My Obsession Model

Sudah enam hari Kayla berada di New York, dan kini saatnya dia beserta sang tunangan untuk kembali pulang ke Prancis.

Waktu enam hari tidak Kayla sia-siakan begitu saja, dia mengajak Aditya untuk berkeliling New York dengan tujuan berwisata kuliner, atau pun berburu tempat-tempat indah.

Tentu saja Aditya mengabulkan keinginan tunangan cantiknya itu! Apalagi Aditya sadar dengan dia dan Kayla yang jarang menghabiskan waktu bersama karna sama-sama sibuk dengan pekerjaan masing-masing.

Dan disinilah mereka sekarang, Kayla dan Aditya sedang berpamitan pada Marchel yang sengaja mengantar kepergian mereka sampai bandara.

Marchel tersenyum dan mengelus rambut Kayla sang adik cantiknya.

" Jaga dirimu baik-baik yah! Jika dia datang suatu hari nanti, segeralah hubungi kakak! " Ucap Marchel yang di angguki oleh Kayla.

Kayla langsung memeluk kakaknya erat sebelum dia masuk ke dalam pesawat yang akan membawanya ke Prancis.

" Pasti kak. Maaf, Key tidak bisa lama-lama menemanimu di sini. Segeralah pulang ke Indonesia kak! Mereka pasti merindukanmu. " Ucap Kayla sambil melepaskan pelukannya dan menatap Marchel lekat.

Marchel tersenyum dan kembali mengelus rambut Kayla lembut.

" Kakak masih butuh waktu Key, karna rasa kecewa kakak pada mereka begitu besar dan sulit untuk di hilangkan. " Ucap Marchel sambil tersenyum.

Kayla hanya bisa tersenyum tanpa memaksa Marchel lagi. Dia tahu, Marchel masih sangat kecewa pada kedua orang tua angkatnya yang merusak masa depannya dengan menjodohkannya di usia yang masih muda.

Tapi jujur, Kayla sama sekali tidak kecewa ataupun dendam pada keduanya. Dan Kayla juga ingin agar Marchel tidak kecewa atau membenci kedua orang tuanya hanya karna dirinya.

" Ya sudah kak, Key pergi dulu yah. Key harap kakak akan segera pulang kembali ke Indonesia, meskipun tidak bersama Key. " Ucap Kayla yang membuat Marchel tersenyum.

" Pasti adik cantikku. Tapi tidak sekarang, dan kakak juga pasti akan mengajakmu ke Indonesia saat sudah menjadi pengantin Aditya nanti. " Ucap Marchel blak-blakkan yang membuat kedua pipi Kayla merona karna malu.

" Apaan sih, dah ah. Key berangkat yah, bye!! " Seru Kayla yang sudah menggandeng tangan Aditya karna merasa malu dengan ucapan kakaknya yang blak-blakkan.

" Hati-hati! Aditya, jaga adikku! " Teriak Marchel saat melihat mereka yang sudah berjalan menjauh.

" Tentu kak! " Balas Aditya sambil tersenyum dan melambaikan tangannya pada Marchel.

Marchel hanya diam sambil tersenyum menyaksikan kepergian keduanya.

Dia berharap, Mikhayla akan segera menikah dengan Aditya supaya dia bisa bebas mengajak Kayla ke Indonesia tanpa takut dengan Mikhael yang akan mengganggu kehidupan Mikhayla lagi.

" Kakak harap kamu tidak bertemu dengannya Key, meskipun harapan itu sangatlah tipis dengan dia yang sudah berada di Prancis. " Gumam Marchel.

**

Sementara di Prancis, terlihat dua orang pria tampan yang baru saja keluar dari bandara.

Yah, dia adalah Mikhael dan Steven sang tangan kanan. Mereka datang ke Prancis untuk menghadiri fashion show yang akan di laksanakan besok malam.

Bukan hanya menghadiri fashion show yang menjadi tujuan Mikhael, melainkan juga bertemu dengan Mikhayla nya yang menjadi tujuan utamanya datang ke Prancis.

Mikhael sangat rindu dengan istri nakal yang berani meninggalkannya itu. Dia sungguh tidak sabar rasanya ingin bertemu dengan Mikhayla nya.

Dan dia juga sudah tidak sabar ingin melihat bagaimana reaksi Mikhayla nantinya saat bertatap muka dengannya.

Sungguh, dia tidak sabar ingin membuat Mikhayla nya kembali ke dalam pelukannya.

Saat sedang sibuk melamun memikirkan Mikhayla, tiba-tiba saja Steven bersuara yang membuatnya sedikit terperanjak kaget.

" Ael, aku lupa belum menyewa apartement untuk kita tinggal. Hehehe.. ! " Ucap Steven sambil cengengesan saat mereka sudah berada di dalam taxi.

Mikhael menatap asisten sekaligus temannya itu tajam. Kemudian dia memutar bola matanya malas.

" Hotel saja. " Ucap Mikhael singkat yang di angguki oleh Stev.

Steven kemudian menyuruh sopir taxi itu untuk membawa mereka ke hotel terdekat dengan menggunakan bahasa Prancis.

Mikhael hanya diam sambil memandang jendela samping.

Saat di perjalanan, Mikhael melihat sepasang kekasih yang sedang bersuap-suapan di sebuah restaurant terbuka dengan gelak tawa yang menghiasi suasana romantis mereka.

Mikhael tersenyum tipis melihatnya, dia jadi teringat dengan moment-momentnya bersama Mikhayla sebelum perempuan itu pergi meninggalkannya.

Mikhael jadi bersumpah akan dirinya sendiri. Jika dia berhasil membawa Mikhayla ke dalam kehidupannya kembali, maka dia tidak akan melepaskannya lagi.

Bahkan keluar rumah pun, Mikhayla harus meminta izin padanya. Dan tentunya dia tidak akan mengizinkan Mikhayla pergi kemanapun karna takut wanita itu akan kembali meninggalkannya.

Tapi yang terpenting saat ini adalah cara membujuk Mikhayla supaya mau berbicara dan berbaikkan dengannya.

Jika Mikhayla menolak, mungkin Mikhael akan melakukan sedikit pemaksaan pada gadis keras kepala itu.

Mikhael pasti akan melakukan berbagai cara untuk membuat Key nya kembali ke sisinya. Cara apapun itu!

" Aku pasti akan membuatmu kembali ke sisiku Key. Dengan, atau tanpa seizinmu! " Gumam Mikhael bertekad.

_-_

Tbc!