NovelToon NovelToon
Pembalasan Istri Cupu

Pembalasan Istri Cupu

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Janda / Selingkuh / Identitas Tersembunyi / Wanita Karir / Keluarga
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Mbak Nurr

"Pembalasan istri cupu" adalah cerita tentang seorang wanita yang telah lama merasa diabaikan dan tidak dihargai oleh suaminya. Namun, dia tidak lagi mau menjadi korban keadaan. Dengan tekad dan keberanian, dia memutuskan untuk membalas perbuatan suaminya dengan cara yang tidak terduga.

Dia mulai dengan meningkatkan penampilannya, mengembangkan bakatnya, dan membangun dirinya sendiri. Dia juga mencari dukungan dari orang-orang yang peduli padanya dan belajar untuk mencintai dirinya terlebih dahulu.

Pembalasan ini tidak hanya tentang membalas perbuatan suaminya, tetapi juga tentang menunjukkan dirinya sebagai wanita yang kuat dan mandiri. Dia ingin membuktikan bahwa dia tidak hanya menjadi istri yang patuh, tetapi juga seorang wanita yang berani dan berdaya.

Melalui perjalanan pembalasan ini, dia menemukan dirinya sendiri dan belajar untuk mengambil kendali atas hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mbak Nurr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

Amel tidak bisa melanjutkan kalimatnya, matanya terpaku pada kakeknya yang tampak begitu percaya diri. Kakeknya menganggukkan kepala, seolah-olah membenarkan dugaannya. Dengan tangan terlipat di dada, dia berkata, "Mana mungkin orang bodoh seperti suamimu bisa mendapatkan jabatan itu tanpa bantuan?"

Amel yang tadinya akan pergi, kini duduk kembali dan meletakkan barang-barangnya. "Maksud kakek? Kakek yang sudah memberikan jabatan kepada suami aku?" tanyanya dengan rasa penasaran.

Kakeknya tidak menyangkal, dan Amel mulai menyadari bahwa identitasnya mungkin sudah terungkap. Selama ini, Amel menikah dengan Nanda tanpa restu orang tuanya, bahkan menentang mereka semua, termasuk kakeknya. Amel memilih Nanda, laki-laki miskin yang hanya mengandalkan uang dari kematian ayahnya. Selama 15 tahun, Amel berhasil menyembunyikan identitasnya dari Nanda, dan bahkan diam-diam membantu keuangan Nanda dengan tabungannya sendiri karena dia sangat mencintai laki-laki itu.

Amel tersenyum sinis, “Ih kakek ” katanya dengan nada kesal. “Heh anak muda! Karena aku tidak tega melihat suamimu mondar-mandir tak jelas, apalagi sebelum suamimu bekerja di perusahaan yang sekarang, dia luntang-lantung, kakek tidak tahu bagaimana dia bisa menghidupi kamu dan juga anakmu!”

Amel terkesiap, matanya terbelalak karena terkejut. “Kenapa kakek melakukan itu? Padahal kan suamiku juga...” Ucapannya tertahan ketika melihat kakeknya bangun dari tempat duduknya.

“Kenapa?” tanya Amel dengan rasa curiga. “Pulanglah! Maka kalau pulang, suamimu yang bodoh itu akan kakek angkat menjadi direktur utama! Ada perusahaan cabang yang membutuhkan direktur untuk perusahaan,” kata kakeknya dengan nada yang tegas.

Tapi Amel langsung menolak, “Gak mau!” katanya dengan ketus. “Aku sudah sukses menutupi identitasku selama 15 tahun! Jadi aku tidak perlu pergi ke rumah kakek. Lagian sekarang suamiku udah punya jabatan kan.. sepertinya general manager sudah cukup! Kalau gitu, aku pulang ah, terima kasih sebelumnya kakek....” Amel tersenyum manis, tapi mata kakeknya menunjukkan rasa tidak puas.

Amel berjalan dengan cepat, tapi sebelum dia benar-benar pergi, kakeknya memanggilnya lagi. “Amelia Putri Dinjngrat !! Tawaran kakek masih sama, pulanglah.. Apakah kamu akan tega membiarkan kakekmu ini menderita di usia yang sudah tua.... Apakah kamu tidak mau melihat kakek bermain dengan cicitmu?”

Amel menunduk sejenak, lalu mengangguk pelan. “Aku pulang...” katanya dengan suara lirih.

Amel meninggalkan kakeknya, tapi di dalam hatinya ada keraguan. “Ah, pusing juga!” batinnya. Sebenarnya, tawaran kakeknya sangat baik, tapi Amel masih ingat bagaimana 15 tahun lalu dia ditentang oleh keluarganya ketika ingin mengenalkan Nanda kepada mereka. Bahkan, Amel diancam akan dicoret dari ahli waris jika berani menikahi Nanda.

Tapi Amel tidak peduli, dia lebih memilih menikahi Nanda yang saat itu tidak memiliki apa-apa, bahkan rumah mereka hanya kontrak. Amel bangga dengan pilihannya, tapi sekarang dia harus mempertimbangkan kembali karena tawaran kakeknya.

Amel berjalan dengan penuh emosi, memikirkan tentang Nanda yang membanggakan Riska tanpa mengetahui bahwa kakeknya yang membantunya menjadi Kepala manager. Dia mempertanyakan apakah dia harus memberitahu Nanda tentang identitasnya, agar laki-laki itu tidak memandangnya lemah dan tidak berpenghasilan.

Sementara itu, Hadi, Kakek Amel , merasa kecewa dengan sikap cucunya yang tidak peduli dengan dirinya. "Anak itu! Anak keras kepala seperti 15 tahun lalu!" serunya dengan nada kesal. Asistennya bertanya kemana mereka akan pergi, dan Hadi memutuskan untuk langsung pulang karena sudah capek.

Amel sendiri masih mempertimbangkan tawaran kakeknya untuk pulang ke rumah keluarga besarnya. "Apa aku terima tawaran kakek ya?" batinnya. Tapi dia juga tidak ingin bertemu dengan ibunya, "Tapi aku males ketemu sama wanita itu....." batin Amel, dia masih memiliki kenangan buruk dengan ibunya.

Di sisi lain, Amel tidak tahu bahwa ayahnya telah membantu membiayai rumahnya selama ini, tanpa dia ketahui.

Wanita itu berjalan keluar dari mall, setelah itu dia pulang....

Sedangkan suaminya yang ada di kantor... Dia baru saja selesai Meeting, dan ketika dia kembali pada ruangan barunya, dia langsung mengambil ponselnya yang tergeletak begitu saja di atas meja.

"Ajak Riska makan Ahhh." Batin Nanda

Laki-laki itu kemudian membuka ponselnya tersebut dan betapa kagetnya dia ketika dia mendapatkan banyak sekali notifikasi.

"Apa ini?" batin Nanda

Matanya semakin terbelalak ketika melihat nominal yang keluar dari setiap notifikasi yang muncul. "Apa ini?" Laki-laki itu membuka setiap notifikasi yang masuk ke dalam ponselnya, perlahan tapi pasti, matanya semakin terbuka, dia menelan salivanya sendiri.

"Astaga Amel Apa dia sedang merampokku? Dia belanja banyak sekali!" Seru lelaki itu. Dia ingat jika memberikan kartu kreditnya kepada Amel, yang biasanya dia hanya memberikan kartu ATM saja untuk wanita itu belanja, karena dia yakin Amel tidak akan pernah berani menggunakan uangnya, tapi sekarang..

"Dia kesambet setan di mana! Bisa-bisanya dia belanja sampai kartu ini limit!" Batin Nanda

Menggunakan daster jelek.. “ah aku harus pergi ke pasar dulu! Tau gitu tadi aku belanja di mall..” batin Amel, dia lupa jika tidak ada bahan makanan di dapur..

Karena sebenarnya tadi dia juga di Mall sempat masuk ke supermarket, dia mengecek harga di sana mahal, satu ikat kangkung saja masa 7.000 ribu sedangkan di pasar Dia bisa dapat 3 ikat.

Maka dari itu wanita tersebut memutuskan untuk belanja ke pasar saja.

“Mau keluyuran ke mana lagi kamu?” tanya Erma sinis pada menantunya itu.

“Aku mau ke pasar!” Jawab Amel, dia melenggang sambil membawa keranjang sayur.

Dan setelah Amel pergi, Siapa yang menyangka jika Erma pergi ke kamarnya, wanita itu ingin tahu apa yang dibeli oleh Amel

Tapi sial, ketika dia sampai di pintu kamar anaknya, pintunya dikunci.“Amel! Sejak kapan dia mengunci pintu kamar! Dia pikir aku maling, sampai dia harus mengunci kamarnya sendiri? Aku benar-benar tersinggung ” Seru Erma

Dan Amel sengaja mengunci pintu kamarnya, dia takut jika belanjaannya yang belum sempat dia unboxing dibuka oleh mertua julidnya itu.

Wanita itu melenggang pergi ke pasar, dia jalan kaki, padahal pasarnya lumayan jauh. Walaupun tadi dia habis belanja dan menghabiskan limit kartu kredit suaminya, tetap saja dia harus iritkan karena, belanja ke pasar tidak bisa pakai kartu kredit...

Sampai pasar wanita itu membeli beberapa bahan makanan, “ah, apa ini?” tanya wanita itu... Pada seseorang yang memberikannya sampel makanan.

“Cobalah Bu, ini enak sekali!”

Wanita itu kemudian mengambil, dan

Memasukkan sampel makanan itu ke dalam mulut. “Waahhh, manis banget ini...”ucapnya, ketika dia memakan sampel makanan, yang ternyata adalah ubi Cilembu yang sudah dibakar.

“Mau deh sekilo ” Ucap Amel

Karena dari uang yang dia bawa sebanyak 200.000, sudah dia habiskan untuk membeli food grade selama seminggu. Hanya tersisa uang recehan, yang hanya cukup untuk membeli 1 kilo ubi Cilembu.

Setelah puas berbelanja di pasar akhirnya wanita itu pulang, seperti berangkat tadi, karena uangnya sudah habis dia juga berjalan kaki.

Tiba-tiba

“Jambret... Jambret....” Wanita itu terpekik, ketika barang belanjaannya diambil oleh seorang laki-laki yang menggunakan motor.

“Jambret!” Seru Amel. Tapi dari sekian banyak orang tidak ada yang membantunya, wanita itu berlari, mengejar motor yang mengambil tas sayurannya...

“Tolong, siapa saja tolong! Ada jambret” Teriak Amel, yang kebetulan dilihat oleh seseorang.

Tiba-tiba.

Gudbarakkkkk...

Motor yang menjambret Amel, disenggol oleh sebuah mobil..

“Aduh!” Jambret itu mengaduhh..... Dia jatuh dari motornya...

Seseorang dari mobil kemudian keluar..

“Nah itu jambret... Hajar aja Mas!” Ucap Amel kompor dari kejauhan...

Kemudian kerah baju jambret itu dicengkram oleh lelaki yang baru saja keluar dari mobil. “Kalau mau duit! Kerja Jangan nyolong hak orang lain.”

“Iya bang! Iya bang, sorry Lagian gue juga nggak butuh barang-barang itu emak-emak,” ucap jambret itu, sambil memberikan hasil jambretannya kepada laki-laki tersebut.

“Pergi sana!” Usir laki-laki itu.

Ampun bang.. ampun.” Kedua pemuda berandal itu kemudian langsung membangunkan motor mereka, lalu pergi dari sana. Meninggalkan hasil jambretan mereka dari Amel

Lalu laki-laki itu melihat keranjang yang tergeletak di jalanan, dan dia melihat body mobilnya Yang lecet akibat menyenggol jambret tadi. “Aduh, salah perhitungan. Mobil gue deh yang lecet.” batin lelaki itu.

Lalu seseorang mendatanginya dengan ngos-ngosan.

“Mas, Makasih banyak ya..” ucap Amel yang berlari, bahkan nafasnya naik turun.

Sedangkan laki-laki yang membantu Amel Penasaran, apa yang ada di keranjang itu sampai membuat jambret tadi mengambilnya. Lelaki itu kemudian mengambil tas keranjang tersebut, dan ketika dia melihatnya Ternyata isinya memang sayuran dan juga makanan pokok sehari-hari sepertinya.

“Ini Bu, tasnya!” Ucap laki-laki itu, “makanya Bu udah tahu jalan raya, kau bawa barang itu yang bener, di selempang gitu Bu, jangan ditenteng.”

Amel kesal, Bagaimana bisa dia menyelempang sayuran yang banyak ini, Lagian orang gila mana yang menyelempang tas sayuran di lehernya. Bukannya tas sayuran biasanya juga ditenteng.

"Iya Mas lain kali saya bakalan iket, tas sayuran ini di leher saya biar nggak dijambret!" Ketus Amel.

Wanita itu kemudian merebut tas belanjaannya, kemudian dia mengecek sayurannya masih utuh atau tidak.

"Ah aman " Batin Amel, dengan polosnya dia mengecek sayurannya itu di depan lelaki tersebut.

"Astaga! Jadi ini isinya sayuran semua ? tanya lelaki itu.

Amel menatap laki-laki yang ternyata masih berdiri di sana. "Iya, ini semua sayuran yang saya beli! Emang kenapa? Bukankah saya wajib mempertahankan barang-barang saya? Saya tidak harus kan membiarkan barang-barang ini diambil sama copet itu! Saya kan beli sayuran ini pakai uang, bukan pakai daun pisang!"

Wanita itu kemudian berdiri, "Oh iya, sebagai balasannya, saya kasih ini deh, karena uang saya udah habis saya nggak punya uang, imbalannya ini aja yah, " Wanita itu kemudian memberikan satu plastik ubi Cilembu yang dia beli tadi.

"Jangan lupa dimasak!" Amel pergi meninggalkan pria tersebut, "eh, makasih banyak” Ucap wanita itu, lalu tidak menoleh lagi, karena dia harus segera pulang, ada sesuatu yang harus di bereskan di rumahnya.

Sedangkan laki-laki yang tadi membantu Amel menangkap jambret, tertegun ketika memegang plastik berwarna putih. Lalu dia menoleh ke bawah, pada plastik yang dia pegang.

“Astaga ibu-ibu itu! Dia ngasih gue apa ini? Emang gue semacam babi, atau apa? Kenapa dia ngasih gue ubi!” Seru lelaki tersebut.

Seorang Davit Alexander diberi upah ubi Cilembu gara-gara membantu ibu-ibu menangkap jambret.

“Astaga! Gue ternodai gara-gara ibu-ibu itu! Murah banget dong gue Masa Cuma dikasih ubi Cilembu.” Entah apa yang dia harapkan.

1
Aki
Aku suka banget sama twist yang ada di cerita, semoga semakin menarik aja nanti!
Kinah Parinduri: Iya kakak tunggu bab selanjutnya ya
total 1 replies
Iolanthe
Cerita ini bagus banget, aku sangat penasaran dengan kelanjutannya.
Kinah Parinduri: Tunggu terus kelanjutannya ya kakak
total 1 replies
Fiqri Skuy Skuy
Menarik perhatian.
Kinah Parinduri: semoga kakak kakak pada suka ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!