuat perjalanan kariernya terasa lebih ringan.

Sebuah butik besar di beberapa kota berhasil mereka dirikan, Arumi Saraswati kembali menjadi manajer Kirana dan membuat beberapa pertunjukan Fashion show busana syar'i dibeberapa kota.

"Alhamdulillah, ini benar-benar luar biasa Kiran, ternyata bakat kalian tidak sia-sia jika di lakukan di jalan Allah, lihatlah...aku tidak percaya dengan semua ini, antusias komunitas muslim dunia terutama, mulai melirik kita" ucap Arumi merasa tak percaya dengan apa yang di dapatkannya.

"Alhamdulillah..saat kita bertekad di jalan-NYA, aku yakin Allah sendiri yang akan melindungi dan menuntun kita Bu" ucap Kirana.

"Amin..dan kau Hani, namamu kini di kenal oleh semua masyarakat, kau benar-benar hebat sebagai perancang busana, aku tidak pernah menyangka nya, kalian pasangan yang sangat serasi"

"Pasangan Sahabat Bu Arumi, jangan memotong kosa kata yang benar, nanti timbul gejolak lain di mata publik lagi" sahut Hani dan di sambut dengan suara tawa dari Kirana dan Arumi.

***

DUA TAHUN KEMUDIAN

Alfaro masih merajai dunia bisnis dan juga dengan kehidupan yang sama.

Dirinya Semakin di buta kan oleh kekayaan dan kekuasaan, apalagi didampingi oleh Ronan yang mempunyai jalan pikiran yang sama pula, dan tentu saja kekasihnya Viona selalu setia mendampinginya dengan gaya hidupnya yang bebas tanpa ikatan yang jelas.

Kali ini Alfaro dan Ronan baru saja mendarat di bandara setelah kepulangannya dari perjalanan bisnis yang ada di luar negeri.

"Apa Viona sudah menghubungimu Faro?" Tanya Ronan.

"Hem, sebentar lagi dia akan menjemput kita disini, kita tunggu saja" jawab Alfaro.

Sesaat kemudian, sebuah kabar mengejutkan tertangkap matanya saat tanpa sengaja melihat berita di Televisi tentang model pendatang baru yang menjadi perbincangan dunia dengan gaya unik pakaian dan semua pameran bajunya yang dirancang sendiri oleh Tim kerjanya.

Dunia modeling di Paris di guncang oleh kabar hebat dari salah satu model dari negara Asia yaitu Indonesia.

Hingga sebuah nama KIRANA membuat Alfaro dan Ronan terkejut sampai menumpahkan minumannya, bukan hanya itu, kekayaan dan kekuasaan sang model yang tidak main-main juga di beritakan hingga membuat keduanya tercengang.

Memiliki beberapa mobil dan rumah mewah serta kerajaan bisnis mulai dari butik, pusat perbelanjaan khusus muslim di berbagai negara, serta tempat perawatan tubuh kusus kaum hawa di berbagai negara juga tersebut disana.

Dan yang paling membuatnya terkejut dalam salah satu wawancara, Kirana dengan lantang menjelaskan bahwa dirinya dari keluarga Nugraha.

"Bukankah itu Kirana?" Ucap Ronan tak percaya.

"Iya, dia Kirana" ucap Alfaro masih menatap layar televisi tak percaya dengan penampilan Kirana yang jauh berbeda.

Bukan hanya Alfaro dan Ronan, sang kekasih Viona yang baru datang dan menyaksikan hal itu sangat terkejut tak percaya.

"Apa ini, dia Kirana dan menyatakan ke publik bahwa dia dari Keluarga Nugraha?" Ucap Viona terkejut.

"Iya" sahut Alfaro lalu terdiam.

"Sejak kapan?"

"Sejak dulu, bahkan saat kau berusaha membuat masalah dengan nya, dia sudah menjadi keluarga Nugraha"

"Iya, aku tau itu, maksudnya, sejak kapan dia berani menyatakan dirinya dari keluarga Nugraha beb" ucap Viona terduduk di kursi sebelah Kekasihnya.

"Kau tanyakan saja nanti padanya, aku yakin, sebentar lagi dia akan datang ke Paris" jawab Alfaro.

"Dan kau kelihatan sangat senang sekali, bagus, kali ini dia sangat cerdas, menggunakan nama keluarga Nugraha untuk melindungi dirinya, cih.. menjijikkan!" Ucap Viona.

"Aku peringatkan kali ini Viona, jangan lagi membuat masalah dengan Kirana, saat keluarga Nugraha sudah diikutkan, kau tau apa yang bisa mereka lakukan padamu bukan?" Ucap Alfaro.

"Kita lihat saja nanti!" Sahut Viona.

"Terserah, jangan bilang aku tidak memperingatkan mu Viona" ucap Alfaro.

"Aku tidak peduli, asal dia tidak mengusikku, aku juga tidak akan berbuat apapun padanya"

"Dulu dia juga tidak pernah mengusikmu, tapi apa yang sudah kamu lakukan padanya, jangan bilang kau tidak tau apapun tentang semua tragedi yang menimpanya selama menjadi model di Agensiku dulu" ucap tegas Alfaro.

"Kau menuduh ku, itu semua karena kesalahannya sendiri ingin bersaing denganku memperebutkan dirimu, aku tidak tau apa-apa tentang apa yang terjadi dulu" ucap Viona sewot lalu memalingkan wajahnya.

"Sudahlah, kenapa kalian malah bertengkar disini, aku sudah pusing dan lelah, sebaiknya kita segera kembali pulang dan beristirahat" ucap Ronan ikut kesal dengan pertengkaran sepasang kekasih di depan matanya.

Bersambung

Jangan lupa VOTE, HADIAH, LIKE, dan KOMEN selalu di tunggu.