NovelToon NovelToon
SURAT CINTA DARI BU DOSEN

SURAT CINTA DARI BU DOSEN

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Nikah Kontrak / Beda Usia / Tukar Pasangan
Popularitas:107.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: weni3

"Jadi pacar saya, maka kamu akan wisuda tahun ini. Setelah itu masa depanmu pun saya jamin."

Surat cinta dari Bu Dosen membuat Cakra berlonjak kegirangan. Tanpa pikir panjang dia menerima demi lulus tahun ini dan foto wisuda bersama kekasihnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon weni3, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mentul-mentul

Setelah keluar dari ruangan Bu Viola, Cakra justru dibuat pusing tujuh keliling memikirkan permintaan dari wanita itu. Dia melangkah menuju kantin dan memesan es jeruk. Mendekati Topan yang sudah menunggunya di sana.

"Mukamu kayak kaleng minuman diinjek terus dibuang..."

"Terus terlindas truk. Masih disalahin gegara dia, orang jalan terpeleset hingga kepalanya terbentur trotoar. Beruntung nggak modar," sahut Cakra yang melanjutkan ucapan Topan.

"Nah, opo nggak babak belur? Kenapa? Susah ya sama Bu Viola. Udahlah nggak usah ngoyo! Nggak bisa wisuda tahun ini juga nggak apa-apa. Adik tingkat kita ayu-ayu, mentul-mentul. Lepas aja itu si Lani. Mati satu tumbuh sejuta. Nggak usah takut nggak punya pacar. Aku loh jomblo abadi bangga."

"Ya kamu, aku ya nggak mau. Kalah sama Biru, bocah empat tahun fansnya udah bejibun. Pusing aku, kamu mau tukeran nggak?"

"Tukeran dosen pembimbing? Nggak lah, makasih. Aku udah klik sama Pak Jumadi. Gampang, bisa ditekuk-tekuk," tolak Topan.

"Bukan tukeran Dosen, tapi tukeran kepala. Asli, kepalaku lagi pusing tujuh keliling. Berat!"

"Kenapa nggak minta tukeran sama si Bolang? Hidupnya cuma makan tidur. Nggak pusing mikirin nasib dan hutang!"

"Kapala sapi, Cok! Lambene kalau ngomong asal nyeplos. Aku segel pake tali polisi baru tau rasa kamu!"

"Ya jangan, nanti nggak ada yang mau lihat! Nambah berapa tahun lagi aku untuk punya pacar. Jaharanya."

"Bau aja siapa yang mau lihat? Ck, pusing aku. Sekalinya dapat rejeki nomplok kok ya malah berasa apes. Nggak ada cita-cita aku menikah dengan yang sudah matang, tapi sepertinya menantang. Halah ruwet!" Cakra mengacak-acak rambutnya. Namun ucapannya membuat Topan mengerutkan keningnya memperhatikan.

"Ngomong apa tadi? Yang tua lebih menantang? Jangan bilang kamu mau pacaran sama Bu Viola? Kamu suka sama Bu Viola? Nggak jadi lulus dong? Jadinya mahasiswa abadi biar ketemu terus sama yayang mbeb dosen paling digandrungi kaum adam."

"Hust! Kalau ngomong jangan kencang-kencang! Yang ngincar dia itu banyak!" Cakra menoleh ke kanan dan kiri takut ada yang mendengar. Cakra tak ingin hidupnya tambah pusing karena ada yang tau pembicaraan mereka.

"Jadi beneran?" bisik Topan. Dia menatap lekat wajah Cakra yang hanya diam saja.

"Ck, otakmu yang beneran mau diganti sama otak rayap di rumahku. Nggak ada benar-benarnya. Mana ada mau nyari ganti si Lani. Terus jadi mahasiswi abadi. Yang bener itu mau belajar selingkuhin dia terus lulus dan nyari uang buat ngempanin anak orang."

"Hish nggak jelas ngomongmu! Nggak ngerti aku. Apa jangan-jangan kamu mau viral jadi ina-ina?" tanya Topan dengan tatapan menyelidik.

"Ani-ani! Ina-ina... Otak yuyu! Pulanglah aku, mau semedi di atas sumur. Mumet aku, tukeran otak kali sama Biru. Biar gantian dia yang pusing mikirin jodoh orang." Cakra beranjak dari sana. Belum memberikan jawaban pada Bu Dosen tapi nanti malam diminta datang ke rumah sakit ingin diperkenalkan dengan kedua orang tua Bu Viola.

.

.

"Ck, pakai baju apa aku? Kalau pakai kaos kayaknya nggak meyakinkan banget. Kalau pakai kemeja, udah kayak mau ngelamar kerjaan. Apa pakai batik? Ish... Tau lah!"

Cakra mengacak rambutnya. Baru pertama kalinya dia ingin diperkenalkan dengan calon mertua. Sayangnya bukan orang tua dari Lani melainkan orang tua pacar kontraknya. Cakra merebahkan tubuhnya di ranjang dan memejamkan kedua mata dengan tangan menutupi keningnya. Namun tak lama ponselnya berdering membuatnya terusik.

"Lani," gumam Cakra lalu menerimanya.

"Halo Lan ada apa?" tanya Cakra pada Lani.

"Kamu bisa nggak temenin aku? Aku mau nyari Buku ke Gramedia. Teman-teman aku sudah jalan tadi. Aku ada urusan makannya nggak bisa ikut. Nanti ya jam tujuh aku tunggu di rumah. Kamu jemput aku."

"Jam tujuh? Duh Lan, aku ada acara juga. Pas banget udah ada janji. Nggak bisa aku. Kalau nggak gini aja. kamu berangkat naik ojek nanti pulang aku jemput. Gimana?"

"Ck, kamu tuh sibuk terus. Nggak pernah ada waktu buat aku. Nanti belajar, ke bengkel, pergi sama Topan, ngajarin ponakan kamu ngomong. Aku tuh capek sama semua alasan kamu. Aku punya pacar tapi kayak nggak punya pacar."

"Jangan gitu! Kamu tuh nggak ngerti! Aku ada acara penting. Buat kita juga nantinya, jadi aku minta kamu ngertiin aku ya," sahut Cakra dengan lembut. Memang pada dasarnya ingin segera melamar dan menjadikan Lani istri. Tanpa tau harus begini ujungnya.

"Ya udah kalau gitu. Aku matiin. Males aku sama kamu."

Tut.

"Cicak! Tokek! Ya Allah jangan pada lihatin gue dech loe pada! Gue selepet loe pake karet nasi uduk!" Sewot sekali Cakra melihat cicak dan tokek yang sedang mengintip dari jendela seperti sedang mengejek nasib Cakra. Membuat Cakra kesal hingga rasanya pengen numpuk.

Cakra pun memilih tidur dari pada pusing memikirkan keinginan kedua wanita yang sedang dekat dengannya.

Malam hari

"Cakra kamu dimana? Hiks... Hiks..."

"Eh kok nangis?" tanya Cakra dan bergegas beranjak dari tidurnya. Terdiam duduk dengan kedua mata yang masih sipit, dikucak hingga terbuka lebar kembali kedua matanya.

"Tolong kesini, Cak! Aku minta tolong banget. Hiks... Hiks... Papah aku kritis, Cak. Tolong aku!"

Cakra loncat dari kasur menuju kamar mandi. Ponsel yang menempel di telinganya dia hempaskan begitu saja. Beruntung jatuhnya di kasur bukan di lantai. Bergegas siap-siap sebelum akhirnya dia berangkat menuju rumah sakit.

Hal yang ia pusingkan tentang outfitnya tak lagi membuat ia mondar mandir di depan lemari. Cakra hanya mengenakan kaos dan celana jeans lalu menyambar jaket yang tersampir di belakang pintu kamar. Bergegas dia keluar kamar hingga bertemu Ibu di meja makan.

"Kamu mau kemana, Cakra?"

"Aku mau ke rumah sakit dulu, Bu. Assalamualaikum."

"Wa'allaikumsalam. Eh siapa yang sakit? Cakra! Cakra!" Ibu mengejar hingga ke depan pintu dan disusul oelh Bapak yang baru saja keluar dari kamar.

"Kenapa to Bu kok teriak-teriak?"

"Itu si Cakra, katanya mau ke rumah sakit. Larinya kencang sekali. Bawa motornya juga. Kayaknya penting banget, Pak. Ada apa ya, Pak? Ibu panggil-panggil sudah kabur aja," jelas Ibu panik.

"Mungkin temannya, sudah jangan terlalu dipikirkan! Mikirnya yang baik-baik saja. Nanti juga pulang. Ayo masuk, Bu!" ajak Bapak dan dianggukki oleh Ibu. Sementara Cakra sedang sibuk memfokuskan diri membelah jalanan hingga tiba di tempat tujuan.

Bergegas Cakra berlari memasuki rumah sakit dan mencari ruangan yang tadi sudah diberitahukan sebelumnya oleh Bu Viola.

"Cakra!"

Panggilan itu membuat langkah Cakra terhenti. Efek tidak konsentrasi dan sedikit panik membuatnya kebablasan. Padahal sepanjang jalan sudah mengingatkan-ingat letak ruangan yang akan ia tuju. Namun kakinya terus saja berlari hingga terlewati.

Grep

Cakra mematung saat dia berbalik badan, tiba-tiba Bu Viola berlari dan memeluk erat tubuhnya.

1
dewi
Cakra banyak janji
dewi
🤣🤣🤣🤭
dewi
🤣🤣🤣🤣🤣
dewi
wadduh 🤦
dewi
kok ada pacar direvisi🤣🤣🤣🤣
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
KK kok lama sekali up nya
nd4r
ya Allah cakra durung unboxing ojo mati ndisek laaah
Yuliana Tunru
aduhhh pas up makah cakra diambang mauttt smoga segera ketemu dan slamat jgn ada drama hilang berthn2 jg amnesia ya thor jd kisah basii..
Erna Fadhilah
ya allah semoga🤲🤲 cakra selamat dan segera di pertemukan sama rombongan Viola, semoga🤲🤲🤲 setelah kejadian ini Ramon di penjara sangat lama
Fitri Nur Hidayati
kasihan cakra. semoga cakra selamat tersangkut apa gitu, dan segera ditemukan. tuk Ramon, semoga tindakannya segera terbongkar. semoga ada jejak yg bisa dijadikan bukti selain foto dan video.. up lagi kak
Zayyin Arini Riza
Ya ampuuun... Cakra... semoga ada keajaiban, kamu bisa selamat...
sunshine wings
Jangan bangga Ramon hukum karma itu adaaaa.. 🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️
sunshine wings
Sepandai² tupai melompat akhirnya akan jatuh ketanah juga Ramon..
💕 bu'e haresvi 💕
dasar iblis 😡😡😡
Melki
next Thor
Rini
sadis , orang ky gitu ge bebas ampun deh
dyah EkaPratiwi
jahat banget remon
Yuliana Purnomo
yaa Allah, tolong dong selamat kn Cakra
Meriana Rante
updatenya mana tor.../Drool/
yunidarwanti2
Viola ditnyak sma Shayu gk ngerti sih ncak ncuk😂😂😂dsar Ramon ember banci main keroyokan deh gk wani dewe ngadepi Cakra😔😔😔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!