NovelToon NovelToon
Gadis Malang Masuk Ketubuh Antagonis

Gadis Malang Masuk Ketubuh Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Sistem / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Sandri Ratuloly

Seharusnya Aluna tahu kalau semesta tak akan sudi membiarkan kebahagiaan singgah bahkan jika kebahagiaan terakhirnya adalah m*ti di bawah derasnya air hujan. la malah diberikan kesempatan untuk hidup kembali sebagai seorang gadis bangsawan yang akan di pe*ggal kep*lanya esok hari.
Sungguh lelucon konyol yang sangat ia benci.
Aluna sudah terbiasa dibenci. Sudah kesehariannya dimaki-maki. la sudah terlanjur m*ti rasa. Tapi, jika dipermainkan seperti ini untuk kesekian kali, memang manusia mana yang akan tahan?!
Lepaskan kemanusiaan dan akal sehat yang tersisa. Ini saatnya kita hancurkan para manusia kurang ajar dan takdir memuakkan yang tertoreh untuknya. Sudikah kamu mengikuti kisahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sandri Ratuloly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

7

"Hey aku bosan di kamar terus." Sebenarnya Aluna bosan mendengar ocehan Sistem yang tidak pernah berhenti itu. Apalagi hanya dia yang bisa mendengarkannya. Aluna tidak bisa berbagi keluh kesah yang sama dengan orang lain.

[Kalau begitu kenapa tidak jalan-jalan di Kuil ini? Aku juga penasaran dengan tempat ini!] kata Sistem penuh semangat.

Aluna perlahan bangkit dari tempat tidur. Menginjakkan kakinya di lantai dingin lalu melangkah keluar kamar.

Tempat ini di dominasi dengan warna putih. Beberapa patung malaikat di pasang di sekitar Kuil. Suasananya sangat tenang meskipun Kuil ini cukup ramai orang.

"Tolong, aku mohon tolong sembuhkan Ibuku. Aku akan berusaha membayarnya nanti. Kakak Pendeta, tolong bantu aku ya?" Seorang gadis kecil dengan pakaian lusuh tengah memohon kepada seorang pendeta di depannya. Pendeta itu melirik ke sekelilingnya tidak nyaman. Gadis kecil ini mulai menyita perhatian.

Masalahnya bukan tentang uang. Pendeta itu juga paham kemampuannya tidak seberapa. Bukan hanya dia, semua pendeta disini juga tidak akan bisa menyembuhkannya. Bahkan Saint Eugene hanya punya kemungkinan kecil menyembuhkan penyakit ini.

"Bukan masalah uang, gadis kecil. Hanya saja aku tidak bisa menyembuhkan penyakit ibumu." Pendeta itu menatapnya dengan penuh rasa bersalah. Hati nuraninya terganggu melihat air mata mulai membasahi pipi gadis itu.

"A-apa ibuku tidak bisa di sembuhkan? Ibuku masih bisa sembuh kan?" Dia mulai menangis. Sembari berharap kalau ibunya bisa sembuh. Sungguh, gadis kecil itu tidak bisa membayangkan ibunya pergi meninggalkan dia sendirian.

"Maafkan aku," kata pendeta itu. Andai saja dia bisa, pasti sudah dia lakukan.

"Sistem, apa kau bisa menyembuhkannya?" Aluna menatap gadis itu datar. Dia ingin tidak peduli. Itu bukan urusannya sama sekali. Tapi, entah kenapa dia melihat sosok lain dalam diri gadis itu. Seseorang yang sangat dia benci.

[Kenapa? Kau ingin menyelamatkannya?]

"Jawab dulu pertanyaanku."

[Tentu saja aku bisa. Tidak ada satu hal pun yang tidak bisa aku lakukan di dunia ini kecuali membunuhmu. Tapi, apa kau pikir aku bersedia membantumu begitu saja? Tidak, manusia. Mana mungkin aku mau menolongmu.]

Sistem tertawa keras setelah itu. Aluna tidak bisa menahan diri untuk tidak memakinya dalam hati.

"Bukankah kau ingin melihatku tersiksa? Aku yakin ada konsekuensi yang harus aku tanggung kalau memakai kekuatan darimu." Aluna menatap layar itu tajam. Dia yakin perasaan tadi bukan hanya kebohongan.

Saat menggunakan kekuatan suci, Aluna merasakan tubuhnya tiba-tiba terasa lebih lemas. Itu hanya mengeluarkannya selama beberapa detik. Lalu apa yang akan terjadi jika dia keluarkan lebih dari itu?

[Hahahahaha, kau pintar sekali membujukku dengan hal yang aku suka! Baiklah kalau begitu, aku akan membiarkanmu memakai kekuatanku kali ini.]

Aluna melangkah mendekati mereka. Dia tidak peduli jika dirinya tersiksa. Aluna sudah mengalami banyak siksaan selama hidupnya.

[Kau akan menyesal memintaku membantumu hanya untuk menyembuhkan orang yang tidak kau kenal.]

Tidak. Aluna yakin dirinya tidak akan menyesal.

"Kak, saya mohon tolong bantu Mama saya! Jangan bawa dia pergi!"

"Adik kecil, Mama mu ini sudah menyiksamu berulang kali. Kami akan menyelamatkanmu dari dia."

"Tidak! Aku bersedia disiksa! Tolong jangan bawa Mama! Tidak ada seorangpun yang menyayangiku selain Mama. Saya mohon, tolong jangan masukkan Mama ke penjara!"

Gadis kecil itu tahu siapa satu-satunya orang yang masih peduli. Ayahnya akan langsung membuangnya seperti sampah. Polisi di depannya juga tidak akan membantu aра-ара. Kemungkinan, mereka hanya akan membawanya ke panti asuhan.

Dia tahu Mama nya telah menyiksanya dengan sangat parah. Dia paham betul bagaimana rasa sakit itu. Tapi, sungguh selain ibunya tidak ada satupun orang yang akan peduli padanya. Karena sekejam apapun siksaan yang Mamanya berikan, setelah itu Mama akan menyembuhkannya sembari menangis.

Mama akan meminta maaf berulang kali lalu memeluknya semalaman. Kami bertahan bersama dalam rumah besar ini. Katakanlah dia bodoh. Gadis itu tidak masalah sama sekali.

"Tolong, jangan bawa Mama pergi," pintanya sekali lagi.

"Tidak bisa, adik kecil. Kami akan memastikan ibumu mendapatkan hukuman yang sesuai atas kejahatannya."

"Hey, biar aku yang membantumu." Dia tidak menyelamatkan orang lain, melainkan menyelamatkan dirinya sendiri.

•••

"Akhirnya, kau bangun juga akhirnya Aluna. Bagaimana kondisimu sekarang? Apa masih ada yang terasa sakit?" Tatapan khawatir Eugene adalah hal pertama yang Aluna lihat saat membuka mata.

Kepalanya masih terasa sedikit pusing. Tapi, untunglah dadanya tidak lagi terasa sakit. Sesak menghujami nya saat berusaha menggunakan kekuatan suci. Dia juga sempat muntah darah karena tubuhnya tidak kuat menahan kekuatan sebesar itu.

"Tidak, aku baik-baik saja," jawab Aluna. Gadis itu berusaha menghindari tatapan Eugene. Tatapan pemuda itu sungguh mengganggunya.

"Syukurlah, lain kali tolong jangan menggunakan kekuatan suci mu lagi. Kekuatan sucimu sangat aneh. Itu begitu berantakan dan malah melukai tubuhmu," jelas Eugene. Dia sangat bingung kenapa kekuatan suci bisa melukai pemiliknya. Kekuatan suci adalah pemberian dari Dewa. Mana mungkin itu bisa melukai manusia.

"Akan aku usahakan."

"Bukan usahakan tapi harus kau lakukan, Aluna." Eugene menggenggam jemari gadis itu yang masih terasa dingin.

Saat mendengar penjelasan dari pendeta di sana dan juga gadis kecil yang terisak kencang melihat Aluna pingsan, Eugene sempat meragukan fakta di depannya. Aluna yang dia kenal tidak akan bersedia menolong orang lain hingga melukai dirinya sendiri.

"Bagaimana kondisi ibu dari anak kecil itu?" Aluna mencoba tetap terlihat dingin, namun Eugene dapat melihat kepedulian tersirat di tatapannya.

"Setidaknya kondisinya lebih baik darimu," jawab Eugene. Aluna sedikit cemberut. Apa-apaan jawaban itu. Eugene tersenyum melihat gadis itu tidak senang. Dia lucu.

"Kondisinya sudah baik-baik saja. Dia hanya perlu memulihkan tenaganya lalu akan sembuh sepenuhnya. Ngomong-ngomong, gadis kecil itu tidak berhenti menangis dan terus mengkhawatirkanmu. Saat kondisimu lebih baik, coba temui dia."

"Baik." Aluna langsung mencoba bangkit dan berdiri. Eugene melotot. Dia mencekal kedua lengan gadis itu. Berusaha mencegahnya lebih jauh.

"Apa yang kau lakukan? Kondisimu masih sangat lemah tahu!" Eugene sedikit meninggikan nadanya.

"Tapi, kondisiku sudah lebih baik." Aluna menatapnya datar.

"Diam dan berbaring. Aku tidak akan membiarkanmu kemanapun sampai kondisi mu benar-benar pulih." Eugene berkata tegas. Aluna tidak enak ingin membantah lagi. Dia memilih diam dan menuruti ucapan pemuda itu.

"Aku akan mencoba mencari tahu kenapa kekuatan sucimu bisa melukaimu. Sampai saat itu tiba, tolong jangan menggunakannya." Entahlah, Eugene tidak suka melihat Aluna terluka.

"Tidak usah repot-repot. Lagipula, aku pasti akan mati satu bulan lagi." Jadi, tidak masalah kalau dia terluka. Kematiannya sudah pasti akan terjadi walau Aluna rasa waktunya masih cukup lama.

1
Putri Ana
lanjutannya thorrrr
Putri Ana
thor kok belum ada lanjutannya
Putri Ana: yaahhh usahakan yaah kak🤭
total 2 replies
Cindy
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Sandri Ratuloly
jangan lupa bintangnya~
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!