Renata sebagai pengantin baru memutuskan mengikuti suaminya tinggal di rumah suaminya dan dia tahu mertuanya juga tinggal dengan suaminya. Renata dari awal membayangkan hubungan mertua dan menantu yang kompak, dia yang sudah tidak memiliki orang tua merasa senang menemukan sosok pengganti orang tuanya. Tetapi setelah tinggal beberapa minggu Renata sungguh kaget mengetahui tingkah aneh mertuanya bukan hanya salah satu tetapi dua dua mertuanya. Mertua perempuan yang memiliki sifat pelit dan mertua laki laki nya yang mempunyai sifat sembarangan. Sungguh dunia Renata terasa kacau, tetapi Renata berprinsip menghadapi keanehan mertuanya itu dengan membalas perlakuan yang sama, baginya keanehan harus dihadapi dengan kegilaan.
Dan akhirnya Renata seorang yang penurut merubah dunianya menjadi seorang menantu gila demi menghadapi keanehan mertuanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon norma wahyuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
Setelah drama peramplopan akhirnya renata dan raga bisa lega karena uang yang di dapat bisa menambah dana mereka untuk pergi bulan madu.
" Mas, apa rencana kita untuk pergi honeymoon ke Bali jadi?" Tanya Renata.
" Tenang saja semua sudah mas siapkan yank, pokoknya kamu hanya cukup menyiapkan baju baju kita dan jangan lupa ya yang kemarin kado dari sahabatmu warna merah cabe dibawa, gimana gitu kalau kamu pakai itu, mas sudah membayangkan...huiiii pasti pedas pedas nikmat rasanya." kata raga sambil tersenyum jahil ke istrinya.
" Iiiii mas apaan sih, malu tau." balas renata dengan tersipu sipu bak kucing minta kawin.
Mereka pun kembali memulai merajut benang asmara hingga kain yang mereka gunakan sebagai bukti bahwa permainan mereka sungguh seperti pemain bola yang penuh dengan keringat dan ekspresi kepuasan karena berhasil membobol gawang lawan.
Keesokan harinya mereka sudah siap dengan perintilan barang yang dibawa untuk bulan madu.
" Sudah beres semua yank? Tidak ada yang ketinggalan? Tanya raga.
" Aman mas, sudah ku cek berulang kali semua lengkap."
" Ayo kita kedepan sebentar lagi taksi online nya datang."
Saat mereka lewat di ruang tengah, mereka kaget karena ada dua koper juga disana dan pastinya pemilik koper juga ada.
"Loh, ibu sama ayah mau kemana? Kok pada bawa koper segala?" tanya raga heran.
Sedangkan Renata yang berdiri disamping raga sudah mempunyai firasat buruk seolah olah ada badai yang akan menghancurkan dirinya.
"Kan kami juga ikut. Memangnya kalian saja yang mau liburan kami jugalah apalagi uang amplop kalian kan lumayan juga, lagi pula ibu tahu tiket yang dipesan raga adalah tiket promo jadi pasti beli banyak dapat potongan harga banyak juga, nah nginepnya bareng kalian aja biar hemat. Sekamar aja ya kita semua biar hemat?" kata ibu mertua.
Raga menelan ludah. “Sekamar? Ibu serius?"
Sang ibu mengangguk bangga. “Together, hemat dan hangat. Lagian kalian belum punya anak, kan? Ngapain mesra-mesraan.” Jawab sang ibu asal.
Tuhh kan benar dugaanku. Batin Renata.
Akhirnya dengan mengeluarkan segala jurus penolakan tetap sang mertua yang memenangkannya.
Saat mereka sampai di Bandara, Raga segera melapor tiket mereka kepada petugas tiket.
" Waahh akur sekali ya mas liburan bareng, biasanya jarang anak dan orang tua mau bareng." Sapa petugas pengecek ramah.
Raga yang ditanya hanya bisa tersenyum tanpa mampu menjawab.
Seandainya mereka tahu apa yang sebenarnya terjadi pasti bukan kesalutan dipikiran mereka yang ada ejekan karena orang tua ikut bulan madu. Batin Raga.
Setibanya mereka di Bali mereka langsung masuk ke hotel yang dipesan dan lagi lagi drama dimulai.
" Loh raga ngapain pesan dua kamar? Mahal. Lebih baik satu kamar saja." Suara protes sang ibu yang cukup membuat raga dan renata malu karena didengar oleh tamu tamu lain yang akan chek in juga.
" Bu, kami ini pengantin baru butuh privasi, masa ibu mau ikut sekamar dengan kami."
" Tapi kan sayang uangnya ga!" Kekeh sang ibu.
Melihat perdebatan ibu dan anak tersebut akhirnya petugas resepsionis membantu untuk menjawab.
" Maaf ibu, kamar yang di pesan oleh bapak raga kebetulan sudah termasuk harga promo jadi sudah dipastikan hemat bu."
" Oo begitu, kenapa gak bilang dari tadi kalau ada diskon, kalau begitu gak apa dua kamar."
" Maaf mas mau tanya, apa didalam kamarnya latarnya bagus buat selfie dan joget tik tok?" tanya bapak mertua.
Lagi lagi raga dan renata hanya mengusap wajah malu karena kelakuan orang tua mereka.
" Bisa pak, kamar kami disini sudah di design menyesuaikan kebutuhan konten dan pemandangan balkon yang langsung menghadap ke pantai."
Mertua laki laki pun tersenyum senang mendengar penjelasan petugas.
Setiba di kamar, Raga mengajak Renata berenang romantis.
“Lho, ngapain buang waktu renang di hotel? Di rumah juga ada ember besar!" Kata sang ibu.
“Bu, ini kolam renang infinity pool sayang kalau gak digunakan karena masuk paket yang dipesan…” jawab renata.
"Infinity kek, insinyur kek, yang penting mahal. Mending kita ke minimarket beli pop mie. Hemat!”
Raga dan Renata tidak menghiraukan protes sang ibu, mereka tetap melanjutkan rencana berenang mereka. Sedang sang ibu yang melihat menjadi kesal dan akhirnya ikut mereka berenang juga.
" Katanya hemat bu, ngapain ikut kami berenang juga?" sindir renata.
" Ibu hanya mau memastikan kalau kalian tidak meminum air kolam nanti malah kalian harus nambah bayar air yang tertelan." jawab sang ibu.
" Terserah ibu lah." jawab renata.
Saat malam hari raga dan renata memutuskan untuk dinner romantis di pinggir pantai.
" Mas, yakin kalau nanti ibu dan ayah tidak mengganggu dinner kita?"
" Semoga tidak ya yank." Jawab Raga ragu.
Saat mereka keluar dan akan menuju restoran, tiba tiba bagai hantu sang ibu muncul di depan kamar mereka.
" Kalian pasti belum makan malam kan?" tanya sang ibu.
Renata mencolek raga untuk menjawab.
" Kami mau pergi makan di tepi pantai bu."
" Ngapain sih makan di restoran mahal kayak gitu, ini ibu sudah ada ibu bawa nasi sama tempe orek dari rumah, biar hemat."
" Gak mahal kok bu."
" Kalau begitu ibu dan ayah ikut ya." kata sang ayah yang tiba tiba muncul." Lumayan buat ayah masukkin di tik tok ayah."
Lagi dan lagi pasangan pengantin baru itu pun pasrah ketika orang tua mereka ikut.
Saat sampai di restoran yang dipesan dan pelayan akan menghidangkan makanan, tiba tiba sang ibu nyeletuk.
" Duh, nasinya sedikit banget sih, jangan pelit pelit lah ini kan restoran mahal, ini juga udangnya kenapa cuma dibakar harusnya dibikin variasi selain bakar kan bisa udang goreng, udang saos asam manis. Haisss kata restoran mahal tapi kayak gini mah sama aja seperti pecel ayam di pinggir jalan."
" Buuu, sudah kita mau makan bukan mau jadi presenter bola." Tegas raga.
Sang ibu pun terdiam mendengar teguran anaknya.
Sedang sang ayah sudah mulai dengan HP nya.
Haii gaiss,, sekarang aku sedang makan malam sama istri, anak dan mantu baruku. Nah liat menu restorannya, wiss pasti ngiler kan gaiss, kalau kalian mau ayo kesini nanti aku traktir. Jangan lupa like,komen dan subcribe ya! eh renata, say 'cheese donk'!"
Renata hanya tersenyum hambar melihat kelakuan ayah mertuanya.
Saat kembali ke kamar setelah makan malam yang jauh dari kata romantis, akhirnya raga dan renata duduk di balkon kamar sambil berpelukan ala ala korea. Tiba tiba pintu kamar mereka di ketuk.
" Haduhh apalagi sih ini mas, kita ini mau bulan madu tapi kayak ngurus bocah yaks." Kesal renata.
" Sabar ya yank."
Raga pun berjalan membuka pintu kamar.
" Ada apa yah?"
" Kalian ngapain sih lama banget buka pintunya? Kita main kartu aja yuks! Seru loh yang kalah dipakain bedak terus sambil siaran langsung pasti semakin banyak followers ayah." Kata sang ayah.
" Benar itu raga, nih ibu juga sudah bawa halma kali aja habis main kartu mau lanjut main halma sambil kita nyemil keripik kulit, tadi ibu minta karena lagi ada promosi di lobi hotel."
Raga pun geleng kepala mendengar perkataan orang tuanya.
" Raga ini lagi mau bulan madu sama renata, bukan lagi study tour! Sekarang ibu sama ayah balik aja ke kamar kalian masing masing dan kalau mau main, main berdua saja!"
Raga pun segera menutup pintu kamarnya sebelum orang tuanya memaksa masuk ke kamar.
Raga pun kembali mendatangi renata di balkon.
" Sayang, lain kali mungkin kita bisa honeymoon ke Antartika aja ya?" nyerah mas sama kelakuan ibu sama ayah, kayak gak pernah jadi pengantin baru aja." Kata Raga kesal.
" Hahahaaha...kamu aja yang anaknya tidak bisa mengatasi orang tuamu apalagi aku mas yang saat ini cuma bisa mendam dalam hati. Tapi usul yang bagus juga itu kita ke Antartika bisa aku bayangkan tiba tiba ibu muncul di hadapan kita bawa wedang jahe panas dan ayah yang pegang hp ngonten sambil makan es batu campur sirup marjan."
Hahahahahahahahaha....Akhirnya mereka tertawa bareng karena saling membayangkan keunikan orang tua mereka.
" Meskipun bulan madu kita penuh dengan keabsurdan tapi terima kasih kamu tetap menemani mas disini ya "
" iya mas, yang penting kita sudah disini meskipun penuh dengan kejutan."
Mereka pun larut dalam romansa angin malam yang disinari sinar rembulan. kesyahduan yang membuat hormon mereka mulai meningkat dan saat akan memulai pemanasan tiba tiba..
Tookkk....tookkk....toookkk....
" Astaga gangguan apalagi ini." kesal raga. Sedang renata hanya terkikik geli melihat kekesalan suaminya.
" Ada apa lagi yah?" tanya raga ketika membuka pintu dan melihat sosok sang ayah.
" Ayah mau numpang tidur disini ya ga, panas dikamar sebab ac nya dimatikan ibu, takut tambah bayar." Jelas sang ayah sambil nerobos masuk ke kamar raga dan segera menjatuhkan dirinya di kasur dan langsung tertidur.
" Astagaaa.... cobaan apalagi ini, sepertinya rencana ke Antartika harus aku wujudkan." Kesal Raga.
