"Tahta tertinggi mencintai adalah mengikhlaskan.."
Kalimat itu sangat cocok menggambarkan keadaan yang dirasakan oleh Zio Nabastala Winata, pria berusia 28 tahun itu harus merelakan sang kekasih menikah dengan lelaki pilihan orang tuanya dan mengakhiri hubungan yang sudah terjalin 3 tahun lamanya itu.
Namun, bagaimana jadi nya disaat Zio baru saja putus, Kaivan selaku sang papa justru menjodohkannya dengan putri dari rekan bisnis nya.
Akankah Zio menerima perjodohan itu dan menikah dengan wanita pilihan sang papa? atau dia akan memilih untuk tetap mengejar cinta nya lagi ?
Simak Kelanjutan ceritanya..
Keluarga Winata S3
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 35. Sisi Lain Zaki
Setelah berhasil menghubungi nomor polisi, Mega hendak memasukkan kembali ponsel nya kedalam tas nya. Namun, Zaki langsung meminta nya untuk menghubungi nomor telepon Kimmy.
"Kamu cepat hubungi nona Kimmora". Titah Zaki seraya matanya sesekali melirik kearah spion memastikan mobil itu masih mengikuti mereka atau tidak. Sialnya, mobil tersebut terus mengikuti kemana pun mereka pergi, bahkan di jalanan yang padat pengendara pun mobil itu tak segan-segan untuk tetap terus membutunti mobil Zaki.
"Tapi-".
"Jangan banyak bicara, cepat hubungi nona Kimmora". Titah Zaki sekali lagi penuh penekanan. Disaat yang genting seperti ini, ia sangat tidak menyukai orang-orang yang lelet dan tidak tanggap bertindak. Dan, Mega termasuk salah satu orang nya. Perempuan itu, terlihat ragu-ragu untuk menghubungi nomor telepon Kimmy.
Geram karena Mega tak segera menekan nomor telepon Kimmy, Zaki pun langsung merebutnya.
"Eh ponsel ku". Pekik Mega tapi tak diindahkan oleh Zaki.
Pria itu dengan cepat langsung mendial nomor telepin Kimmy seraya sebelah tangannya memegang kendali stir kemudi mobil dan mata nya berusaha untuk fokus pada jalanan. Hanya dengan sekali panggilan, telepon pun langsung terhubung.
"Ya Ga? Ada apa ?" suara Kimmy menyapa dari seberang telepon.
"Nona ini saya Zaki, tolong berikan ponsel anda pada bos Zio". Pinta Zaki
"Untuk apa ?" tanya Kimmy penasaran seraya melirik Zio yang duduk disamping nya dan fokus dengan mengemudi
"Ini penting nona, tolong segera berikan ponsel nona pada bos Zio". Pinta Zaki sekali lagi
Dan tak lama kemudian, suara bariton Zio terdengar menyapa indra pendengaran Zaki.
"Katakan ada apa ?" ujar Zio
"Bos ada yang ingin mencelakai nona Kimmora". Ucap Zaki tanpa basa-basi
"Maksud mu apa Zak? Jangan bercanda dengan ku!". Suara Zio terdengar meninggi dari seberang telepon.
"Saya akan ceritakan nanti bos. Sekarang anda ada dimana ?"
"Perjalanan ke butik Kimmy".
"Jangan bos, lebih baik anda membawa nona Kimmora pulang kerumah. Setelah ini saya akan segera menyusul".
"Hmm.." Zio menyahutnya hanya dengan deheman, setelah itu sambungan telepon pun terputus Zaki segera mengembalikan ponsel itu pada pemiliknya.
Disamping Zaki duduk, terlihat Mega meringkuk ketakutan sambil sesekali memutar badannya melihat kebelakang.
Mata nya seketika membulat, mengedar menatap sekeliling mencari keberadaan mobil yang membuntunti mereka berdua. Namun, Mega tak melihat dimana pun mobil itu berada.
"Lihatlah, mobil itu sudah pergi". Kata Mega seraya menepuk-nepuk lengan Zaki
Mendengar itu, Zaki melirik kembali kaca spion dan menatap sekitar memastikan jika mobil yang mengikuti mereka sudah pergi, seperti yang dikatakan oleh Mega. Dan, benar saja Zaki tidak melihat lagi mobil itu.
Tapi, ia tetap harus waspada dan fokus pada sekelilingnya. Mungkin saja, mobil tersebut bersembunyi diantara mobil pengendara yang lain.
Tak berselang lama, suara sirine mobil polisi tiba. Zaki segera menepikan mobilnya lalu dibelakangnya diikuti mobil polisi yang ikut menepi.
Tok..
Tok..
Kaca jendela mobil Zaki diketuk oleh salah satu anggota. Zaki pun segera turun.
"Selamat siang, maaf menggangu perjalanan anda. Apa tadi anda yang menghubungi kepolisian?" tanya anggota itu
Zaki mengangguk,"Ya. Ada mobil mencurigakan mengikuti kami dan.." Zaki berjalan mengajak anggota itu untuk melihat belakang mobil milik Kimmy yang terkena tembakan."Bagian belakang mobil ini ditembak oleh pengendara mobil itu". Terangnya
"Baiklah, kami akan segera menangani kasus anda tuan. Mohon anda ikut kami ke kantor polisi untuk keterangan kronologinya lebih lanjut".
Zaki tak menyahut ucapan anggota polisi tersebut, melainkan ia mengeluarkan sesuatu dari dalam saku celananya. Sontak saja, anggota kepolisian itu membulatkan matanya terkejut dan langsung menundukkan kepalanya hormat.
"Maaf tuan, saya tid-"
Zaki mengangkat tangannya memberikan isyarat agar anggota itu diam dan tak melanjutkan ucapannya.
"Nanti ada wakil saya yang datang ke kantor polisi untuk memberikan keterangan lanjutannya". Kata Zaki
"Baik tuan, sekali lagi maaf".
Zaki hanya berdehem sebagai balasan, setelah itu ia pamit undur diri dan kembali masuk kedalam mobil. Mega yang melihat itu bertanya-tanya penasaran.
"Apa yang dikatakan polisi itu? Mereka akan menangkap mobil itu kan? Astaga harus cepat ditangani masalah ini, nanti-"
"Sssttt!!! Bisakah kau diam dulu. Aku baru saja masuk dan belum merasakan posisi nyaman". Ucap Zaki memotong ucapan Mega
Mega yang mendengar ucapan Zaki hanya mendengus kesal lalu memalingkan wajahnya kearah luar jendela.
Zaki menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah Mega. Ia pun tak ingin ambil pusing, segera Zaki memasang seatbelt pengaman ditubuhnya lalu kembali melajukan mobil milik Kimmy itu menuju rumah Zio.
Beruntung jarak rumah Zio dari tempat ia berhenti tadi tidak lah terlalu jauh. Hanya butuh waktu 15 menit, mobil Zaki sudah berbelok masuk melewati pintu gerbang kediaman Zio.
"Tuan Zaki.." sapa Amri saat melihat pria itu menurunkan kaca mobil nya lalu membunyikan klakson mobil.
Mobil berhenti dihalaman rumah Zio yang luas itu. Zaki segera turun dari dalam mobil.
"Mau turun atau tetap disitu?" ujar Zaki membungkukkan sedikit badannya menatap kearah Mega yang masih duduk didalam mobil seraya terus memandang kebingungan rumah Zio.
"Ya sebentar". Mega segera turun lalu bergegas melangkahkan kakinya menyusul Zaki yang sudah lebih dulu berjalan menuju pintu masuk rumah.
"Ini rumah siapa ?" tanya Mega lirih
"Calon suami nona mu". Hanya itu jawaban yang terlontar dari bibir Zaki.
"Ha ?" beo Mega
Zaki memutar bola matanya jengah melihat Mega yang sedari tadi seperti orang linglung kebingunan. Tanpa pikir panjang dan tanpa permisi Zaki langsung meraih tangan Mega menggenggamnya erat lalu mengajak perempuan itu untuk masuk kedalam.
"Bibi Ana", sapa Zaki
Bibi Ana yang tengah menyapu seketika berbalik badan menatap kedatangan asisten pribadi tuannya itu sambil menundukkan kepala nya sekilas.
"Pak Zaki". Sapa Balik Bibi Ana
"Dimana Bos Zio ?" tanya Zaki sopan
"Diruang keluarga pak Zaki" Jawab Bibi Ana, matanya melirik kearah Mega. Kemudian, pandangan matanya turun pada tangan Zaki yang mengandeng erat tangan Mega.
"Apa mereka berdua berencana menikah dalam waktu dekat?" batin Bibi Ana dalam hatinya
"Ayo". Tanpa mengucapkan kata terimakasih, Zaki segera mengajak Mega menuju ruang keluarga.
Sesampainya diruangan tersebut, dilihatnya Zio dan Kimmy tengah duduk diam berhadapan. Zio terus memandang kearah Kimmy, sedangkan yang dipandang justru sibuk menunduk memainkan ponselnya.
Zio menghela nafas panjang lalu menoleh saat mendengar suara Zaki memanggilnya.
"Bos".
.
.
.
Jangan lupa dukungannya! Like, vote dan komen... terima kasih ❤️🌹
jangan sampe kamu salah minum obat yg bisa bikin bahaya sama kandungan kamu
/Heart//Heart//Heart/....Ter the best
/Drool//Drool//Drool//Drool//Drool/