Pindah Zaman Dalam Semalam

Di istana yang megah dengan lapisan emas juga berlantai marmer,kaisar duduk di depan peti mati permaisurinya di temani oleh ayah mertua,tiga hari istana di landa kabar duka atas kepergian permaisuri yang baru saja di angkat.

Sedikit rasa senang di dalam hati kaisar dia tidak perlu kerepotan untuk melepas wanita menjijikkan itu,di sampingnya ayah mertuanya terlihat mematung,air matanya tak pernah berhenti keluar.

Kaisar baru hari ini menunggui peti mati istrinya karena tugasnya menumpuk di aula keagungan.

"Ayah mertua,aku bersalah karena tak bisa menjaga istriku dengan benar." Ucapnya dengan nada penyesalan yang di buat-buat.

Tuan besar Shangguan hanya diam,matanya menatap lurus ke depan ke peti mati di depannya,separuh hatinya sangat hancur separuhnya adalah penyesalan,bagaimana mungkin ia menjadi seorang ayah yang tidak perhatian dan mengacuhkan putrinya.

"Itu bukan salah anda yang mulia." Shangguan Hong Ye mendadak berdiri dan terhuyung,beruntung pengawal di belakangnya sigap menangkap tubuh lemah itu,demi putrinya ia rela tak memakan apapun selama 3 hari ini.

"Yang mulia,waktunya pemakaman." Ucap ketua kasim.

Setelah itu sang kaisar pergi untuk menyiapkan pemakaman permaisurinya.

Begitu kaisar pergi,Shangguan Hong Ye memberi isyarat pada pengawal pribadinya untuk pergi memantau seseorang.

Yaitu ibu suri,ibu kaisar juga kerabat keluarga Shangguan,Shangguan Ming Ye.Karena semua rahasia Qinlan hanya dia yang tahu.

"Mengapa kau kemari?" Seorang wanita 40 tahun duduk di depan patung budha dengan mengenakan pakaian serba putih,ia berdo'a pada sang budha untuk menyelamatkan keponakan yang ia sayangi Qinlan.

Di belakangnya seorang pengawal pribadi Hong Ye berlutut kepada ibu suri.

"Tuan Hong Ye memintaku untuk mengawasi anda." Ucapnya,pengawal itu sengaja ia tempatkan di sisi keluarga adik iparnya.

Semenjak tahu bahwa Hong Ye menikah lagi dengan pelayan setia adiknya,ia sangat benci pada sebagian keluarga Qinghe termasuk Hong Ye sang adik ipar.

Di waktu ibu suri melihat Qinghe mengadopsi wanita yang sekarang menjadi selir Hong Ye itu,ia hampir setiap hari memperingatkan adiknya untuk waspada pada wanita itu,semua insting tentang kematian adiknya dan juga keponakannya semua adalah benar ulah selir itu.

Instingnya tak pernah meleset.

Jika ia mau dia juga bisa menjadi cenayang.

Di malam pengantin itu,ibu suri yang tahu tentang keponakannya yang teracuni segera melakukan tindakan lebih,Qinlan yang tubuhnya tanpa nyawa itu di bawa oleh gerobak sayur milik istana,empat penjaga di tugaskan seseorang untuk membawa pergi tubuh permaisuri malang itu.

Ibu suri mencuri tubuh Qinlan dengan orang suruhannya,ia bersedih dengan dendam di hati.

"WANITA KEPARAT ITU!!SEMUA WANITA SHANGGUAN PERLAHAN DI TEBAS OLEHNYA!!" Teriak histeris ibu suri di kediamannya yang terpencil,air matanya mengalir deras dengan tubuh dingin Qinlan di pangkuannya.

Dengan matanya yang memerah ia menunjuk seorang pelayan wanita yang baru saja ia adopsi ke istananya."Kau berjanjilah padaku,rawat tubuh ini seperti kau merawatku,kau harus di sampingnya,melayaninya meskipun dia sudah mati,aku yakin dia akan bangun." Ucap ibu suri memberi perintah kepada pelayan yang sekarang menjadi pelayan Qinlan. Mei Lan.

Lalu membiarkan mereka hidup di luar istana tepatnya di pinggiran kota.

"Aku tidak tahu apa-apa,Qinlan sudah meninggal apa lagi yang perlu di curigai dariku?" Ucap ibu suri tegas setelah mengenang kejadian 3 hari lalu.

Pengawal itu segera akan pergi."Ingatlah,untuk menutup mata dan mulutmu tentang permaisuri." Titah ibu suri yang di angguki oleh pengawal itu.

Semua pengawal di bawah ibu suri tahu akan kejadian malam pengantin kaisar,tak terlupakan pengawal tuan Hong Ye,tapi ia telah bersumpah untuk menutup rapat semua kejadian malam itu.

💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔

Di belakang rumah yang di tempati oleh Qinlan saat ini,terbentang luas hutan terlarang dengan kabut tebal menyelimuti.

"Uh!Hutan ini seperti tidak pernah terjamah manusia." Ucap Qinlan menebasi rumput-rumput yang tingginya hampir menyamai tinggi tubuhnya.

Qinlan mendapat pedang di peroleh dari ruang dimensi dengan modal simpan pinjam.Setelah pemakaian selesai pedang itu akan terkunci lagi menggunakan poin.

"Kau sangat pelit sekali lebah,hanya pedang bobrok saja kau lakukan simpan pinjam padaku seperti di bank." Qinlan menebas rerumputan rimbun itu di setiap kakinya menjejak.

"Nona,jangan salah pedang itu terbuat dari emas putih." Ucap lebah yang terbang di atasnya.

Qinlan mengangkat kedua pundaknya tak percaya,wajahnya menunjukkan meremehkan."Itu tidak mungkin,di mana-mana pedang seperti ini itu terbuat dari lelehan besi."

Lebah itu mendesah pelan."Buktinya tadi pertama kali kau mengangkatnya saja tidak kuat,dengan bantuan ku kau bisa menggerakkan pedang itu." Jawab lebah tak mau kalah.

"Cih!Baik kau menang,pintas sekali soal menjawab ucapanku padahal aku majikanmu." Qinlan sibuk menyingkirkan rumput menyebalkan yang ia lewati dan kabut semakin menebal seiring berjalannya masuk ke hutan.

Bunyi serigala terdengar.

"Nona,sepertinya anda beruntung." Ucap si lebah.

"Apa maksudmu?Bukankah itu hanya suara serigala?" Qinlan tak tahu jika serigala di depannya sangat langka di dapat.

Hutan terlarang ini jarang di masuki oleh manusia karena binatang di dalamnya yang buas dan kuat,mereka yang ingin berburu di sini harus mengetahui ilmu beladiri yang dalam.

Saat menyibak rumput selanjutnya Qinlan terpekik pelan."Binatang yang lucu." Ujarnya lalu menyeringai.