NovelToon NovelToon
Rahim Titipan

Rahim Titipan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:37M
Nilai: 4.9
Nama Author: Almaira

Aaric seorang CEO muda yang belum terpikir untuk menikah harus memenuhi keinginan terakhir neneknya yang ingin memiliki seorang cicit sebelum sang Nenek pergi untuk selama-lamanya.
Aaric dan ibunya akhirnya merencanakan sesuatu demi untuk mengabulkan keinginan nenek.
Apakah yang sebenarnya mereka rencanakan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Almaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cerita Farida.

Aaric melajukan kendaraannya dengan sangat cepat, nampak sudah tak sabar untuk segera sampai di Panti, berharap secepatnya bisa bertemu dengan Naina, tak peduli dengan malam yang sudah semakin larut.

Hingga akhirnya sampailah dia di tempat tujuan, Aaric menghentikan mobilnya tepat di depan gerbang masuk Panti yang terkunci.

Aaric segera turun dari mobilnya, berjalan mendekati gerbang yang terbuat dari besi yang menjulang tinggi, dia lalu melihat gerbang itu dikunci dengan gembok besar dari arah dalam, dan itu membuatnya nampak sangat frustasi, Aaric memegang kepala sambil sesekali menendang gerbang itu dengan kakinya.

Sementara itu.

Walaupun malam sudah sangat larut, Naina tampak masih terjaga, dia yang berbaring menyamping di atas tempat tidurnya yang kecil nampak sedang mengusap ruang kosong di sebelahnya, tempat dimana suaminya pernah tidur disana.

Mengingat itu, Naina kembali menitikkan air matanya, merembes keluar membasahi bantal di bawahnya, lalu berpikir bagaimana jika seandainya ibu Farida keukeuh akan pendiriannya untuk tidak akan membiarkan dirinya kembali kepada suaminya, membayangkannya saja sudah membuat air matanya kini mengalir dengan derasnya.

Naina lalu duduk untuk menghapus air matanya, tiba-tiba dari arah luar terdengar dengan samar suara mobil berhenti, Naina yang penasaran segera berdiri lalu berjalan mendekati jendela kamarnya.

Jantung Naina berdegup kencang melihat mobil suaminya berhenti di depan gerbang, jantungnya semakin berdebar melihat Aaric keluar dari dalam mobil dan berjalan mendekati gerbang yang terkunci.

Air mata Naina kembali keluar dari kedua matanya dengan deras ketika dia melihat suaminya yang berdiri di bawah lampu yang remang-remang nampak sangat frustasi mengetahui jika gerbang itu terkunci, Aaric yang sesekali menendang gerbang dengan kakinya nampak sangat kesal, terus berjalan mondar-mandir tidak karuan.

Naina nampak bingung, haruskah dia keluar dan menghampiri suaminya, namun dia takut jika ibunya belum tidur dan mengetahui kedatangan Aaric, dan sudah tentu ibunya akan melarangnya.

Namun Naina tak mungkin membiarkan suaminya itu terus-menerus berada di sana apalagi malam sudah semakin larut, dia takut jika Aaric nekad akan terus berada disana hingga pagi menjelang.

Naina tak tega jika hal itu sampai terjadi karena itu dia berinisiatif untuk keluar dan menghampiri suaminya.

Naina berjalan mendekati pintu dan langsung membukanya, betapa terkejutnya dia melihat Ibu Farida sudah berdiri di depannya.

"Kamu mau kemana?" tanya Farida.

Naina tampak gugup.

"Ibu. Ada Aaric di depan gerbang," jawabnya terbata-bata.

"Lalu?"

"Ibu. Biar bagaimanapun dia suamiku, kami sudah menikah secara sah."

"Ibu tahu!" jawab Farida cepat.

"Ibu tak boleh begini, apa yang ibu lakukan salah, memisahkan seorang istri dari suaminya." Naina memberanikan diri mengatakannya.

"Naina, ada yang ingin ibu ceritakan kepadamu." Farida memegang tangan Naina, membawanya masuk ke kamar, lalu mengajaknya untuk duduk di atas tempat tidur.

"Naina. Yang kamu tahu tentang kisah hidup ibu hanya sebagiannya saja, kali ini ibu ingin menceritakan semuanya padamu."

"Kamu ingat wanita yang bernama Karin?"

Naina mengangguk.

"Dia wanita yang merebut suami ibu."

Naina terdiam. Mendengarkan dengan seksama cerita yang akan disampaikan oleh ibunya.

"Ibu adalah anak sepasang pembantu yang bekerja di rumah seorang pengusaha kaya raya, kedua orang tua ibu cukup lama mengabdi pada keluarga itu dari ibu kecil hingga beranjak dewasa, hingga kami dibuatkan sebuah rumah yang berada tak jauh dari rumah mereka. Ibu tak pernah sekalipun datang ke rumah majikan orang tua ibu, hingga pada suatu hari, ibu terpaksa datang kesana untuk memberi kabar jika bapak dan ibu tidak bisa datang bekerja karena sakit dan sedang pergi berobat. Namun hari itu, secara tidak sengaja ibu bertemu dengan putra majikan, dan dari sanalah semuanya dimulai. Rupanya dia jatuh cinta pada ibu, setelah kejadian itu dia mulai mendekati dan mengutarakan perasaannya. Singkat cerita akhirnya kami menikah, beruntunglah kedua orang tuanya tidak mempermasalahkan status sosial ibu yang hanya seorang gadis miskin, awalnya semuanya berjalan lancar, kami hidup bahagia."

Farida menarik napasnya.

"Tapi itu hanya sementara, tiba-tiba datanglah Karin, mantannya yang tidak rela melihat kami menikah, lalu dia melakukan segala macam cara agar kami berpisah, dan rupanya suami ibu tergoda, Karin berhasil membuat suami ibu berpaling, status sosial menjadi alasannya."

Naina tampak kaget.

"Ibu yang berasal dari keluarga miskin, tidak bisa menyesuaikan gaya dan pola hidup mereka yang seperti bangsawan, ibu dibuat bingung akan cara istri orang kaya pergi ke pesta, mengikuti arisan ibu-ibu sosialita, cara berpakaian, berbahasa dan bersosialisasi dengan sesama mereka."

"Walaupun awalnya menerima, lama kelamaan suami ibu yang terus dihasut oleh Karin merasa jengah akan sikap ibu yang sederhana dan kampungan, yang menurutnya juga norak, tidak bisa cepat beradaptasi sehingga membuatnya malu di depan para koleganya, suami ibu mulai membanding-bandingkan ibu dan Karin, mengatakan jika sebenarnya Karinlah wanita yang pantas mendampinginya, karena mereka sama-sama dari keluarga kaya ."

"Kami akhirnya bercerai, walaupun katanya dia sangat mencintai ibu, akan tetapi kami tak bisa bersama karena banyaknya alasan, hal itu langsung membuat kedua orang tua ibu sakit-sakitan hingga keduanya meninggal dalam waktu yang hampir berdekatan."

"Tapi hal baiknya adalah walaupun kami bercerai, dia tetap mau bertanggung jawab pada ibu bahkan memberikan ibu lahan ini dan membuatkan ibu Panti Asuhan ini karena dia amat sangat tahu jika ini adalah impian terbesar ibu."

Naina menitikkan air matanya.

"Jadi apa yang ibu lakukan ini karena ibu sangat menyayangimu, ibu tidak ingin kamu bernasib sama seperti ibu."

Naina menganggukkan kepalanya.

"Sayang. Dengarlah, ibu tahu jika Aaric sangat mencintaimu, begitu juga kamu yang juga mencintai suamimu, sangat sama dengan Ibu dan mantan suami ibu juga saling mencintai, tapi status sosial kita yang jauh berbeda dengan mereka akan menjadi halangan yang besar diantara kalian."

"Sekarang kamu tidak akan menyadarinya, tapi tak butuh waktu lama lagi, kamu akan merasa rendah diri jika sudah masuk ke komunitas mereka, walaupun kita sudah berusaha untuk mengikuti, menyamai tapi tetap tak akan sama seperti mereka."

Naina mengangguk mengerti.

"Lebih baik kalian berpisah sekarang, sebelum semuanya berjalan lebih jauh lagi."

"Ditambah hubungan kalian juga dimulai dengan cara yang salah, keluarga itu hanya ingin memanfaatkanmu Nak." Farida menitikkan air matanya.

Naina nampak berpikir keras, apa yang dikatakan ibunya benar, dia takut jika Aaric hanya akan sementara saja mencintainya, lambat laun dia akan merasa bosan padanya lalu meninggalkannya begitu saja, apalagi jika dia mengingat sosok Tari mantan pacar suaminya, bagaimana jika dia datang kembali dan merebut Aaric darinya? dan jika hal itu terjadi, bagaimana jika diantara mereka telah hadir seorang anak, tentu anak itu yang akan menjadi korbannya.

Naina berdiri.

"Ibu. Aku akan keluar menemuinya untuk terakhir kalinya."

1
Ds Phone
hanya anak jadi ubat nya
Ds Phone
kenapa keritis
Ds Phone
jumpa kau ni lagi hantu
Ds Phone
jangan harap kau kena cukup cukup dulu
Ds Phone
dia orang nya rupa nya
Ds Phone
itu angan angan dia fari kecil
Ds Phone
apa dia agak nya
Ds Phone
gila cinta habis
Ds Phone
ni satu lagi musuh meraka
Ds Phone
dia sayang ibu dia
Ds Phone
dia dah tahu rupa nya
Ds Phone
perumpuan tu tak habis habis buat jahat
Ds Phone
yang jahat bini dia
Ds Phone
apa yang dia buat pulak
Ds Phone
meraka bertemu
Ds Phone
kau kacau lagi anak kau bini kau tu no satu nya
Ds Phone
dah jumpa pulak
Ds Phone
emak dia ni buat kacau lah dengan masalah dia lagi
Ds Phone
dia pun rindu tapi keras kepala
Ds Phone
semoga nia akan dengar suaima nys
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!