Irhaf, seorang pemuda pemain sepakbola berusia 21 tahun yang bermain di liga 2 Indonesia. Dulu ia pernah dilirik oleh klub-klub besar karena memiliki bakat cemerlang tapi semuanya berubah sejak ia menderita cidera lutut yang parah.
Di suatu malam Irhaf mendapatkan email yang menawarkan kesempatan untuk melakukan uji coba di klub dengan nama yang asing bagi irhaf dan mengaku berlaga di liga 1.
Dan suatu keanehan pun terjadi....
Like dan Komentar jika kalian suka cerita ini...
Setelah sekitar 4 tahun sejak novel terakhir saya di akun lain saya yang udh ilang. akhirnya saya coba bikin lagi.
Masukan dan saran saya terima 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irhaf01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Paruh Pertama babak Pembuktian
Setelah wasit meniup peluit, pertandingan pun dimulai. Seperti dugaan Oden, musuh menggunakan strategi bertahan dan serangan balik yang sama seperti musim lalu.
Mungkin mereka terlalu percaya diri setelah dua kali berhasil mengalahkan mereka 1 - 0 pada dua pertemuan musim lalu. Atau justru karena tidak memiliki pilihan lain. Kekuatan finansial klub yang tidak cukup kaya membatasi pembelian pemain.
Tapi yang jelas Oden sudah mempelajari cara untuk membatasi taktik mereka.
Para pemain Persiray bermain sangat sabar dibawah arahan Oden. Mereka tidak akan mengulang kesalahan mereka musim lalu.
Kini mereka tidak akan terburu-buru untuk menyerang. Sebaliknya, mereka akan menebar jaring dan menunggu ikan untuk memakan umpan.
Dan benar saja, perlahan-lahan tim lawan mulai masuk kedalam jaring. Para pemain Perkusa semakin tidak sabar terutama Ahnaf sang striker. Mereka mulai melupakan instruksi taktis pelatih dan malah aktif untuk menyerang. Ditambah dengan dorongan psikologis bahwa mereka adalah juara musim lalu membuat mereka agak besar kepala.
Pada menit ke - 30 Bola masih di tangan Ahnaf. Tim Persiray dengan sengaja membuka celah di tengah.
Ahnaf yang melihat itu jelas tertipu, ia dengan polosnya mencoba menerobos lewat tengah. Saat ia masuk, Persiray segera menekannya dari berbagai arah sambil mengisolasi Ahnaf dan memutuskan jalur umpan dari rekan setimnya.
Bola dengan mudahnya di ambil alih Husein yang dengan cepat mengoper bola ke Irhaf. Melihat kesempatan datang, Irhaf membawa bola dengan cepat ke area pertahanan lawan sebelum lawan sempat menutup ruang.
Karena para pemain Perkusa yang terlanjur maju, di area pertahanan mereka yang ada di depan Irhaf hanya tinggal 3 orang bek.
Dery, Nasrul, dan Karto mereka yang meremehkan Irhaf karena dari awal Irhaf belum menunjukkan taringnya merasa agak santai dan berfikir bahwa bola akan mudah mereka rebut.
Tapi saat Irhaf semakin dekat, muka mereka seketika menjadi pucat. Irhaf melakukan perubahan kecepatan dan arah yang tiba-tiba, Ia meliuk-liuk melewati Dery yang pertama menghadang. Nasrul yang kemudian mencoba menutup ruang terobosan Irhaf juga terpengaruh oleh gerakan cerdik Irhaf dan dilewati begitu saja. Karto yang datang terlambat hanya bisa mencoba menjulurkan kakinya dan melakukan tekel. Tapi lagi-lagi Irhaf merubah arah bola dan melewatinya dari sisi kiri dan terus melaju ke area kotak penalti.
Tehnik dasar yang dieksekusi dengan kecepatan yang luar biasa membuat semua yang melihat menjadi terkejut.
Irhaf yang sudah mencapai garis kotak penalti segera menendang bola dengan kuat. Bola pun terbang dari atas tanah menuju sisi kiri gawang.
Kiper masih kurang siap karena dari tadi gawangnya sama sekali tidak terancam yang membuatnya kurang waspada. Ia melompat sekuat tenaga namun gagal menyentuh bola.
...
....
Priiiiitttttt*
.....
Goooollllllllll
Stadion hening sejenak sebelum raungan dan sorakan suporter tandang yang menggetarkan seluruh stadion.
Para suporter melihat tim mereka tidak menyerang dari awal pertandingan membuat mereka semakin meremehkan dan menyalahkan Irhaf.
Namun semuanya berubah seketika dan memuji golnya. Banyak dari suporter yang tadi mencemooh Irhaf bahkan melongo dan tidak percaya dengan gol ini.
Gol ini begitu cepat, hanya dengan satu operan dari Husein yang merebut bola dari Ahnaf dan mengoper bola ke Irhaf. Lalu Irhaf Melaju bagaikan peluru menembus area pertahanan Perkusa dan melepaskan tembakan yang kuat ke gawang.
Para komentator yang bertugas juga sangat terkejut dengan gol ini.
Irhaf dari awal permainan menahan keinginannya untuk maju atas instruksi Oden juga sangat bersemangat.
Tapi satu gol tidak cukup, ia ingin terus mencetak gol dan menciptakan debut yang spektakuler.
Setelah permainan dimulai kembali, Perkusa yang tidak ingin kehilangan poin di laga pembuka, apalagi ini adalah kandang mereka.
Maka dari itu mereka merubah strategi mereka dan akhirnya dengan aktif menyerang dengan tujuan menyamakan kedudukan sebelum babak pertama selesai.
Tapi justru hal ini membuat permainan Persiray semakin mudah. Irhaf terus berlari dengan cerdas diantara pemain-pemain lawan.
Posisi berlari Irhaf yang cerdas membuatnya dengan mudah menciptakan ancaman terhadap Perkusa.
Hanya 5 menit setelah gol pertama, tepatnya pada menit ke - 35. Persiray berhasil merebut bola, Tisna menggiring bola di sayap kiri. Menghadapi Ozi yang menghadang, ia memilih untuk tidak memaksakan terobosan dan mengoper bola ke Irhaf yang tidak dijaga.
Irhaf segera menindaklanjuti dengan menggiring bola kedepan sebelum mengoper ke Joko yang datang membantu dari kanan.
Setelah mengoper bola Irhaf terus berlari dan dengan mudah menerima umpan balik dari Joko di dalam kotak penalti. Menghadapi kiper Beroji yang kali ini sudah siap. Irhaf melakukan hal yang tak terduga.
Ia berpura-pura mengangkat dan mengayunkan kakinya untuk menendang bola. Tapi saat kakinya hampir menyentuh bola, ia malah menggeser bola dengan lembut ke Tisna.
Bahkan Tisna yang menerima bola tidak menduga hal ini. Tapi ia segera dengan tenang menyodok bola dengan lembut ke gawang.
Beroji yang tertipu oleh Irhaf terlanjur melompat ke kanan dan terlambat untuk berbalik dan menghentikan bola.
Priiiiitttttt*
Wasit kembali meniup peluit dan mengesahkan gol ini yang segera disambut oleh sorakan meriah para suporter tim tandang.
Tisna segera reflek berlari dan memeluk Irhaf dan mengucapkan terima kasih atas asist nya yang membuat ia membuka rekening gol nya musim ini.
Walaupun Irhaf seharusnya bisa mencetak gol sendiri, tapi ia memilih untuk mengoper karena ia ingat bahwa misi ASA juga memintanya untuk mencetak 1 asisst. Selain itu Irhaf juga ingin mempererat hubungan dengan rekan tim nya dan membangun suasana yang harmonis di dalam tim.
Ia tidak berniat untuk menjadi pemain individual. Sebagai 'anak baru' yang baru bergabung dengan tim, Irhaf tau hubungannya dengan yang lainnya masih sebatas mereka mengakui kemampuannya saat latihan. Apalagi mereka baru bertemu hanya 2 Minggu yang lalu.
Dengan assist ini, ia berharap menjadi lebih terhubung dengan tim dan membangun chemistry yang baik.
Setelah mereka selesai berselebrasi, tak lama permainan pun dilanjutkan. Dari kejauhan Ahnaf menatap Irhaf dengan tatapan yang berapi-api. Sebagai salah satu pencetak gol terbanyak musim lalu, ia tidak mau kalah oleh pendatang baru ini.
Skor saat ini adalah 2 - 0 dengan Persiray memimpin. Setelah timnya kebobolan lagi, pelatih Perkusa memilih untuk kembali bertahan dan mengevaluasi permainan saat jeda paruh waktu untuk mencari solusi terbaik.
Perkusa kembali menyusut dan hanya menyisakan Ahnaf di depan untuk mencari kesempatan serangan balik.
Persiray yang sudah unggul dua gol kembali menunggu dengan sabar dan tidak ingin membuang stamina untuk menyerang. Walaupun begitu Irhaf terus berlari dan mencoba untuk mencari celah pertahanan lawan.
Pada menit tambahan 45 + 3 Ahnaf tiba-tiba berlari dan berhasil merebut bola dari Hans. Setelah itu ia berusaha untuk melewati Husein yang mendekat. Ia berpura-pura ke kiri tapi langsung berbelok ke kanan. Walaupun Husein tertipu, tapi ia bereaksi dengan cepat dan berbalik untuk memberikan tekanan pada Ahnaf.
Ahnaf yang mendapatkan tekanan dari Husein dibelakangnya berusaha untuk menambah kecepatannya untuk menyingkirkan Husein.
Tapi Ezi dan Ronald segera membantu Husein dan akhirnya Ezi berhasil merebut bola dengan tekel bersih dan segera membuang bola kedepan. Wasit pun langsung meniup peluitnya yang sudah dari tadi sudah siap dimulutnya
Walaupun Ahnaf adalah salah satu pemain terkuat di liga 1, tapi ia tidak bisa menghadapi musuh seorang diri. Bisa dibilang timnya menahannya untuk berbuat lebih.
Ia hanya bisa menghela nafas sambil melihat Irhaf yang dikelilingi oleh rekan timnya dengan suasana yang gembira dan berbanding terbalik dengan timnya sendiri yang dalam keadaan suram.
Perlahan semua pemain pun berjalan ke ruang ganti. Irhaf yang sedang berjalan perlahan ke ruang ganti melirik ke papan skor dengan senyum tipis yang terukir di wajahnya.
Tapi segera wajahnya kembali menjadi tegas. Ia tahu bahwa dengan skor ini saja masih belum cukup. Masih ada misi yang belum selesai....
.....
.....
Bersambung