NovelToon NovelToon
PEMERAN PEMBANTU

PEMERAN PEMBANTU

Status: tamat
Genre:Romantis / TimeTravel / Petualangan / Tamat / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Masuk ke dalam novel / Penyeberangan Dunia Lain / Fantasi Wanita
Popularitas:7.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mira Akira

Ia mengalami kematian konyol setelah mencaci maki sebuah novel sampah berjudul "Keajaiban Cinta Capella". Kemudian, ia menyadari bahwa dirinya menjelma menjadi Adhara, seorang tokoh sampingan dalam novel sampah itu.

Sayangnya, Adhara mengalami kematian konyol karena terlibat dalam kerusuhan.
Kerusuhan itu bermula dari Capella, si tokoh utama yang tak mau dijadikan permaisuri oleh kaisar.

Demi kelangsungan hidupnya, ia harus membuat Capella jatuh cinta dengan Kaisar Negeri Bintang. Kesulitan bertambah saat terjadi banyak perubahan alur cerita dari novel aslinya.


Mampukah ia mencegah kematiannya sebagai Adhara, pemeran pembantu dari dunia novel yang berjudul "Keajaiban Cinta Capella"?

"Mungkin ini hanya jalan agar kita bisa bertemu lagi, dan saling mencintai dengan cara yang lebih bahagia."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mira Akira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TATAPAN MATA KAISAR NEGERI BINTANG

Pria yang akan menjadi kaisar itu tersenyum tipis, sambil memperhatikan raut wajah Adhara yang memucat.

Ekspresi wajah Adhara saat ini seperti anak kucing yang lemah, tetapi tetap berusaha mengeluarkan cakar-cakar mungilnya untuk melindungi diri. Mata gadis ini bergetar namun tetap tegar membalas tatapannya.

Mereka berdua tanpa sadar saling menatap untuk waktu yang lama. Sampai pada akhirnya Adhara merasakan lehernya nyeri. Ia terlalu lama mendongakkan kepala untuk membalas tatapan kaisar jerapah ini.

Ia menundukkan kepala sambil mengusap leher belakangnya dengan lembut. Saat itu, ia baru menyadari bahwa Capella melirik Adhara dengan pandangan tak percaya.

“Bagaimana kau bisa begitu berani?” suara tenang itu mencapai pendengarannya.

Tak lama seorang pria setengah baya mendekati mereka dan bersujud pada kaisar, “Hamba memohon ampun atas nama putri hamba. Dia masih sangat muda dan tidak sopan. Hamba meminta Pangeran memberikan kerendahan hatinya.”

Adhara akhirnya menyadari bahwa pria setengah baya itu adalah ayahnya di dunia ini. Tetapi pemandangan ini sangat asing bagi Adhara yang awam.

Bagaimana bisa seorang pria setengah baya bersujud pada seorang pria yang berusia jauh lebih muda darinya? Adhara mengerti tentang bagaimana sistem derajat di dunia ini, hanya saja ia belum terbiasa.

“Adhara,” tegur Perdana Menteri.

Mau tak mau Adhara mengikuti Perdana Menteri.

Bersujud, “Hamba meminta maaf atas kelancangan hamba.”

Suasana di aula istana hening dan mengerikan. Adhara berkeringat dingin menanti akhir hidupnya.

Namun sama seperti di danau. Pangeran keempat memilih kembali ke kursi kekaisaran, meninggalkan Adhara dan Perdana Menteri yang masih bersujud.

Dengan isyarat tangannya, ia memerintahkan untuk memulai acara penobatan.

Perdana Menteri yang merasa telah dimaafkan bangkit dari sujudnya dan membantu Adhara bangkit. Ia menepuk kepala putrinya sebentar, kemudian pergi ke barisan pejabat kekaisaran.

Adhara menghela napasnya pelan, "Pria eek itu rupanya suka menindas orang lain. Pantas saja Capella tak suka dengannya," hina Adhara yang hanya berani dalam hati.

Acara penobatan berlangsung dengan tertib dan sunyi. Adhara seperti menghadiri acara pemakaman dibanding acara penobatan.

Ayolah, katanya ini hari berbahagia. Kau harus bersorak untuk menyambut kaisar dan kebijakan yang baru.

Melihat suasana mencekam di aula istana, Adhara hanya bisa menagis di dalam hati, “Aku mau kembali, Indonesia-ku yang tercinta” bisik Adhara dalam hati dengan putus asa.

Pangeran Keempat, Aldebaran Pleaides telah menerima mahkotanya sebagai Kaisar Negeri Bintang.

***

Adhara dan Capella telah ditinggal oleh Rigel. Sebelum pergi, ia mengingatkan untuk tak berbincang dengan para serigala. Capella yang merasa dibatasi oleh Rigel memutar matanya kesal, sedangkan Adhara yang baru pernah diperhatikan sedemikian rupa menjadi terharu.

Kehidupannya yang dulu jauh dari kebahagiaan. Ekonomi keluarganya selalu jatuh dibandingkan masyarakat lainnya. Ayahnya yang suka mengeluh tapi malas bekerja, dan ibunya yang sering menggibahi kekayaan orang lain saja. Ia tak punya saudara kandung.

Rigel dan Capella adalah saudara pertamanya dalam hidup ini.

Ia sering mendengar bahwa ketika kau memiliki saudara, maka kau akan memiliki orang yang akan memperhatikanmu tanpa syarat. Dia bukan orangtua yang tingkatnya di atasmu, tetapi orang yang berada sejajar denganmu. Karena itu, tak dapat dipungkiri ia merasa bahagia mendapatkan seorang saudara di dunia yang sekarang.

Anehnya, ia lebih akrab dengan Rigel dibandingkan dengan Capella.

Buktinya setelah ditinggalkan oleh Rigel, ia tak bisa memulai pembicaraan dengan Capella.

Lamunannya terganggu ketika seseorang mendekati mereka. Melihat wajah bahagia Capella, Adhara yakin itu Sargas. Dan benar saja, pria dengan aura peran utama laki-laki itu menghampiri mereka dengan senyum buayanya.

“Bisakah saya bergabung dengan kedua kecantikan ini?”

Capella tentu saja mengangguk dengan cepat.

“Bukankah pengadilan tinggi tengah sibuk, Tuan Auriga?”

Rigel terpaksa meninggalkan mereka karena harus menjalankan pekerjaannya. Lalu, bagaimana pria ini bisa dengan santainya berada di hadapan mereka?

Sargas menatap lekat pada Adhara. Sepertinya ia tak percaya bahwa Adhara baru saja melemparkan perlawanan yang sama seperti Rigel padanya.

“Kami punya tugas masing-masing. Tugas saya sudah usai, Adhara,” jawab Sargas dengan senyum manisnya.

Oh….

“Kalau begitu maaf, kami harus pergi untuk mencari kakak kami,” Adhara dengan tubuh kecilnya, berusaha menyeret Capella menjauh dari Sargas.

Tetapi Capella menahannya, “Aku mau bicara dengan Sargas sebentar.”

“Kau mau dimarahi kakak apa?”

Sargas terkekeh, “Kami hanya berteman, Adhara.”

Mendengar ucapan Sargas,wajah Capella meredup beberapa watt.

Adhara menatap Sargas seperti menatap keajaiban dunia. Apa yang menyebabkan Sargas me-friendzone Capella?

Perkembangan ini tentu saja kabar baik.

Mata Sargas menatap geli pada Adhara yang terlihat mendadak bahagia.

Gadis kecil ini terasa sangat menarik. Gadis ini seperti tahu banyak hal, seolah ia dapat mengetahui masa depan. Sargas rasanya ingin mengetahui isi kepala cantik gadis ini.

“Sargas, aku ingin bicara penting denganmu. Kita bertemu di bukit Wezen nanti.”

“Baiklah.”

Adhara menatap sengit pada Capella, “Aku akan melaporkanmu pada kakak. Aku sudah pernah bilang cintamu sekarang itu hanya sebatas kentu… mmph.”

Capella dengan cepat menutup mulut tak tahu malu milik Adhara.

Ia menyeret Adhara untuk menjauh dari Sargas. Ia tak mungkin membiarkan Sargas mendengar filosofi cinta dari Adhara.

***

“Kau tak boleh bertemu dengannya,” tegas Adhara.

Capella dengan uniknya menepuk kepala Adhara, seolah yang muda di antara mereka adalah Adhara, “Kenapa?”

Karena kau harus jatuh cinta pada Aldebaran, Kaisar Negeri Bintang.

“Karena kakak bilang kalau dia itu serigala," jawab Adhara sekenanya.

“Ayolah, jangan seperti kakak.”

Adhara harus memastikan pertemuan mereka gagal. Mungkin dia bukan lagi tokoh pembantu, sekarang dia nyaris seperti tokoh antagonis.

Capella tak boleh bersama dengan Sargas. Ia harus memanfaatkan Rigel lagi untuk mengatasi Capella.

“Jangan memberitahu kakak. Aku akan memberimu manisan.”

Kau pikir aku anak kecil? Aku ini di dunia sebelumnya berusia 25 tahun. Hormati aku bocah!

“Kau…”

Pembicaraan mereka terhenti ketika pengawal pribadi kaisar tampak akan mengumumkan pilihan kaisar. Ini merupakan momen yang ditunggu-tunggu oleh para gadis yang hadir di aula ini.

Sayangnya, Adhara sudah tahu apa yang tertulis di balik lembaran titah kaisar itu. Ini adalah permulaan dari bagaimana kaisar Aldebaran memerintah di Negeri Bintang. Oleh karena itu, Adhara sangat yakin bagian ini tidak akan berubah.

Aldebaran Pleiades, menjadi seorang kaisar yang sangat bijaksana dan cerdas. Aldebaran cenderung bersikap lebih dewasa dari usianya. Namun kebijaksanaan itu nantinya akan luntur, hanya karena cintanya pada Capella.

Itulah yang diceritakan di dalam novel "Keajaiban Cinta Capella".

Pengawal pribadi kaisar membentangkan lembaran titah milik kaisar, dan seluruh isi aula tercengang. Tentu saja itu masih sama dengan alur cerita novel.

Kertas itu kosong.

Kaisar tidak memilih siapapun.

***

1
Bzaa
semoga kaisar menang dr G-star
Bzaa
Wei 😎kerennnnn
Bzaa
makin gak sabar pengen liat akhir si G-star
Bzaa
semangat terus ya kak
Bzaa
ya ampun ternyata G-star itu serius aihhh
Bzaa
tebakanku satupun gak ada yg bener🥲
Bzaa
visualnya mengingatkan drakor, boybefore flowers, 🫢🫢
Bzaa
sedih banget 😭😭
Bzaa
Luar biasa kerennnnn banget 😘🥰😍
🍃🥀Fatymah🥀🍃
dulu pas awal terbit nih novel pernah baca...
cuman kayaknya belum nyampe sini...

Aku dibuat naik turun perasaan bacanya...

nano nano banget inih
🍃🥀Fatymah🥀🍃
dikiranya beli barang kali /Facepalm/
🍃🥀Fatymah🥀🍃
udah ditargetin jadi calon permaisuri rupanya sama si Aldebar /Grin/
🍃🥀Fatymah🥀🍃
yeehhh
pengen jadi kompor rupanya yh nih si Capella
🍃🥀Fatymah🥀🍃
untungnya Regor gk dibawa /Facepalm/
bisa pada heboh nanti mereka
🍃🥀Fatymah🥀🍃
Aldebaran menghukum tangan yang sudah berani menampar gadisnya...
bahkan sampai menculiknya /Smug/
🍃🥀Fatymah🥀🍃
cacar weh
orang zaman dulu mah anggepnya kutukan ya /Facepalm/
🍃🥀Fatymah🥀🍃
anjlog ya kalau berdiri bersanding sama kaisar /Facepalm/
🍃🥀Fatymah🥀🍃
beeehhh
jiwa jiwa ghibahnya mulai tumbuh kembali 😆
🍃🥀Fatymah🥀🍃
Duh Rigel, gitu-gitu juga adekmu loh...
walaupun tubuhnya saja /Facepalm/
🍃🥀Fatymah🥀🍃
baca ulang dari awal /Grin/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!