NovelToon NovelToon
REINKARNASI PANGERAN TERSEMBUNYI

REINKARNASI PANGERAN TERSEMBUNYI

Status: tamat
Genre:Action / Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Ilmu Kanuragan / Penyelamat / Tamat
Popularitas:12.6k
Nilai: 5
Nama Author: Retto fuaia

kenyataan yang menyakitkan, bahwa ia bukanlah putra kandung jendral?. Diberikan kesempatan untuk mengungkapkan kebenaran yang terjadi, dan tentunya akan melakukannya dengan hati-hati. Apakah Lingyun Kai berhasil menyelamatkan keluarga istana?. Temukan jawabannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Retto fuaia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

YANG PERLU DIINGAT

...***...

Pangeran Jun Hie dan Pangeran Chaoxiang baru saja membuka pintu gerbang padepokan Mawar Berdarah.

Deg!.

"Guru maharesi?!." Pangeran Chaoxiang segera mendekati guru maharesi yang sedang beres-beres?.

"Pangeran chaoxiang?." Guru Maharesi terkejut, spontan langsung memberi hormat.

"Apa yang terjadi guru maharesi? Kenapa berantakan seperti ini?."

"Mari masuk dulu pangeran."

Pangeran Chaoxiang dan Pangeran Jun Hie hanya nurut saja. Mereka duduk di sebuah ruangan kerja guru Maharesi.

"Maaf guru maharesi." Pangeran Chaoxiang memberi hormat. "Apa yang telah terjadi? Kenapa padepokan berantakan sekali?."

"Tadi ada dua orang pemuda yang datang ke sini." Jawabnya dengan helaan nafas pelan. "Mereka mengaku, bahwa mereka adalah utusan pangeran, untuk mengambil seruling keabadian."

Deg!.

"Apa?!."

Pangeran Jun Hie dan Pangeran Chaoxiang sangat terkejut.

"Saya tidak pernah mengutus siapapun untuk menjemput benda pusaka berharga seperti itu guru." Pangeran Chaoxiang terbawa amarah. "Saya bersedia menjemputnya, saya sangat menghormati guru maharesi." Ia memberi hormat.

"Hufh!." Guru Maharesi menghela nafas pelan. "Saya hampir memberikan seruling itu, tapi tidak jadi."

"Kenapa?." Pangeran Chaoxiang heran. "Apakah guru menyadari sesuatu yang aneh?."

"Saat itu ada seorang pemuda bertopeng yang memberikan peringatan pada saya."

"Seorang pemuda bertopeng?." Pangeran Jun Hie dan Pangeran Chaoxiang bersamaan berkata demikian.

"Benar."

...***...

Kembali pada kejadian saat itu.

Dua orang pemuda baru saja membuka pintu gerbang padepokan Mawar Berdarah. Kebetulan guru Maharesi ada di sana, menatap heran pada mereka.

"Ada keperluan apa? Tuan berdua datang ke sini?."

"Kami utusan dari pangeran chaoxiang." Jawabnya sambil memberi hormat. "Beliau tidak bisa datang, karena ada masalah di istana." Jelasnya. "Beliau menyuruh kami untuk mengambil seruling keabadian."

"Baiklah."

Tanpa banyak bertanya guru Maharesi langsung mengeluarkan seruling keabadian. Namun ketika hendak memberikan pada salah satu utusan?. Seruling itu terpental, seperti ada yang memukulnya dengan menggunakan kekuatan tenaga dalam.

Deg!.

Mereka semua terkejut melihat kejadian tak terduga itu. Seruling Keabadian kini melayang di udara, memancarkan hawa merah.

"Jangan serahkan pada mereka tuan."

Deg!.

Mereka semakin terkejut melihat ada seorang pemuda bertopeng yang tiba-tiba saja berdiri di samping mereka?.

"Siapa kau?!." Tunjuknya kasar. "Berani sekali ikut campur!."

"Maaf tuan." Pemuda bertopeng memberi hormat pada guru Maharesi. "Mereka bukan urusan pangeran chaoxiang." Jelasnya. "Jika memang mereka utusan pangeran chaoxiang? Maka mereka akan menunjukkan tanda pengenal urusan pangeran."

Deg!.

Mereka terkejut mendengar penjelasan dari pemuda bertopeng itu.

"Diam kau!." Tunjuknya kasar. "Kau berani meragukan kami?!."

"Jika memang utusan pangeran chaoxiang? Harusnya kalian menunjukkan tanda utusan." Balasnya. "Kenapa malah ketakutan seperti itu?."

"Bunuh dia!."

...***...

Kembali ke masa ini.

"Jadi begitu?."

"Benar sekali pangeran."

"Dia juga menolong kami."

"Menolong pangeran?."

"Sepertinya memang ada orang yang ingin mencelakai saya." Pangeran Chaoxiang terlihat sedih. "Kami tadi dicegat dua orang pemuda." Jelasnya. "Akan tetapi kami di tolong oleh pemuda bertopeng itu." Pangeran Chaoxiang menarik nafas pelan. "Dia yang menghalau serangan anak panah." Lanjutnya. "Anak panah itu telah diolesi dengan racun yang sangat mematikan."

"Oh? Pangeran chaoxiang." Guru Maharesi merasa bersimpati. "Oh iya guru?."

"Katakan."

"Pemuda bertopeng itu menyarankan saya belajar jurus seruling pemecah gelombang." Pangeran Chaoxiang bingung. "Apakah guru maharesi mengetahuinya?."

"Jurus seruling pemecah gelombang?." Ulangnya.

"Tolong jelaskan pada kami tuan." Pangeran Jun Hie memberi hormat. "Saya sangat penasaran, kenapa ia menyarankan adik saya untuk mempelajari jurus itu?."

...***...

Brukh!.

"Tuan muda!." An Hong panik melihat tuan mudanya ambruk?. "Tuan muda?."

"Hiks! Hiks! Hiks!."

"Tuan muda!." An Hong semakin panik ketika Lingyun Kai menangis. "Jika kaki tuan muda masih sakit? Kenapa masih memaksakan diri?."

"Aku harus menyelamatkan mereka." Lingyun Kai berusaha menahan tangisnya. "Aku tidak ingin mereka terbunuh dalam keadaan yang mengerikan." Ia meraung agak keras, menahan segala gejolak di hatinya. "Keduanya tidak boleh terperangkap dalam jebakan iblis."

"Tenanglah tuan muda." An Hong berusaha menahan tangisnya. "Minumlah dulu." Ia memberikan satu butir obat pereda nyeri persendian.

Lingyun Kai meminum obat itu, ia juga berusaha menahan tangisnya. Mencoba bangkit ketika An Hong mengulurkan tangannya untuk membantunya berdiri.

"Istirahat tuan muda." Ia membimbing Lingyun Kai menuju tempat tidur. "Tuan muda telah memaksakan diri, bisa berbahaya jika tuan muda masih saja banyak bergerak."

"Sakit ini akan berkali lipat, jika aku tidak berhasil menyelamatkan mereka." Lingyun Kai menahan tangisnya. "Hati saya akan berkali lipat hancur, jika keduanya masuk jebakan iblis."

"Saya mengerti tuan muda." An Hong memberi hormat. "Saya mohon, hari ini agar segera istirahat."

"Ya, baiklah."

An Hong membantu Lingyun Kai berbaring.

"Sakit hati yang aku rasakan." Dalam hati Lingyun Kai. "Pasti akan aku kembalikan pada mereka." Hatinya dipenuhi oleh amarah yang membara.

...***...

Kediaman Jendral Xiao Chen Tao.

Brakh!.

Terdengar suara pecah yang sangat menyayat.

"Kau memang sangat lancang sekali selir!." Nyonya Fengying terlihat marah. "Berani sekali kau bertindak tanpa izin aku?."

"Maaf nyonya besar." Ia memberi hormat. "Lingyun kai memang nakal, tapi bukan berarti saya membiarkan ia lumpuh di masa mudanya."

"Diam kau!." Tunjuknya kasar. "Tidak usah banyak tingkah!." Suaranya terdengar tinggi. "Apakah kau tidak mengetahuinya? Jika kami tidak mentolerir orang seperti itu!."

"Tapi lingyun kai adalah putra nyonya besar." Balasnya cepat. "Kenapa nyonya besar? Sangat ingin menyingkirkannya?."

Deg!.

Plak!.

Tamparan keras diterima oleh selir Kangjian.

"Kau tidak berhak berkata seperti itu!." Tatapan matanya begitu dalam. "Pergi kau!."

"Selamat beristirahat nyonya besar." Selir Kangjian memberi hormat, setelah itu segera meninggalkan ruangan itu.

...***...

Padepokan Mawar Berdarah.

"Jurus seruling pemecah gelombang, adalah jurus langka yang dimiliki padepokan mawar berdarah." Jelas guru Maharesi. "Jurus itu tidak sembarangan diajarkan kepada siapapun, bahkan pada murid padepokan sekalipun."

"Kenapa?." Pangeran Jun Hie heran.

"Karena tujuan dari jurus itu adalah menekan hawa negatif iblis pengendali jiwa."

Deg!.

"Menekan hawa negatif iblis pengendali jiwa?."

"Benar sekali pangeran."

"Apakah saya harus mempelajari jurus itu?."

"Sebenarnya saya tidak diizinkan mengajari jurus itu."

Pangeran Chaoxiang tampak kecewa.

"Tapi, jika mendesak? Saya akan mengajari jurus itu."

"Kenapa?." Pangeran Jun Hie heran.

"Jurus itu sangat penting di saat yang tepat." Jawabnya. "Ketika raja iblis hendak bangkit."

"Kalau begitu, ajari saya guru maharesi." Pangeran Chaoxiang memberi hormat. "Mungkin saja, memang ada seperti itu nantinya."

"Kalau begitu, pangeran harus tinggal satu purnama di sini."

"Kalau begitu-."

"Tidak masalah."

"Kak?." Pangeran Chaoxiang heran melihat sikap kakaknya.

"Kau tenang saja." Balasnya dengan senyuman kecil. "Masalah izin ayah? Serahkan saja pada ku."

"Baiklah kak." Responnya. "Kau memang yang terbaik."

Apakah yang akan terjadi selanjutnya?. Next.

...***...

1
Nurcahyo Budi Susetyo
jgn lama2 updatenya thor....jd penasaran
Sarah Q. M
Sedikit saran aja kakak author, kalau misalnya ngasih flashback di novel mending dituntaskan dulu deh, jangan dulu balik ke timeline sekarang. Iya, aku tau kalau di live action emang suka begitu dan bisa-bisa aja. Masalahnya ini novel yang setiap perpindahannya aja wajib ada labelnya dulu kayak, "kembali lagi ke masa itu... " atau "Beberapa bulan yang lalu... " dan kalau mau dijeda dulu scene flashbacknya juga harus kasih label "kembali lagi ke masa kini " jadi mending kayak gitu dulu habis scene Lingyun Kai dibawa ke sana, terus scene sekarang dengan obrolan mreka yang dengerin ceritanya Kai, terus lanjut flashback lagi. Meskipun ini saran aja yah kalau mau bikin flashback yang dijeda dulu di cerita-cerita berikutnya.

Soalnya kalau kayak gini, pas pertama kali ada scene lanjutan dari flashback agak membingungkan pembaca tentang latarnya di awal banget. Meskipun pada akhirnya pembaca tidak sebodoh itu untuk belum bisa nebak kalau ini lanjutan flashbacknya /Smile/.
Rettofuaia: muehehehe
total 3 replies
Sarah Q. M
Yeyyy sudah direstui! 🤭
Rettofuaia: dah terdesak itu, makanya direstui daripada menerima hukuman berat
total 1 replies
Sarah Q. M
"Kau ini biasa apa?" kok aku jadi agak bingung yah sama kalimatnya. Typo kah thor? Gak enak di dengar dan bikin bingung untuk dicerna 🙂
Rettofuaia: woke,,, entar diperbaiki lagi 😂😂
total 1 replies
Sarah Q. M
Sepengetahuanmu~
Rettofuaia: hm,,, bagaimana sepengetahuan mu tentang pangeran Qiang Long
total 3 replies
Sarah Q. M
Kok pendek banget?. ceritanya terlalu seru sihhh 🤩
Rettofuaia: terima kasih selalu mendukung karya aku
total 1 replies
Sarah Q. M
Bentar, bentar... kakak pertama yang mana nih maksudnya?
Rettofuaia: 3 menitan keknya
total 5 replies
Sarah Q. M
keturunan Kaisar kayaknya semuanya punya sifat manja dan aura charming-charming yang kuat dan memikat yah? 💖 ✨
Rettofuaia: Kaisarnya aja manja apalagi anaknya 🤣
total 1 replies
Sarah Q. M
Lanjyuttt! Jangan berhenti!! (nada karakter merah putih one for all) 🤣
Sarah Q. M
"Tepis kuat tangan istrinya" gak sih harusnya? 🙂
Rettofuaia: salah ya?
total 3 replies
Sarah Q. M
Puas aku akhirnya beliau tau juga ☺
Rettofuaia: juga takut sama lingyun kai
total 1 replies
Ezza
lanjut terus kak jangan lama lama
Rettofuaia: akan diusahakan secepatnya
total 1 replies
Sarah Q. M
Kalau dipikir-pikir Kai identitasnya banyak bener dah. Apa gak pusing tuh keluarganya (all protagonis di sini) 😩. Ada Lingyun Kai, Wu Xian, Rua Yuxuan, dan yang paling membagongkan tentu Yang Mulia Pangeran Keempat. Buset banyak banget 😂.
Rettofuaia: hooh, tapi yang tau dia 1 orang cuma An Hong, dan Mingmei yang punya insting yang tinggi
total 3 replies
Sarah Q. M
Aku jujur agak kecewa sama alur Qianlong sama Lingyun Kai di cerita ini. Qianlong ini kayak kurang dapet spotlight gitu, padahal dia anak kandungnya Jenderal Xiao Chen Tao. Sayang banget kematiannya terlalu cepet. Anehnya pas baru tau dia anak jendral kayak la langsung nurut aja. Padahal 'kan harusnya dia lebih terikat sama keluarga yang udah bertahun-tahun bersamanya.

Terus, masa dia gak ada rasa sayang atau apa gitu sama keluarga kaisar yang udah besarin dia? Aneh aja gitu, kecuali emang dari awal dia udah gak suka sama "keluarganya" dan ngerasa saingan terus sama kakak-kakaknya buat jadi pewaris. Tapi, masalahnya, hal-hal kayak gitu tuh gak ada sama sekali di ceritanya. ☹️

Malah, kalau Qianlong gak terlalu disorot gitu, mendingan dia dijadiin protagonis aja. Jadi, dia nolak perintah jenderal dan milih ngelindungin keluarga yang udah nampung dia selama ini. Terus, dia kerja sama sama Kai. Itu pasti lebih keren, lebih seru, dan lebih epik! 😩

Nah, kalau kayak gini, Qianlong tuh kayak karakter yang nanggung banget. Mau dikasihanin, dia malah kayak gak tau diri karena berkhianat. Tapi, mau dibilang puas juga kayak "Rasain lo! Emang dasar anak bapaknya!" kita juga gak pernah dikasih liat gimana sifat Qianlong sebelumnya. Jadi, gak ada alasan buat kita ngerasa iba atau puas sama kematiannya. Akhirnya, karakter dia tuh kayak terkesannya gak ada gunanya, gak hidup, dan malah bikin bingung 😕❓.
Sarah Q. M: Ongeyy
total 4 replies
Ezza
lanjut terus kak
Rettofuaia: sedang diusahakan,,, masih menunggu dipublikasikan. terima kasih dukungannya ya 😘
total 1 replies
Sarah Q. M
Heh! Berani-beraninya kamu mengumpati An-hongku tercinta! 😤.
Meski dalam keadaan tak terkendali tetep agak sedikit kesal aku wak 😃.
Rettofuaia: Aman kok
total 5 replies
Sarah Q. M
Racun keramat ☠️💀
Rettofuaia: racun paling mematikan
total 1 replies
Sarah Q. M
Dimana Xin-qian thor?!! Dia harus tau Ruo Yuxuan itu Lingyun Kai!!!
Rettofuaia: sabar, masih ada lanjutannya
total 1 replies
Orimura Ichika
semangat author 😆😆😆✊
Rettofuaia: woke,,, 😍
total 1 replies
Sarah Q. M
Sedikit kasihan sih aku sama Si Qianlong yang mati. Tapi bersyukur juga karena dosanya belum sebanyak bapaknya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!