Tumbal Pesugihan Suamiku
" kamu mau kemana mas ?" tanya ayu saat melihat suaminya mengemasi beberapa pakaian kedalam tas ransel lusuh yang mereka punya.
" mas harus keluar kota, ada urusan yang harus segera mas lakukan " ucap Angga yang baru saja selesai mengemasi pakaian untuknya selama beberapa hari.
" tapi kamu mau kemana ?"
" dan urusan apa yang sepertinya sangat penting bahkan lebih penting dari aku yang sedang mengandung anak mu ?" tanya Ayu yang tiba tiba saja curiga pada Angga suaminya terlebih Angga tak menjelaskan tujuannya pergi meninggalkan dirinya secara mendadak.
" percaya lah jika apa yang aku lakukan demi kebaikan dan kehidupan kita agar kita bisa hidup layak bahkan lebih dari yang kita harapkan selama ini " ucap Angga sambil menatap ke arah Ayu wanita yang sangat iya cintai dengan segala kekurangannya.
" hati hati di jalan dan beri kabar saat kamu sudah sampai pada tujuan mu " ucap Ayu yang hanya bisa percaya jika Angga tak akan mungkin berkhianat dan apa yang Angga lakukan memang untuk keluarganya dan masa depan mereka.
Setelah berhasil meyakinkan Ayu Angga pun melangkah keluar rumah dengan tekad yang sudah sangat bulat untuk bisa memperbaiki hidupnya dengan cara apapun.
" mas sudah memikirkan semuanya dan menurut mas hanya ini satu satunya jalan untuk kita merubah nasib hidup kita agar tak lagi di pandang rendah orang orang yang selalu menghina kita " ucap Angga dalam hati saat sudah duduk di sebuah kursi set tengah di dalam bis menuju pesisir pulau Jawa seperti arahan salah satu temannya.
Setelah kepergian Angga, Ayu mencoba berpikir positif dan mencoba meyakinkan dirinya jika Angga pasti akan kembali dengan selamat dan apa yang Angga harapkan akan bisa terkabul.
Hingga tak terasa sudah dua hari Angga pergi tapi tak sekali pun Angga menghubungi Ayu hingga membuat Ayu semakin khawatir jika terjadi sesuatu pada Angga suaminya dan rak terasa Ayu pun tertidur di ruang tengah rumahnya.
" ndok, kamu sedang hamil ?" tanya seorang wanita paruh baya yang tiba tiba saja mengusap lembut perut buncit Ayu tanpa izin.
" iya Mbah " ucap Ayu yang sejujurnya tak suka jika perutnya di usap oleh sembarang orang yang tidak iya kenal.
" anak ini akan bisa memberikan kekayaan yang bahkan tak pernah kamu bayangkan dalam mimpi sekalipun " ucap nenek paruh baya itu dan tak lama setelah mengatakan itu semua nenek itu pun pergi meninggalkan Ayu yang tiba tiba saja terjaga saat merasa ingin buang air kecil.
" ya tuhan ternyata aku ketiduran di sini " ucap Ayu yang begitu mudah untuk bangkit dari tidurnya tak seperti biasanya.
Ayu pun bangkit dari duduknya tapi saat Ayu berdiri ayu merasa ada hal lain dalam dirinya tapi ayu tak tau apa hingga akhirnya tiba tiba saja perutnya terasa sakit bahkan sakit itu sungguh tak tertahankan.
" apa mungkin aku akan melahirkan ?" tanya Ayu sambil memegang perutnya tapi saat Ayu memegangi perutnya ayu merasa ada yang berbeda dari perutnya.
" kenapa sepertinya lingkar perut
perutku mengecil ?" tanya Ayu sambil mencari cermin yang cukup besar yang ada di lemari pakaiannya dan ternyata benar perutnya tak sebuncit sesaat sebelum dirinya tertidur dan hal itu tentu saja membuat Ayu panik.
" bayi ku !" tanya Ayu pada dirinya sendiri.
" kemana bayiku ?" tanya Ayu yang tak terasa air matanya pun mulai mengalir membasahi pipi karena takut terjadi hal yang tak di inginkan pada janin yang sedang iya kandung.
" aku harus memeriksakannya " ucap Ayu bergegas pergi ke rumah bidan yang tak jauh dari rumahnya.
Berbeda dengan Angga yang baru saja menyelesaikan pekerjaannya dan kini Angga pun bersiap untuk pulang.
" Ayu pasti sangat mengkhawatirkan ku " ucap Angga yang tak bisa menghubungi Ayu jika semua urusannya belum selesai.
" akan ku hubungi Ayu agar Ayu bisa tenang menunggu ku pulang " ucap Angga yang sangat yakin apa yang iya lakukan satu hari satu malam kemarin membuahkan hasil.
Tut Tut Tut
" kemana Ayu ?"
" kenapa Ayu tak juga mengangkat sambungan teleponnya" tanya Angga yang mulai kesal karena Ayu susah untuk di hubungi.
" mungkin ayu sedang tidur siang " ucap Angga yang mencoba berpikir baik pada istrinya karena Angga yakin Ayu tak akan pernah berbuat macam macam di belakangnya.
Ayu baru saja sampai di sebuah klinik bersalin tempat bisa Ayu memeriksakan kandungannya dan seperti biasanya Ayu pun di sambut baik oleh dokter Maya yang usianya cukup matang.
" mba ayu, mba ayu mau kontrol ?" duga Bu Maya.
" iya Bu, entah kenapa saya merasa tiba tiba saja perut saya tidak enak " ucap Ayu setelah duduk di kursi depan Bu bidan Maya.
" mari kita periksa " ucap Bu Maya yang sudah bangkit lebih dulu dari tempat duduknya baru setelah itu di susul Ayu yang langsung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur klinik
Hampir dua puluh menit Bu bidan Maya memutar alat pendeteksi denyut jantung bayi tapi Bu bidan Maya tak bisa menemukan denyut yang iya cari dan hal itu terus di perhatikan oleh Amira.
" ada apa Bu bidan, apa semuanya baik baik saja ?" tanya Ayu yang kini mulai panik.
" saya sendiri heran tapi sebaiknya mba Ayu melakukan USG untuk bisa memastikan semuanya " ucap Bu bidan Maya yang malah semakin membuat Ayu takut jika terjadi hal serius pada janin dalam kandungannya.
" sebenarnya ada apa Bu bidan ?" tanya Ayu yang kini sudah bangkit dari tidurnya karena Bu bidan Maya pun sudah kembali ke meja kerjanya.
" saya tak menemukan denyut janin dan yang lebih anehnya mba Ayu seperti tidak sedang hamil " ucap Bu bidan Maya yang tak berbohong bahkan raut wajah keheranan pun terlihat jelas di wajahnya yang tak lagi muda.
" bagaimana bisa Bu, setiap bulan saya datang untuk pemeriksaan rutin di tempat ini lalu bagaimana bisa Bu bidan berkata jika saya sedang tidak hamil ?" tanya Ayu yang bingung dengan semua yang terjadi pada dirinya dan janin yang ada dalam kandungannya.
" saya juga tidak tau jadi untuk lebih jelasnya sebaiknya mba langsung melakukan USG untuk memastikan semuanya " ucap Bu bidan Maya yang bingung bercampur kasihan pada Ayu atas apa yang menimpa dirinya saat ini.
" baik Bu bidan saya pamit " ucap Ayu dengan tatapan kosong bukan hanya terpukul dengan apa yang baru saja di sampaikan bidan Maya tapi juga dirinya tak tau harus menjelaskan seperti apa pada Angga suaminya saat Angga pulang nanti.
" bagaimana caraku memberitahu mas Angga jika anak yang selama ini kami tunggu tiba tiba saja raib bahkan saat masih dalam kandungan ?"
" tapi apa mungkin semua yang terjadi padaku ada hubungannya dengan mimpiku tadi ?"
✍️✍️✍️ Hai hai hai ... Ketemu lagi sama R-kha di novel R-kha yang baru
Kali ini Novel R-kha mungkin sedikit mistis tapi tetap dalam lingkup Lika liku rumah tangga pada umumnya yang terjadi di masyarakat, semoga kalian suka
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya dan jadikan R-kha autor favorit kalian agar kalian bisa tau update terbarunya
Love you moreee 😘 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
Bunda Ochie
lanjut kak🙏
2025-04-15
0